Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Jumat, 25 Maret 2022

Ikhtiar Muwahid dan Qadarullah

Ikhtiar manusia dan Qadarullah itu tdk seharusnya dibentrokan, sebab keduanya tdk setara. Semua ikhtiar manusia akan mengarah kpd takdir Nya. Manusia bisa berikhtiar dgn merekayasa cuaca melalui cara apapun sesuai dgn kapasitasnya, baik dgn pendekatan metafisika atau fisika. Hal demikian krn memang manusia adalah mahluk yg menerima takdirnya sebagai khalifah di bumi yg tdk hanya mampu menaklukan apa yg ada di bumi, tetapi juga di langit dgn kekuatan / sulthon. 

Sulthon itu tdk mempersyaratkan bertauhid atau tdk, sebab sulthon dikaruniakan Nya kpd semua manusia. Itulah sebab utk menaklukan lautan misalnya dgn perahu, atau langit misalnya dgn pesawat, manusia hanya perlu menggunakan potensi di dalam dirinya yg sebagian di antaranya tdk berhubungan dgn keimanan. 

Memang ada penaklukan yg memerlukan keimanan kpd Allah, seperti mukjizat membelah lautan. Seandainya nabi Musa tdk percaya, maka beliau tdk akan meletakan tongkatnya ke atas permukaan laut. Misal lainnya adalah menurunkan hujan dgn doa. Tetapi ada pula penaklukan yg tdk memerlukan keimanan, seperti membangun terowongan yg membelah lautan atau menurunkan hujan dgn rekayasa awan. Dlm keyakinan Muwahid, keduanya ada campur tangan Allah. 

Perbedaan manusia yg bertauhid dgn selainnya di antaranya terletak pd tawakal. Manusia yg bertauhid akan bertawakal hanya kpd Allah saja selepas berikhtiar dan berdoa, sebab ia tahu kelemahannya dan meyakini kekuatan Allah dlm mewujudkan apa yg sedang ia ikhtiarkan. Setelah terwujud, ia tetap akan berendah hati, didorong oleh keyakinannya bhw ia telah mendzalimi diri sendiri krn kelemahannya, baik terasa atau tdk.

#PersepsiCahyana

Senin, 21 Maret 2022

Dukun atau Pawang itu Musyrik?

Supaya tdk terjadi generalisasi keliru, kita perlu meletakan definisi dukun atau pawang sesuai dgn makna yg difahami oleh bangsa ini. Dukun atau pawang itu merupakan kearifan lokal, sebutan utk orang yg bisa menolong. Makna tsb bisa kita temukan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. 

Ada sebagian orang yg menganggap semua praktik dukun atau pawang itu syirik, mendatanginya merupakan kekufuran. Padahal mengkufurkan tanpa memeriksa praktiknya itu merupakan perbuatan gegabah, sebab bisa berbalik kpd si penuduh bila tuduhannya tdk benar.

Tdk semua praktik dukun atau pawang itu syirik, sebab ada yg permintaannya semata ditujukan kpd Allah. Bahkan ada dukun yg hanya perlu pengalaman saja utk menolong, seperti dukun beranak atau pawang pukat. Tdk semua sesaji yg digunakan oleh dukun atau pawang itu syirik, sebab mungkin saja sesaji tsb hanya filosofi atau sedekah utk mahluk hidup.


#PersepsiCahyana

Kamis, 17 Maret 2022

Inductive Learning dalam Pengenalan Logo


Perancang akan memperhatikan detail bentuk logo, hingga pemilihan kata, dalam bahasa apa, dan disajikan seperti apa. Namun penglihatan pengguna tdk akan sedetail itu, mereka hanya akan berusaha mengenali pola bentuk atau warnanya dalam proses identifikasi logo, mengklasifikasikan logo tsb sebagai objek yg hendak diprediksinya atau bukan.

Pola itu mudah diidentifikasi bila pengguna memiliki pengalaman berinteraksi dgn logonya dan membedakannya dari logo lainnya lebih dari sekali. Kemampuan pengguna dlm mengidentifikasi logo dgn benar merupakan hasil dari proses inductive learning. Kecepatan identifikasinya tergantung pada keunikan logonya, terlepas apakah keunikan itu terwujud oleh kata pada logo yg ditulis dgn benar atau tdk menurut pendapat tertentu, atau bagaimana teks dan bentuknya disajikan oleh perancang. 

Kemiripan logo dgn logo lain pada awalnya menimbulkan kesalahan identitikasi, misalnya logo halal MUI dianggap logo organisasi MUI. Namun sedikit perbedaan saja, semisal sisipan teks Arab di tengahnya membuat logo tsb tampil sedikit unik. Disebut sedikit unik krn bentuk pembedanya dari logo lain hanya sekian persen / minor, sementara kemiripannya dgn logo lain lebih dominan. 

Kemiripan teks dgn teks pada logo lainnya, misalnya teks halal dlm bahasa Arab, mempercepat kategorisasi label halal, tetapi kategorisasi berdasarkan penerbitnya membutuhkan objek pengenal lain. Proses identifikasinya akan lebih cepat atau lebih mudah apabila logo memiliki pembeda yg dominan / mayor dibandingkan logo lainnya. 

Logo halal Indonesia yg baru hampir tdk memiliki kesamaan bentuk dgn logo halal lainnya. Hal tsb memudahkan pengguna utk membedakan logo halal yg diterbitkan oleh lembaga sertifikasi Indonesia dgn selainnya, sekalipun pada awalnya penguna memerlukan latihan pengenalan pola dari awal krn tdk adanya tulisan "halal" dalam bahasa Arab yg telah dikenalinya pada banyak logo halal. Oleh karenanya, dapat dikatakan bahwa seiring dgn waktu, pengguna akan terbiasa dgn bentuk baru dan lebih mudah mengklasifikasinya sebagai label halal Indonesia dibandingkan logo lainnya atau logo sebelumnya yg mirip label organisasi.

Sabtu, 05 Maret 2022

Nikmatilah Sendiri Hobi Berisik Itu


Adakah yg pernah berada di pinggir jalan, lalu merasa kesal krn ada motor yg lewat dgn suara knalpot yg sangat mengganggu? Saya biasanya tdk bisa menahan diri dan langsung mengekspresikan kekesalan di tempat seraya berkata, "Seperti jalan punya sendiri saja!".

Padahal mungkin saja motornya ganteng dan dapat membuat banyak orang terkesima. Tetapi suara knalpotnya yg mengganggu itu telah membuat banyak orang tdk menikmati kegantengan motornya. Tapi ada pula yg sudah motornya tdk ganteng, suara knalpotnya menggagu pula.

Pengendaranya hrs faham kalau haknya di ruang publik dibatasi oleh hak orang lain. Bila ia ingin menikmati kerasnya suara knalpot motornya di ruang publik, sebaiknya dengarkan suaranya dgn headset saja, biarkan ruang publik tetap tenang. Dgn demikian, si pengendara dapat menikmati suara berisik knalpot motornya, dan orang lain bisa menikmati kegantengan motornya ... kalau ganteng.

#PersepsiCahyana

Jumat, 04 Maret 2022

Peran Masjid di Era Digital


Masjid dapat berperan dalam upaya mewujudkan inklusi digital, di mana menara masjidnya berfungsi sebagai bagian dari infrastruktur jaringan, madrasahnya sebagai tempat pembelajaran literasi digital, koperasinya sebagai pengelola lapak ecommerce dan layanan digital lainnya. Masjid adalah pusat pembangunan budaya digital yg diharapkan dapat meningkatkan indeks keadaban digital dan menurunkan resiko hoax, ujaran kecencian dan diskriminasi di Indonesia.

Tdk perlu speaker yg banyak dan power yg kuat utk menjangkau audien yg banyak, hanya perlu studio dgn perangkat lunak yg dapat menghantarkan suara atau layanan masjid ke seluruh dunia melalui jaringan. Studio sangat cocok utk pengurus yg senang memutar multimedia player dan berkomunikasi melalui microphone. Jema'ahnya tdk hanya di lingkungannya saja, tetapi juga dari berbagai pelosok negeri.

#LiterasiDigital

Kamis, 03 Maret 2022

Meninjau Analogi dari Definisi


Di masa lalu ada kaum sofis, yakni kelompok pendatang di Athena yg gemar memutar balikan pernyataan utk mengacaukan kondisi masyarakat. Plato melihat mereka berbicara dgn istilah yg tdk difahaminya dan menggunakannya utk menjatuhkan orang lain. Saat itulah Plato menggunakan definisi utk menyanggah mereka.

Kusmayadi (2007) dalam bukunya yg berjudul Think Smart Bahasa Indonesia mendefinisikan analogi sebagai perbandingan yang bersifat sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tersebut untuk mengilustrasikan atau menggambarkan sesuatu yang sepadan.

Kalau pernyataan Menag dianggap sebagai analogi, maka kesamaan atau kesepadanan aspeknya itu bukan pd sumber suaranya, tapi gangguan yg ditimbulkannya. Jadi bukan suara dari rumah ibadah muslim yg disamakan dgn suara anjing, tetapi gangguan yg ditimbulkannya.

Mengkritisi analogi itu dapat dimulai dgn pertanyaan, apakah aspek gangguan suaranya dari sumber suara yg berbeda itu sepadan atau tdk? Utk menguji kesepadanannya, bisa dilihat kasus nyata. Apakah ada kasus di mana orang merasa terganggu dgn suara dari rumah ibadah, dan suara anjing? Bila ada, maka semua suara dlm analoginya sudah sepadan.

Mempersoalkan anjing sebagai sampel gangguan suaranya hanya krn mahluk tsb najis sama sekali tdk relevan, sebab analogi boleh membandingkan hal apapun yg berbeda dan aspeknya sepadan. Lagi pula tdk semua anjing itu hina, sama seperti manusia yg tdk semuanya mulia. Menurut Kyai Husen bin Aziz (Slawi), semua ulama sepakat bahwa anjing yg berguna termasuk mahluk yg mulia dan haram dibunuh, sebagaimana tersebut dlm Syarh Safinah. Suara mahluk yg mulia tdk lah sepenuhnya hina.

Hal berbeda dgn penggunaan speaker yg mengganggu, Syekh Mutawalli Sya'rawi - Ulama Kharismatik Universitas al-Azhar menganggapnya sebagai sikap beragama yg kacau dan meresahkan, dan speaker adalah petaka terbesar umat di era modern. Apakah suara speaker yg disebut petaka tsb merupakan hasil perilaku yg mulia, dan apakah perilaku tsb lebih baik dari pada perilaku mahluk yg mulia dan tdk mengganggu? Bila suara mahluk yg mulia itu mengganggu, maka kondisinya tdk jauh beda dgn suara speaker dari rumah ibadah yg mengganggu, dan keduanya masuk akal utk dianalogikan krn ada kesepadanan aspek.

#PersepsiCahyana

Selasa, 01 Maret 2022

Jangan Berujar Kebencian


Jangan hinakan bahasa Anjing hanya karena air liurnya dihukumi najis dan dagingnya haram dimakan. Bukankah kotoran kita juga najis dan daging kita haram dimakan, sekalipun level najisnya berbeda. Adanya najis tdk menyebabkan mahluk itu tdk mulia, sebab kemuliaan mahluk di antaranya terletak pd kemanfaatannya. Jangan ikuti kaum yg suka membuat dan menyebarkan ujaran kebencian kpd sesama manusia dan hewan ciptaan Allah yg menargetkan karakteristik bawaan.

Setiap hewan itu bertasbih kepada Tuhan, dan dapat beriman kepada Nya. Sebagaimana dikisahkan dalam riwayat Anas bin Malik, bahwa seekor Anjing milik fulan yg munafik hendak dibunuh karena telah menggigit seorang sahabat. Namun Anjing itu berkata kpd Nabi SAW dan para sahabat bahwa ia beriman kpd Allah dan Rasul Nya. Ia menggigit krn diperintahkan utk menggigit siapa saja yg mencela Abu Bakar dan Umar.

#PersepsiCahyana