Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Jumat, 19 April 2024

Jangan Meminta Azab

Dulu Nabi menolak turunnya azab bagi kaum yg tdk beriman. Sekarang sebagian dari umat beliau berharap azab bagi sebagian lainnya krn merasa paling beriman.

Allah berjanji kepada Nabi Muhammad SAW, "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun." (QS al-Anfal: 33)

Nabi begitu kasih terhadap umatnya. "Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin." (QS At-Taubah: 128) 

Beliau meminta keselamatan umatnya kpd Allah agar dijauhkan dari azab atau siksa di dunia. Sebagaimana riwayat dari Abdullah bin Amr RA, Rasulullah SAW bersabda pada saat sholat khauf, "Bukankah Engkau telah berjanji kepadaku tidak akan menyiksa mereka, sedangkan aku masih berada di tengah-tengah mereka? Bukankah Engkau telah berjanji kepadaku untuk tidak menyiksa mereka, sedangkan mereka meminta ampun."

Jangankan kepada umatnya, kepada kaum kafir saja beliau menolak azab atas mereka. Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Amal mengatakan bahwa sekumpulan anak-anak kota Thaif membuntuti Rasulullah. Mereka mengganggu, mencaci, dan melempari beliau dengan batu, sehingga kedua sandal beliau berlumur darah. Di tengah perjalanan, beliau berdoa kepada Allah. Kemudian malaikat Jibril AS datang memberi salam dan berkata, "Allah SWT mendengar ucapanmu dan Dia mengutus malaikat penjaga gunung agar melaksanakan segala perintahmu". Namun, Rasulullah menolak azab atas kaum tersebut dengan lembut. 

Sabtu, 13 April 2024

Mudik 2024

Saya mudik tahun ini pada H+2, tepatnya hari Jum'at, 12 April 2024. Perjalanan dari Garut ke Subang relatif lancar, melalui tol Cisumdawu, tol Cipali, dan langsung keluar di gerbang tol Subang. Perlambatan terjadi seperti biasanya di daerah Kadungora, saat kendaraan melewati rel kereta api. Hari-hari biasa selalu begitu kalau di sana, terutama sore week end.

Saya pulang hari ini, Sabtu, 13 April 2024. Tol Cipali sudah satu arah, tidak bisa dilewati ke arah timur. Oleh krn nya diputuskan jalur yg ditempuh adalah melewati Cikamurang, masuk tol Cisumdawu di Ujung Jaya, dan keluar di gerbang tol Rancakalong. Perlambatan hanya di dua titik, di Nagreg krn rekayasa penyempitan jalan arah ke Tasik, dan rekayasa buka tutup di Kadungora. Selebihnya, perjalanan dari sana lewat Banyuresmi normal seperti biasanya. Alhamdulillah.

Biasanya dari Subang, saya lewat Kasomalang dan keluar di Rancakalong. Jalannya lengang, tapi berkelok. Bisa bikin penumpang mual kalau belum terbiasa. Namun, jalur Sumurbarang - Subang ke Cikamurang bisa jadi alternatif kalau tdk mau model jalan seperti itu. Menariknya, puluhan kilo menjelang gerbang tol Ujung Jaya, jalannya lurus terus.

#CahyanaTrip @sorotan

Kamis, 11 April 2024

Bade Macet Wae?

Cik kumaha, naha bade macet wae jalan Cimanuk sareng Pramuka teh? Eta jalan payuneun Ciplaz tiasa didamel saarah teu, supados teu macet ku kendaraan nu kaluar-lebet ti Ciplaz atanapi IBC?. Teras pami tisa mah milarian deui cara supados kendaraan teu tiasa belok di pertigaan Cimanuk. Nu barelok ti dinya sok ngamacetkeun dugi ka bunderan Leuwidaun. Percuma aya rambu larangan belok oge, da disiplin pengendara na pami aya aparat hungkul. Aya aparat enjing atanapi sonten oge kadang teu sarieun pami teu aya penilangan mah.

Ulah aya oge terminal bayangan di bunderan jl pramuka, sok ngamacetkeun. Alihkeun wae ka lebet Islamic Center, supados wisatawan nu turun ti statsiun tiasa neraskeun perjalanan naek angkot ti dinya. Moal leres pami aya halte oge, da jalan na alit. Kedah na mah trotoar ti Statsiun ka Ciplaz dinormalisasi, supados wisatawan nu turun ti Statsiun teh raos mapah ka hotel di Ciplaz. Pami pengalaman berkendara sareng mapah teu nyenangkeun, wisatawan moal hoyong uih deui ka Garut, kecuali kapaksa. 

#PersepsiCahyana

Selasa, 09 April 2024

Di Penghujung Ramadhan

Sewaktu kecil, saya selalu bertanya pada ortu, puasa tinggal berapa hari lagi?. Demikian pula dgn salat Tarawih, selalu bertanya berapa rakaat lagi. Kalau dipikir-pikir sekarang ini, kok seperti tahanan yg menghitung hari pembebasan.

Setelah dewasa, hari-hari mengalir begitu saja, sampai tdk terasa sdh berada di penghujung Ramadhan. Kewajiban puasa tdk terasa sebagai beban, tapi seperti kebiasaan salat Jum'at setiap minggu.

Beban pikiran muncul hanya dlm situasi harus memutuskan utk berbuka, seperti dua hari dlm Ramadhan ini saat gigi terasa sakit. Beban pikiran sirna begitu giginya dicabut, seperti Nabi yg tanpa beban melemparkan cincin saat khutbah krn dianggap mengganggu.

Walau terasa seperti hari biasa, namun keimanan dapat membuat hari-hari Ramadhan menjadi berbeda. Pahala berlipat, lailatul qadar, dan keutamaan lainnya adalah faktor yg membuat mukmin antusias menyambut Ramadhan dan berharap bertemu kembali. Namun, melewati Ramdhan dgn ikhlas walau tanpa antusias adalah rejeki yg tdk sedikit bila dibandingkan dgn muslim yg tdk tergerak utk berpuasa.

Semoga Allah menerima puasa ini, memaafkan segala kekurangan, mengampuni segala dosa, dan dipanjangkan usia, bukan krn cinta dunia, tetapi krn berharap rejeki ibadah bulan Ramadhan yg lebih baik lagi. Amin. 

#BiografiCahyana

Jumat, 05 April 2024

Jalan Kendali dan Kebaikan Diri

Kondisi terpenting dlm hidup saya adalah memisahkan diri sendiri dari dorongan sikap atau perilaku yg tdk penting atau buruk. Wajah ini harus dapat menatap terus ke depan dan tdk tergoda dgn kehadiran dorongan yg tdk penting dari sisi mana pun, sekalipun syahwat merengek agar dapat memperhatikannya. Harus terus diingat bahwa dorongan buruk itu senantiasa ada, "Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang." (QS. Yusuf: 53)

Bila terus menerus dlm kondisi berpaling dari dorongan buruk, syahwat akan lelah dan tdk merengek lagi. Namun ia akan menatap dgn antusias bila mata mulai melirik sedikit pada dorongan tsb walau sesaat. Kewaspadaan sangat diperlukan, mengingat dikatakan oleh Nabi SAW dalam riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Nasaa-i bahwa Allah ‘Azza wa Jalla senantiasa menghadap hamba Nya di dalam shalat, selama dia (hamba) tidak berpaling. Apabila dia memalingkan wajahnya, maka Allah pun berpaling darinya.

Di antara cara utk mencapai kondisi penting tersebut adalah dgn mengenakan hijab batin yg membatasi penglihatan wajah. Hijab tsb terwujud dari dzikr tanpa henti yg membuat pikiran selalu melihat kebaikan Allah atas segala sesuatu, sehingga mengucap syukur dlm rasa sakit sekalipun. Kebiasaan demikian hanya efektif dlm kondisi jiwa yg telah terpanggil utk melakukan disiplin keras semacam itu, di mana suara lain di dalam hati tereduksi oleh suara imaji dzikr dlm hati dan segala konsepnya. 

Hal tsb sebagaimana sabda Nabi SAW, "Saya perintahkan kepada kalian untuk berzikir kepada Allah yang banyak. Permisalan hal itu adalah sebagaimana seseorang yang musuhnya mengejarnya dengan cepat lalu dia mendapatkan benteng yang kokoh, dijadikannya benteng itu untuk tempat berlindung. Sesungguhnya seorang hamba lebih dapat terjaga dari setan jika dia dalam keadaan berzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla." (HR. Ahmad). Dan Allah SWT adalah sebaik-baiknya penjaga, sebagaimana firman Nya, "Aku akan bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak karena Aku.” (HR. Baihaqi & Hakim).

Cara lainnya yg lebih mudah adalah dgn mengosongkan pikiran dari selain urusan salat dalam salat dgn bersandar pd keyakinan bahwa Allah adalah penjaga terbaik dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang (QS. Yusuf: 64). Hidup ini juga tdk selamanya, boleh jadi maut kan menjemput saat salat tengah dikerjakan. Kondisi tsb menggabarkan penyerahan diri sepenuhnya kpd Allah, sebagaimana agama ini dinamakan. 

Kebiasaan tersebut memberikan kemampuan utk berpaling dari apapun yg dianggap tdk penting saat berada di luar salat, termasuk dari dorongan buruk, sehingga pada akhirnya tercapai manfaat salat yg disampaikan Allah dlm firman Nya, "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Ankabut: 45).

Selain itu, kondisi demikian membahagiakan hamba yg penuh dosa. Sebagaimana sabda Nabi SAW, "Barang siapa sholat dua rakaat, di dalamnya dia tidak berbicara sedikit pun dengan hatinya tentang urusan-urusan keduniaan, niscaya diampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR. Ibn Abi Sya'ban).

Bila ingin memperoleh kemampuan fokus tsb dan juga kedekatan pada Tuhan yg mewariskan kerendahan hati dan sifat baik lainnya yg terbina saat berinteraksi dgn Tuhan, perhatikan imaji suara dzikr yg sedang dibaca atau penanda bahasanya, dan pastikan pikiran ini sampai kpd maknanya. Setelah itu beranjak dari sebatas tahu maknanya menjadi bisa mencicipi rasa tertentu pada saat konsep atau petanda bahasa terbangun dlm pikiran. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (QS. ar-Rad: 28). Kondisi demikian seperti terbawa lamunan saat berkendara, namun fokus diri terbagi antara lamunan yg disadari dan berkendara yg tdk disadari, di mana anggota tubuh mengendarai kendaraan secara otomatis tanpa perlu diperhatikan lagi. 

Namun terkadang iman naik dan turun, di mana hati tdk hidup krn tdk dibersihkan atau hati tdk bersemangat krn kelaparan, sehingga kita mungkin perlu memulai lagi dari level penanda bahasa, berupaya keras utk naik ke petanda bahasa, merasakan kembali manfaat konsep yg terbentuk dlm pikiran, dan beroleh manfaat dari dampak baiknya. Syekh Ibn Athaillah r.m. berkata, "Jangan meninggalkan dzikir, karena kamu belum tentu selalu ingat kepada Allah di waktu berdzikir. Kelalaian kamu terhadap Allah ketika tidak berdzikir lebih berbahaya daripada kelalaian kamu terhadap Allah ketika kamu berdzikir.  Semoga Allah menaikkan derajat kamu dari dzikir dengan kelalaian ke dzikir dengan kesadaran (ingat) kepada Allah. Kemudian naik dari dzikir dengan kesadaran kepada Allah ke dzikir yang merasakan kehadiran Allah. Kemudian naik dari dzikir yang merasakan kehadiran Allah ke dzikir yang melupakan segala sesuatu selain Allah. Dan yang demikian itu bagi Allah bukan sesuatu yang sulit.

Tidak perlu sedih bila iman sedang turun, dan jangan sampai bersangka Tuhan mengusir. Kasih Tuhan melampaui kasih orang tua yang selalu berharap anaknya dapat kembali dari pelarian dan mengecap rangkulan cintanya. Allah berfirman, "Wahai anak Adam selama engkau masih berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni engkau apa pun yang datang darimu dan aku tidak peduli. Wahai anak Adam walaupun dosa-dosamu mencapai batas langit kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, Aku akan ampuni engkau dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika engkau mendatangi-Ku dengan sepenuh bumi dosa dan engkau tidak menyekutukan-Ku, maka Aku akan menemuimu dengan sepenuh itu pula ampunan." (HR. At-Tirmidzi)

Nampaknya akan lebih baik bila kedua cara tersebut dapat terlaksana secara beriringan, sebagaimana firman Allah SWT, "Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring" (QS. An-Nisa: 103).

#PersepsiCahyana

Senin, 01 April 2024

Membantu NgabuburIT di Garut


Sebagai abdi negara saya berkewajiban membantu program pemerintah, salah satunya acara NgabuburIT yg dilaksanakan hari ini. Saya membantu Ketua Relawan TIK Jabar menyiapkan kegiatan tersebut. Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut dipilih sebagai tempat kegiatan karena posisinya sebagai mitra Kominfo RI, serta salah satu basis Relawan TIK dan Pandu Digital di Garut. Selain itu, IPI Garut adalah peserta Konferensi Nasional Literasi Digital dan Kerelawanan (KNLDK) Akademi Relawan TIK Indonesia (ARTIKA) terbanyak pada tahun lalu. Namun pertimbangan terpentingnya adalah respon positif Prof Nizar Hamdani selaku pejabat Rektor terhadap kegiatan Komunitas dan Relawan TIK.


Teringat dulu beliau menyambut baik pembentukan Komunitas TIK dan komisariat Relawan TIK di kampusnya. Inisiatif pembentukannya saya dorong utk memenuhi syarat musyawarah cabang Relawan TIK yg harus dihadiri oleh minimal tiga komisariat. Saat itu beliau menyatakan kesiapan kampusnya utk menjadi basis Komunitas dan Relawan TIK di Garut.

Hal serupa juga saya rasakan saat membantu Kominfo RI menjalin kerjasama dgn tiga kampus besar di Garut. Beliau menawarkan diri utk menjamu dan menyediakan tempat pertemuan. Pertemuan akhirnya diselenggarakan oleh Kominfo RI di Kampung Sampireun dgn output berupa pelaksanaan kerjasama program KKN tematik literasi digital yg masih berjalan hingga sekarang.  Dengan program tsb, banyak dosen terfasilitasi sebagai Pandu Digital dan Narasumber Literasi Digital. Biasanya hanya saya dan beberapa kolega saja yg membantu pelaksanaan program Kominfo RI di Garut.

Setelah mendapat permintaan bantuan dari Relawan TIK Jabar, saya menghubungi Rektor IPI Garut utk menawarkan kegiatannya. Seperti biasa beliau merespon positif dan bahkan mengeluarkan dana utk tambahan 100 peserta. Sebenarnya target peserta yg diperlukan hanya 50 peserta dan Kominfo sudah mengalokasikan dananya. Beliau juga menyambut baik program RTIKAbdimas yg dilaksanakan oleh ARTIKA dan menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah KNLDK secara hibrida yg ke-2.

Saya diminta utk menjadi Narasumber lokal oleh ketua Relawan TIK Jabar dlm kegiatan tsb, tetapi saya menyarankan agar kolega Pandu Digital Madya lain yg juga pengurus Relawan TIK Jabar utk mengemban tugas pelayanan tsb. Dan hari ini, tgl 1 April 2024, saya memaksakan diri utk datang ke lokasi dlm kondisi sakit gigi utk memastikan kegiatan berjalan. Nampak seperti biasanya, persiapan dari pihak IPI Garut selalu prima, seperti kegiatan Peberdayaan Pandu Digital di Garut tahun lalu.

Saya mengucap syukur Alhamdulillah masih dikaruni kesempatan beramal di bulan suci Ramadhan, semoga pahala kebaikannya berlimpah dan dapat menutupi segala khilaf atau dosa. Saya sangat bersyukur bila memiliki banyak teman yg mendukung atau mengambil kesempatan berbuat baik secara bersama-sama, di mana kebaikan nya dapat berjalan lancar tanpa gangguan drama antagonis yg dibuat oleh siapa pun yg tdk suka, setidaknya sebelum dan pada saat kegiatan nya dilaksanakan.


#PanduDigital #RelawanTIK #LiterasiDigital #PengabdianCahyana @sorotan

Sabtu, 16 Maret 2024

Pedagang Bahu Jalan

PEDAGANG BAHU JALAN

Suasana pasar Pedagang Bahu Jalan (PBJ) di jalan Ibrahim Adjie jalur Cipanas menuju Samarang terlihat ramai, seramai PBJ di Pengkolan. Istilah PBJ menggambarkan pilihan pedagang terkait lokasi jualannya, yakni di bahu jalan. Pemkab Garut pernah membangun gedung Pedagang Kaki Lima (PKL), namun ditolak oleh para PKL yg menjadi target relokasi. Belakangan muncul pedagang di bahu jalan depan gedung tsb. Hal tsb menjelaskan PBJ tdk memilih tempat berjualan kecuali di bahu jalan atau pinggir jalan.

PKL bisa berjualan di lapangan, gedung, atau di mana saja. Namun bila pedagang hanya bisa berdagang di bahu jalan, itu krn mereka adalah PBJ.  Hal ini seperti pernah dihadapi oleh Kang Dedi Mulyadi, saat sebagian pedagang memilih meninggalkan lapaknya di dalam pasar dan berpindah ke trotoar dan bahu jalan depan pasar. Tindakan pedagang tsb merugikan pedagang yg berjualan di dalam pasar krn calon pembeli lebih dulu bertemu dgn PBJ.

Saat menjadi gubernur Jakarta, Anis Baswedan membangun trotoar yg lebar agar pejalan kaki tdk terganggu oleh pedagang. Pelebaran trotoar seperti itu merupakan contoh kebijakan yg mengakomodasi kebutuhan pedagang tipe PBJ. Pemerintah memposisikan diri utk tdk melawan PBJ, tetapi mengakomodasi kebutuhannya dgn cara demikian.

Membangun trotoar lebar, kemudian membuatkan lapak yg enak dipandang mata, dan memungut pajak terjangkau dari PBJ yg menempatinya mungkin menjadi solusi yg menguntungkan bagi PBJ, pemerintah, pejalan kaki, dan pengendara. Pajak tsb akan kembali lagi kpd para pedagang melalui anggaran belanja pemerintah. Di sisi lain, kecil kemungkinan bagi pejalan kaki utk berjalan bersama kendaraan di jalan, sehingga nyawanya lebih terlindungi.

Penggunaan trotoar utk selain pejalan kaki akan menuai pendapat pro dan kontra. Namun itu jauh lebih baik dibandingkan mengabaikan hak atau nyawa pejalan kaki dan melawan PBJ yg selalu berakhir dgn kekalahan. PBJ yg ingin tempat "gratis" baik dgn atau tanpa membelinya dari pemungut liar mungkin akan menolak solusi semacam itu. Walau demikian, kewajiban pemerintah utk mengakomodasi hak warga berjualan sdh terpenuhi setelah menyediakan lapak di trotoar. Satpol PP akan lebih mudah utk melarang PBJ berjualan di bahu jalan.

Solusi semacam itu hanya bila trotoarnya mungkin diperlebar. Trotoar di Pengkolan tdk mungkin diperlebar, sehingga pilihan terbaiknya adalah merelokasi PBJ agar pemerintah dapat memenuhi hak atau melindungi nyawa pejalan kaki dan memenuhi hak pemilik toko yg taat membayar pajak. Jl Ibrahim Adjie mungkin bisa menjadi piloting project, di mana pemerintah membeli lahan di titik ramai PBJ, yakni lokasi PBJ yg selalu ramai dikunjungi oleh pembeli atau tempat lain yg memiliki potensi yg sama atau lebih. Misalnya, di titik dekat destinasi wisata atau punya pemandangan yg diminati banyak orang. Lapak penjual dibangun di sebelah trotoar. Sebagian lahan digunakan utk tempat parkir. Setelah itu, tidak boleh ada PBJ yg mengganggu trotoar dan pengendara yg parkir di luar area parkir. Nampaknya sebagian warga melakukan joging di jalan tsb, sehingga trotoar dapat berfungsi sebagai joging track. Kerjasama Pemkab dgn Pemdes sangat mungkin terjadi, di mana keduanya dapat memperoleh pendapatan dari sewa lapak dan parkir.

#PersepsiCahyana

Jumat, 08 Maret 2024

Efisiensi Energi Pengajar dengan P2P Learning

Memandu praktikan agar mengikuti prosedur dgn benar dan membenarkan prosedur yg keliru merupakan tindakan yg perlu dilakukan oleh instruktur dalam kegiatan praktikum atau pelatihan. Biasanya ia dibantu oleh asisten saat jumlah praktikannya banyak.

Tantangan yg saya hadapi saat menjadi instruktur dlm pelatihan di Sumedang hampir sama dgn pengalaman sebelumnya di Cimahi dan Sukabumi, yakni ketiadaan asisten dan kemampuan TIK dasar peserta yg beragam. Semakin banyak peserta, kegiatan memandu semakin melelahkan. Oleh krn nya saya memikirkan cara terbaik utk efisiensi tindakan agar tdk terlalu lelah.

Awalnya saya memandu peserta pelatihan dgn kecepatan yg ditakar sendiri. Kecepatannya dikurangi setelah peserta meminta utk memperlambat panduan. Namun ternyata ada peserta yg memerlukan kecepatan lebih lambat, bahkan perlu pengulangan prosedur. Hal tsb dapat membuat waktu penyampaian materi tdk sesuai dgn rencana waktu pembelajaran. Oleh karenanya, saya mulai menerapkan strategi yg terbukti efektif di Sukabumi, yakni mengelompokan peserta dan menjadikan peserta yg lebih dahulu menyelesaikan prosedur sebagai pemandu bagi teman kelompoknya.

Strategi pemanduan tsb membuat saya dapat lebih banyak duduk utk berfokus pada tugas mendemontrasikan pelaksanaan prosedur. Saya tdk akan beranjak bila ada peserta yg kesulitan mengikuti prosedur, kecuali tdk ada satupun anggota kelompoknya yg dapat membantu. Ini seperti level dukungan teknis yg diawali dgn menunjukan prosedur atau manual sebagai solusi masalah, kemudian memandu bila cara sebelumnya tdk berhasil, dan mendemonstrasikan bila cara sebelumnya tdk berhasil. Sesekali saya berkeliling dan memberikan pujian kepada semua peserta yg berhasil menjalankan prosedur. Dgn demikian, saya dapat menggunakan energi lebih efisien, tdk terlalu lelah, dan kegembiraan atau semangat pada diri peserta tetap hadir.

Mengelola energi itu penting agar kita dapat mempertahankan senyuman. Instruktur harus selalu nampak bahagia saat menyampaikan materi. Semakin bisa menghemat energi, semakin kita dapat menahan emosi saat berhadapan dgn peserta yg lambat dlm memahami dan mengikuti prosedur. Kesadaran akan kondisi peserta yg awam juga dapat menjadi alasan yg masuk akal utk meredakan letupan kecil emosi di dalam hati.

Pendekatan Peer to Peer (P2P) Learning, di mana peserta saling mengajarkan atau berbagi pengetahuan merupakan pendekatan yg baik. Peserta yg mengajar atau membantu menyelesaikan masalah peserta lainnya akan memperoleh pemahaman yg lebih baik dan menemukan pengetahuan baru dari masalah yg ada. Pengalaman tsb sebagaimana keterampilan yg terus menerus digunakan, lebih mudah terekam di memori utk waktu yg lama.

#PengabdianCahyana

Rabu, 06 Maret 2024

Proses Pembelajaran yang Canggih

Saya membayangkan pembelajaran di masa depan sangat fleksibel, di mana siswa dapat hadir di ruang kelas secara virtual. Namun, guru dapat melihat kehadirannya di ruang kelas nyata dengan kaca mata khusus. Di dunia nyata bangkunya nampak kosong, namun setiap orang yang menggunakan kaca mata tersebut dapat melihat ada seseorang yang duduk di sana. 

Teknologi tersebut sebagaimana gambar 360 derajat yang bisa dilihat oleh kita dengan cara mengubah arah tubuh, atau seperti permainan Pokemon Go yang Pokemon nya adalah siswa yang hadir secara vrtual, memanfaatkan data GPS, sensor giroskop, dan lain-lain. Berbeda dengan kehadiran menggunakan Zoom atau semisal lainnya, tekologi ini menyediakan akses ke dunia nyata dari rumah. Siswa bisa pergi ke sekolah melalui kanal digital, memasuki dan berjalan di dalam gedung sekolahnya secara virtual, menyapa teman di dunia nyata yang sedang menggunakan kaca mata nya, memasuki ruang kelas dan duduk di kursi kelas. 

Teknologi menjadi solusi bagi siswa untuk dapat belajar secara remote namun tidak kehilangan aktivitas sosialnya, berkesempatan untuk berinteraksi dengan siapapun yang mengenakan kaca mata tersebut di lokasi sebenarnya. Lebih jauh, kaca mata tersebut dapat membawa seisi kelas untuk beranjak ke ruang kelas di sekolah lain, musium, dan lain sebagainya. Di sana, mereka bisa belajar lebih banyak lagi dari sumber pengetahuan berbeda. Hal ini menjadi solusi bagi kalangan yang bergantung pada tatap muka, di mana lawan tutur hadir dalam sosok tubuh virtual di tempatnya.

Sabtu, 02 Maret 2024

Makan Siang Gratis

Saya setuju makan siang gratis sebagaimana berlaku di negara maju, seperti di Jepang. Namun saya setuju dgn Federasi Guru yg menolak penggunaan dana BOS utk makan siang gratis. Dgn dana BOS yg ada saja orang tua masih menyumbang jutaan rupiah utk sekolah krn ada banyak kebutuhan mendasar dan menunjang peningkatan kualitas sekolah yg belum tercukupi. Organisasi guru, sekolah, dan komite sekolah harus berjuang bersama memperbaiki anggaran pendidikan, kalau perlu naikan lebih dari 20%, sehingga bantuan orang tua utk sekolah dapat dikurangi. Dgn demikian, kesetaraan akses pendidikan semakin baik.

Kapan lagi bangsa kita fokus pada peningkatan kualitas SDM yg salah satu pengawalnya adalah lembaga pendidikan?. Sudah saatnya suara seperti #JanganJadiDosen atau semisal lainnya diperhatikan secara serius. Sekolah dan kampus adalah lembaga profesional, oleh karenanya diakreditasi secara periodik. Guru dan dosen adalah pekerja profesional, sehingga keduanya disertifikasi. Jgn jadi pegawai profesional di lembaga profesional bila motif nya sekedar utk mencari status sosial dari gelar dan jabatan atau utk menyalurkan kedermawanan. Jadilah sebagai relawan organisasi kemanusiaan dan bekerja di tempat lain bila mendidik adalah pekerjaan paruh waktu.

#PersepsiCahyana

Senin, 26 Februari 2024

Selamat Jalan Pak Mary Handoko

Pak Mary Handoko adalah wali saya di kampus semasa kuliah Magister. Beliau adalah dosen wali yg baik bagi mahasiswanya. Saat saya sedang mengerjakan jaringan di Ponpes Darussalam Wanaraja, ada panggilan telp dari staf tata usaha (TU) ITB yg menanyakan rencana kuliah, apakah akan mengontrak kuliah atau cuti?. Saya lupa bahwa saat itu sudah masuk perwalian. Saya meyakini beliau yg meminta staf TU utk meminta konfirmasi tsb. Setelah saya mengisi kontrak melalui aplikasi, beliau menyetujuinya. Beliau tdk mengabaikan mahasiswa yg lupa.

Beliau juga adalah dosen Manajemen Proyek. Saya memahami manfaat internet utk menyelesaikan masalah dalam tugas perkuliahan dan kemandirian dalam menemukan pengetahuan, salah satu jalannya adalah beliau. Saat itu beliau meminta kami merencanakan proyek pengembangan perangkat lunak, dan kami menemukan pekakas COCOMO II di internet. Saya sering menyampaikan jalan pengajaran beliau tsb kpd mahasiswa di kampus tempat bekerja agar tumbuh kemandirian mereka dalam membangun pengetahuan dan menyelesaikan masalah.

Tahun lalu beliau berkunjung ke Lab Sistem Informasi, tempat residensi. Saya hampir tdk mengenali beliau, sampai pak Prof Endro menyebutkan namanya. Saya pun menjabat tangan beliau sambil mengenalkan diri sebagai mahasiswa perwalian beliau semasa kuliah dulu. Rupanya beliau sakit dan dikabarkan hingga berobat ke Luar Negeri. Dan sakit itu yg menghantarkan beliau ke pintu gerbang perjalanan hidup berikutnya. Semoga sakit tsb mensucikan beliau dari dosa dan kesalahan, sehingga sedekah jariyah pengajaran beliau menjadi nampak lebih bersinar dan menjadi teman yg melindungi di alam sana. Amin.

#BiografiCahyana

Kamis, 15 Februari 2024

Per Vario untuk Shock Depan FreeGo

Sebelumnya saya sudah mengganti sulingan yg membuat shock depannya menjadi lebih empuk dari standar. Tetapi goncangan nya masih keras saat Freego melaju di jalanan yg tdk rata. Hal berbeda dirasakan saat mengendarai Vario 150. Goncangannya lembut, sehingga badan tdk tersiksa.

Berangkat dari pengalaman tsb saya memutuskan utk memasang per shock depan Vario di Freego. Montir menunjukan per nya lebih panjang dari per Freego. Saya berpikir, kalau tdk dicoba tdk akan ada pengalaman atau pengetahuan otodidak. Akhirnya per nya selesai dipasang oleh Montir.

Penggantian per membuat shock menjadi lebih tinggi, sehingga posisi kemudi ikut bertambah tinggi. Sensasinya bagi saya seperti mengendarai NMax. Nampak kabel rem baik-baik saja, masih terpasang pada tempatnya. Masalah yg teridentifikasi saat mencobanya pertama kali adalah suara hentakan shock saat ban depan terangkat agak lama di udara setelah melewati polisi tidur dgn kencang. Kata montirnya, suara tsb efek dari per panjang yg membuat shock cepat kembali. Mungkin juga efek oli yg digunakan. Saya menggunakan MOTOREX Racing Fork. Penjual sulingan merekomendasikan pake oli hidrolik. Namun secara keseluruhan, kondisi demikian hampir tdk pernah saya temui. 

Esok harinya saya membawa motor agak jauh, melewati beragam medan, seperti jalan Sukarno Hata Garut, Nagreg, dan jalan Raya Rancaekek. Sensasi berkendaranya normal saat melaju di jalanan beraspal mulus. Motor stabil di kecepatan 95 km/jam, tdk bergetar sama sekali. Sensasi peredaman di jalan beton bergelombang mendekati Vario. Tentu saja tdk akan sama krn sulingan, jenis dan takaran oli, atau bentuk shock yg berbeda. Namun yg penting, peredamannya sudah jauh lebih baik dari pada kondisi sebelumnya, khususnya dari standarnya yg dikenal keras dan tdk nyaman saat melewati jalanan beton tdk rata. 

Kesimpulannya, buat saya pribadi, per Vario lumayan menyelesaikan masalah shock depan FreeGo, sehingga berkendara di jalanan yg tdk rata menjadi lebih nyaman atau menyenangkan. Kedepan saya akan coba menggunakan sulingan Vario dan oli gardan. 

#CahyanaTrip

Senin, 29 Januari 2024

Penanganan dan Kebiasaan

Terlihat ada kendaraan di bahu jalan sebelah kanan yg parkir tdk pada tempat yg disediakan (di sebrangnya). Di antara sebab warga tdk tertib: tahu aturan, tapi malas mengikutinya, sehingga perlu dinasihati atau ditindak; dan tidak mengatahui aturan, sehingga perlu diberi tahu. 

Kebiasaan tertib akan terbangun dgn adanya penanganan terhadap pelanggaran aturan. Kebiasaan baik tsb dapat membangun citra positif warga dan tempat tinggalnya (sebagai panutan) di mana saja ia mewujudkan kebiasaan tsb. Namun bila terbiasa tdk tertib, sehingga misalnya memarkirkan kendaraan di atas trotoar, orang lain akan memberikan label kualitas rendah dgn perkataan, "Sudah biasa tdk tertib dari sana nya.

#PersepsiCahyana

Rabu, 17 Januari 2024

Sakit Gigi

Orang yg memilih sakit gigi dari pada sakit hati kemungkinan tdk sedang sakit gigi. Saatnya melepaskan gigi ini biar tak mengapa.

Rasa sakit pada gigi sekarang ini sama seperti dulu, dan sebabnya sama, yakni gigi yg tumbuh. Hal ini membuat pikiran saya kembali ke masa lalu, saat utk kedua kalinya berobat ke klinik. Gigi geraham kanan yg terdorong oleh gigi yg tumbuh itu akhirnya diputuskan utk dicabut. Selepas tindakan medis itu, saya merasa sedih krn harus berpisah dgn gigi yg tumbuh dari kecil. Sepertinya dokter melihat roman kesedihan tsb, sehingga ia menanyakan kondisi saya. Dokter sempat menawarkan gigi itu supaya dibawa pulang, tetapi saya menolaknya.

Pengalaman itulah yg membuat saya meminta kpd dokter utk mencabut gigi geraham kiri saat mengalami hal serupa, terutama setelah hari itu saya tdk bisa makan atau menempelkan gigi atas ke gigi bawah krn rasa sakit. Namun dokter mengingatkan bahwa gigi yg sehat dan tdk bersalah sebaiknya tdk dikorbankan. Seketika itu saya teringat gigi yg dicabut di masa lalu, sehingga saya mendengar dan patuh. 

Saya harus bersabar menghadapi pusing krn rasa sakitnya, di mana obat hanya mampu menghilangkan rasa tsb sementara saja. Sebenarnya, keputusan utk meminta pencabutan itu juga disebabkan krn tdk ingin mengkonsumsi obat pereda nyeri dlm jangka waktu lama, dan saya ingin menghilangkan hambatan berkegiatan secara cepat seperti dulu. Namun saya memutuskan utk menerima nasihat Dokter yg menyarankan agar gigi yg tumbuh itu diangkat dan membiarkan gigi geraham tetap di tempatnya krn tdk ingin mengulangi kesedihan yg sama. 

Dokter sudah memberikan surat rujukan utk operasi di Bandung dan berlaku lama, sehingga memberi banyak waktu bagi saya utk membuat keputusan. Hingga saat ini saya masih berpikir operasi tsb akan jauh lebih berat dari pada mencabut gigi geraham, sekalipun dokter meyakinkan saya bahwa prosesnya sebentar, tdk menyakitkan, dan ditangani oleh spesialis berpengalaman. Tetapi penjelasan tentang penanganan jahitan selepas operasi itu yg membuat saya berpikir bahwa tindakan medis tsb lebih berat dibandingkan mencabut gigi geraham. 

Mungkin saya merasa khawatir krn blm pernah mengalami operasinya. Saya lebih percaya diri dgn pencabutan gigi geraham krn pernah mengalaminya. Satu-satunya kejadian yg membuat jantung saya berdebar dgn pencabutan gigi geraham adalah saat ada waktu jeda, di mana gigi geraham ini sudah setengah tercabut. 

Satu minggu ke depan saya akan mengkonsumsi obat dan berharap kondisi yg jauh lebih baik, sehingga dapat beraktivitas normal kembali. Saya hanya perlu menikmati prosesnya dgn baik dan sampai pada kondisi seperti dulu, saat lisan ini mengucap hamdallah selepas kepala terantuk atap kabin kendaraan umum. Tuhan tdk mendatangkan sakit melainkan utk menggugurkan dosa-dosa dan memberi pahala ikhlas dan kesabaran.

"Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu musibah berupa sakit atau lainnya, melainkan Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dengan sakitnya itu, sebagaimana sebatang pohon yang menggugurkan daun-daunnya." (HR. Al Bukhari dan Muslim).

#BiografiCahyana