Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Senin, 19 September 2022

Nasihat Sumber dan Nasab Pengetahuan


Prof Dwi Hendratmo adalah guru besar yg telah memberi bekal dan material riset yg banyak dalam mata kuliah metodologi penelitian. Berkat beliau kami membaca puluhan artikel dalam topik riset yg diminati. Dengan bekal itu saya dapat melewati seminar penelitian dan ujian kualifikasi. 

Beliau adalah guru yg baik karena berkenan merespon pertanyaan melalui WA dan memberikan jawaban yg menenangkan kekhawatiran saya terkait kesenjangan pengetahuan. Namun sayangnya saat itu saya sudah mengontrak mata kuliah lain sebelum menerima jawaban tersebut, sehingga belum berkesempatan utk menghubungkan nasab pengetahuan kpd beliau.

Dalam ujian kualifikasi beliau mengingatkan saya utk memperhatikan sumber atau nasab pengetahuan yg mempengaruhi kualitas keilmuan dalam kecerdasan buatan. Beliau juga mengingatkan saya utk tdk melupakan bekal yg telah beliau berikan dalam mata kuliah Metodologi Penelitian di perjalanan studi yg sedang saya lalui. Saya mengucapkan terima kasih atas nasihat tersebut di akhir sesi ujian kualifikasi dan setelahnya melalui WA.

Setahun kemudian, pada semester ini saya berencana mewujudkan keinginan lama utk menautkan nasab keilmuan kepada beliau dgn mengontrak mata kuliah Pembelajaran Mesin Lanjutan. Tetapi datang kabar sedih tentang kondisi kesehatan beliau yg menyebabkan saya harus membatalkan kontrak mata kuliahnya. Saya ikut bersama ikatan alumni yg mendukung pemulihan kondisi beliau.

Namun takdir berkata lain, hari Senin ini, 19 September 2022, beliau dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Sebagai murid beliau saya bersedih ... dan bersaksi beliau sebagaimana al-Maghfurlah Prof Iping adalah guru yg sangat baik dan bermanfaat bagi murid-muridnya. Semoga husnul khatimah, dan Allah mengampuni serta merahmati beliau, amin. 

#BiografiCahyana

Jumat, 02 September 2022

Seminggu Work from Bali (SEA IGF 2021)

SEA IGF (Southeast Asia Internet Governance Forum) adalah perhelatan internasional yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo RI (Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia). Kegiatan ini merupakan akhir kontribusi saya terhadap almamater dalam jabatan struktural di Institut Teknologi Garut, setelah berkhidmat selama 18 tahun sejak tahun 2003. Alhamdulillah, dalam masa khidmat tersebut saya telah berupaya memajukan almamater sejauh jalan yang Allah bukakan. Setidaknya ada tiga kontribusi level internasional yang telah saya persembahkan: 1) Pembelajaran pengabdian kepada masyarakat di luar negeri (International Telecommunication Union Thailand) pertama kali yang diikuti oleh mahasiswa pada tahun 2013 dalam program Indonesian ICT Volunteer; 2) Pengabdian kepada masyarakat Sekolah Internet Komunitas Common Room yang pertama kali disponsori oleh lembaga luar negeri, Association Progressive for Communication; dan 3) Inisiasi kegiatan level internasional pertama kali di SEA IGF yang difasilitasi oleh Kemenkominfo RI. Semua pintu kesempatannya saya temukan di Relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Indonesia, lembaga swadaya masyarakat yang saya upayakan kerjasama dengan kampus sejak tahun 2012 dan telah menjalani dua periode kerjasama selama 6 tahun.

Kesempatan SEA IGF saya peroleh setelah ibu Mariam Barata yang saat itu menjabat sebagai plt Dirjen APTIKA Kemenkominfo RI mendorong saya di WAG Relawan TIK Indonesia untuk mengusulkan inisiatif kegiatan. Tawaran beliau saya tindak lanjuti dengan mengirimkan proposal inisiatif kegiatan atas nama Relawan TIK Institut Teknologi Garut dengan judul The Urgecy of Integration of Information and Communication Technology Volunteers with Education System in Digital Transformation in Southeast Asia dalam kategori Youth and Innovation Development. Saya berencana mendiseminasikan kegiatan #RTIKAbdimas yang merupakan realisasi kerjasama Institut Teknologi Garut dengan Relawan TIK Indonesia dan Kemenkominfo RI dalam bidang pendidikan, tepatnya dalam mata kuliah Relawan Teknologi Informasi pada program studi Teknik Informatika. Saya mendapat bantuan dari bapak Dr. M. Said Hasibuan - Sekjen Relawan TIK Indonesia dalam upaya menemukan narasumber dari luar negeri. Alhamdulillah, Prof. Ts. Dr. Ali Selamat dari Malaysia yang sangat rendah hati berkenan untuk turut serta dalam usulan inisiatif kegiatan tersebut tanpa honorarium. Saya tidak kesulitan untuk meminta Prof. Dr. M. Ali Ramdhani - Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI dan Dr. Ir. Bonifasius Wahyu Pudjianto, M.Eng - Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo RI sebagai narasumber mengingat hubungan baik yang telah terbangun sejak lama.


 Bersama ibu Mariam Barata (tengah)

Saya menerima konfirmasi dari panitia SEA IGF yang menyatakan usulan inisiatif kegiatan diterima oleh panitia. Kegiatan yang bertempat di Nusa Dua Bali tersebut diundur menjadi tanggal 2 September 2021. Relawan TIK Indonesia menyelenggarakan kegiatan Festival TIK sebelum tanggal tersebut, sehingga saya berangkat lebih awal dari jadwal SEA IGF. Setibanya di Bali, saya dengan dua rekan Relawan TIK Garut, ibu Leni Fitriani dan ibu Dewi Tresnawati, langsung menuju venue Festival TIK di Puri Saron Hotel Denpasar Bali. Suasana di sana sudah sangat ramai oleh kegiatan yang diikuti oleh Relawan TIK se Indonesia. Kebetulan siang itu ada tugas instruktur pelatihan Junior Office Operator dari Kemenkominfo RI yang harus saya tunaikan, sehingga saya memutuskan untuk merogoh kocek pribadi untuk menyewa satu kamar yang masih tersisa agar leluasa dan tenang dalam melakukan pelatihan daring tersebut. Niat kami menghadiri Festival TIK adalah untuk menghormati dan mensyukuri nikmat kesempatan yang diberikan oleh Relawan TIK Indonesia dalam program Gerakan Nasional Literasi Digital Kemenkominfo RI dan Siberkreasi sepanjang tahun 2021. 


Keesokan harinya, saya pindah ke Sofitel Nusa Dua Bali, fasilitas gratis yang diberikan oleh Kemenkominfo RI. Jarak dari venue Festival TIK lumayan jauh, dan ongkos Grab nya lumayan mahal, sehingga saya memutuskan untuk tidak kembali ke venue dan menyiapkan kegiatan SEA IGF. Saya berkesempatan untuk bercengkrama dengan teman-teman Relawan TIK dan Kemenkominfo RI seputar program Pandu Digital pada malam hari di tempat tersebut.

Keesokan harinya, pada tanggal 1 September 2021, saya pindah ke Westin Resort Nusa Dua Bali, fasilitas gratis yang diberikan oleh panitia SEA IGF untuk narasumber dan moderator.


Pada akhirnya, kegiatan yang diinisiasi oleh Institut Teknologi Garut itu pun digelar pada tanggal 2 September 2021. Sebenarnya usulan kegiatannya atas nama Relawan TIK Institut Teknologi Garut, tapi panitia menulis hanya nama institusi kampusnya saja. Alhamdulillah, kegiatan hibrida itu berjalan lancar, diikuti oleh audien umum dan Relawan TIK Indonesia secara luring dan daring. 


Bersama Pengurus Relawan TIK Indonesia selepas kegiatan SEA IGF

Saya berencana pulang esok hari, namun ternyata ada masalah dengan penerbangannya, sehingga harus menginap satu hari lagi di Bali. Dalam kondisi keuangan pribadi yang menipis saya berusaha mencari penginapan yang murah. Dalam proses pencarian itu, saya teringat teman kakak yang punya resort di Bali. Setelah kakak berkomunikasi dengan temannya itu, akhirnya saya dihubungi oleh pihak resortnya. Harganya lumayan, sekalipun katanya sudah dikorting, sehingga saya berniat mencari alternatif lain. Tapi teman kakak yang merupakan owner resort tersebut mentransfer uang agar saya menginap di resortnya. Akhirnya saya bisa menginap di Mutiara Mutiara Bali Boutique Resort Villas dan Spa hanya mengeluarkan tambahan uang sebesar seratus ribu rupiah saja untuk semalam. Alhamdulillah, rejeki anak saleh, dapat hotel gratisan terus. Mungkin Tuhan kasihan karena niat saya untuk berkontribusi ini tidak diimbangi oleh kemampuan finansial yang memadai, hehehe. 

Sore hingga malam harinya saya isi dengan kegiatan refreshing, mengunjungi pantai di sana dan menikmati makan malam. Cuplikan perjalanan di masa pandemi yang sangat berdampak pada kegiatan pariwisata di Bali saya tuliskan dalam artikel berjudul Kembalikan Baliku Padaku


Keesokan harinya saya diantar ke bandara oleh pengelola hotel. Saya berikan uang secukupnya untuk mengganti biaya akomodasi, sekalipun beliau tidak memintanya. Alhamdulillah, perjalanan menuju Bandung tidak ada kendala, hanya ada insiden keterlambatan masuk pesawat yang disebabkan karena antrian pemeriksaan test Covid-19. Saya harus terengah-engah dan berkeringat karena berlari mengejar pesawat yang akan tinggal landas. 

Sesampainya di Bandung, saya langsung menuju tempat kost kakak, tempat di mana kendaraan saya terparkir selama lima hari. Awalnya saya tidak tahu, kenapa kendaraannya tidak bisa dihidupkan, tapi belakangan saya mengetahui penyebabnya adalah inverter yang belum dimatikan sejak hari pertama. Syukurlah bapak Grab berbaik hati mengisi ACCU dari kendaraannya sehingga kendaraan saya bisa dihidupkan. Masalahnya tidak selesai sampai di sana. Tiba-tiba kendaraan mati saat akan mengisi bensin. Akhirnya saya putuskan mengeluarkan uang untuk membeli ACCU baru agar bisa segera pulang. 

Tidak semua niat baik dalam pelaksanaannya berjalan mulus, tetapi Allah menunjukan ada banyak orang baik yang membantu niat tersebut. Sebagai insan beriman saya begitu mensyukuri karunia Nya, mulai dari memperoleh kesempatan kegiatan dan niat melaksanakannya, serta memperoleh kemudahan di dalam pelaksanaannya. Saya selalu percaya kebenaran firman Allah, "dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah (dengan mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya), niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkannya) (2) Serta memberinya rezeki dari jalan yang tidak diduga-duga (terlintas di hatinya)" (Qs. At – Tholaq: 2-3)


#BiografiCahyana

Kamis, 01 September 2022

Di Jalur Subsidi


Sore ini dua jalur pengisian BBM di SPBU sudah terpasang plang jalur subsidi. Saya sodorkan smartphone yg menampilkan barcode #MyPertamina ke petugasnya. Seperti biasa petugasnya memindai dgn gawai khusus. Kemudian ia berkata, "Lebih cepat dgn barcode ya pak". Tentu saja hal itu membuatnya senang. Sebelumnya saya melihat ia harus menginput nomor kendaraan secara manual.

Setelah selesai terisi BBM, saya menanyakan kpd nya limit BBM dalam satu hari. Jawabnya, "40 liter". Ia bertanya tentang lama waktu saya memperoleh barcode tersebut. Saya jawab, "Satu minggu". Sekalian saya sampaikan masukan agar Pertamina membuka pos di SPBU yg membantu masyarakat utk mendapatkan barcode tsb.

Dalam perjalanan menuju pulang saya berfikir, seandainya Relawan TIK Indonesia di Garut, Zoel Hilmy dkk membuka pos tersebut, tentunya itu akan sangat membantu masyarakat dan pemerintah. Walau saya belum dapat berbuat banyak, setidaknya saya cukup senang dgn nikmat memikirkan kebaikan seperti itu. Semoga Allah memudahkan kita semua, bangsa yg memperoleh kemerdekaannya atas berkat rahmat Nya.

#BiografiCahyana