Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Selasa, 31 Maret 2009

Framework untuk Strategic Management of Information Technology (SMIT)

Artikel ini merupakan intisari dari tesis Raquel terkait kerangka kerja SMIT yang disusun sebagai panduan dalam analisa SMIT. Penjelasan lebih jauh dari intsari ini dapat dibaca langsung dari tesis Raquel yang berjudul, a Framework for the Strategic Management of Information Technology. SMIT adalah kerangka kerja holistic dari kerangka kerja untuk manajemen strategis yang diperluas oleh kerangka kerja TI sebagai factor kompetitif.

Kerangka kerja Strategic Management of Information Technology (SMIT) yang dikembangkan oleh Raquel Flodström (2006) digunakan pada tahap analisa strategi sebelum pemilihan strategi kompetitif sebagai:
  1. Alat komunikasi di antara manajer strategis sepanjang proses analisa strategi dan pemilihan strategi. Strategi kompetitif yang efektif dikembangkan oleh manajer dengan jalan memahami factor kompetisi dan keterhubungan antara satu factor yang lainnya, serta dampak perubahan lingkungan kompetitif. Pemahaman ini dicapai melalui komunikasi di antara manajer.
  2. Alat analisa untuk mengembangkan strategi kompetitif dalam kondisi strategi TI yang selaras dengan strategi bisnis.
  3. Alat evaluasi dan diskusi dalam analisa strategis. Kerangka kerja SMIT dapat menjelaskan hubungan kompleks yang merupakan kombinasi interaksi di antara factor relevan seperti lingkungan kompetitif, strategi kompetitif, factor kompetitif dan hasil kompetitif. Dapat pula digunakan untuk memahami factor yang berbeda dari proses kompetitif.

Gambar 1. Kerangka kerja SMIT, sumber: Raquel, 2006.

3.1. Lingkungan Kompetitif

Lingkungan kompetitif adalah lingkungan dalam konteks kompetisi yang sedang terjadi yang meliputi bisnis suatu organisasi. Lingkungan kompetitif atau sering disebut dengan lingkungan atau pasar mempengaruhi pemilihan strategi oleh manajemen, terkait dengan apakah keuntungan kompetitif harus ditingkatkan atau dipertahankan. Pemilihan strategi tersebut akan mempengaruh hasil kompetitif.

Lingkungan kompetitif adalah semua kondisi eksternal yang mungkin mempengaruhi dan berpengaruh terap kompetisi bisnis suatu organisasi. Lingkungan kompetitif merupakan nilai tinggi bagi manajemen strategis sehubungan dengan perannya dalam meningkatkan keuntungan kompetitif sebagaimana disebutkan oleh Pitkethly (2003),

Competitive advantage is in fact meaningless as concept unless it is used in the contect of a given competitive environtment. An advantage has to be gained over something other than the prossessor of the advantage, in resect of some criteria relevant to a common objective and in relation to a given location and competitive environtment

Batasan wilayah meliputi lingkungan internal yang dibatasi oleh wilayah organisasi, dan lingkungan eksternal yang berada di luar organisasi. Lingkungan kompetiif diklasifikasikan sebagai berikut
  1. Lingkungan kompetitif secara umum yang berhubungan dengan semua factor umum yang mempengaruhi hal terkait dengan organisasi.
  2. Lingkungan kompetitif yang meliputi: 1) Lingkungan industry terkait dengan industry di mana organisasi berkompetisi padanya dan juga kelompok strategis yang mana organisasi merupakan bagian dari padanya; dan 2) Lingkungan unit bisnis meliputi lingkungan kompetitif dekat yang direpresentasikan oleh organisasi, untuk mendapatkan pelanggan dan nilai tambah.
Identifikasi lingkungan kompetitif umum dapat dilakukan dengan menggunakan tiga teknik:
  1. Identifikasi factor luar yang relevan dengan menggunakan model untuk menganalisa factor politik, ekonomi, social, dan teknologi (PEST)
  2. Identifikasi kecenderungan yang berhubungan dengan kebutuhan strategis untuk meramalkan bagaimana lingkungan kompetitif akan berubah.
  3. Identifikasi lingkungan global terkait dengan cara kerja global dengan memanfaatkan TI.
Lingkungan kompetitif berhubungan secara langsung dengan tiga factor, yakni strategi kompetitif, factor kompetitif, dan hasil kompetitif.
Gambar berikut ini merupakan kerangka kerja yang mengilustrasikan hubungan di antara ketiga factor
Gambar 2. Kerangka Kerja Untuk Lingkungan Kompetitif

Sebagaimana nampak pada gambar 2, hasil kompetitif didefinisikan berdasarkan kepada lingkungan kompetitif terkini dan perubahannya di masa datang. Hasil kompetitif dipengaruhi oleh strategi yang diambil, dan dapat dalam bentuk keuntungan kompetitif sementara, keuntungan kompetiif berkeanjutan, atau tidak memberikan keuntungan sama sekali. Manajemen stategis menentukan apakah keuntungan kompetitif yang merupakan hasil kompetitif dipertahankan atau ditingkatkan sesuai dengan kondisi lingkungan kompetitif. Dengan demikian maka hasil kompetitif dipengaruhi oleh manajemen strategis dan secara tidak langsung oleh lingkungan kompetitif.

Lingkungan kompetitif dapat dalam keadaan static dan juga dinamik. Dalam kondisi static, lingkungan kompetisi dalam keadaan tetap. Dalam kondisi ini, tidak ada interaksi antara lingkungan dan tindakan competitor yang membuat lingkungan stabil. Sementara dalam kondisi dinamik, lingkungan selalu berubah-ubah.

3.2. Hasil Kompetitif

Sekalipun tujuan strategi adalah untuk mencapai keuntungan, namun sangat mungkin strategi tidak berhasil mencapainya. Misalnya apabila organisasi hanya berinvestasi teknologi atau mengikuti teknologi yang digunakan oleh kompetitornya maka tidak akan memberikan keuntungan apapun, karena keuntungan hanya diperoleh hanya dengan menggunakan teknologi untuk mendukung bisnis dan menciptakan nilai lebih.

Porter (1985) mendefinisikan keuntungan kompetitif sebagai berikut, ‘Competitive advantage is the ability to earn returns on investment persistently above the average for the industry.’ Keuntungan kompetitif yang berkelanjutan terjadi dalam kondisi competitor tidak menerapkan strategi yang sama dengan strategi organisasi [Barney, 1991], atau strategi yang dikembangkan organisasi sulit ditiru.

Menurut Raquel (2006) implementasi teknologi tidak menyediakan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan karena teknologi tersedia secara umum sehingga memungkinkan memberikan keuntungan yang sama bagi organisasi dan competitor. Menurut penulis, keuntungan kompetitif dari teknologi tergantung kepada bagaimana teknologi itu digunakan, yang mungkin saja berbeda-beda penggunaannya di setiap orgaisasi, tergantung ketersediaan sumber daya manusia dan sejumlah kemampuan lainnya, seperti financial dan infrastruktur penunjang.

3.3. Manajemen Strategis

3.3.1. Manajemen Bisnis

Faulkner Et Al. (2003) mendefinisikan strategi kompetitif sebagai, ‘is about finding a strategy that is better than that of your competitors, and that thus enables you to make repeatable profits from selling your products and services.’ Strategi kompetitif didasarkan pada analisa lingkungan kompetitif dimaksudkan untuk mendapatkan strategi unik yang tidak dapat diikuti oleh competitor yang digunakan oleh organisasi untuk mendapatkan hasil kompetitif (tujuan bisnis) yang berkesinambungan. Pembangunan strategi dapat menggunakan focus kompetitif berikut ini :
  1. Forkus produksi: Economies of scale, di mana perusahaan bersaing dengan biaya rendah jika dibandingkan dengan kompetitornya, dan oleh karenanya cenderung mendominasi andil pasar. TI dipertimbangkan sebagai factor strategis dalam pendekatan ini karena dapat mengurangi biaya sekaligus mengefektifkan proses bisnis produksi. Menuru Christensen (2001, hal. 107), kompetisi berlandaskan economies of scale tidak akan memberikan keuntungan lebih besar dalam jangka waktu yang lama;
  2. Fokus pemasaran dan distrbusi: Economies of scope yang berhubungan dengan lini produk yang luas, dengan membuat berbagai jenis produk untuk menghadapi perubahan kebutuhan pasar. Efisiensi dilakukan pada pemasaran dan distribusi. Pemasaran sejumlah produk dalam satu kesempatan diharapkan dapat menjaring keuntungan dari pelanggan di bandingkan menjual hanya satu produk;
  3. Fokus sumber daya: Teori resource based view. Strategi yang memanfaatkan kekuatan internal firma untuk menjawab kesempatan lingkungan (Barney, 1991). Teori ini memfokuskan pada kombinasi unik faktor stabil internal perusahaan sebagai sumber keuntungan kompetitif. Menerapkan teori ini untuk TI dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan TI dengan organisasi dan mengkombinasikannya dengan kemampuan dalam menggunakan dan mengembangkan TI yang sulit ditiru oleh kompetitor sehingga menjadi factor kompetiif.
  4. Fokus kemampuan: Kemampuan dinamis di mana perusahaan dapat menyesuaikan diri dengan cepat untuk melakukan perubahan teradap lingkungan kompetitif.
Sejumlah factor kompetitif digunakan dalam mendefinsikan strategi kompetitif. Faktor kompetitif yang juga dikenal sebagai faktor strategis, adalah faktor yang memberikan beberapa nilai strategis berupa keuntungan kompetitif bagi organisasi. Bowman (2003) mendefinisikannya sebagai berikut: Strategic assets [competitive factors] are specific to the firm, and they either help the firm win business, or they assist in the delivery of products or services at lower costs than competitive firms.
Faktor kompetitif dikategorikan menjadi: 1) Factor internal seperti integrasi, kemampuan, pengelolaan pengetahuan, dan pembelajaran organisasi sebagai sumber kompetisi; dan 2) Faktor eksternal seperti posisi pasar. Kombinasi antara focus kompetitif, lingkungan kompetitif dan factor kompetitif menentukan hasil kompetitif.
Faktor kompetitif dikategorikan sebagai berikut:
  1. Pemahaman umum, dengan tujuan untuk meneliti factor static dan dinamik yang mungkin mendukung atau mengendalikan keuntungan kompetitif.
  2. Komplementer, yakni factor luar dan dalam perusahaan yang dapat digunakan untuk mendukung factor lainnya dalam rangka mencapai keuntungan kompetitif.
  3. Dampak kompetitif, meliputi dampak makro (skala luas) dan mikro (skala terbatas).
Gambar 3. Faktor Kompetitif
Berikut ini adalah kerangka Strategi Kompetitif dengan memperhatikan penyelarasan strategi TI dengan strategi bisnis:
Gambar 4. Kerangka Kerja untuk Strategi Kompetitif dan Hasil Kompetitif

3.3.2. Manajemen TI

Strategi TI adalah strategi yang mengatur TI sebagai faktor kompetitif yang dapat memberikan keuntungan kompetitif berkelanjutan. Definisi Strategi Teknologi Informsi ditemukan di dalam Cardullo (1996, p. 54)

…a formal set of enterprise technological intentions that allocates available factors and sets priorities based on clearly stated technological and enterprise objectives and a perceived environment in which the process is to be embedded.

Strategi TI juga dapat didefinisikan sebagai teknologi spesifik yang diperlukan untuk menyampaikan dan menjamin aliran informasi, seperti arsitektur TI, standar teknis, tingkat jaminan sekuritas, dan manajemen risiko.

TI adalah factor penting yang memungkinkan dicapainya keuntungan kompetitif. TI adalah faktor kompetitif sebab pembangunan TI dan Internet telah memungkinkan pengolahan data di antara pelanggan, perusahaan, dan pasar. Selain itu, TI menyelesaikan masalah terkait dengan pengiriman informasi, biaya transaksi yang rendah, ketersediaan dalam waktu yang cepat, dengan tanpa melihat jarak geografik, dengan penambahan kemungkinan untuk mencapai keuntungan kompetitif.

Sebagai factor kompetitif, TI memeiliki karateristik sebagai berikut:
  1. Karakter statis, dimana hanya terjadi perubahan kecil pada TI atau relative stabil.
  2. Karakter dinamis, TI yang cenderung selalu berubah dan mempengaruhi kompetisi. Dengan sifat perubahannya tersebut, sulit bagi manajemen untuk memformulasikan strategi jangka panjang, dan untuk meramalkan dampak pembangunan TI yang baru pada lingkungan kompetitif yang secara pasti akan mempengaruhi daya saing organisasi.
Karena TI tidak sendirian dalam mencapai keuntungan kompetitif, factor lain di luar TI ikut andil dalam pencapaian tersebut. Faktor lain ini disebut factor komplementer yang bersumber dari dalam organisasi (internalitas) seperti pelatihan penggunaan teknologi, serta berbagi keahlian, pengetahuan dan informasi. Faktor lainnya berada di luar pengaruh manajemen (eksternalitas) seperti kejadian yang berdampak global, infrastruktur jaringan luar, dan perubahan lingkungan kompetitif.
Sebagaimana dengan fakor kompetitif bisnis, maka factor yang diperhatikan adalah dampak kompetitif dari penggunaan TI dalam skala mikro atau makro. Dalam skala mikro misalnya pengaruh pengiriman informasi melalui infrastruktur TI di dalam organisasi, dan dalam skala makro misalnya pengaruh pengiriman informasi melalui infrastruktur TI ke luar organisasi (dunia).

Gambar 5. TI sebagai Faktor Kompetitif
Lebih lengkap lihat: Raquel Flodström. 2006. A Framework for the Strategic Management of Information Technology. Department of Computer and Information Science Linköpings universitet, Linköping, Sweden

Ia yang tersembunyi dari pandangan

Ia Yang Tersembunyi Dari Pandangan

Dunia ini dipenuhi-Nya dengan segala rupa rasa yang begitu membawa perasaan kita, sementara ia menyembunyikan diri-Nya di balik itu semua. Padahal Ialah yang membolak-balikan itu semua, namun kebanyakan dari kita tertipu serta terlalaikan dari pada-Nya.

Ujian Yang Menentukan

Semua sentuhan dan hidangan-Nya adalah ujian yang menentukan kedudukanmu di sisi Allah. Allah akan menilai segala bentuk sambutanmu terhadap sentuhan-Nya dan menilai segala caramu dalam menikmati hidangan-Nya. Hasil penilaian-Nya, menentukan masa depan hidupmu di dunia dan di akhirat.

Beban Hijaban

Keterhijaban dirimu dari melihat-Nya adalah beban yang akan mempersulit masalah yang engkau hadapi. Sementara berlarinya engkau kepada-Nya dalam segala masalah dan keterbukaan mata hatimu kepada-Nya akan menghantarkan engkau kepada belaian kasih dan pertolongan-Nya.

Kunci Penyelesaian Masalah
Sesungguhnya di sisi Allohlah kunci penyelesaian bagi semua persoalan. Dan kunci-kunci itu telah Ia bentangkan secara lisan melalui para utusan-Nya dan secara tersirat melalui seluruh ciptaan-Nya. Kemudahan untuk mendapatkannya bisa engkau peroleh dari sisi-Nya, dengan mengingat-Nya dengan penuh harap mendapat pertolongan-Nya dan berfikir untuk melihat dan memikirkan jalan-jalan yang telah dibentangkan-Nya.

Apabila Tirai Itu Terbuka

Apabila kepentinganmu kepada-Nya telah memuncak dan engkau telah menyadari bahwa segala sesuatu itu adalah perbuatan-Nya, maka bersegeralah engkau membuka tirai yang menutupi padanganmu dari-Nya. Apabila tirai itu terbuka, maka seketika itu engkau akan melihat bahwa Ialah yang selalu menyentuhmu dan bukan selain-Nya. Segala macam rasa yang engkau dapatkan dari air kehidupan yang engkau teguk adalah dari-Nya. Ialah yang menghidangkannya, memberi, dan menariknya lagi.

Karunia Melihat Kepada-Nya

Marilah kita mencoba untuk membuka tirai itu agar tersaksikan Ia yang selama ini selalu menggoda dan menguji kita. Kalaupun saat ini belum diberi-Nya karunia untuk selalu membuka mata kepada-Nya, mudah-mudahan Ia memberi karunia melihat kepada-Nya walau hanya sebentar. Karena penglihatan itu akan dapat membangkitkan keimanan dan rasa keterbutuhan kepada-Nya.

Hidangan Tuhan

Apapun yang menghalangi dirimu untuk mendekati-Nya adalah merupakan hidangan-Nya yang harus dicicipi dengan baik. Apapun yang dirasakan, yang membuat dirimu mudah untuk mencapai kedekatan kepada-Nya, maka itu adalah hidangan yang harus disyukuri. Hidangan-Nya penuh dengan keajaiban dan kejutan, yang membuat kita terus berfikir tentang Tuhan, cinta, dan hidup kita.

Menselaraskan Diri Dengan-Nya

Terkadang engkau bertanya kepada dirimu sendiri, kenapa ada ketidakcocokan antara kehendakmu dengan kehendak-Nya. Maka dengarkanlah bahwa dirimu itu buta terhadap dirimu apalagi terhadap diri-Nya. Dan dirimu membutuhkan-Nya. Kau jauh dan Ia hendak mendekatkanmu kepada-Nya. Ia suka apabila cintamu tulus kepada-Nya, agar cinta-Nya tulus kepada dirimu. Maka Ia buat engkau berhadapan dengan kehendak-Nya yang tidak sama dengan kehendakmu. Padanya engkau diuji untuk mencocokan diri dengan-Nya, sehingga kau mendapatkan keselarasan dengan-Nya. Apabila keselarasan itu teraih, maka cinta-Nya akan melimpahi hatimu dan keunggulan derajat kemahlukan yang telah Ia karuniakan kepada dirimu akan tersaksikan.

Terhalangnya Hidangan Kebahagiaan Khusus-Nya

Takan ada kebahagiaan yang diberikan-Nya secara khusus kepada dirimu jika engkau belum mewarisi cinta-Nya, apabila seluruh hatimu kau isi dengan selain-Nya, dan apabila seluruh waktumu kau isi dengan perkara yang tersia-sia yang menjauhkan engkau dari-Nya.

Dzikir Membawa Karunia

Apabila dalam hatimu telah mengalir arus mengingat kepada-Nya dan engkau merasa tenang dengannya, maka engkau akan berhadapan dengan hidangan-hidangan-Nya yang indah. Dan itu akan sangat menenangkan dan membahagiakanmu. Karena engkau akan dilimpahi rahmat dan ampunan-Nya, dan engkau akan mendapatkan kenaikan derajat di sisi-Nya dengan segala karunia pengetahuan serta keimanan yang Ia karuniakan. Semua itu pasti akan terwujud pada hati yang bening, yang selalu dibersihkan dengan mengingat kepada-Nya, dan pada hati yang bercahaya, yang selalu diterangi dengan kehadiran-Nya, oleh sebab luapan ingatan kepada-Nya yang memenuhi hati.

Jauhnya Kelapangan dan Kemudahan
Takan ada kelapangan bagi mereka yang tertutup dari-Nya, bagi mereka yang selalu melihat kepada dirinya dan kepada selain-Nya, bagi mereka yang lupa bahwa Ialah yang memberi semua orang kekuatan untuk berdiri dan bergerak. Tak akan pernah datang kemudahan bagi mereka yang lupa kepada-Nya dan tidak berusaha lari menuju-Nya.

Bermesraan Dengan-Nya
Kenapa selalu kesedihan itu berakhir dengan keterjauhan dari-Nya dan bukan kemesraan dengan-Nya. Padahal Tuhan sangat senang dengan kemesraan kita saat kita dibebani-Nya berbagai masalah yang sangat berat. Padahal Tuhan sangat suka apabila air mata ini mengalir di hadapan-Nya. Padahal Tuhan suka apabila kita benar-benar seperti mayat yang terbujur dan mengharapkan penggerakan-Nya ke arah manapun yang dikehendaki-Nya saat kita lemah menghadapi ujian-Nya. Padahal Tuhan benar-benar cinta kepada mereka yang menerima takdir-Nya dan berusaha menjalani jalan-jalan terbaik yang ditunjukan-Nya.

Tuhan Adalah Teman Sejati
Tuhan akan teramat senang apabila kita menjadikan-Nya sebagai pendamping kita. Tuhan akan senang apabila kita selalu memandang-Nya dan memuja-Nya. Tuhan akan benar-benar memberikan kita jalan kemudahan dan memasukan isyarat-Nya ke dalam hati kita. Dan bagi mereka yang hidup bersama Alloh, maka tiada ketakutan pada diri mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.

Menutupi Kepahitan Mewujudkan Kemanisan

Apabila hidangan-Nya begitu pahit, maka kenapa tidak engkau hadapkan wajahmu kepada-Nya dan kau berikan pada-Nya senyuman sebagai tanda kebahagiaan atas segala kebaikan yang dapat engkau peroleh dari hidangan itu, sekalipun engkau belum mendapatkannya. Tidak perlu engkau menunjukan rasa sakitmu, karena sesungguhnya Ia telah mengetahuinya. Tujukan saja rasa butuhmu akan pertolongan-Nya dengan berdoa dan berusaha, karena kepahitan itu Ia ciptakan agar engkau melihat pertolongan-Nya kepada dirimu.

Mendatangi Tuhan Yang Telah Dulu Mendatangi

Apabila engkau hanya sekedar menghadapkan wajah kepada-Nya dengan menyebut-Nya, pastiah engkau melihat Ia segera mendatangimu, sekalipun sesungguhnya Ia telah mendatangimu sebelum engkau mendatangi-Nya.

Mewujudkan Yang Ia Senangi

Apabila Ia melihat adanya guratan harap di wajahmu agar Ia melepaskan beban di dalam hatimu, maka Ia akan lebih senang dengan kepercayaanmu, penerimaanmu, dan kecintaanmu pada ketentuan-Nya dan kepada jalan-Nya. Jika kau wujudkan apa yang Ia senangi, maka Ia akan memberimu hidangan yang sangat nikmat.

Jangan Berburuk Sangka Kepada-Nya

Jangan berburuk sangka kepada-Nya di saat Ia membebani dirimu dengan beban yang menyakitkan. Karena sesungguhnya Ia hanya menggoda dan hanya ingin menguji rasa cinta dan kepercayaan kita kepada-Nya.

Kesabaran Yang Maha Terkasih

Telah lama sekali ia mendampingi dirimu dan memaklumi segala kelemahanmu. Sementara tiada seorangpun yang dapat engkau lihat kesabarannya sehebat-Nya. Tiada seorangpun yang bisa memberimu maaf di saat engkau selalu mengecewakan-Nya selain Ia. Bukankah itu semua menunjukan bahwa Ia benar-benar Yang Maha Terkasih, yang sangat suka apabila engkau memberikan kepercayaan hidupmu kepada-Nya, Yang Maha Kuasa dan Maha Sabar.

Penantian dan Cinta-Nya

Kau isi hatimu dengan dirimu sehingga dirimu menderita. Sementara Ia menantimu sampai kau melihat kepada-Nya dan memanggil diri-Nya. Begitu besar cinta-Nya kepadamu sejak engkau dicpta, dan begitu besar cemburu-Nya semenjak engkau berniat menjauhi-Nya.

Selalu Kembali Kepada-Nya

Apapun yang engkau hadapi dan seberapa rendahnya dirimu di sisi-Nya, tetap berarilah kepada-Nya. Karena hanya Ia yang bisa memberimu ampunan dan lindungan dari murka-Nya, yang bisa memberimu petunjuk dan kemudahan dalam semua urusanmu, serta yang dapat memberimu rahmat dan karunia ketenangan dalam cinta-Nya. Maka bertaubatlah kamu karena kamu sering melupakan-Nya dan tidak mengandalkan-Nya, dan karena kamu telah mempersulit serta menyiksa dirimu oleh keterihijaban dan pelarianm dari-Nya.

Ku Rindu Salma

Ku rindu Salma, hingga tak kurasa lagi angin malam yang menusuk karena indahnya bulan purnama (wajahmu).

Tak ada lisan dan pendengaranku, karena ia sirna dalam cahayanya. Hingga aku membeku, karena tarikan rinduku pada wujud Salma yang dirindu.

Di ruang ini, tak lagi ku temukan Salma yang dahulu pernah berkata, ‘Aku akan selalu bersamamu’. Limpahan cintanya kini hanyalah bayangan Salma yang muncul di ruang hati, yang hanya menimbulkan rasa sakit di hati, karena cinta dan rindu yang harus ku bunuh dan terbunuh.

Dalam minhaj jahiliyahmu aku sirna karena Alloh tiada. Kewujudanku dalam hikmah dan tidak pada selainnya. Dalam ketiadaan Alloh, maka apapun yang ada di antara kita dalam ketiadaan-Nya adalah tiada.

Sekalipun banyak bukti yang menjadi sandaran rasio untuk menegaskan bahwa kita pernah jatuh cinta, tetapi dalam ketiadaan-Nya bukti-bukti itu menjadi tidak nampak dan apa-apa yang bersandar padanya menjadi syubhat. Karenanya maka cinta kita syubhat dan demikian pula dengan segala amaliah cinta yang tidak berpijak di atas minhaj Islam. Cukuplah Alloh yang tahu apakah kita pernah jatuh cinta di saat kita tiada atau tidak?.

Ku tak perduli siapa Salma,
Cintakah aku padanya ataukah tidak?
Yang ku tahu Salma hanya teman seperjalanan,
Yang Alloh jadikan aku ujian baginya dan ia ujian bagiku.
Ada dan tiadanya Salma bukan tujuan-Nya atas diriku.
Maka dipersimpangan mana aku berpisah dengannya … Aku tak perduli.
Biarlah cinta padanya yang mengiringi kepergiannya
Tetapi aku kan berlalu menapaki jalan berikutnya.
Apabila setelah itu cahaya Salma menjadi terang
Dan cahayaku menjadi redup
Itu semua hanya perjalananYang kan segera berakhir dengan kematian
Dengan atau tanpa Salma …Aku tak perduli

Wahai Alloh, jadilah Engkau sebagai Salma kekasihku … agar aku tidak perlu mencintai selain-Mu. Agar aku leluasa melantunkan syair yang berisikan pujian dan cinta. Agar aku tidak salah mencintai dan memuji. Agar pujian dan cinta ku tidak mendatangkan petaka, tetapi membuat aku jatuh ke dalam jurang cinta-Mu yang dalam dan memusnahkan.

Musnahkan aku … jadikan aku sebagai Engkau, sehingga penderitaan tidak aku rasa kecuali sebagai perbuatan Mu ke atas diri Mu sendiri. Agar tidak perlu aku meneteskan air mata karena kehilangan dan disakiti oleh selain-Mu, karena aku selalu melihat hanya kepada Mu dan di dalam diri Mu.

Aku milik Mu ya Illahi … maka musnahkan aku, dalam keraguan atau keyakinanku kepada Mu.
Wahai Alloh … pada akhirnya semua kembali kepada Engkau sebagaimana yang telah Engkau firmankan. Dan tidak ada yang dapat memahami kecuali Engkau Yang Maha Pencipta. Sekarang tubuh si gila yang fakir ini akan dapat menikmati tidurnya di atas lantai berdebu, yang suci lagi mensucikan.

Jumat, 20 Maret 2009

Enterprise

DEFINISI ENTEPRISE

Menurut sensus ekonomi tahun 2002 yang dilakukan oleh U.S. Census Bureau [Bureau, 2002], Enterprise atau perusahaan terdiri atas semua perusahaan yang beroperasi di bawah kepemilikan atau kendai dari organisasi tunggal. Enterprise mungkin bisnis, layanan, atau keanggotaan organisasi; mengandung satu atau beberapa perusahaan; dan beroperasi pada satu atau sejumlah lokasi. Meliputi organisasi cabang, semua perusahaan yang mayoritas dimiliki oleh enterprise atau sejumlah cabang, dan semua perusahaan dapat diarahkan atau dikelola oleh enterprise atau sejumlah cabang.

Perusahaan pendukung enterprise adalah perusahaan yang semata memberikan layanan kepada cabang atau perusahaan pada enterprise yang sama, dan tidak memberikan, atau menyediakan secara terbatas, layanan kepada general public atau perusahaan lainnya. Pada sensus ekonomi sebelumnya, perusahaan pendukung enterprise disebut perusahaan pelengkap.

Perusahaan adalah satu lokasi fisik di mana bisnis diselenggarakan atau di mana layanan atau operasi industrial dilakukan. Perusahaan mungkin memiliki satu atau sejumlah perusahaan. Contohnya meliputi kantor penjualan produk dan layanan (eceran dan grosir), industri produksi pertanian, operasi pemrosesan atau perakitan, pertambangan, dan operasi pendukung (seperti kantor administrative, bengkel, pusat layanan konsumen, atau kantor daerah).

KLASIFIKASI ENTERPRISE

Organisasi enterprise dapat diklasifikasikan dalam banyak criteria, di antaranya kriteria geografis dan criteria Teknologi Informasi (TI).

Berdasarkan kriteria geografis:

Enterprise local, di mana wilayah penjualan terbatas pada kota atau regional.
  • Enterprise nasional, di mana wilayah penjualannya dalam batas nasional.
  • Enterprise internasional, yang memiliki divisi internasional, yang mengelola operasi di Negara tertentu.
  • Enterprise multidomestik (enterprise multinasional atau corporasi multinasional), memungkinkan setiap operasi luar negeri dijalankan dengan suatu otonomi, misalnya didesain dan diproduksi di Itali untuk market itali di luar negeri.
  • Enterprise global (enterprise multinasional atau corporasi multinasional) mengintegrasikan operasi di sejumlah Negara.
Berdasarkan criteria TI:
  • Off-line Enterprise, di mana pemrosesan data dioperasikan dalam mode batch, tidak on-line dan tidak real-time.
  • On-line Enterprise, di mana pemrosesan informasi dilakukan secara on-line melalui jaringan computer
  • Integrated Enterprises, menggunakan bersama-sama basis data enterprise untuk aplikasi umum.
  • Agile Enterprise
  • Informated Enterprise, menggunakan sistem manajemen pengetahuan dalam pembuatan keputusan.
  • Communicated Enterprise
    Mobile Enterprise
  • Electronic Enterprise
  • Virtual Enterprise, yang menggunakan teknologi komunikasi dalam menghubungkan pekerja di lokasi berbeda, yang mungkin bekerja di rumahnya, mobil, hotel, atau di lokasi konsumen.
REFERENSI
Andrew S. Targowski, 2003. Electronic Enterprise : Strategy and Arcitecture. IRM Press.
Christense, C. (2001). The Past and Future of Competitive Advantage. Sloan Management Review.Winter 2001.Vol. 42,. No. 2, pp.105–109.
Clemons, E., & Row, M. (1991). Sustaining IT advantage: The role of structural differences.MIS Quarterly. Vol 15, No. 1, pp. 131–136.
U.S. Census Bureau. 2002 Economic Census. http://bhs.econ.census.gov/econhelp/glossary/. Diakses tanggal 15 Maret 2009.
Raquel Flodström. 2006. A Framework for the Strategic Management of Information Technology. Department of Computer and Information Science Linköpings universitet, Linköping, Sweden