Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Minggu, 22 Maret 2020

Membangun PKS secara Daring


Saat menyelenggarakan UTS daring pertama kali pd semester ganjil lalu (2019/2020) dgn Google Form, sebagian peserta kuliah Sistem & Teknologi Informasi agak kaget. Mrk ingin ujian tertulis seperti mata kuliah lainnya. Saya tdk bergeming. Mrk dibawa kpd pengalaman tsb agar tdk sebatas tahu Cloud Apps tsb ada. Teknologi tsb akan bermanfaat saat mrk berinteraksi dgn masyarakan dlm program KKN dls.

Di UAS saya tambahkan pengalamannya. Mrk diharuskan mengirim artikel melalui Google Classroom. Tantangannya adalah menuliskan hasil bacaan dgn bahasa sendiri. Skor similarity yg diberikan oleh Turnitin menjadi dasar penilaiannya. Ada beberapa yg berhasil mencapai similarity 0, dan ada juga beberapa yg copas sehingga similarity nya di atas 70. Dgn pengalaman tsb mereka mengevaluasi PKS (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) nya.

Saat itu saya jelaskan bhw mrk hrs siap dgn pembelajaran daring, terlebih mrk adalah mhs informatika yg tdk boleh gaptek. Semester yg akan datang, akan ada banyak mata kuliah yg mempraktikan blended learning seperti yg saya lakukan. 

Dan ternyata, di semester genap ini semua mata kuliah harus mempraktikan pembelajaran jarak jauh krn wabah Corona. Setiap dosen dan mahasiswa, dan termasuk kampus harus menghadapi pergeseran cara belajar tsb. Pemerintah telah membuat kebijakan pemberlakuan cara tsb selama dua minggu hingga minggu akhir bulan Maret 2020. Dgn atau tanpa wabah, blended learning sudah menjadi tuntutan jaman.

Jumat, 20 Maret 2020

Salat Jum'at Minggu Pertama Masa Pemberlakuan Social Distancing


Hari ini saya mengikuti Jum'atan setelah mempertimbangkan status wabah Corona di Garut, surat edaran / protokol dari pemerintah, serta fatwa dan surat edaran beberapa organisasi Islam. Dlm kondisi wabah yg masih terkendali, MUI memfatwakan kewajiban salat Jum'at. Walau demikian, bila saya takut akan bahaya Corona, sebenarnya hal tsb sdh cukup utk menggugurkan kewajiban tsb, sebagaimana dijelaskan oleh Ulama Kontemporer Syafi'iyah, Prof Dr Wahbah az-Zuhaili.

Jum'atan hari ini di masjid besar Ponpes terlihat sepi, sepertinya hanya sekitar tiga shaf. Saya duduk di shaf depan sehingga tdk bisa menghitung persis jumlahnya. Santri-santrinya saat ini belajar di rumah mengikuti arahan pemerintah. 

Khatib menyampaikan khutbah dgn ringkas dlm bhs arab, hanya menyajikan beberapa hadits saja. Hal tsb sesuai dgn arahan pemerintah dan organisasi Islam. Ada jarak duduk antara saya dgn jemaah lain saat mendengarkan khutbah. Tapi begitu akan salat, seperti biasa barisannya rapat setelah imam menyampaikan arahannya.

Gatalnya tenggorokan ini cukup mengganggu, sehingga sesekali batuk kecil tanpa membuka mulut. Di sudut lain terdengar suara yg sama dari beberapa orang. Cuaca sekarang ini memang memicu sakit flu dan batuk. Sebenarnya hal tsb biasa saja sebelum Corona datang. 

Wabah ini membuat saya berfikir, betapa nikmatnya hidup sebelumnya, hampir tdk banyak kekhawatiran dan kehati2an dlm menjaga kebersihan dan kesehatan. Seakan hidup sebelumnya adalah surga yg hilang. Nabi Adam tentunya menanggung perasaan yg jauh lebih berat dari apa yg saya rasakan setelah meninggalkan surga. 

رَبِّ أَوْزِعْنِيْ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ
وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ  
وَأَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku Ibu Ayahku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhoi dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh" (QS an-Naml: 19)

Rabu, 18 Maret 2020

Mimpi Jaringan Area Kota Gratis


Teringat 2012 yg silam saat membangun mimpi pemanfaatan TIK utk pendidikan bersama teman-teman RadNet. Saat itu saya memimpikan adanya ISP yg menyediakan metro area network gratis utk keperluan akademik di Garut. Dlm mimpi itu, semua sekolah berjejaring, saling berbagi resources, dan berkomunikasi secara gratis. 

InterYamusa merupakan piloting MAN yg berhasil menghubungkan beragam organisasi di beberapa kecamatan. Tadinya InterYamusa ini akan diintegrasikan dgn Laboratorium Jaringan sekaligus menjadi Balai Latihan Kerja ISP bagi mahasiswa. Saat itu pembicaraannya sudah sampai penyiapan kantor bersama utk keperluan BLK di gedung D STTG.



Bila saja mimpi itu terwujud, setiap sekolah yg berjejaring akan menjadi titik akses intranet yg terpancar melalui antena. Melalui jaringan tsb, komunitas akademik dapat mewujudkan pembelajaran daring dan saling berkomunikasi tanpa quota data. Bila dihubungkan dgn pemancar di kantor kecamatan atau desa, maka komunitas akademik bisa mengakses sumber daya di area yg lebih luas lagi.