Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Sabtu, 27 Agustus 2022

Tetap Berkarakter di Dunia Maya


Budaya adalah warisan cara hidup turun temurun. Salah satu unsur kebudayaan adalah teknologi yang mengikuti perkembangan pengetahuan manusia. Teknologi memberikan dampak positif dan negatif yang tidak jarang penerapannya menimbulkan gesekan di tengah masyarakat. Dalam artikel blog ini saya akan menceritakan perubahan budaya dan tantangannya yang pada akhirnya menjadi pesan penting untuk tetap berkarakter di dunia maya. 

Perubahan Budaya   

Pada awalnya manusia bepergian dari satu tempat ke tempat lain dengan cara berjalan kaki. Setelah manusia dapat menaklukan dan menunggangi hewan, cara tersebut berubah dan memberikan dampak efisieni waktu dan tenaga. Setelah manusia menemukan pedati, cara bepergian menjadi lebih murah karena satu keluarga tidak perlu memiliki hewan tunggangan yang banyak. Cara baru ini menciptakan bentuk usaha baru transportasi umum yang dapat diikuti oleh banyak orang di berbagai tempat. Kondisi tersebut menggambarkan perubahan budaya yang timbul karena penemuan baru atau kontak dengan budaya lain.

Penemuan mesin uap memulai era industri dan mengubah alat transportasi umum yang pada awalnya menggunakan tenaga hewan menjadi tenaga mesin. Keberadaan alat transportasi modern yang lebih baik membuat masyarakat cenderung meninggalkan alat transportasi lama. Hal tersebut mempengaruhi pendapatan, sehingga pengusaha transportasi lama yang tidak berdaya saing terkadang memilih cara kasar untuk menolak keberadaan pesaing. Namun gerak kemajuan tidak akan terbendung dan setiap orang pada akhirnya akan bermigrasi dari cara lama kepada cara baru yang lebih baik. Apalagi bila cara baru menjanjikan penghasilan yang jauh lebih baik bagi pengusaha dan kenyamanan yang jauh lebih baik bagi konsumen. 

Oleh karenanya, penolakan kusir pedati terhadap sopir kendaraan bermotor sangat mungkin terjadi dalam kondisi adanya kondisi persaingan usaha. Demikian pula setelah manusia memasuki era digital, ojek atau taksi konvensional akan merasa tersaingi oleh mode digital yang menawarkan fleksibilitas dan kenyamanan yang jauh lebih baik. Apakah setelah taksi konvensional bermigrasi ke cara digital tidak akan ada pesaing lagi? Tentu saja tidak. Di era industri 4.0, peran manusia selaku sopir alat transportasi umum diambil alih oleh kecerdasan buatan. Manusia perlu meningkatkan kemampuannya agar dapat beralih pekerjaan menjadi penjaga kinerja banyak kendaraan otomatis di belakang layar komputer. 

Budaya Digital dan Asimilasi Budaya

Budaya digital terwujud saat teknologi informasi merubah cara manusia dalam berinteraksi; serta dalam membuat, menyampaikan dan menerima produk dan jasa. Internet menyediakan kesempatan bagi siapapun untuk memperluas interaksi dengan manusia, mesin, dan konten sehubungan dengan tidak adanya batasan lokasi geografis. Kondisi tersebut menimbulkan interaksi dan asimilasi budaya, di mana manusia saling mempertukarkan dan memperbaiki budayanya. Contohnya, mereka yang mendapatkan informasi makanan di luar negeri yang menarik dari internet mungkin akan mencoba untuk mencicipinya saat ada kesempatan. Setelah makanan itu terasa sangat enak, ia akan mengubah masakannya agar hasilnya terasa seenak makanan tersebut. Bahkan ia bisa memodifikasi masakan lokal berdasarkan pengalaman tersebut, sehingga menjadi komoditas baru yang diminati oleh banyak pecinta kuliner karena rasanya menyamai makanan yang sedang populer di internet.

Masalah Emosi

Internet memberi kesempatan bagi siapa saja untuk memproduksi dan menyebarkan informasi dan gagasannya secara luas tanpa melalui meja editor. Sayangnya, ada banyak kiriman informasi atau komentarnya yang merupakan ekspresi yang kasar. Sebagian dari pengirim informasi atau komentator tersebut tidak berani melakukannya di dunia nyata, sehingga kita melihat auman singa di media sosial ternyata berasal dari kucing imut bersuara menggemaskan. Banyak orang merasa takut saat berhadapan dengan sikap buruknya di dunia maya, namun sebaliknya dia merasa ketakutan di dunia nyata saat berhadapan dengan orang yang terganggu oleh sikap buruknya.

Mereka yang tidak banyak bermain di internet mungkin terkejut saat Microsoft menerbitkan hasil survei yang menyatakan netizen Indonesia paling tidak sopan di ASEAN. Dari dulu bangsa Indonesia terkenal dengan sikap ramah, sehingga rasanya hampir tidak masuk akal bila netizen Indonesia berkarakter seperti itu. Boyd mengatakan bahwa sebagian orang mengira keberadaan dirinya di internet tidak akan ditemukan oleh siapapun, sehingga mereka bisa melakukan hal mengerikan di media sosial. Kondisi tersebut serupa dengan orang yang melakukan pencurian karena merasa tidak ada yang melihat tindakannya. 

Di internet kita banyak menemukan netizen yang terlihat seperti sosok pemarah hanya karena perbedaan pendapat dalam merespon komentar atau informasi. Menurut Greenawalt, seseorang menggunakan bahasa kasar saat emosinya memuncak. Ia menyebut julukan kelompok dalam kalimatnya untuk menguatkan bahasa tersebut. Mungkin saja marahnya itu karena terdorong oleh rasa cinta pada tanah airnya. Tetapi emosi terkadang sangat melupakan dan membuat ekspresinya menjadi sangat berlebihan, sehingga ia menghasut tindak kekerasan kepada kelompok tertentu berdasarkan ras, agama, kebangsaan, dan karakteristik lainnya. Hal tersebut menjadikan ekspresi bencinya yang nasionalis berubah menjadi ujaran kebencian yang melawan hukum. Akibatnya ia berhadapan dengan kelompok yang tersinggung dan mungkin saja terancam sanksi hukum pidana. Sikap temperamental dalam interaksi di media sosial berdampak buruk pada kesehatan diri dan lawan bicaranya. Greenawalt menyebutkan dampak buruk yang dirasakan oleh lawan bicara berupa gejala fisiologis dan tekanan emosional mulai dari rasa takut di usus, denyut nadi cepat dan kesulitan bernapas, mimpi buruk, gangguan stres pasca trauma, hipertensi, psikosis, dan bunuh diri.

Karakter Indonesia

Bagi bangsa Indonesia yang Berketuhanan yang Maha Esa, perbuatan netizen yang tidak berkarakter merupakan kekhilafan karena lupa kepada Tuhan yang maha mengetahui semua perbuatan di dunia nyata dan dunia maya. Tuhan tahu siapa netizen yang tersembunyi di balik akun anonim seperti semut hitam yang merayap di atas batu hitam dalam kegelapan malam. Tidak ada seorang pun kecuali meninggalkan jejak di internet, dan ahli forensik dapat dengan mudah menemukannya.  

Bapak Sukarno menyebut Ketuhanan YME adalah karakteristik bangsa Indonesia. Beliau  menyeru kepada bangsa ini untuk mengamalkan agama dengan cara yang berkeadaban, yakni hormat menghormati satu dengan lain. Netizen yang mewarisi karakteristik tersebut akan menghormati netizen lain sekalipun tidak dikenalnya. Ada banyak nilai dari agama yang dapat membentuk karakter seperti itu. Contohnya, agama Islam mengajarkan kepada netizen muslim Indonesia untuk bersikap lemah lembut, berkata baik (QS. 2:83, 15:88, 3:159), santun dan tidak pemarah (QS. 3:134, 26:37), serta memaafkan dan memaklumi orang lain (QS. 3:134, 26:40) yang berbuat salah di dunia maya. Islam mengajarkan mereka untuk bersikap jujur dan tidak berdusta (QS. 9:199), sehingga secara sadar akan menjauhi hoax. Mereka juga tidak akan berkata dan berbuat tanpa ilmu (QS. 17:36), sehingga tidak mudah mencela, berburuk sangka (QS. 49:11-12), membicarakan aib orang lain, dan mencari-cari kesalahan (QS 49:12) dalam urusan yang tidak difahaminya. Mereka akan bekerjasama dalam kebaikan dan tidak dalam keburukan (QS. 5:2), seperti mencegah kelicikan dan penipuan dalam jual beli (QS. 83:1-3, 6:152) di virtual marketplace

Peran Perempuan

Pada tahun 1901, Kartini menuntut pendidikan bagi kaum perempuan agar dapat menjalankan kewajibannya sebagai ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. Perhatian kepada kaum perempuan sangat penting di era digital sekarang ini. Perubahan budaya menyebabkan kebiasaan anak berubah karena pengaruh smartphone atau perangkat teknologi informasi lainnya. Banyak ibu yang kebingungan mendampingi anaknya menggunakan smartphone dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh saat pandemi Covid-19. Kondisi tersebut disebabkan karena ibu belum memiliki pengalaman tersebut saat bersekolah dulu. Banyak ibu yang juga merasa bingung apakah harus memberikan anaknya smartphone atau tidak, sementara anaknya membutuhkan smartphone untuk beragam keperluan. Kekhawatiran para ibu adalah sikap kecanduan terhadap smartphone yang mengancam kesehatan dan masa depan anaknya, sementara mereka belum pernah mendapatkan pengajaran di sekolah atau di Posyandu tentang pengasuhan digital.

Orang tua telah mendekatkan anak dengan perangkat digital, sehingga anak memiliki ikatan emosional atau ketertarikan terhadap perangkat digital. Anak telah mendengarkan suara digital dari alam kandungan, ia bisa membedakan suara ibunya dengan suara lantunan ayat suci atau nyanyian yang berasal dari pemutar musik digital. Anak lebih dulu melihat kilatan cahaya kamera smartphone dari pada suara ayahnya, sehingga pengenalannya terhadap audio visual perangkat digital  menjadi lengkap. Ibu mengajak anak balitanya menonton film dari televisi, dan memberikan smartphone atau tablet agar dapat mengerjakan aktivitas rumah tangga atau memenuhi kebutuhan dirinya tanpa interupsi dari anaknya. Anak berebut smartphone dengan ibu dan kakaknya yang kebutuhan hariannya bergantung pada perangkat tersebut, sehingga orang tua pada akhirnya memberikan gawai untuk setiap anaknya. 

Dalam kondisi demikian, orang tua harus memiliki kemampuan untuk mendisiplinkan anaknya agar fungsi pengawasan digital berjalan dengan baik. Lebih lanjut, orang tua perlu menggunakan aplikasi smartphone untuk memonitor dan membatasi aktivitas anaknya. Untuk itu semua, kita memerlukan  pengajaran dan pendidikan literasi digital kepada anak-anak wanita agar mereka lebih cakap melakukan kewajiban sebagai ibu pendidik anak digital yang pertama-tama. Anak perempuan harus pandai melakukan asimilasi budaya dan menciptakan model hibrida, di mana cara lama yang baik dan berlaku di dalam lingkungan keluarga tidak perlu hilang sepenuhnya. Seorang anak muslimah dapat mengaji menggunakan aplikasi mushaf digital pada waktu antara Maghrib dan Isya, di mana dulu orang tuanya menghabiskan waktu tersebut dengan mengaji menggunakan mushaf tercetak. 

Seorang anak dapat melakukan aktivitas baik atau buruk baik dengan smartphone atau tidak. Smartphone hanya menguatkan pengaruh atau mempercepat proses anak menjadi baik atau buruk. Faktor penentunya bukan smartphone, tetapi orang tua yang memiliki tanggung jawab harian dalam mengawasi anak. Oleh karenanya, orang tua tidak perlu menjauhkan anak dari perangkat digital yang telah didekatkannya sedari dalam kandungan. Yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah membangun kesadaran pentingnya menjadi orang baik. Kesadaran dapat membangun sikap mawas diri, sehingga tidak mudah terseret arus deras di dunia maya yang mengarah pada dampak negatif. Orang tua harus memastikan anaknya untuk tetap berkarakter di dunia maya.  

#PersepsiCahyana

  

Jumat, 26 Agustus 2022

Cuek Terhadap Penampakan


Ada seseorang yg mengatakan kita bisa kehilangan syahadat lantaran mengaku bisa melihat jin. Saya akan menanggapinya dgn pengalaman sendiri di masa silam.

Dulu waktu jaman kuliah sarjana, tepatnya malam hari, saya mencuci pakaian di kamar mandi masjid, dekat gedung sekolah yg sedang dalam tahap pembangunan. Gedung itu dibangun di atas lahan yg dulunya adalah deretan kamar mandi santri dan kolam besar. Saya pernah mandi di kamar mandi tsb.

Beberapa saat kemudian, saya melihat sosok wanita berpakaian putih berdiri di depan gerbang masuk gedung tsb. Saya mengabaikannya, krn penampakannya tdk sejelas wujud fisik manusia. Saya melanjutkan pekerjaan dan kembali ke kamar setelah selesai mencuci. Lokasi kamarnya tepat di belakang masjid. Di sana ada banyak kamar yg diisi oleh banyak mahasiswa teknik dan guru ngaji.

Beberapa saat kemudian, seorang teman yg dikenal sangat antusias dgn persoalan ghaib datang menemui dan bertanya, apakah saya melihat penampakan di gedung yg sedang dibangun? Saya jawab apa adanya sesuai pengalaman tadi. Seingat saya, dia ke kamar mandi yg sama utk mencuci peralatan makan setelah saya kembali ke kamar.

Dari sana saya menyimpulkan, saat itu ada dua orang yg melihat penampakan tsb, yakni saya dan teman tetangga kamar yg suka membaca majalah Misteri dan takut dgn cermin di depan tempat tidur. Semoga sosok tsb tdk menggerutu krn penampakannya sama sekali tdk mempengaruhi saya, bahkan tidak merinding sama sekali. Masih teramat jauh utk sampai menggoyahkan iman yg membuat saya harus bersyahadat lagi. Pria bujang itu bisa goyah imannya oleh wanita beneran yg cantik, bukan oleh sosok yg wajahnya tdk jelas seperti itu.

#BiografiCahyana

Minggu, 07 Agustus 2022

Keanehan Netizen KC (Kurang Cermat)


Setiap pembangunan ada perencanaan dari pakar dan pasti ada manfaatnya. Tinggal bangsa ini bekerja keras bersama-sama, seraya memohon kpd Tuhan agar mampu mewujudkannya dgn baik. Kita punya rasa takut dgn risiko, tetapi kita punya banyak ahli yg mumpuni, dan kita punya Tuhan yg selama ini telah memberikan banyak hal luar biasa kpd Indonesia melalui tangan para ahli.

Ini adalah kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Setiap orang yg selama ini baru melihatnya di Jepang, Cina, dan negara maju lainnya melalui layar TV atau internet pasti penasaran dan ingin melihatnya langsung, atau bahkan mencoba menaikinya, sekalipun sebelumnya mencibir. Sebagaimana jalan layang MBZ, sebagian pengguna tol yg mencibir pembangunannya sekarang mulai merasakan nikmatnya pengurangan waktu tempuh.

Oh ya, masih banyak yg menggunakan materi lawas utk mencemooh proyek nasional ini, misalnya Jakarta-Padalarang masih jauh ke Bandung, padahal stasiunnya sudah dibangun di Tegalluar Bandung. Terlihat di Google Maps, stasiun Kereta Api Cepat berdekatan dgn jalan tol yg terhubung ke berbagai gerbang masuk ke kota Bandung. Ini menunjukan sebagian dari netizen kurang cermat dalam memilih materi, dan mendaur ulang materi lama utk cemoohan.

Beberapa tahun kemudian, apabila diizinkan Allah stasiun tsb terhubung ke tol, penumpangnya tdk hanya bisa mengarah ke Bandung, tetapi juga ke Garut dan bandara Kertajati. Ini semacam harapan saya selaku warga Garut, semoga di masa depan bisa menggunakan jalan tol dari Garut menuju stasiun kereta api cepat di Tegalluar utk meeting di Jakarta, atau naik pesawat terbang di Kertajati utk meeting di kota selain Jakarta, dan utamanya utk mudik ke Subang.

#PersepsiCahyana

Keanehan Netizen BBM (Buru-Buru Marah)

Saya pernah males ngantri di SPBU, sehingga memutuskan utk membeli Pertamax Turbo. Mengisi tangki dgn sekian liter Pertamax Turbo seharga 100rb serasa 50rb pertalite. BBM tsb memang tdk diperuntukan bagi konsumen seperti saya yg cuma pake kendaraan LMPV dgn CC di bawah 1500. 

#Pertamina sendiri menyebut ketiga jenis BBM nonsubsidi itu hanya menyasar pada 5 persen pelanggan Pertamina secara nasional. Kalau melihat daftar kendaraan yg cocok dgn jenis BBM ini kita pastikan pelanggan yg dimaksud adalah pemilik mobil mewah. Buat kalangan tsb yg uang saku hariannya bisa ratusan ribu hingga jutaan, kenaikan sekian ribu per liter itu tdk berpengaruh. Beda dgn kita yg kondisinya berbeda jauh, mungkin ada sedikit rasa penyesalan setelah mengisi tanki mobil dgn jenis BBM tsb.

Anehnya, banyak netizen yg tdk pernah mengkonsumsi jenis BBM tsb sumpah serapah atas kenaikan harganya, sampai bawa-bawa hutang negara, keadilan sosial, dan azab Tuhan. Konsumen yg setiap hari mengisi kendaraannya dgn BBM non subsidi tsb sepertinya menahan tawa melihat reaksi semacam itu, atau bahkan tdk perduli krn tdk ada pentingnya sama sekali. 

Dari sini saya melihat memang ruang medsos kita masih dilingkupi post truth, di mana opini publik dikembangkan oleh netizen dgn emosi buta dari pada fakta. Indeks literasi kita memang rendah, terlebih semangat ricek juga masih lemah, sehingga wajar risiko teratas Indonesia menurut Microsoft adalah penipuan dan hoax. 

#PersepsiCahyana

Jumat, 05 Agustus 2022

Peran Sugesti dalam Praktik Tenaga Dalam


Tenaga dalam yg pernah saya pelajari merupakan kemampuan untuk memasukan pesan sugesti. Gerakan fisik tangan merupakan bahasa tubuh yg mewakili pesan sugesti, tetapi tdk mutlak diperlukan. Kesimpulan ini berdasarkan beberapa kali percobaan, di mana seseorang dapat bereaksi sesuai sugesti yg saya pikirkan tanpa perlu menggerakkan tangan.

Pesan sugesti bisa diterima atau ditolak, tergantung kemauan atau tingkat kesadaran penerima. Orang yg tdk bisa mengendalikan dirinya saat emosi memuncak lebih mudah utk menerima pesan alam bawah sadar dari siapapun. Seperti orang yg mudah terprovokasi saat emosi. Oleh krn nya, siapapun yg berperan sebagai lawan dlm praktiknya diharuskan oleh instruktur utk menyerang dgn penuh amarah. Tanpa kondisi tsb, sugesti bisa ditolak oleh lawan.

Namun tdk semua harus dalam keadaan marah. Sugesti dapat diterima oleh lawan dalam kondisi mau dipengaruhi, seperti hipnosis. Dlm kondisi demikian, siapapun dapat melepaskan pengaruhnya kapanpun juga. Kesimpulan ini berdasarkan pengalaman, di mana saya dapat bangun sendiri tanpa perlu dibangunkan oleh pengirim sugesti. Waktu itu banyak teman mempertanyakan kondisi tsb. Sayangnya saya tdk menyimak jawaban dari instruktur kpd mereka.

Ada banyak penonton yg mengatakan orang yg menjatuhkan lawan tanpa sentuhan itu bohongan. Pernyataan itu tdk sepenuhnya benar, sebab bohongan itu tdk memerlukan sugesti. Sugesti itu efeknya seperti hipnosis, di mana penerima pesan sama sekali tdk bisa melakukan apa yg menurut pengirim pesan tdk bisa dilakukan, atau akan merasakan apa yg harus dirasakannya. Misalnya, seseorang akan merasakan adanya daya dorong yg berlawanan dgn gerakannya, di mana daya tsb sebenarnya datang dari dirinya sendiri. Ia mengidentifikasi daya tsb sebagai daya orang lain, seperti anak kecil yg memainkan dua tangannya dlm pertarungan dan ia memerankan salah satunya. Istilah tanpa sadar yg saya gunakan ini maksudnya gerakan yg muncul tanpa berusaha mengadakannya. Contoh sederhana gerak tanpa sadar itu seperti gerak reflek.

Komunikasi bawah sadar itu nyata adanya, seperti kita sering mengatakan sesuatu yg sama pd waktu bersamaan dgn orang lain. Kesimpulan itu saya peroleh dari percobaan, di mana saya dgn sekumpulan orang memejamkan mata dan mengosongkan fikiran. Kemudian saya mengimajinasikan cahaya dan objek tertentu, dan ternyata ada orang lain yg mengidentifikasinya dgn persis.

Penjelasan ini hanya sebatas pengalaman pribadi. Di luar sana masih ada pendekatan lain yg digunakan dalam praktik tenaga dalam. Kita tdk berhak menyamaratakan tenaga dalam berdasarkan satu pendekatan yg kita fahami saja.

#PersepsiCahyana