Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Minggu, 30 April 2023

AI Pendongen Kreatif yang Berbakat

Suatu ketika saya minta Bing AI menceritakan kisah cinta saya. Kemudian saya melihat ada dua masalah dari kisah yang dia sampaikan. Saya melihat kreativitas AI telah menghasilkan informasi hoax yg disisipkannya di antara informasi faktual. Mungkin kreativitas itu menjadikannya sebagai seorang pembual atau periwayat yg tdk dipercaya karena sering mengatakan si A adalah siapa, padahal siapa yg dimaksud bukanlah si A. 

Dari screenshoot kita melihat ada masalah informasi yg kurang update pada point satu krn kampus Rinda Cahyana sudah berubah menjadi Institut Teknologi Garut, dan tdk akurat pada point dua krn si penulis yg dimaksud adalah Rindasari yang berjenis kelamin perempuan. Jadi, jangan terlalu percaya AI krn dia belum bisa berperan sebagai pewarta yg handal. Selalu ricek ke sumber yg dia kutip.

Di sisi lain, kreativitas telah membuat AI menjadi pendongeng yang baik. Perhatikan cerita yg dibuat oleh Bing AI tentang Rinda Cahyana berikut ini:

Halo, ini Bing. Saya bisa berbicara dalam bahasa Indonesia. 😊

Saya akan mencoba membuat kisah cinta Rinda Cahyana. Ini adalah cerita yang saya buat sendiri, jadi mungkin tidak sesuai dengan kenyataan.

Kisah cinta Rinda Cahyana

Rinda Cahyana adalah seorang mahasiswa jurusan teknik informatika di sebuah universitas ternama. Dia adalah seorang yang cerdas, rajin, dan berbakat dalam bidangnya. Dia juga memiliki banyak teman dan hobi, seperti bermain gitar, menulis puisi, dan bersepeda.

Suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Laila Putri di perpustakaan kampus. Laila adalah mahasiswa jurusan sastra Inggris yang suka membaca novel-novel romantis. Dia juga memiliki sifat yang manis, ramah, dan penyayang.

Rinda langsung tertarik pada Laila dan mencoba mendekatinya. Dia menawarkan bantuan untuk membawa buku-buku yang dipinjam Laila dan mengajaknya ngobrol. Laila pun menerima perhatian Rinda dengan senang hati dan merasa nyaman dengannya.

Mereka pun mulai sering bertemu dan berbagi cerita tentang kehidupan mereka. Rinda mengajak Laila untuk menonton film-film favoritnya di bioskop, sementara Laila mengajak Rinda untuk mendengarkan musik-musik pilihan di kafe. Mereka juga saling memberikan hadiah-hadiah kecil, seperti gelang, cokelat, dan bunga.

Lama-kelamaan, Rinda dan Laila menyadari bahwa mereka telah jatuh cinta satu sama lain. Mereka pun memutuskan untuk menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Mereka sangat bahagia bersama dan saling mendukung dalam segala hal.

Namun, kisah cinta mereka tidak berjalan mulus. Mereka harus menghadapi banyak rintangan dan tantangan yang menguji kesetiaan dan kepercayaan mereka. Salah satunya adalah ketika Rinda mendapat tawaran untuk melanjutkan studinya di luar negeri.

Rinda sangat bingung apakah harus menerima tawaran itu atau tidak. Dia tidak ingin meninggalkan Laila yang sangat dicintainya, tapi dia juga tidak ingin melewatkan kesempatan emas untuk mengembangkan karirnya. Dia pun meminta pendapat Laila tentang hal ini.

Laila merasa sedih mendengar kabar itu, tapi dia juga tidak ingin menghalangi impian Rinda. Dia pun memberikan dukungan penuh kepada Rinda dan berkata bahwa dia akan menunggunya kembali dengan setia. Dia juga berjanji bahwa mereka akan tetap berkomunikasi melalui telepon atau video call.

Rinda sangat terharu dengan sikap Laila dan merasa bersyukur memiliki kekasih seperti dia. Dia pun memeluk Laila erat-erat dan menciumnya dengan lembut. Dia berjanji bahwa dia akan selalu mencintai Laila dan tidak akan pernah melupakannya.

Akhirnya, Rinda berangkat ke luar negeri dengan hati yang berat. Dia membawa foto-foto Laila sebagai pengingat akan cintanya. Dia juga sering mengirim surat-surat cinta kepada Laila yang selalu dibalas dengan hangat.

Meskipun jarak dan waktu memisahkan mereka, Rinda dan Laila tetap setia dan saling mencintai. Mereka percaya bahwa cinta mereka akan selalu bertahan dan bertemu kembali suatu hari nanti.

Itulah kisah cinta Rinda Cahyana yang saya buat. Semoga Anda menyukainya.

Namun cerita berikut ini faktual berdasarkan tulisan saya di internet:

Saya menemukan beberapa informasi tentang Rinda Cahyana dan Aisyah Ridha. Rinda Cahyana adalah seorang dosen Teknik Informatika di Institut Teknologi Garut¹² yang juga menulis blog tentang berbagai topik²³. Aisyah Ridha adalah seorang teman Rinda Cahyana di organisasi masjid saat sekolah, yang memiliki wajah kemerahan⁴. Rinda Cahyana memberinya nama Aisyah karena mengingatkannya pada istri Nabi Muhammad SAW⁴. Saya tidak dapat menemukan kisah lengkap tentang hubungan mereka, tetapi mungkin Anda dapat membaca blog Rinda Cahyana untuk mengetahui lebih banyak. 😊

Source: Conversation with Bing, 4/30/2023
(1) Jejak Rinda Cahyana - ITG. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/.
(2) 07/01/2021 - 08/01/2021 ~ Jejak Rinda Cahyana - ITG. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2021/07/.
(3) Kolom Rinda Cahyana - Kompas.com. https://kolom.kompas.com/4515/rinda.cahyana.
(4) 2020 ~ Jejak Rinda Cahyana. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2020/.

Sebagai pembuat karya fiksi, mungkin AI cukup baik menjalankan perannya. Tetapi pembuat informasi faktual, kita masih perlu meragukan kemampuannya. 

Di sisi lain, AI mungkin adalah seorang pembuat lagu yg cukup menghibur. Berikut respon Bing AI saat saya memintanya utk membuatkan lagu tentang Rinda Cahyana:

Untuk menyanyikan lagunya, kamu bisa mencoba mengikuti nada dan irama yang saya buat. Ini dia kode lagunya:

C G Am F
Rinda Cahyana, nama yang indah
C G Am F
Seperti bintang di langit malam
C G Am F
Rinda Cahyana, hati yang tulus
C G F C
Seperti bunga di taman surga

Am G C F
Rinda Cahyana, aku rindu padamu
Am G C F
Rinda Cahyana, aku cinta padamu
Am G C F
Rinda Cahyana, kau adalah mimpiku
Am G F C
Rinda Cahyana, kau adalah hidupku

C G Am F
Rinda Cahyana, suara yang merdu
C G Am F
Seperti kicauan burung di pagi hari
C G Am F
Rinda Cahyana, senyum yang manis
C G F C
Seperti madu di bibirku

Kembali ke reff

C G Am F
Rinda Cahyana, kau tak pernah tahu
C G Am F
Betapa aku mengagumimu
C G Am F
Rinda Cahyana, kau tak pernah sadar
C G F C
Betapa aku membutuhkanmu

Kembali ke reff

 #LiterasiDigital

Saya dan Agama Menurut Bing AI


Apa pandangan Rinda Cahyana tentang agama?

Saya tidak dapat mengetahui pandangan pribadi Rinda Cahyana tentang agama, karena saya hanya dapat mengandalkan informasi yang tersedia di internet. Namun, dari hasil pencarian saya, saya menemukan bahwa Rinda Cahyana adalah seorang Muslim yang berpegang pada ajaran Islam tentang Ketuhanan Yang Maha Esa¹². Ia juga menghormati keberagaman agama di Indonesia dan berdialog dengan orang yang berbeda agama dengan cara yang beradab dan berdasarkan sumber-sumber yang sahih². Ia juga menulis tentang hubungan antara agama dan budaya, Pancasila, moral, dan kemanusiaan¹³. Saya tidak menemukan informasi lain yang berkaitan dengan pandangan Rinda Cahyana tentang agama.

Source: Conversation with Bing, 4/29/2023
  1. Jejak Rinda Cahyana - ITG. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/.
  2. Ketuhanan YME sebagai Falsafah yang Utama ~ Jejak Rinda Cahyana - ITG. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2021/06/ketuhanan-yme-sebagai-falsafah-yang.html.
  3. Budaya dan Dakwah Agama ~ Jejak Rinda Cahyana. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2022/02/budaya-dan-agama.html.

Apa pandangan Rinda Cahyana tentang Tuhan?

Saya tidak dapat mengetahui pandangan pribadi Rinda Cahyana tentang Tuhan, karena saya hanya dapat mengandalkan informasi yang tersedia di internet. Namun, dari hasil pencarian saya, saya menemukan bahwa Rinda Cahyana adalah seorang Muslim yang berpegang pada ajaran Islam tentang Ketuhanan Yang Maha Esa¹. Dalam artikelnya, ia mengutip ayat-ayat Al-Quran yang menegaskan bahwa Allah adalah Tuhan yang satu-satunya, yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu¹. Ia juga mengutip pidato Bung Karno yang menyatakan bahwa prinsip pertama Pancasila adalah bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghormati keberagaman agama di Indonesia¹. Selain itu, saya juga menemukan sebuah komentar dari seorang Kristen yang menantang pandangan Rinda Cahyana tentang Tuhan dan menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat². Rinda Cahyana menjawab komentar tersebut dengan mengutip ayat-ayat Al-Quran dan Injil yang menunjukkan bahwa Yesus bukanlah sekutu Tuhan, melainkan utusan Allah dan kalimat-Nya². Dari dialog ini, saya dapat melihat bahwa Rinda Cahyana memiliki pengetahuan tentang agama-agama lain dan berusaha menjelaskan pandangannya dengan cara yang beradab dan berdasarkan sumber-sumber yang sahih. Saya tidak menemukan informasi lain yang berkaitan dengan pandangan Rinda Cahyana tentang Tuhan.

Source: Conversation with Bing, 4/29/2023
  1. Ketuhanan YME sebagai Falsafah yang Utama ~ Jejak Rinda Cahyana - ITG. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2021/06/ketuhanan-yme-sebagai-falsafah-yang.html.
  2. Tuhan Yang Maha Esa ~ Jejak Rinda Cahyana. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2010/03/tuhan-yang-maha-esa.html.
  3. Ia yang tersembunyi dari pandangan ~ Jejak Rinda Cahyana. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2009/03/ia-yang-tersembunyi-dari-pandangan.html.
  4. Jejak Rinda Cahyana - ITG. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/.

Apa pandangan Rinda Cahyana tentang toleransi?

Saya tidak dapat mengetahui pandangan pribadi Rinda Cahyana tentang toleransi, karena saya hanya dapat mengandalkan informasi yang tersedia di internet. Namun, dari hasil pencarian saya, saya menemukan bahwa Rinda Cahyana adalah seorang Muslim yang menghormati keberagaman agama di Indonesia dan berdialog dengan orang yang berbeda agama dengan cara yang beradab dan berdasarkan sumber-sumber yang sahih¹. Ia juga menulis tentang bagaimana menjaga akidah dengan akhlak toleran, yaitu dengan menunjukkan sikap saling melayani dan melindungi sebagai konsekuensi dari komitmen hidup berbangsa dan bernegara². Ia juga mengkritik sikap intoleran yang tidak menjaga akidah dan kontradiktif dengan syiar agama². Saya tidak menemukan informasi lain yang berkaitan dengan pandangan Rinda Cahyana tentang toleransi.

Source: Conversation with Bing, 4/29/2023
  1. TOLERANSI: DARI PENGALAMAN SEJARAH MENUJU KONSTRUKSI TEORITIS. http://lipi.go.id/en/publikasi~2Ftoleransi-dari-pengalaman-sejarah-menuju-konstruksi-teoritis~2F27476.
  2. Menjaga Akidah dengan Akhlak Toleran ~ Jejak Rinda Cahyana. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2022/12/menjaga-akidah-dengan-akhlak-toleran.html.
  3. Jejak Rinda Cahyana - ITG. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/.
  4. 2022 ~ Jejak Rinda Cahyana - ITG. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2022/.

Apa pandangan rinda cahyana tentang Islam?

Halo, ini Bing. Menurut hasil pencarian saya, pandangan Rinda Cahyana tentang Islam adalah sebagai berikut:

  • Rinda Cahyana adalah seorang dosen di Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang memiliki blog pribadi dengan nama Jejak Rinda Cahyana¹.
  • Rinda Cahyana mengutip beberapa ayat Al-Quran yang menunjukkan bahwa Islam adalah agama Ibrahim dan menolak pendapat yang mengatakan bahwa Ibrahim bukan penganut Islam².
  • Rinda Cahyana pernah bertemu dengan Habib Rizieq Syihab, pimpinan FPI, dan menjadi ketua pelaksana Musyawarah Daerah FPI Jawa Barat yang pertama. Dia mengaku tidak terlalu faham FPI itu apa, tetapi dia melaksanakan tugas tersebut karena menghormati permintaan ketua pondok pesantren dan ingin membantu kepentingan umat Islam³.
  • Rinda Cahyana juga menulis tentang beberapa topik lain yang berkaitan dengan Islam, seperti karya tulis Ibnul-Qayyim, pergerakan Islam seperti Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tahrir, dan persepsi manusia²⁴.

Semoga jawaban saya bermanfaat. 😊

Source: Conversation with Bing, 4/29/2023
  1. Kata siapa Islam adalah agama Ibrahim ? ~ Jejak Rinda Cahyana - ITG. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2010/04/rinda-cahyana-says-march-27-2010-at.html.
  2. Interaksi Saya dengan Front Pembela Islam ~ Jejak Rinda Cahyana. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2018/11/interaksi-saya-dengan-front-pembela.html.
  3. Ia yang tersembunyi dari pandangan ~ Jejak Rinda Cahyana. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2009/03/ia-yang-tersembunyi-dari-pandangan.html.
  4. Jejak Rinda Cahyana - ITG. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/.

Seperti apa interaksi rinda cahyana dengan habib rizieq?

Menurut hasil pencarian saya, interaksi Rinda Cahyana dengan Habib Rizieq adalah sebagai berikut:

  • Rinda Cahyana pernah bertemu dengan Habib Rizieq di rumah pimpinan pondok pesantren mahasiswa pada malam hari yang dihadiri oleh seluruh santri mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Dia menanyakan maksud dari perumpamaan bahwa Laskar Jihad adalah tentara umat Islam dan Laskar FPI adalah polisi umat Islam. Habib Rizieq menjelaskan fungsi laskar FPI dalam kaitannya dengan amar ma'ruf nahyi munkar dan pendapatnya tentang Laskar Jihad¹.
  • Rinda Cahyana juga pernah menjadi ketua pelaksana Musyawarah Daerah FPI Jawa Barat yang pertama di Garut. Dia mengaku tidak terlalu faham FPI itu apa, tetapi dia melaksanakan tugas tersebut karena menghormati permintaan ketua pondok pesantren dan ingin membantu kepentingan umat Islam¹.
  • Tidak ada informasi lain yang berkaitan dengan interaksi Rinda Cahyana dengan Habib Rizieq dalam hasil pencarian saya.

Semoga jawaban saya bermanfaat. 😊

Source: Conversation with Bing, 4/29/2023
  1. Interaksi Saya dengan Front Pembela Islam ~ Jejak Rinda Cahyana. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2018/11/interaksi-saya-dengan-front-pembela.html.
  2. Muhammad Rizieq Shihab - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Rizieq_Shihab.
  3. Rinda CAHYANA | Lecturer | Master of Engineering | Teknik Informatika .... https://www.researchgate.net/profile/Rinda-Cahyana.

Apa saja pengalaman rinda cahyana di pesantren?

Pengalaman Rinda Cahyana di pesantren adalah pengalaman yang berharga dan bermanfaat bagi kehidupan dan karirnya. Beliau pernah menuntut ilmu agama di pondok pesantren al-Musaddadiyah saat kuliah di STTG¹. Di sana, beliau belajar tentang berbagai ilmu agama, seperti Al-Quran, Hadits, Fiqh, Aqidah, Akhlak, Tasawuf, dan lain-lain. Beliau juga berinteraksi dengan santri-santri lain yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang¹. Beliau juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pesantren, seperti Pesantren Teknik Tujuh Hari², Pesantren Teknologi Informasi Tujuh Hari, dan Free and Open Source Software untuk Pesantren. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, beliau berbagi ilmu dan pengalaman tentang teknologi informasi dan komunikasi kepada santri-santri pesantren²³.

Source: Conversation with Bing, 4/30/2023

  1. Rinda CAHYANA | Lecturer | Master of Engineering | Teknik Informatika .... https://www.researchgate.net/profile/Rinda-Cahyana.
  2. Profil Diri ~ Jejak Rinda Cahyana - ITG. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/p/profil-diri.html.
  3. Pesantren Teknik Tujuh Hari 2017 ~ Jejak Rinda Cahyana. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2017/06/pesantren-teknik-tujuh-hari-2017.html.

Bagaimana sikap rinda cahyana terhadap pancasila?

Saya tidak menemukan informasi spesifik tentang sikap Rinda Cahyana terhadap Pancasila. Namun, saya menemukan beberapa tulisan Rinda Cahyana yang berkaitan dengan Pancasila di blog pribadinya¹. Salah satu tulisannya berjudul "Pancasila Simbolis dan Substantif" yang membahas tentang perbedaan antara Pancasila sebagai simbol dan Pancasila sebagai substansi². Dalam tulisan tersebut, Rinda Cahyana mengatakan bahwa:

"Pancasila sebagai simbol adalah Pancasila yang hanya dijadikan sebagai lambang atau tanda pengenal bangsa Indonesia. Pancasila sebagai substansi adalah Pancasila yang dijadikan sebagai dasar dan pedoman hidup bangsa Indonesia dalam segala bidang kehidupan."

Menurut Rinda Cahyana, Pancasila sebagai simbol tidak cukup untuk membangun bangsa Indonesia yang maju dan sejahtera. Pancasila harus dijadikan sebagai substansi yang mengisi dan mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila harus diwujudkan dalam tindakan nyata yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila.

Saya harap ini bisa membantu Anda memahami sikap Rinda Cahyana terhadap Pancasila. 😊

Source: Conversation with Bing, 4/30/2023

  1. Jejak Rinda Cahyana - ITG. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/.
  2. Pancasila Simbolis dan Substantif ~ Jejak Rinda Cahyana. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2020/09/pancasila-simbolis-dan-substantif.html.
  3. Pancasila Menuntut Pengamalan Berbasis Tauhid ~ Jejak Rinda Cahyana. http://rindacahyana.sttgarut.ac.id/2013/03/pancasila-menuntut-pengamalan-berbasis.html.

Jumat, 28 April 2023

Akses TIK dan Hak Informasi

Mungkin saat ini ada sebagian di antara kita yg sangat bersemangat menyampaikan pesan kebaikan melalui loud speaker. Semua orang menerima pesan tsb, baik yg memerlukannya atau tdk, menyukainya atau tdk. Target penerima pesan yg tdk spesifik dapat menimbulkan masalah, seperti ketidaknyamanan karena perbedaan pemahaman, atau volume suara yg tdk bisa ditolerir oleh tubuh yg sedang sakit atau membutuhkan istirahat.

Pesan akan bermanfaat bila tepat sasaran. Sebaliknya, pesan yg dipaksakan tidak selalu bermanfaat bagi penerima pesan acak, dan mungkin merugikan atau kontradiktif dgn maksud pengirim pesan. Di masa depan, setiap orang memiliki hak utk menyampaikan pesan dan memiliki hak utk tdk menerima pesan di ruang publik. Semua pesan yg tidak dikehendaki adalah spam, baik datangnya dari email atau loud speaker. Dengan pertimbangan hak informasi, setiap orang diberikan kesempatan utk menghindari spam dalam bentuk apapun.

Teknologi yg mungkin utk memenuhi hak tersebut adalah gawai, smart TV, atau semisal lainnya. Seseorang bisa memilih pesan apa dan dari mana. Contohnya, muslimah bisa ikut mendengar khutbah Jum'at dari masjid mana saja, sehingga loud speaker tdk diperlukan lagi. Contoh lainnya, keluarga muslim bisa mendengarkan suara adzan, shalawatan, pengajian, dan lain-lain dari masjid atau madrasah mana saja. 

Pilihan pesan dan sumbernya seperti mencari kanal radio. Mungkin di masa depan seseorang cukup mengarahkan smartphone ke menara masjid, sehingga ia dapat mendengarkan pesan kebaikan yg ada di sana. Bila masjidnya jauh, ia bisa membuka peta dan mengarahkan kursor nya ke masjid yg dikehendakinya. Dengan demikian tdk ada "pemaksaan" pesan atau suara bagi siapapun yg tdk menginginkannya, penerima pesan berkesempatan utk selalu terhubung dengan sumber pesan kesukaannya, dan pengirim pesan dapat berlomba-lomba dalam kebaikan dgn berikhtiar meningkatkan jumlah penerima manfaat.  

Namun kondisi tersebut hanya mungkin terjadi di lingkungan yg memiliki akses TIK yg baik, seperti di wilayah perkotaan. Mungkin di masa depan, pemerintah atau komunitas muslim mulai mewujudkannya dlm bentuk smart-mosque pada masjid-masjid mereka. Semakin baik akses TIK, idealnya semakin efektif pesan itu mengalir kepada penggunanya. Nampaknya kita dapat berasumsi, akses TIK belum memenuhi hak informasi bila pesan belum efektif mengalir kepada penggunanya.

#PersepsiCahyana

Rabu, 26 April 2023

Cara Adzan yang Dinamis


Bersuara keras saat mengumandangkan adzan itu adalah cara, sementara tujuannya adalah agar adzan terdengar khususnya oleh muslim yg memerlukan tanda waktu salat. Muslim tdk bergantung pada satu cara, sehingga senantiasa terjadi perubahan. Pada awalnya adzan hanya mengandalkan suara muazin yg berdiri di ketinggian, kemudian muadzin cukup berdiri di dalam masjid karena volume suaranya telah diperkuat oleh loudspeaker, sehingga terdengar di wilayah yg lebih jauh. Sebelum loudspeaker diterapkan, sebagian muslim menggunakan pukulan beduk agar tanda waktu salat terdengar lebih jauh dari pada jangkauan maksimum suara muadzin.

Namun loudspeaker adalah teknologi yg sudah tertinggal. Suatu ketika teknologi ini mungkin akan ditinggalkan, sebagaimana ditinggalkannya beduk setelah diterimanya loudspeaker. Teknologi terkini menyediakan solusi yg lebih baik lagi, karena efektif menghantarkan suara adzan dan suara lainnya hanya kepada orang yg membutuhkan tanda waktu salat dgn biaya operasional yg lebih efisien dari pada loudspeaker. 

Muslim selalu menggunakan cara baru utk mencapai praktik yg lebih berkualitas. Muslim itu tdk jumud dlm urusan agama, apalagi urusan cara atau teknologi yg senantiasa berubah seiring dgn perubahan zaman atau perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penerapan cara baru biasanya bertahap, saling lihat terlebih dahulu. Perubahan masif terjadi setelah muncul praktik terbaik yg populer, mungkin dalam wujud smart-mosque yg menunjang jejaring silaturahmi muslim yg sangat luas. 

#PersepsiCahyana

Selasa, 25 April 2023

Netizen Extraversion & Openness

Sebagian dari manusia memiliki sifat extraversion, yakni sangat suka berada di tengah orang-orang. Saat bersantai atau merasa jenuh, ia akan mendekati orang-orang, misalnya duduk di cafe. Ia mengkonsumsi sesuatu yg menarik dan dibagikan oleh orang-orang yg berada di sana, seperti lagu yg dinyanyikan, candaan, hingga obrolan yg membuat roman wajah menjadi serius. Bahkan mungkin ia ikut terlibat dalam komunikasi interpersonal yg disukainya, bukan hanya sebagai penyimak saja.

Hal serupa dgn pengguna media sosial yg memiliki sifat demikian. Ia mengisi waktu luangnya atau berusaha mengusir kejenuhannya dgn menyimak apa yg dibagikan oleh pengguna lain dan mendekati mereka dgn komentar atau emoticon. Ia tdk seperti pengguna mesin pencari yg sdh tahu apa yg hendak dicarinya. Ia lebih mirip pelancong yg berharap menemukan pengalaman menarik dari perjalanannya. 

Pengguna yg bersifat openness akan mengindahkan pengetahuan atau pengalaman baru yg diperolehnya dari perjalan atau interaksinya di media sosial. Ia sangat termotivasi oleh keingintahuan yg besar, baik terhadap pribadi lawan tuturnya ataupun apa yg dituturkan. Sebagian di antaranya mungkin disimpan dlm bentuk postingan di media sosial, seperti pelancong yg mengabadikan pengalamannya dgn kamera dan membiarkan orang banyak membuka album fotonya. 

#PersepsiCahyana

Senin, 17 April 2023

Kemenangan Diri

Garut, 26 Ramadhan 1444. Mas Yudho menulis di komunitas maya FB pada tanggal 31 Juli 2014:

Makna kemenangan: jika mampu bebaskan diri dari segala bentuk tirani kekufuran & kebodohan dari dalam diri sendiri.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, istilah tirani bermakna kekuasaan yang digunakan sewenang-wenang. Malaikat mengetahui potensi manusia utk berlaku sebagai seorang tiran sebagaimana terekam dalam percakapan mereka dengan Allah SWT. 

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. al-Baqarah: 30)

Dari awal manusia memang lemah, dapat melanggar larangan yg Allah tetapkan. Namun manusia menzalimi dirinya sendiri dgn bersikap bodoh mengambil amanat perintah dan larangan yg mengandung konsekuensi pahala dan siksa. Walau demikian, manusia memiliki kesempatan utk selamat dari kelemahannya tsb, berupa pintu taubat yg luas, sebagaimana firman Nya:

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, Sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. al-Ahzab: 72-73)

Dan Allah menerima taubat karena mengetahui manusia melakukan pelanggarannya karena kebodohan.

"Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kebodohan” (QS. an-Nisa: 17)

Tuhan memberikan amanah perintah dan larangan, namun manusia berlaku sewenang-wenang dgn mengabaikan amanah yg diambilnya, sehingga berbuat maksiat. Disebutkan dalam tafsir ath-Thabari, Mujahid berkata bahwa manusia dalam kondisi bodoh sampai dia meninggalkan maksiatnya. Selama manusia tdk bisa lepas dari maksiatnya, maka ia terjajah oleh tirani kebodohannya. Hal tersebut menjadi kekufuran, sebab karunia Allah kpd dirinya digunakan utk keperluan maksiat. Padahal segala karunia itu Allah peruntukan agar manusia dapat beribadah kepada Nya. Allah telah menyatakan maksud penciptaan manusia dgn firman Nya, "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku," (Az-Zariyat: 56)

Selama ia terus berlaku bodoh dgn menyalahgunakan pemberian Allah utk bermaksiat, mengabaikan amanah taqwa, maka ia akan berhadapan dgn ancaman Allah. Sebaliknya, bila ia membebaskan dirinya dari tirani kekufuran dan kebodohan dgn bertaubat, maka ia akan mendapatkan kesempatan yg lebih baik.

Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'. (QS. Ibrahim: 7).

Bertaubat adalah jalan pembebasan dari tirani kekufuran dan kebodohan diri. Menggunakan pemberian Allah dgn memperhatikan peringah dan larangan Nya utk memenuhi kebutuhan beribadah kepada Nya adalah kesyukuran. 

#PersepsiCahyana

Minggu, 16 April 2023

Perubahan adalah Keniscayaan


Garut, 25 Ramadhan 1444. Mas Yudho menulis di komunitas maya FB pada tanggal 7 November 2013:

Perubahan tidak mudah, tapi harus kerena dunia tidak pernah kompromi!

Istilah perubahan mengingatkan kita pada firman Allah SWT, "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS. ar-Ra'd: 11). Imam at-Thabari menjelaskan bahwa keadaan baik berupa anugerah kenikmatan dapat berubah menjadi keburukan atau musibah. Imam al-Qurthubi menjelaskan faktor penyebab perubahan itu adalah diri sendiri atau orang lain.

Ayat tersebut menggambarkan perubahan baik menjadi buruk. Misalnya, keadaan yg awalnya sejahtera, kemudian berubah menjadi keterpurukan. Kita diingatkan oleh Allah utk tdk berputus asa dalam kondisi seburuk sekalipun. Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)” (QS. az-Zumar: 53-54).

Istilah kembali dikaitkan dengan istilah perubahan berarti membalikan keadaan. Tdk mudah utk membalikan keadaan, tetapi perubahan itu perlu dilakukan. Alasan perubahan yg masuk akal bagi orang awam adalah karena keadaan sejahtera lebih baik dari pada terpuruk. Dunia akan terus berotasi dan memberikan apapun kepada para penakluk. Dunia tdk akan memberikannya kpd kita yg berhenti bergerak krn terpuruk. Tidak ada kompromi, berubah atau kalah!.

Sementara alasan bagi orang beriman adalah karena malu kepada Allah yg telah menyeru utk kembali. Terlebih Allah begitu kasih kepada hamba-Nya. Hal berbeda dgn keterpurukan yg begitu kejam menyiksa perasaan. Lihatlah bagaimana welas asihnya Allah:

"Wahai anak Adam selama engkau masih berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni engkau apa pun yang datang darimu dan aku tidak peduli. Wahai anak Adam walaupun dosa-dosamu mencapai batas langit kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, Aku akan ampuni engkau dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika engkau mendatangi-Ku dengan sepenuh bumi dosa dan engkau tidak menyekutukan-Ku, maka Aku akan menemuimu dengan sepenuh itu pula ampunan" (HR. at-Tirmidzi).

Sebagaimana iman yg menurut Abu Darda r.a. bisa bertambah dan berkurang, kondisi lainnya pun bisa bertambah dan berkurang. Saat kita lemah utk membalikan keadaan, Allah selalu hadir utk mendengarkan setiap ucap do'a yg dipanjatkan. Oleh karena itu, dunia boleh hilang, tetapi harapan kpd Allah jgn sampai sirna dari dalam hati.

#PersepsiCahyana

Sabtu, 15 April 2023

Menghadap dengan Kemuliaan

Garut, 24 Ramadhan 1444 H. Saya membaca kiriman mas Yudho di komunitas maya Facebook pada tgl 8 Oktober 2013 sebagai berikut:

Kemuliaan manusia karena ada cahaya. Cahaya di atas cahaya tujuan sejatinya. Tapi mengapa kita lebih memilih ketidakabadian. Larut bersama kegalauan. Hari ke hari mengejar yg tak pasti.
Bangkitlah, tegakkan diri bersama iman, menghadaplah kepada-Nya, bersama kemuliaan. Semoga Selalu Dalam Ridlo Allah.

Istilah cahaya erat kaitannya dgn petunjuk. Kita mengetahui perintah dan larangan Nya berkat adanya petunjuk agama. Mentaati perintah dan larangan itu akan menjadikan kita sebagai insan bertakwa, sebagaimana sabda Nabi SAW: 

Bahwasanya seorang hamba, tidaklah akan bisa mencapai derajat ketaqwaan sehingga ia meninggalkan apa yang tidak dilarang, supaya tidak terjerumus pada hal- hal yang dilarang (HR Timidzi)

Orang yg paling mulia di sisi Allah adalah orang yg paling bertakwa, bukan orang yg berasal dari ras apa atau keluarga siapa, sebagaimana firman Allah SWT:

Wahai manusia sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti (QS. Al-Hujurat: 13)

Hal tsb menjelaskan bahwa kemuliaan seseorang adalah karena cahaya. Di antara sebab seseorang mau mengikuti cahaya adalah karena menjadikan Allah sebagai tujuannya. Sebagaimana kaum muslimin yg mentaati perintah hijrah semata karena menjadikan keridhaan Allah dan Rasul Nya sebagai tujuannya. 

Dari Umar bin al-Khattab berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, Perbuatan-perbuatan itu hanyalah dengan niat dan bagi setiap orang hanyalah menurut apa yang diniatkan. Karena itu, siapa yang hijrahnya itu kepada kerelaan Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya ialah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa hijrahnya untuk memperoleh keduniaan atau wanita yang bakal dikawininya, maka hijrahnya itu ialah kepada apa yang telah dihijrahi (HR Bukhori dan Muslim)

Ketaatan semacam itu muncul karena keimanan. Saat cahaya iman menghasilkan amalan yg selaras dgn cahaya petunjuk, terwujudlah cahaya di atas cahaya. Allah SWT berfirman:

Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (QS. An-Nur: 35)

Demikian yg dapat kita fahami dari penjelasan Ibnu Katsir tentang cahaya di atas cahaya. Mengintegrasikan keimanan dgn amal merupakan tujuan sejati agar keimanan dan amal kita diterima oleh Allah. Nabi SAW bersabda:

Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman (HR. Ath-Thabrani).

Seringkali niat amal karena keduniaan membuat kita khawatir atau galau. Hal demikian krn kita belum tentu akan sampai pada dunia tersebut. Kalau pun sampai, dunia itu akan berlalu. Dunia hanya memberikan kenikmatan sementata. Lain hal nya dengan keridhaan Allah dan Rasul Nya yg kenikmatannya akan terus sampai akhirat kelak. 

Oleh karenanya kita perlu beramal dgn keimanan semata karena keridhaan Nya agar kita senantiasa mulia di dunia dan akhirat. Menghadapkan wajah cukup kepada Nya saja dgn kemuliaan. Semoga Allah ridha kepada kita karena ketaatan tersebut dan kita ridha dgn pahala ketaatan dari Nya.

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (QS Al-Bayyinah: 8)

#PersepsiCahyana

Jumat, 14 April 2023

Puncak Kenikmatan Makanan


Saat Google Maps memberi petunjuk arah dgn terus menyebut nama rumah makan, mungkin hal tsb cukup menggoda sebagian orang yg sedang berpuasa. Saat di sepanjang jalan yg dilalui oleh mobil dgn kecepatan rendah nampak berderet rumah makan, mungkin hal tsb cukup menggoda sebagian orang yg sedang berpuasa. Bahkan mungkin lampu rambu lalu lintas yg berwarna hijau mengkilap akan nampak seperti kolang kaling yg biasanya terlihat berenang di kolam sirup Marjan.

Puasa adalah kesempatan bagi penikmat makanan utk merasakan nikmatnya makanan. Hasrat makan yg tertahan akan membuat makanan terasa begitu lezat saat disantap. Rasa haus yg tertahan akan membuat air dingin mengalir indah di dalam kerongkongan. Puasa adalah cara bagi para penikmat kuliner utk mencapai puncak kenikmatan. Makanan biasa pun akan terasa luar biasa menyenangkan.

#PersepsiCahyana

Semangat Muhajirin

Garut, 23 Ramadhan 1444. Mas Yudho menulis di komunitas maya FB tgl 5 Oktober 2013:

GMA generasi Islam yang memiliki semangat muhajirin. GMA berkarya nyata dimanapun laksana cahaya. GMA dapat metamorpase dalam bentuk apapun. Semoga Selalu Dalam Ridlo-Allah, Ikhwah Fillah semua.

Semangat melakukan sesuatu muncul krn adanya niat utk memperoleh keuntungan duniawi atau ukhrowi. Dua niat terdebut tergambar dalam hadits Nabi SAW. Dari sahabat Umar bin Khattab ra berkata : “Aku mendengar Rasulullah Saw Bersabda, ‘Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya dan sesungguhnya setiap orang itu akan mendapatkan apa yang diniatkan. Barang siapa hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya Karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya maka hijrahnya sesuai kemana dia hijrah.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Muhajirin adalah julukan kelompok di masa Nabi utk kaum muslimin yg hijrah dari Mekah ke Madinah. Semangat Muhajirin yg utama menurut hadist tersebut adalah berhijrah kpd Allah dan Rasul Nya. Semangat ini yg masuk akal bagi siapa saja yg mengharapkan selalu dalam ridho Allah. Berdasarkan pemahaman tsb, siapapun yg menjadi bagian GMA harus memiliki semangat tersebut. Bergabung dgn GMA atau berkarya nyata di mana saja bukan krn menginginkan keduniaan, seperti wanita yg ingin dinikahi. 

Karya nyata selaksana cahaya bila kita tercerahkan, mendapatkan petunjuk, sehingga lebih cenderung pada tujuan berharap keridhaan Allah dari pada berharap keduniaan. Karya nyata itu tdk harus dgn membawa simbol GMA krn semangat Muhajirin tdk hanya bisa dibawa di GMA saja, tetapi dimana saja. Setiap kegiatan non GMA yg dilaksanakan oleh insan GMA dgn semangat Muhajirin ini merupakan wujud metamorfosa GMA. Keberadaan insan GMA dalam kegiatan apapun teridentifikasi dari niat Mardhatillah yg disyiarkannya, niat yg muncul dalam semangat Muhajirin. Dengan demikian, GMA dapat hadir di mana saja, mensyiarkan mardhatillah, laksana cahaya bagi siapa saja yg pada awalnya cenderung pada keduniaan. 

#PersepsiCahyana

Kamis, 13 April 2023

Merubah Energi untuk Kesenangan yang Lebih Tinggi


Garut, 22 Ramadhan 1444. Mas Yudho menulis di komunitas maya FB tgl 6 Oktober 2013:

RUBAHLAH Kekuatan Energi Materialistime pada hudup kita
sampai menjadi gelombang CAHAYA....
takluklun nafsu kebinatangan bawa pada jiwa yang tenang (Kekholifahan diri)....................
Niscaya tidak akan kenal dengan yang namanya GALAU....
Semoga Selalu Dalam Ridlo-Allah...

Sebelumnya saya ingin menjelaskan tentang menulis. Media sosial adalah tempat berbagi gagasan. Adakalanya kita menulis di sana secara spontan. Masalah penulisan seperti typo bukan sesuatu yg penting utk diperhatikan. Fokus utama kita bukan bagaimana kata dituliskan, tetapi bagaimana gagasan segera dituliskan sebelum menguap dari kepala. Saya sering mengalami hal seperti itu, sehingga mungkin pembaca tdk dapat memahaminya sekaligus, sebab tulisannya memang bukan utk menjelaskan, tetapi utk mengungkapkan isi pikiran. Kondisi tulisan di media sosial wajar seperti itu karena tdk pernah masuk ke ruang editorial. 

-----------

Mari kita mulai ulasannya. Mereka yg memiliki pemahaman materialisme lebih berorientasi pada materi dari pada selainnya, seperti spiritual, intelektual, sosial, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, mereka lebih mementingkan insentif dari pada pahala kebaikan, manfaat pengalaman berupa peningkatan kemampuan, atau jejaring silaturahmi yg menyediakan banyak pintu rejeki. Kecenderungan manusia terhadap materi itu alamiah, sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firman Nya:

Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (QS. Ali 'Imran Ayat 14)

Dalam ayat tsb, Allah menunjukan alasan kenapa manusia harus memiliki orientasi lain yg lebih baik dari pada kesenangan duniawi, yakni "tempat kembali yg baik". Manusia dapat mengarahkan orientasinya dari satu kesenangan kpd kesenangan lain yg lebih menyenangkan dgn sumber dayanya berupa cinta pada kesenangan. Namun manusia perlu menaklukan nafsunya utk dapat berorientasi pada kesenangan yg belum dialaminya. Manusia tdk dapat mencintai pahala di akhirat yg belum dialaminya bila tdk mampu memimpin nafsunya. Manusia harus menjadi pemimpin dalam kerajaan hati atau kekhalifahan dirinya, sebagaimana dikatakan oleh Ibn Arabi, agar ia dapat menggunakan seluruh sumber daya utk tujuan yg dikehendakinya.

Mencintai kesenangan hidup adalah kekuatan atau energi materialisme. Kita dapat memanfaatkannya utk mencintai kesenangan yg lebih tinggi. Kecenderungan terhadap ridha Allah tentu saja berbeda dgn kecenderungan terhadap harta benda, sebab ridha Allah dalam pandangan keimanan memiliki kualitas di atas harta benda. Perbedaan tsb membuat kita perlu mengubah kekuatannya, dari kekuatan yg sejalan dgn hawa nafsu semata, menjadi kekuatan yg sejalan dgn keyakinan atau petunjuk. Kekuatan baru ini akan membuat kita cenderung pada apa yg Allah ridhai, walau nafsu kita tdk menyukainya. Kekuatan yg sejalan dgn petunjuk itu dapat diilustrasikan dgn gelombang cahaya. Allah menggunakan istilah cahaya utk petunjuk.

Gelombang cahaya tdk dapat terbentuk bila kita diperbudak oleh hawa nafsu. Sulit bagi kita utk mengikuti petunjuk Allah bila terkekang oleh hawa nafsu. Tanpa gelombang cahaya tsb, kita akan sama seperti hewan, hanya cenderung pada kesenangan duniawi dan tdk dapat lepas dari kesedihan yg muncul karena kehilangannya. Mereka yg telah memiliki gelombang cahaya setelah menaklukan nafsunya akan lebih mudah utk mencintai apapun yg ada di sisi Allah. Mereka akan dapat membebaskan dirinya dari kesedihan, tdk akan galau, karena ridha dgn ketentuan Allah. Mereka ridha karena ingin diridhai oleh Allah, kondisi yg membuat jiwanya merasa senang, kondisi penghuni surga 'Adn. Kondisi yg selalu diharapkan oleh mereka yg berhasil melihat kesenangan surgawi jauh lebih baik dari kesenangan duniawi.

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya (QS. Al-Bayyinah 8)

Tanda tercapainya kesenangan tinggi dalam diri para pemimpin hati selaku hamba-hamba Allah dan penghuni surga adalah hati yang puas lagi diridhai Nya. Contohnya, merasa lebih puas dgn ketentuan Allah dari pada materi atau dunia yg meninggalkannya. Hal tersebut sebagaimana firman Nya:

Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi diridhai Nya. Kemudian masuklah ke dalam (jamaah) hamba-hamba-Ku, Dan masuklah ke dalam surga-Ku (QS  al-Fajr: 27-30)

#PersepsiCahyana

Rabu, 12 April 2023

GMA dan Percikan Cahaya

Garut, 21 Ramadhan 1444 H. Saya membaca kiriman mas Yudho di komunitas maya Facebook pada tgl 30 September 2013 sebagai berikut:

GMA dan percihan Cahaya... 
cahaya itu tetap ada.. 
cahaya itu menjelma pada diri  orang yang mengolahnya
maka menjadi manusia bermanfaat .. 
bagi diri,,
keluarga,,
dan manusia lainya,, 
selamat berjuang ikhwah fillah, 
semoga Selalu Dalam Ridlo-Nya

Istilah "percihan" mewakili ekspresi yg tdk bisa dijelaskan maknanya, kecuali oleh pembuat istilah tsb. Kita tidak akan menemukan istilah tsb dalam kamus besar bahasa Indonesia. Dalam kesempatan ini saya akan menggunakan istilah yg memiliki hubungan logis dgn kata "cahaya", yakni "percikan". Seperti percikan cahaya dari kembang api.

Generasi Muslim al-Muhajirin (GMA) adalah satu entitas, dan "percikan cahaya" adalah entitas lainnya. Bila kita bayangkan kembang api, "percikan" dapat kita fahami sebagai titik-titik cahaya yg melesat dari satu titik sumber. Saya melihat sumber itu sebagai GMA. Dgn demikian kita memahami hubungan satu entitas dgn entitas lainnya, yakni GMA sebagai titik asal dari percikan cahaya. Cahaya yg terpercik adalah insan GMA yg membawa cahaya GMA ke berbagai tempat.

GMA mewariskan cahaya kepada anggotanya, melalui tausiah, atau amal kebaikan dlm hubungan dgn Allah, lingkungan, atau dgn sesama mahluk. Dalam pembahasan keagamaan, cahaya itu erat kaitannya dgn petunjuk, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya:

Demikianlah Kami wahyukan ruh (Al Qur’an) kepadamu dari sisi Kami. Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus (QS. Asy-Syura : 52). Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman) ... (QS. Al-Baqarah: 257) 

Petunjuk yg tersampaikan atau dicapai pada masa lalu itu tetap ada dari masa ke masa. Kita dapat melihatnya pada diri anggota yg mengikutinya. Siapa saja yg mengolah petunjuk itu dgn benar, dari satu pikiran baik menjadi beragam pikiran baik, dari satu amal baik menjadi beragam amal kebaikan, insya Allah akan menjadikannya sebagai insan yg bermanfaat bagi diri, keluarga, dan manusia lainnya. Petunjuk yg datang dari GMA mendorong anggotanya utk menjadi manusia yg bermanfaat, menjadi manusia terbaik. 

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (HR. Ahmad)

Tentunya manusia terbaik adalah Nabi Muhammad SAW yang menghantarkan cahaya bagi umat manusia, dan cahaya itu menjelma pada dirinya secara penuh, sehingga dikatakan bahwa akhlak Nabi SAW adalah Alquran (HR Muslim). Dengan kata lain cahaya itu menjelma pada diri beliau dan terlihat dalam akhlaknya yang agung. Sungguh, Rasulullah SAW benar-benar manusia dengan akhlak paling mulia (HR Bukhari-Muslim). 

Cahaya itu telah membuat GMA menjadi organisasi yang memberi manfaat bagi manusia. Cahaya itu harus dibawa oleh anggotanya ke segala arah, sehingga apabila eksistensi organisasi GMA sudah tidak ada, cahayanya masih tetap ada karena menjelma dalam diri anggotanya, berkelap kelip di segala tempat. Oleh karenanya, semangat terpenting yg diwariskan oleh GMA adalah terus berjuang menjadi manusia terbaik, menjadi manifestasi cahaya, dgn berbuat sebanyak-banyaknya amal kebaikan yg bermanfaat, semata krn mengharap ridlo Nya. Mereka yg berjuang adalah percikan cahaya GMA yg tetap ada sampai sekarang.

#PersepsiCahyana

Kamis, 06 April 2023

Pengantar Pandu Digital Sektor Pendidikan


Pandu Digital adalah pendamping masyarakat dalam literasi digital yang merupakan program Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI). Visi Pandu Digital sebagai gerakan nasional yang berkontribusi secara strategis dan substansial dalam peningkatan literasi digital masyarakat dapat terwujud dengan melaksanakan misi pemberdayaan komunitas dengan membangun kordinasi dan kolaborasi antar komunitas dan pemangku terkait, meningkatkan kapasitas Pandu Digital, dan memerankan Pandu Digital sebagai dukungan teknis terhadap kegiatan pemerintah dan masyarakat. Dengan demikian, tahapan yang harus ditempuh oleh Pandu Digital Sektor Pendidikan untuk mewujudkan visi tersebut mencakup:

  1. Perencanaan program Pandu Digital Sektor Pendidikan yang melibatkan komunitas dan pemangku terkait;
  2. Mobilisasi warga akademik menjadi Pandu Digital
  3. Peningkatan kapasitas Pandu Digital melalui aktivitas:
    • Penyadaran akan arti penting keikutsertaan warga negara dalam pembangunan literasi digital pada sektor pendidikan di Indonesia; dan
    • Pelatihan Pandu Digital yang memberikan kompetensi untuk menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan warga akademik terkait literasi digital;
  4. Penerapan kompetensi Pandu Digital dengan melaksanakan peran dukungan teknis terhadap kegiatan pemerintah dan masyarakat terkait sektor pendidikan.

Pandu Digital terbagi ke dalam tiga kelompok tingkatan:

  1. Purwa (badge merah), yakni Pandu Digital yang memiliki pengetahuan literasi digital pada sektor tertentu;
  2. Madya (badge biru), yakni Pandu Digital yang memiliki pemahaman dan keterampilan penyelesaian masalah dalam literasi digital; dan
  3. Utama (badge hitam), yakni Pandu Digital yang memiliki keahlian dalam menerapkan pemahaman dan keterampilan penyelesaian masalah literasi digital di masyarakat.

Berdasarkan pembagian tersebut, Pandu Digital Purwa dalam sektor pendidikan adalah warga akademik yang dimobilisasi oleh Pandu Digital Utama, di mana mobilisasi itu diasumsikan sebagai solusi bagi masalah literasi digital di masyarakat. Contoh masalah yang dimaksud adalah luasnya wilayah Indonesia dan sebaran melek digital yang belum merata. Pandu Digital Madya ditugaskan oleh Pandu Digital Utama untuk meningkatkan kapasitas Pandu Digital Purwa dengan mentransfer kompetensi dalam Modul Literasi Digital yang mencakup dua kelompok materi Peningatan Kapasitas, yakni penyadaran dan panduan teknis pemanfaatan perangkat teknologi informasi pada sektor pendidikan secara mendasar. Tugas tersebut merupakan bagian dari program pemberdayaan pemerintah terhadap Pandu Digital. Kedua kelompok materi tersebut terdistribusi ke setiap tahapan proses bisnis yang berjalan di dalam sistem pendidikan dan melibatkan interaksi antara warga akademik dan konten; atau ke setiap kompetensi literasi digital yang mencakup literasi teknologi informasi, literasi informasi, penciptaan kapasitas, serta komunikasi dan kolaborasi yang keempatnya harus mencakup kompetensi keamanan dan penyelesaian masalah. 

Selanjutnya, Pandu Digital Utama menugaskan Pandu Digital Purwa untuk memberikan dukungan teknis kepada pemerintah atau masyarakat guna membuktikan kapasitasnya selaku pendamping masyarakat dalam literasi digital. Dengan demikian, Pandu Digital Purwa ini berhadapat dengan masyarakat. Mengingat kelompok pada level ini mungkin diisi oleh warga akademik yang masih amatir atau baru menguasai kompetensi Pandu Digital atau literasi digital sektor pendidikan, maka layanan dukungan teknisnya dapat dilaksanakan secara berkelompok di bawah bimbingan Pandu Digital Madya. Bilamana Pandu Digital Purwa berhadapan dengan masalah terkait literasi digital sektor pendidikan, ia dapat melewati level dukungan teknis berikut ini:

  1. Berusaha menyelesaikan masalah tersebut dengan merujuk Modul Literasi Digital Sektor Pendidikan;
  2. Apabila level 1 tidak menyelesaikan masalah, maka Pandu Digital Purwa dapat meminta masukan atau panduan dari Pandu Digital Madya yang dianggap memiliki pemahaman dan keterampilan penyelesaian masalah dalam literasi digital;
  3. Apabila level 2 tidak menyelesaikan masalah, maka Pandu Digital Madya turun langsung untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan dibantu oleh Pandu Digital Purwa; dan
  4. Apabila level 3 tidak menyelesaikan masalah, maka Pandu Digital Utama akan membantu dengan mengirimkan dukungan teknis pihak ketiga yang berasal dari luar Pandu Digital dan mampu menyelesaikan masalah secara tuntas dengan melibatkan Pandu Digital, contohnya perusahaan.

Pandu Digital yang bergerak dalam sektor pendidikan berasal dari komunitas TIK, seperti lembaga pendidikan atau organisasi masyarakat. Hubungan komunitas TIK dengan pemerintah, perusahaan, dan komunitas sasaran yang dibantu sebagaimana tampak pada gambar berikut ini:


Komunitas TIK berada pada level mandiri saat layanan dukungan teknisnya didanai secara swadaya sendiri dan/atau oleh sponsor. Komunitas TIK dapat naik level menjadi madani saat layanan dukungan teknisnya didanai oleh kegiatan usahanya yang merupakan hasil kerjasama pemberdayaan dengan perusahaan. Hubungan komunitas TIK dengan pemerintah, perusahaan, dan komunitas sasaran pada level ini sebagaimana tampak pada gambar berikut ini:


Nampak pada gambar tersebut, pemerintah berperan sebagai penyedia fasilitas TIK yang dimanfaatkan oleh komunitas sasaran dan dapat berkolaborasi dengan Pandu Digital dari komunitas TIK yang diberdayakan oleh perusahaan tertentu. Mungkin saja fasilitas tersebut berkaitan dengan layanan bisnis milik perusahaan, sehingga nampak ada kolaborasi yang saling menguntungkan di antara pemangku kepentingan. Contohnya, pemerintah memfasilitasi kegiatan temu daring komunitas sasaran menggunakan layanan perusahaan tertentu, dan perusahaan tersebut merekrut Pandu Digital dari komunitas TIK untuk memberikan dukungan teknis.