Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Senin, 29 Januari 2024

Penanganan dan Kebiasaan

Terlihat ada kendaraan di bahu jalan sebelah kanan yg parkir tdk pada tempat yg disediakan (di sebrangnya). Di antara sebab warga tdk tertib: tahu aturan, tapi malas mengikutinya, sehingga perlu dinasihati atau ditindak; dan tidak mengatahui aturan, sehingga perlu diberi tahu. 

Kebiasaan tertib akan terbangun dgn adanya penanganan terhadap pelanggaran aturan. Kebiasaan baik tsb dapat membangun citra positif warga dan tempat tinggalnya (sebagai panutan) di mana saja ia mewujudkan kebiasaan tsb. Namun bila terbiasa tdk tertib, sehingga misalnya memarkirkan kendaraan di atas trotoar, orang lain akan memberikan label kualitas rendah dgn perkataan, "Sudah biasa tdk tertib dari sana nya.

#PersepsiCahyana

Rabu, 17 Januari 2024

Sakit Gigi

Orang yg memilih sakit gigi dari pada sakit hati kemungkinan tdk sedang sakit gigi. Saatnya melepaskan gigi ini biar tak mengapa.

Rasa sakit pada gigi sekarang ini sama seperti dulu, dan sebabnya sama, yakni gigi yg tumbuh. Hal ini membuat pikiran saya kembali ke masa lalu, saat utk kedua kalinya berobat ke klinik. Gigi geraham kanan yg terdorong oleh gigi yg tumbuh itu akhirnya diputuskan utk dicabut. Selepas tindakan medis itu, saya merasa sedih krn harus berpisah dgn gigi yg tumbuh dari kecil. Sepertinya dokter melihat roman kesedihan tsb, sehingga ia menanyakan kondisi saya. Dokter sempat menawarkan gigi itu supaya dibawa pulang, tetapi saya menolaknya.

Pengalaman itulah yg membuat saya meminta kpd dokter utk mencabut gigi geraham kiri saat mengalami hal serupa, terutama setelah hari itu saya tdk bisa makan atau menempelkan gigi atas ke gigi bawah krn rasa sakit. Namun dokter mengingatkan bahwa gigi yg sehat dan tdk bersalah sebaiknya tdk dikorbankan. Seketika itu saya teringat gigi yg dicabut di masa lalu, sehingga saya mendengar dan patuh. 

Saya harus bersabar menghadapi pusing krn rasa sakitnya, di mana obat hanya mampu menghilangkan rasa tsb sementara saja. Sebenarnya, keputusan utk meminta pencabutan itu juga disebabkan krn tdk ingin mengkonsumsi obat pereda nyeri dlm jangka waktu lama, dan saya ingin menghilangkan hambatan berkegiatan secara cepat seperti dulu. Namun saya memutuskan utk menerima nasihat Dokter yg menyarankan agar gigi yg tumbuh itu diangkat dan membiarkan gigi geraham tetap di tempatnya krn tdk ingin mengulangi kesedihan yg sama. 

Dokter sudah memberikan surat rujukan utk operasi di Bandung dan berlaku lama, sehingga memberi banyak waktu bagi saya utk membuat keputusan. Hingga saat ini saya masih berpikir operasi tsb akan jauh lebih berat dari pada mencabut gigi geraham, sekalipun dokter meyakinkan saya bahwa prosesnya sebentar, tdk menyakitkan, dan ditangani oleh spesialis berpengalaman. Tetapi penjelasan tentang penanganan jahitan selepas operasi itu yg membuat saya berpikir bahwa tindakan medis tsb lebih berat dibandingkan mencabut gigi geraham. 

Mungkin saya merasa khawatir krn blm pernah mengalami operasinya. Saya lebih percaya diri dgn pencabutan gigi geraham krn pernah mengalaminya. Satu-satunya kejadian yg membuat jantung saya berdebar dgn pencabutan gigi geraham adalah saat ada waktu jeda, di mana gigi geraham ini sudah setengah tercabut. 

Satu minggu ke depan saya akan mengkonsumsi obat dan berharap kondisi yg jauh lebih baik, sehingga dapat beraktivitas normal kembali. Saya hanya perlu menikmati prosesnya dgn baik dan sampai pada kondisi seperti dulu, saat lisan ini mengucap hamdallah selepas kepala terantuk atap kabin kendaraan umum. Tuhan tdk mendatangkan sakit melainkan utk menggugurkan dosa-dosa dan memberi pahala ikhlas dan kesabaran.

"Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu musibah berupa sakit atau lainnya, melainkan Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dengan sakitnya itu, sebagaimana sebatang pohon yang menggugurkan daun-daunnya." (HR. Al Bukhari dan Muslim).

#BiografiCahyana