Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Selasa, 19 Desember 2023

Hibah Ruang Multimedia


Saat itu saya diminta oleh prof Ali sewaktu beliau masih menjabat ketua STTG utk mengusulkan hibah DIKTI. Saya usulkan pembangunan ruang pembelajaran informatika yg menggunakan multimedia. Oleh karenanya, saya buat spesifikasi perangkatnya tdk tanggung-tanggung, mulai dari proyektor resolusi tinggi dan sound system yg menunjang 3D. Perangkat tsb tdk masuk akal bila hanya digunakan utk pertemuan, tetapi akan masuk akal bila digunakan utk pembelajaran. Anggaran ratusan juta cukup utk mewujudkan itu semua. Setelah itu saya lupa dgn usulan tsb, bahkan setelah prof Ali melepas jabatannya dan pindah ke UIN Bandung. 

Hari itu saya dapat berada di Festival TIK Menado dgn bekal dari hasil penjualan sepeda dan bantuan ongkos dari pengurus Relawan TIK Indonesia. Di sana saya menerima telp dari Kopertis IV yg menanyakan ketidakhadiran saya di acara wawancara peserta lomba. Saya agak bingung krn tdk ada yg memberi tahu waktu wawancaranya hari itu, dan saya sudah ada di Menado. Hal tsb cukup menyedihkan utk sesaat. Setelah itu saya kembali larut dlm Festival TIK. 

Pada waktu berikutnya, saya menerima telp dari Prof Ali. Beliau mengucapkan selamat, krn proposal saya disetujui oleh DIKTI. Sebagai alumni, saya merasa gembira dgn kabar tsb. Kini, ruangan tsb masih berfungsi utk berbagai kegiatan di kampus. Saya meyakini, Allah akan mengucurkan pahala baik dari setiap kegiatan baik yg berlangsung di sana. Utk itu saya merasa bersyukur kpd Allah yg telah mengaruniakan rejeki tsb. 

#BiografiCahyana

Senin, 04 Desember 2023

Dunia mu Menentukan Sikap mu


Adakalanya orang yg baru mengenal Islam & dihinggapi oleh kesombongan, kesadaran akan dunianya seumpama hanya sebatas rumah saja. Dia menertawakan siapa saja yg mengabarkan adanya dunia yg lebih luas di luar rumahnya.

Adapun orang yg berada di puncak gunung pemahaman Islam moderat, dia berhasil melihat kecilnya rumah2 yg berada di bawahnya, sebesar apapun kenyataannya; betapa tdk berharganya caci maki yg terjadi antar rumah dlm perdebatan soal dunia; betapa tdk pentingnya mendengarkan klaim dunia yg hanya sebesar rumah; karena dia telah melihat dunia pemahaman Islam yg membentang luas, melintasi bangsa & budaya yg diciptakan Nya, walau para penghuni rumah tsb tdk menyukainya dan menghinanya.

Kasih itu terlahir hanya dari hati & pemahaman yg luas serta tujuan yg tinggi, caci maki itu seringkali terlahir dari hati & pemahaman yg sempit serta tujuan yg rendah.

#PersepsiCahyana

Rabu, 22 November 2023

Belalah Semua Sodara

Mau boikot silahkan, tapi boikotlah produk impor, jgn boikot produk yg dikerjakan sodara sendiri. Makanan haram saja bisa dimakan klo terpaksa, masa iya makanan halal ga boleh dimakan? Padahal itu dilakukan supaya sodara sendiri tetap bisa bekerja. Buat apa juga memakannya harus sambil membayangkan darah manusia, berhalusinasi seperti sedang sakit jiwa?

Utk sodara jauh dibela, sodara sendiri ga diperdulikan. Sodara jauh diusahakan donasinya, sampai berpanas-panasan. Sodara sendiri putus kerja atau usahanya jadi susah hanya didoakan. Ga dikasih donasi, apalagi dicarikan kerja atau dibantu kerjanya. Klo memang ga boleh kerja di sana, sediakan tempat kerja di sini. Klo nyariin pekerjaan ga bisa, setidaknya jgn nyusahin. Klo yg kerjanya sendiri, boikot sendiri, rugi sendiri, berhenti kerja sendiri, yg nanggung susahnya keluarga sendiri, berdoa sendiri, nyari kerja lagi sendiri, ya gpp. 

Mending pindah saja ke sana biar tdk nyusahin sodara yg di sini. Klo nyusahinnya di sana, sodara di sini yg terdampak boikot pasti ga bakal terlalu sakit hati krn ga tau siapa yg boikot mereka. Klo ga mau pindah, belalah semua sodara, sebab mereka tdk bermasalah, sehingga tdk layak dibikin susah. Jgn bilang tulisan begini memusuhi apalagi dianggap bela Zetanyahu. Ini cuma menunjukan satu sisi yg mungkin blm disadari atau blm tahu.

Rabu, 15 November 2023

Palestina yang Diperebutkan

Zion15 nampaknya memanfaatkan kesempatan yg ada utk menguasai minimal setengah wilayah Gaza, walau Mamarika tdk setuju. Kalau H4M45 tdk bisa memperluas wilayah Gaza, minimalnya harus bisa mempertahankan wilayah utara. Kalau tdk bisa, maka betapa mahal biaya nyawa dan infrastruktur yg dikeluarkan oleh bangsa Palestina utk perang tsb. Harusnya H4M45 mengosongkan wilayah perang, lalu umumkan perang. Menjaga jiwa adalah tujuan agama. 

Sudah diketahui dari dulu, boikot sama sekali tdk menghalangi Zion15 utk mewujudkan keinginannya, krn boikot hanya bila terjadi perang saja, dan produk dari negara-negara sponsor tdk diboikot. Bahkan ada pemboikot membuat seribu alasan utk tdk memboikot seluruhnya. Kalau kekuatan perdagangan kita bagus, sebenarnya perdagangan mereka akan kalah dgn sendirinya. Tdk akan ada seorang pun dari kita yg akan membuka cabang usahanya atau bekerja di cabang tsb, krn tersedia banyak usaha lokal yg lebih kompetitif dan menyediakan banyak lapangan kerja. Kita terlalu asik dgn membesar-besarkan perbedaan, di saat mereka membangun kekuatan. Usaha lokal yg berkembang dihalang-halangi dgn dalih SARA. Bangun infrastruktur yg menunjang ekonomi saja harus disangkal dgn kebencian.

Niat Zion15 memang menguasai kembali seluruh wilayah Palestina yg dipercaya merupakan syarat kedatangan Messiah. Namun, Messiah seperti apa yg akan memimpin negeri yg dibangun dgn cara buruk dan tindakannya buruk seperti itu? Konon Messiah ad-Dajjal merubah tindakan buruk menjadi terlihat baik. Pembunuhan perempuan dan anak-anak, penghancuran rumah ibadah dan rumah sakit dianggap baik oleh mereka dan kaum pendukungnya. Siapapun yg menentang mereka, bahkan PBB sekalipun, tdk bisa menolak utk dikatakan jahat, sebab hanya keburukan mereka yg disebut baik.

#PersepsiCahyana

Minggu, 05 November 2023

Semangka


Salah satu alasan penggunaan emoji semangka di medsos adalah untuk menyasati shadow ban di medsos yang membuat akun kita tidak akan ditemukan gara-gara mengirimkan konten yang dianggap melanggar aturan komunitas. Saat saya membuat gambar untuk artikel ini menggunakan Bing Image Creator dengan arahan "The watermelon character is carrying a banner against genocide against the background of the al-Aqsa mosque", platform tersebut menolaknya dengan alasan "This prompt has been blocked. Our system automatically flagged this prompt because it may conflict with our content policy. More policy violations may lead to automatic suspension of your access." Pemblokiran semacam itu biasanya difahami sebagai dukungan pada sisi berlawanan dan direaksi dgn pemboikotan. Sejumlah pengguna tetap menggunakan platform seperti itu karena berbagai alasan, mulai dari kemanfaatan platform, hingga yang aneh adalah menghubungkannya dengan algoritma yang berakar pada temuan ilmuan Islam.

Kita memang perlu memperhatikan efektivitas tindakan, sehingga boikot tdk selalu diperlukan. Toh selama ini boikot tdk memberikan dampak yang berarti bagi penjajah, dan malah dampak itu lebih banyak dirasakan oleh kalangan kita sendiri. Misalnya, ada pekerja yang kehilangan pekerjaan nya krn tempat kerjanya tutup atau mengalami penurunan penghasilan karena layanannya diboikot. Apakah setelah itu mereka yang berhenti bekerja dicarikan pekerjaan? Ternyata enggak, mungkin hanya dido'akan agar mendapat pekerjaan yg lebih baik. Apakah akhirnya memperoleh pekerjaan seperti do'a tsb? Mungkin saja tdk, krn mencari kerja itu tdk mudah, dan Tuhan menakdirkan nya demikian, kecuali kita memiliki alternatif tempat kerja yg lebih baik dan menampung mereka yang terdampak boikot.

Di sini kita harus mempertimbangkan perlu atau tdk nya boikot secara bijak, jgn memboikot apapun yg berhubungan dgn penjajah secara membabi buta. Tetap membela bangsa yg terjajah, tetapi juga tdk membiarkan kalangan sendiri kehilangan pekerjaan atau menurun nafkah keluarganya. Jangan seenaknya menyusahkan saudara sendiri hanya karena kita tidak akan merasakan kesusahan mereka. Tetap jaga perasaan pada saudara kita yang jauh di negeri terjajah saja, dan juga saudara sendiri di sini. 

Masih ada banyak alternatif cara perlawanan pada penjajah yg bisa dilakukan. Misalnya, menyediakan tempat kerja, sehingga saudara sebangsa tdk perlu bekerja di tempat lain; dan membuat komoditas yg lebih baik dan populer, sehingga pesaing akan berpikir dua kali utk buka usaha di sana. Nabi dulu tdk pernah memboikot pasar di Madinah yg terafiliasi kaum Quraisy, beliau membangun pasar dgn sistem anti ribawi yg berdaya saing, sehingga pasar nya lebih populer. Pedagang dan pembeli pindah ke pasar tsb tanpa perlu melarang siapapun ke pasar lainnya.

#PersepsiCahyana

Sabtu, 04 November 2023

Gerbang

Tengah malam saya terbangun oleh suara mobil dan penumpangnya. Saya pikir warga kompleks yg sudah biasa mengunci gerbang kembali. Namun setelah suasana menjadi sepi, saya penasaran dan membuka CCTV. Ternyata ada kendaraan terparkir dan gerbang kompleks nya terbuka.

Saya pun keluar dan melihat satu unit kendaraan terparkir di sana. Tadinya gerbang kompleks mau dikunci, namun khawatirnya si pemilik kendaraan datang lalu mengganggu penghuni kompleks yg sedang tidur. Gerbang itu saya tutup biar aman saja. Takutnya ada penjahat yg melihat gerbang terbuka, lalu dia masuk dan mencuri apapun pada kendaraan yg terparkir di luar rumah tsb, atau mencuri kendaraan pemilik kompleks lagi. 

Dini hari ada suara orang dan bunyi kendaraan lagi. Saya lihat di CCTV, kendaraan yg awalnya terparkir di dalam kompleks telah berpindah ke pinggir jalan. Namun sayang nya si pengendara tdk memperhatikan orang lain sebagaimana dirinya diperhatikan. Gerbang kompleks ditinggalkan terbuka begitu saja. 

Buat saya sih tdk rugi sudah berbuat baik sama dia yg bukan penghuni kompleks. Tapi masa sih dia tdk melihat gerbang nya tertutup sebelum memindahkan mobilnya ke pinggir jalan? Apa dia pikir angin yg menutup gerbangnya? Tapi ya sudahlah, mungkin bukan rejeki dia mendapat pahala menutup gerbang, sebab rejekinya disediakan Tuhan utk saya. Setidaknya dini hari ini saya memahami mana perilaku yg baik dan buruk. Orang ternyata bisa lebih perduli dgn kendaraan nya sendiri dari pada orang lain. 

#BiografiCahyana

Jumat, 03 November 2023

Boikot

Istilah "boikot" mengingatkan saya pada sejarah Nabi, di mana kaum Muslimin diboikot oleh para tetua Quraisy yg di antara alasannya adalah mengganggu keyakinan leluhur yg telah memberi manfaat ekonomi. Kaum Muslimin tdk membalas boikot dgn boikot, bahkan setelah memiliki kekuatan di Madinah atau setelah terjadi peperangan yg dipicu oleh ancaman perdagangan. Di antara cara kaum Muslimin melawan kekuatan Mekah adalah dgn memperkuat pengaruhnya di pasar Madinah.

Kaum Muslimin memperkenalkan sistem anti ribawi yg cepat populer krn dianggap lebih adil oleh pelaku pasar. Popularitas tsb menjadi ancaman bagi pemimpin perdagangan Madinah dari kalangan Yahudi yg sebelumnya merupakan pemain kunci yg mengendalikan pasar Madinah dan sekitarnya. Sedikit banyak ancaman tsb juga dirasakan oleh mitra dagang mereka, yakni kaum Quraisy di Mekah.

Kaum Muslimin tdk memasang plang ekslusif yg berisi anjuran berjual beli dgn kalangan sendiri, atau larangan berjual beli dgn kalangan lain. Sistem yg ditawarkan kaum Muslimin dan bersumber dari ajaran Islam tsb telah membuat konsumen dari berbagai kalangan masuk dgn sukarela ke dalam pasar. Bila cara tsb diikuti oleh kaum Muslimin saat ini, tentunya tdk akan ada kasus orang dihukum gara-gara merasa terganggu dgn plang ekslusif semacam itu.

Cara boikot terbukti tdk memberikan tekanan yg efektif. Kaum Muslimin masih memperoleh dukungan dari Abu Thalib, paman Rasulullah SAW yg merupakan salah satu tetua dari klan Quraisy yg terhormat dan disegani. Siapapun yg menerapkannya, kelompok yg dianggap baik atau buruk, dan pada jaman kapanpun, pasti akan melihat usahanya itu tdk efektif. Misalnya saat ini, boikot terhadap penjajah telah disuarakan dari dulu, dan menggema saat konflik memuncak. Namun penjajah hingga saat ini masih tetap eksis dan penjajahannya masih terus berjalan. Bila target boikot nya adalah komoditas dari perusahaan yg mendukung penjajah, perusahaan itu tdk mengalami kerugian yg berarti krn pasarnya yg sangat luas. Bahkan bila perusahaannya kolaps, penjajah masih memiliki negara lain yg siap menjadi sponsornya. Pihak yg banyak menanggung kerugian biasanya adalah perusahaan rekanan dan pegawainya dari kalangan pemboikot sendiri krn berhadapan langsung dgn risiko pemberhentian operasi, pelayanan, atau kerja yg diharapkan oleh pemboikot. Bila pemboikot dengan kalangannya sendiri seperti satu tubuh yg saling merasakan, nampak pemboikot menyerang dirinya sendiri secara tdk langsung. 

Di era modern cara boikot dlm bentuk embargo ekonomi diaplikasikan oleh negara adidaya utk menekan negara yg dianggap sumber masalah. Cara tsb nampaknya tdk terlalu efektif bila misalnya kita melihat perkembangan persenjataan Iran yg terus berkembang. Di sisi lain, negara adidaya kewalahan berhadapan dgn kekuatan negara penguasa pasar minyak bumi, di mana pengaruhnya tdk hanya ada saat terjadi konflik saja. Terkadang negara adidaya melunak dgn adanya pengurangan pasokan minyak bumi.

Kembali ke soal boikot. Sebagai anak komputer saya tertarik dgn konten yg tdk memasukan medsos dari daftar boikot. Padahal medsos tsb banyak melakukan counter thd berita yg tdk sesuai dgn selera penjajah, dan itu dapat dianggap sebagai dukungan terhadap penjajahan. Alasannya adalah krn medsos dibangun dgn algoritma yg diwariskan oleh ilmuan islam, Alkhowarijmi. Asal terhubung dgn penemuan Islam, platform digital apapun dapat diabaikan, sekalipun terbukti digunakan utk mendukung penjajah. Pertanyaannya, bagaimana dgn komoditas lain dalam daftar boikot yg dlm proses produksinya menggunakan roda gigi, hasil temuan ilmuan Islam, Aljajiri?

Cara boikot ini bagi saya tdk efektif, sehingga saya tdk terlalu ambil pusing dgn kebingungan istri saat berbelanja sejak daftar komoditas target boikot bersebaran di medsos. Saya pribadi lebih setuju dgn jalan yg ditempuh oleh Nabi di masa lalu, yakni melawan penjajah dgn kekuatan perdagangan dan pasar yg inklusif. Kekuatan itu bisa membuat dukungan siapapun terhadap penjajah menjadi tdk berarti, bahkan dukungan itu bisa berhenti krn ketidak mampuan berhadapan dgn kekuatannya.

Teringat percakapan saya dgn teman di masa lalu. Saat saya menanyakan, apakah ada pengganti dari komoditas yg diboikot? Ia berkata bahwa saya tdk akan mati hanya karena tdk mengkonsumsinya. Ia tdk memahami bila komoditas pengganti itu ada dan lebih unggul, maka semua konsumen dari kalangan pro atau anti penjajah akan bergeser ke sana, sehingga perusahaan yg mendukung penjajah akan mendapatkan tekanan yg kuat dan pada akhirnya berlepas diri dari penjajah. Oleh krn nya, pertanyaan pentingnya bagi saya bukan mana saja komoditas yg harus diboikot, tetapi apakah kalangan yg anti penjajahan telah berusaha mengungguli komoditasnya? Bagi saya, menguasai pasar dgn daya tarik tertentu yg berdaya saing seperti dlm praktik Nabi di Madinah jauh lebih efektif menekan musuh dari pada boikot seperti praktik kaum Quraisy Mekah. Namun, mampu kah? Jgn-jgn tdk mampu krn fokus kampanye nya selama ini adalah menutup krn tdk mampu bersaing, bukan membuka lalu mampu bersaing. Selama kaum Muslimin bagai buih di lautan, tdk disegani, krn tdk memiliki kekuatan yg diperhitungkan, perusahaan dan negara pro penjajah tetap akan merasa tdk terancam dan terus memberikan dukungan.

Rabu, 25 Oktober 2023

Sadar Atanapi Gelo

Sok emut cariosan Syekh Abdul Qadir Jailani r.m. nu dicatet ku murid na dina Fathu Rabbani, di mana jalmi nu disebut ku anjeuna gelo teh nyaeta jalmi nu hilap ka Gusti Allah, ngalabrak pituduh Na, sok sanaos anjeuna luhung elmu na sareng luhur pangkat na, komo deui nu handap sagala rupi na. 

Dina Minhajul Abidien, Imam al-Ghazali r.m. ngisahkeun aya tukang mabok nu gaduh elmu agama. Hiji waktos aya setan nu ngangge raksukan mewah teras ngaku2 diri na Gusti Allah. Seeur jalmi bodo nu teu gaduh elmu agama nu katipu. Eta setan nepangan tukang mabok, terus nyarios payuneun, ngaku diri na Gusti Allah sareng miwarang ninggalkeun salat. Tukang mabok langsung ambek terus ngaluarkeun bedog ka eta setan.  

Ningal jalmi nu sadar sareng gelo mah ku jaman kiwari teu tiasa ditingal ku tampilan hungkul, tapi kedah ditingal tina amal na. Sautami2na jalmi, nu dipikaresep Gusti Allah, nyaeta jalmi nu seeur mangfaat na sareng perilaku na sae. Mugi urang sadaya na tiasa janten jalmi nu utami dina kondisi teu rumaos utami. Amin.

Kamis, 19 Oktober 2023

Wahai Para Pemilik Senjata


Sedih melihat anak kecil Palestina tanpa alas kaki tertidur di pinggir jalan. Katanya ia demikian karena kelelahan dlm perjalanan mengungsi dari zona perang. Terbayang sebelumnya ia bermain dgn ceria di antara teman dan keluarganya. Ada juga video seorang ayah yg duduk di atas reruntuhan rumah, di mana istri dan anak-anak kecilnya meninggal setelah terhantam roket balasan.

Wahai para pemilik senjata, bila perang harus terjadi, kondisikan dulu agar warga sipil mengungsi dari zona perang. Jangan lah menembakan roket di tengah warga sipil, apalagi di antara anak-anak lucu yg tdk berdosa, sehingga aksi balasan membuat mereka ikut menderita dan bahkan kehilangan nyawa. Sad for the innocent children.

#PersepsiCahyana

Kamis, 05 Oktober 2023

Doa Lelaki Tua


Sore itu saya menyempatkan diri utk mendengarkan seorang lelaki tua berjaket kulit lusuh dan bergelang rantai yg bercerita tentang pengalaman gelap dan kerasnya di pelabuhan pada masa lalu. Saya berusaha menyimak ceritanya sambil menunggu perbaikan jok selesai. Ada banyak cerita yg tdk terlalu jelas krn bisingnya kendaraan yg lewat, dan juga karena alur ceritanya yg loncat-loncat. Bapak itu nampak serius saat bercerita. Saya mencoba utk mencairkan suasana dgn menyisipkan candaan.

Terbesit di dalam pikiran ini keinginan utk memberikan uang kembalian jasa perbaikan jok kepada nya. Dan benar saja, ia bertanya setelah melihat saya mulai beranjak, apakah saya tdk akan memberinya uang? Saya pun tersenyum dan memberikan uang kembalian itu. 

Setelah menerima uang itu, ia mengulurkan tangannya, meminta disalami. Pada awalnya saya menolak, semata utk menunjukan bahwa pemberian itu bukan sesuatu yg luar biasa. Tetapi lelaki tua itu memaksa. Saya pun menjabat tangannya. Kemudian ia menundukkan kepalanya saat doa mulai dilantunkan oleh mulutnya. Ia menjabat tangan krn ingin mendoakan saya.

Saya pun mulai tersadar, uang sekecil apapun bagi orang lain mungkin teramat berarti. Hal itu nampak dari ekspresi syukurnya yg teramat sangat. Dan yg terpenting saya diingatkan akan hadirnya rejeki penghapusan dosa, sesuai sabda nabi SAW yg artinya, "Tidak lah dua orang muslim yg saling bertemu, kemudian saling berjabat tangan kecuali keduanya akan diampuni (dosa) sebelum mereka berpisah" (HR. Ibnu Majah)

#BiografiCahyana

Rabu, 04 Oktober 2023

Apakah Semua Suara Terlarang bagi Kita?


Mungkin kita pernah terhibur dgn suara alam, seperti gemercik air di pancuran atau sungai, batang bambu yg bergesekan, suara hembusan angin, dan lain sebagainya. Suara tersebut adalah sunnatullah, di mana air atau udara membunyikan dirinya dgn mengikuti lingkungan yg ada disekitarnya, atau perubahan lingkungan yg disebabkan oleh eksistensinya. Kedua zat tsb tdk bisa membuat pilihan, tdk punya kebutuhan, hanya mengikuti alur dan mengalir melalui pilihan sesuai dgn kondisi dirinya yg dipengaruhi oleh gaya gravitasi, suhu, hambatan, dan lain sebagainya. Apakah suara zat terlarang utk kita dengarkan?

Hal berbeda dgn burung. Hewan tsb menggunakan semantik sederhana dan kreativitasnya utk menghasilkan leksikal berbasis suara yg lebih dinamis. Ia memiliki kebebasan utk memaksa dirinya berhenti berkicau, meninggikan atau menurunkan frekuensi kicauan sesuai kondisi atau kebutuhannya. Suara yg dinamis ini terasa lebih menarik bagi manusia, sehingga pecinta kicauan hewan jauh lebih banyak dari pada gemercik air atau hembusan angin. Ada banyak lomba kicauan burung, namun saya belum mengetahui ada lomba utk kedua zat tsb. Apakah suara hewan terlarang utk kita dengarkan?

Manusia dgn kapasitas otak yg lebih besar memiliki kemampuan imajinasi dan kreativitas yg lebih baik lagi. Manusia mampu meniru suara alam dgn alat tubuhnya atau material yg diambilnya dari alam. Suara gemercik air, hembusan air, kicauan burung dapat digantikan oleh siulan mulut, alat musik yg ditiup, dipukul, dipetik, atau digesek. Manusia menciptakan banyak musik yg memberikan pengalaman lebih dari pada mendengarkan suara alam. Apakah lantunan lagu manusia terlarang utk kita?

Mungkin kicauan burung tdk berbahaya bagi manusia krn ada hambatan semantik. Namun, suara itu dapat berbahaya bagi burung lainnya, mengubah perasaan dan tindakan menjadi buruk. Burung sebagaimana manusia dapat menjadi cinta, dan mungkin saja benci karena pengaruh kicauan burung lainnya. Dan sebaliknya, nyanyian manusia atau alat musiknya dapat memberikan pengaruh baik, di mana hewan ternak merasa terhibur, melupakan lelahnya bepergian. Dampak itulah yg membuat pendengar harus menetapkan batasan. Setiap mahluk diberikan insting bertahan hidup, sehingga dlm kondisi sehat akal ia akan menjauhi dampak negatif dari suara apapun. Manusia akan menjauhi suara yg menakutkan, bahkan sebelum sumber suaranya terlihat dan dipastikan membahayakan. Apakah semua dampak lagu terlarang bagi kita?

Dari sanalah saya memahami, kenapa sebagian ulama mengharamkan musik krn makna liriknya. Mendengarkan lagu yg menghibur, sekalipun liriknya negatif tdk akan membuat pendengar menjadi negatif krn dirinya hanya dipengaruhi oleh suara dan bukan makna. Lain halnya dgn mereka yg menikmati makna lirik dan terdampak olehnya, mereka akan sampai pada perlokusi atau maksud pencipta lirik yg mengarah negatif atau positif. Misalnya, lirik lagu religi membuat kita menjadi lebih baik dalam menjalani hidup. Apakah dampak lagu yg positif terlarang bagi kita?

Akhirnya saya menutup tulisan ini dgn kutipan firman Tuhan yg artinya: " ... Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud ..." (QS Saba: 10). Semuanya ikut membaca kitab Zabur dgn suara merdu. Tuhan memberi tahu utusan Nya, "Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allah lah apa yang di langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih. Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan" (QS An-Nur: 41). Apakah semua suara terlarang bagi kita?

#PersepsiCahyana

Senin, 25 September 2023

Takut dan Harap


Khauf / takut dan raja' / harap dapat mengokohkan keimanan. Keduanya merupakan dorongan alamiah utk bertahan hidup. Imam al-Ghazali dlm Ihya Ulumuddin menekankan pentingnya keseimbangan keduanya. Terlalu condong kpd salah satunya dapat mengancam keselamatan jiwa.

Keimanan itu hadir krn hidayah Allah, bukan pemberian manusia. Sebagaimana Umar RA yg beriman bukan karena takut atau harap pd manusia, tapi merasakan sesuatu dlm hati saat mendengarkan wahyu Tuhan yg tengah dibacakan oleh saudarinya. Kemarahannya seketika sirna.

Setelah keimanan hadir, umumnya orang beriman mengelola takut dan harapnya utk mengokohkan keimanan. Kalangan khusus yg telah dekat dgn Tuhan mengokohkan keimanan tdk dgn alasan keduanya. Misalnya, Rabiah al-Adawiyah yg tdk lagi merasa takut pada neraka atau mengharapkan Surga.

#PersepsiCahyana

Verifikasi Kenabian Awal


Keyakinan terkait ilmu akhirat diverifikasi oleh ahlinya, sebagaimana ilmu dunia. Ahli agama awal yg memverifikasi pengalaman Nabi Muhammad SAW adalah pendeta Buhaira dan pendeta Waraqah. Pendeta pertama memverifikasi tanda kenabian. Pendeta kedua memverifikasi pertemuan dgn Jibril.

Pengalaman Nabi bila diverifikasi oleh ilmu lain dapat menimbulkan ketidakakuratan. Misalnya, psikologi yg tdk menjangkau persoalan wahyu mungkin akan menyimpulkan pengalaman semacam itu sebagai skizofrenia, sebagaimana pandangan orang yg tdk meyakini agama atau tdk beriman yg menganggap Nabi berpenyakit gila (QS. al-Mu'minun: 70), sehingga mereka berkata: "Hai orang yang diturunkan Al Quran kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila." (QS. al-Hijr: 6)

#PersepsiCahyana

Jumat, 22 September 2023

Kefasihan dan Kelembutan Kunci Sukses Komunikasi

Seringkali kita melihat sekelompok orang yang menghasut dgn menggunakan sentimen SARA, dan bahkan dgn membajak nama suci Tuhan.  Mereka yg mengenakan topeng agama melakukannya agar maksiat bughot terwujud. Padahal agama mereka mengajarkan utk mendamaikan saudara yg bertengkar, apalagi bila pertengkarannya mengarah kpd serangan fisik, seperti menimpuk orang yg tdk melawan dgn batu atau menghancurkan fasilitas publik yg merupakan aset bersama.

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar." (QS. An Nisa: 114).

Sangat mengherankan dgn banyaknya ujaran di medsos yg lebih cenderung membesarkan masalah dgn mengatasnamakan kebenaran menggunakan kalimat yg menyinggung dan berdasarkan pada "katanya". Orang yg bertindak anarkistis saja dibenarkan krn dianggap sedang memperjuangkan kebenaran. Padahal kebenaran itu bisa diusahakan dgn cara yg baik, seperti musyawarah dgn bersikap lembut dan bersaudara. Mungkin kita bisa belajar dari nabi Musa.

Saat menghadapi Fir'aun, Nabi Musa tdk meminta kpd Tuhan utk menunjukan emosinya dgn kata-kata kasar yg menyinggung. Beliau meminta kelapangan dada, kemudahan urusan, dan lepas dari kekakuan lidah supaya mitra tutur nya mengerti dgn apa yg disampaikan. 

"Ya Allah, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku." (QS. Taha ayat 25-28).

Nampaknya kefasihan lidah menjadi perhatian beliau, sehingga beliau meminta kpd Tuhan agar saudaranya Harun menjadi juru bicaranya krn lebih fasih lidahnya, dan Tuhan mengabulkan. Bagi beliau, kefasihan adalah kunci sukses pengiriman pesan yg membuat pesan mudah dipahami, sehingga lebih sulit dibantah atau didustakan oleh mitra tutur. 

"Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utus lah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku. Sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakan ku." (QS Al-Qashash : 34)

Selain kefasihan, kunci sukses komunikasi Nabi Harun adalah kelembutan. Suatu ketika Nabi Musa sangat marah atas tindakan kaumnya yg sangat keliru, sehingga menarik rambut Nabi Harun dgn kasar. Nabi Harun menyikapinya dgn penjelasan menggunakan kalimat yg lembut dan bersahabat, sehingga emosi Nabi Musa mereda setelah memahaminya. 

Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkata lah dia: “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?” Dan Musa pun melemparkan luh-luh (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya. Harun berkata: “Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggap ku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang lalim.” Musa berdoa: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkan lah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang”. (QS. Al-A’raaf: 150-151)

Allah menunjukan kelembutan dan sikap bersahabat sebagai kunci sukses komunikasi, terlebih dgn saudara sendiri, apalagi saudara satu keyakinan. Allah telah menjelaskannya kpd Nabi Muhammad SAW tentang arti penting kelembutan dan sikap bersahabat ini,

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran: 159)

Kamis, 21 September 2023

Jalur Perdagangan Digital

Sebagian dari kita meyakini bahwa silaturahmi membuka pintu rejeki. Saat ini banyak pengusaha membangun dan memperluas jangkauan silaturahminya melalui media sosial, di mana mereka memasuki atau menciptakan komunitasnya sendiri utk mendengarkan atau memicu kebutuhan. Mereka memenuhi segala kebutuhan yg terdengar dalam jejaring pertemanannya melalui penjualan, dan memperoleh loyalitas konsumen sebagai buah interaksi pertemanan yg baik. 

Lalu apa jadinya bila yg ingin berteman adalah para penjual dari luar negeri? Sebenarnya memberi komoditas dari penjual asing sudah ada dari dulu. Kita tentunya tahu tentang sejarah jalur sutera atau semisal lainnya. Kini jalur perdagangan berbasis digital berfungsi secara efisien, menghantarkan banyak pemasaran dan transaksi hingga ke sudut-sudut rumah. Kesempatan tersebut membuat pengusaha Indonesia dapat berjualan panci dan peralatan semisal di luar negeri melalui internet sampai membuatnya menjadi sangat kaya raya. Tentu saja itu adalah buah literasi dan literasi digital yg memungkinkan pedagang dapat berinteraksi di pasar global secara efektif.

Apakah jalur perdagangan digital yg bermodalkan jejaring sosial harus dilarang? Menurut saya hal itu seperti melawan kodrat mahluk sosial. Apakah kita juga perlu memasang seruan utk hanya membeli komoditas dari kalangan sendiri dan melarang transaksi dgn teman atau penjual di luar kalangan? Menurut saya hal itu melawan kodrat internet sebagai ruang terbuka. Sikap demikian akan merugikan pedagang Indonesia yg menargetkan pasar luar negeri saat ada usaha balasan. 

Menurut saya, cara terbaik membantu pengusaha kecil adalah dgn membekalinya kemampuan agar dapat memposisikan diri dan bersaing. Kita tdk terlalu optimis semuanya akan dapat memperoleh manfaat dari kemampuan tersebut, mengingat tdk semua memiliki kesempatan yg sama khususnya dlm aspek aksesibilitas. Tetapi masalah tersebut dapat diselesaikan dgn menghadirkan penyedia jasa informasi. Dengannya semua pedagang dapat bersaing secara setara, sekaligus memperoleh kesempatan yg sama di ruang digital. Pertempuran dagang pada akhirnya melibatkan para pedagang melek digital dan penyedia jasa informasi yg mewakili pedagang buta digital.

Harga murah adalah inovasi yg menjadi daya tarik bagi pembeli. Bila harga jual suatu komoditas di dalam negeri sangat murah menurut pembeli di luar negeri, maka seharusnya komoditas itu menjadi sangat laku di luar negeri sana. Itulah sebab kenapa ada banyak perusahaan di luar negeri yg tertarik tdk hanya dengan komoditas dari Indonesia saja, tetapi juga dengan insan kreatif nya. Penjual dari luar negeri sana yg menjual komoditasnya di Indonesia, boleh jadi ia mengambil untung yg sedikit dibandingkan dgn penjual kita yg berjualan di tempat mereka. 

Nampaknya tdk ada masalah dgn kesempatan perdagangan di ruang digital. Permasalahan utamanya menurut saya adalah pembeli kita lebih banyak bertemu dan berteman dgn penjual komoditas luar negeri di ruang digital dari pada penjual komoditas dalam negeri, atau penjual kita banyak menjual komoditas luar negeri yg faktanya memang murah, atau populer, atau belum tertandingi. Ada kesenjangan inovasi, produksi, pemasaran dan lainnya yg perlu diselesaikan. Apa tdk mungkin bagi kita utk melakukan apa yg dilakukan oleh penjual komoditas luar negeri, yakni mendorong penjualan komoditas dalam negeri sebanyak-banyaknya ke luar negeri, dari pada hanya bertahan dgn membatasi akses konsumen dalam negeri kepada komoditas yg bagi mereka tdk penting apakah berasal dari dalam atau luar negeri? 

#PersepsiCahyana

Banyak Cara Namun Harus Teruji

Saya ingat waktu pertama kali kenal bhs pemrograman, tugas looping saya kerjakan tdk menggunakan repeat-until dan while-do tetapi dgn label-goto yg menyebabkan baris intruksinya lebih banyak. Alm. pak Maman Abdurrahman membenarkan setelah beliau membuktikan kode sumber yg saya buat benar, walau pun saya tdk membuatnya persis seperti yg beliau buat. 

Dlm kesempatan lain dgn pak Ahmad Hazairin, saya membuat perkalian matriks tanpa batas, beliau tdk membenarkan dan menyalahkan secara tegas krn katanya sulit membuktikan secara manual perkalian matriks yg banyak, sekalipun yg sedikit terbukti benar. Benar jika ada relawan yg mau membuktikannya, hehehe. Jadi dari sikap mahaguru saya tsb dpt disimpulkan bhw dosen tdk mempersoalkan cara pengerjaan yg beda, yg penting hasil sama atau terbukti benar.

Rabu, 20 September 2023

Fase Memahami Bacaan

 


Di fase awal "membaca", saya cenderung utk mengoleksi karya tulis dan terpengaruh oleh tulisannya, mulai dari gaya berpikir hingga gaya menulis. Namun ada kesenjangan yg saya rasakan, yakni pemahaman yg seringkali berbeda dari maksud penulis krn masih berada dlm lingkup tekstualis, di mana teks dicocokan dgn konteks sendiri yang boleh jadi berbeda dengan konteks yg melatar belakangi teks nya. Kondisi tersebut dapat ditemukan dlm tulisan saya selama kuliah sarjana dulu. Di fase ini, pemahaman saya cenderung hitam putih, kaku, dan keras. Walau saya menentang pemahaman yang berbeda mengikuti naluri sikap bertahan dan mengabaikan manfaat pemahaman yg berbeda, saya tdk memaksa siapapun utk mengikuti atau membenarkan apa yg saya yakini. 

Dlm perkembangan berikutnya, saya mulai memahami arti reviewer saat mengkonsultasikan tulisan terkait akidah kpd ahlinya, yakni guru akidah. Saat beliau diam atau membenarkan, maka pemahaman saya dikokohkan. Namun saat orang lain menyangkal, saya menyadari bila pemahaman ini sedang ditantang atau dlm kondisi sedang diruntuhkan. Hal tsb merupakan kesempatan baik bagi semua orang yg terlibat dlm dialog utk memperoleh pemahaman yg lebih baik. Dan hal ini sejalan dgn ajaran guru filsafat yg mengatakan bahwa kebenaran itu sementara sampai ia diruntuhkan, dan kebenaran itu harus dapat diuji agar tdk menimbulkan kerancuan berpikir. Dgn kata lain, saya memerlukan objektifitas dlm memahami sesuatu, butuh orang lain yg menguji dan mengokohkan. 

Lebih dari pada itu, saya perlu selektif dlm memilih lawan dialog. Mereka yg tdk kredibel dan tdk berorientasi pada pengetahuan harus ditinggalkan. Mereka yg halnya sebaliknya harus dijadikan mitra dialog. Dan yg terpenting, pengetahuan atau pemahaman ini harus dapat dikoreksi menjadi lebih baik, sebagai bagian dari manajemen pengetahuan. Di sisi lain, kesadaran akan nisbinya pemahaman diri akan membawa pada sikap tawadhu, menjadi seperti padi yg semakin matang semakin menguning. Semakin tinggi status sosial atau pendidikan, semakin rendah hati dan bijaksana.

#BiografiCahyana

Selasa, 19 September 2023

Selamat Jalan Citra


Ia adalah sosok yg melengkapi pengalaman dialog lintas agama saya yg pertama saat sekolah dasar dulu. Dari dialog itu saya memahami bahwa bukan hanya mereka yg berbeda keyakinan yg tdk ridha dgn pilihan agama saya, tetapi saya pun tdk ridha dgn pilihan agama mereka, seperti yg pernah disampaikan oleh alm. Gus Dur. Sekuat apapun kita membelokan, namun Tuhan lah yg berhak menentukan agama utk setiap hamba Nya.

Dgn melihat hak Nya itu saya menghormati pilihan agama setiap orang, dan mensyukuri kesempatan dialog agama dgn siapapun yg dikaruniakan Nya sampai akhir hayat. Selamat jalan sahabat, diri mu dipercaya oleh Tuhan utk lebih dahulu memperoleh jawaban dari apa yg pernah kita dialogkan. Diri mu dikasihi Tuhan, sehingga sakit mu di dunia ini diangkat Nya. Tuhan sebaik-baiknya pemberi penjelasan dan yang maha pengasih.

#BiografiCahyana

Senin, 18 September 2023

Daya Tarik Wanita

 


Pencari Tuhan tdk luput dari ketertarikan kpd lawan jenis. Cerita kekhilafannya yg beragam saat diliputi ketertarikan tsb dituturkan sendiri atau oleh orang lain utk melihat sisi baiknya, agar menjadi pelajaran. Sekaligus utk menunjukan bahwa para pencari Tuhan adalah manusia biasa yg senantiasa tertolong oleh perhatian dan kasih sayang Tuhannya.

Tentunya kita ingat kisah Nabi Yusuf AS, di mana Allah yg menuturkan kisahnya kpd kita semua. Bagi yg pernah membaca karya Fariduddin al-Attar, pastinya tdk asing dgn kisah Abdul Faiz Tsuban bin Ibrahim al-Mishri yg dijuluki Dzun Nun dgn dara jelita. 

Dzun Nun bercerita:

Suatu hari aku jalan-jalan sampai ke tepian sungai, di situ ku lihat sebuah vila. Di sungai itu aku bersuci, setelah selesai, tanpa sengaja aku memandang ke loteng vila itu. Di atas balkon berdiri seorang dara jelita. Aku pun bertanya, "Dinda, siapakah engkau ini?"

Dara tsb menjawab, "Dzun Nun, dari kejauhan ku kira engkau seorang gila. Ketika agak dekat ku kira engkau seorang terpelajar. Dan ketika sudah dekat ku kira engkau seorang mistikus. Tetapi kini jelas bagi ku bahwa engkau tdk gila, tdk terpelajar, dan bukan seorang mistikus".

Aku bertanya, "Mengapa engkau berkata demikian?"

Dara tsb menjawab, "Seandainya engkau gila, niscaya engkau tdk bersuci. Seandainya engkau terpelajar niscaya engkau tdk memandang yg tdk boleh dipandang. Dan seandainya engkau seorang mistikus pasti engkau tdk memandang sesuatu selain Allah."

Setelah berkata demikian dara itu menghilang. Sadarlah aku bahwa ia bukan manusia biasa. Sungguh ia telah dikirim Allah utk mengingatkan diri ku. Api sesal membakar diri ku.

Daya Tarik Ujaran

 


Daya tarik ujaran2 kasar yg mengandung kata-kata seperti 🤬 dalam gurauan, lagu atau pemasaran terlihat saat penikmatnya berbondong2 mendatanginya. Pengemasan pesan baik dgn ujaran kasar masih ditolerir oleh sebagian orang. Sebagian lainnya malah tdk perduli dgn isi pesannya, apakah baik atau buruk, difahami atau tdk, krn lebih memperhatikan aspek kenikmatan lainnya. Oleh krn itu wajar pengujar kasar ada banyak pengikutnya, dan ujarannya terus menerus didengungkan dari generasi ke generasi, zaman ke zaman oleh sebagian pengikutnya. Terlebih ada penelitian yg menunjukan manfaat memaki, seperti menambah kekuatan dan mengurangi rasa nyeri.

Sementara itu, ada sebagian orang yg merasa fenomena dengungan kata2 kasar sebagai degradasi moral masyarakat karena menganggapnya sedang melabrak norma kesopanan dan sebagian di antara katanya mempromosikan kebohongan. Sebagian kalangan ini membalut gurauan, lagu, dan pemasarannya dgn kata atau frasa keagamaan utk memunculkan daya tarik kesopanan atau kesucian. Bahkan ada yg balutannya itu tdk masuk akal sebab kata2 yg dicampurkannya tdk tercampur dgn baik.

Dengungan ujaran apapun yg paling terdengar mencerminkan seberapa banyak penikmat dengungannya. Orang yg tdk menikmatinya pasti tdk mau ikut serta mendengungkan ujarannya. Oleh karena itu, bukan dengungan nya yg harus diperhatikan, tetapi para pendengungnya. Mencegah dengungan dgn cara menutup telinga hanya akan memperpanjang waktu dengungannya. Menutup mulut pendengung pun tdk membuat dengungan di hatinya berhenti. Ada dua cara yg dapat ditempuh, mengalahkan dengungan nya dgn memobilisasi pendengung sebanyak2nya, dan mengalihkan pendengung kepada dengungan lain.

#PersepsiCahyana

Rabu, 13 September 2023

Khilafah Pancasila

Sistem pemerintahan Nabi SAW dan Khulafaur-Rasyidin digali dari produk budaya bangsa Arab & Ajam sebelum Islam yg dikembangkan dgn nilai2 Islam. Cara suksesi Khulafaur-Rasyidin bermacam2, tergantung kecenderungan terhadap kebiasaan lokal yg berlaku saat itu. Khilafah itu ditafsirkan sesuai konteks lokal, mengikuti kesepakatan wakil suku bangsa yg beragam. 

Di Madinah, Nabi SAW membangun ummah (kesatuan kabilah / suku) berdasarkan kesepakatan dgn wakil suku yg beragam, termasuk di dalamnya suku pendatang (Muhajirin), kaum animisme (Musyrikin) dan suku2 Madinah dari kalangan Yahudi. Beliau menjadi pemimpin ummah tsb berdasarkan kesepakatan. Sistem pemerintahannya / khilafah berdasar kpd Piagam Madinah, yg dirumuskan dgn memperhatikan nilai dan norma budaya Arab saat itu dan agama Islam. Seperti diyat yg dlm praktiknya sdh ada sebelum Islam dan diindahkan oleh suku2 yg ada, diatur dalam Piagam Madinah dgn sentuhan nilai Islam. 

Pada masa pra Islam, kepala suku biasanya dipilih melalui musyawarah yang melibatkan seluruh kepala suku, di mana kepala suku yang terpilih biasanya berasal dari suku yang paling berpengaruh dan dari keturunan orang terhormat (Biyanto, 2006). Kebiasaan lokal tsb mempengaruhi para sahabat r.a. saat menentukan Khalifah, yakni dlm hal cara musyawarahnya.

Meluasnya wilayah penyebaran Islam menyebabkan umat Islam berinteraksi dgn sistem pemerintahan dan cara suksesi bangsa Ajam (non Arab), termasuk dgn sistem demokrasi. Sebagaimana dicontohkan oleh Nabi SAW dan Sahabat r.a., nilai Islam diterapkan di dalamnya. Pada akhirnya Islam terserap dalam budaya Arab dan Ajam, yg semuanya itu merupakan budaya manusia. Oleh karenanya tdk ada tafsir tunggal dalam hal sistem pemerintahan dan cara suksesi, karena setiap wilayah muslim memiliki kesepakatan dan kearifan lokalnya sendiri. Namun semua muslim yg beriman sepakat ttg wajibnya penerapan nilai Islam. 

Wakil umat Islam Indonesia memilih bentuk khilafah / sistem pemerintahannya sendiri menurut kesepakatan dgn wakil suku bangsa lainnya yg beragam, yakni khilafah Pancasila yg meliputi banyak kerajaan atau kesultanan nusantara. Nilai2 Islam telah diterapkan alim-ulama wakil umat Islam Indonesia di dalam UUD 45 & Piagam Jakarta yg menjiwainya. Utk setiap umat beragama berlaku syariat agamanya sendiri.  

Dlm perjalanannya, sistem pemerintahannya sempat berubah dari parlementer menjadi presidensil, dan bentuknya dari republik menjadi negara kesatuan republik. Hal tsb biasa terjadi sebagai bagian dari manajemen perubahan. Dan semua itu terjadi dgn kesepakatan yg mencerminkan penghargaan thd keragaman.

Senin, 11 September 2023

Tidak Terlalu Perduli dengan Nasab

Biasanya kita akan meneliti nasab apabila akan menikah. Tujuannya dua, yakni memastikan tdk menikahi orang yg haram dinikahi, dan perbaikan keturunan. Saya pribadi menikahi istri krn mengikuti bisikan dalam hati yg mengatakan ia adalah anak terbaik di keluarganya. Dan kenyataannya ia demikian bagi saya dan keluarganya. Sementara istri saya kemarin mengatakan, ia mau dinikahi karena baru pertama kali dekat dgn pria yg mentaati dan mengajak salat wajib. 

Apa yg menjadi fokus saya dan istri adalah potensi baik yg merupakan hasil pembelajaran. Dgn sifat yg diwarisi dari orang tua melalui gen yg diturunkannya, kita berhasil melakukan perbuatan yg baik. Tdk ada warisan yg buruk, bila kita mampu menggunakannya dgn tepat di bawah panduan ilmu hasil pembelajaran. Misalnya, marah itu penyakit hati, tetapi marah akan menjadi baik bila disalurkan utk mencegah perbuatan yg merusak.

Istri saya merasa tenang dgn anak pertama yg telah mampu mentaati salat wajib dgn penuh kesadaran. Sebelum anak tsb lahir, saya telah menyiapkan namanya dan berdoa agar Allah mewariskan kpd nya sifat baik orang tuanya. Doa tsb dapat difahami sebagai permintaan agar Allah mengkombinasikan gen saya dan istri sedemikian rupa agar anak mampu mewarisi sifat dan perbuatan baik orang tuanya. 

Saat anak menunjukan sifat yg tdk disukai istri, saya mengatakan bahwa sifat tsb akan baik bila dapat dikelola dgn baik. Seperti film X-Man, di mana kekuatan super tdk akan merusak bila dapat dikendalikan. Tetapi seseorang pasti punya kelemahan dlm pengendalian, sehingga dia perlu diingatkan atau didukung, minimalnya dimaklumi. Alasan masuk akal memakluminya adalah karena ada banyak kelebihan dibalik kekurangan seseorang dan kelebihan itu dapat digunakan utk menangani kekurangan.

Dulu saya pernah berusaha mengetahui nasab keluarga. Tapi kini saya tdk terlalu perduli dgn nasab, sebab nasib tergantung bagaimana usaha kita. Lagi pula kemuliaan di sisi Allah itu pada ketakwaan. Minimalnya kita menyukai amalan takwa, berada dekat dgn orang bertakwa, atau berusaha menjadi orang yg bertakwa, itu adalah modal yg cukup. Setiap anak tdk mewarisi dosa orang tuanya. Setiap anak mewarisi sifat orang tua yg bila dikelola dgn baik akan menghasilkan sesuatu yg baik dan bahkan jauh lebih baik. 

Kuatnya kecenderungan kepada sisi buruk adalah tantangan lazim pada manusia. Kita akan menjadi mahluk yg mulia, apabila berhasil mengarahkannya kpd sisi baik. Misalnya, kecenderungan kuat mencuri diarahkan menjadi menabung, dan dibersihkan dgn bersedekah. Oleh karenanya tdk perlu khawatir dgn nasab atau gen, khawatir lah bila kita lalai dari mengelola kecenderungan-kecenderungan yg ada.  

#BiografiCahyana

Senin, 28 Agustus 2023

Kilas Balik Tugas Tambahan 2015 - 2019 Facebook



Memimpin itu harus diawali dengan niat yang jelas. Konsistensi dalam memegang niat akan membukakan jalan-jalan yang saling berkaitan dan menunjang terwujudnya rencana. Jalan mana yang hadir tergantung rejeki dari Allah SWT yang memberikan amanat kepemimpinan dan perjalanan yang telah dijejaki sebelum menerima amanat tersebut. Rejeki dan pengalaman itulah yang membangkitkan visi yang memberi arah jalan yang jelas, pijakan keyakinan yang kokoh atas jalan yang ditempuh, sehingga segala tindakan dapat dijelaskan alasan atau tujuannya. 

Selama 2015 - 2019 Allah SWT memberi kesempatan kepada saya untuk menapaki jalan pengalaman tugas tambahan selaku ketua program studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Pada awalnya pintu kesempatan itu hendak saya tutup karena melihat beratnya tanggung jawab sebagai pemimpin. Namun setelah mendapat restu dari orang tua, niat itupun dibuat. Sebagai alumnus saya terpanggil untuk berniat memajukan almamater dengan berbekal pengalaman memimpin dan memanfaatkan jejaring Komunitas TIK Garut yang dimulai sejak tahun 2002. Niat itulah yang memimpin langkah kaki ini menapaki jalan-jalan pada pintu-pintu kesempatan yang dibukakan-Nya. 

Artikel ini berisi kilas balik tugas tambahan yang direkamkan di Facebook yang dibuat untuk melihat jalan dan pintu kesempatan apa saja yang telah dilalui untuk menyempurnakan kesyukuran.             
  • 21 Februari 2015 - Diberi tugas tambahan sebagai ketua program studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut oleh Yayasan al-Musaddadiyah

  • 13 Juli 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik dengan mewakili Relawan TIK Indonesia memberikan pemaparan seputar komunitas di acara live streaming nasional Sebangsa
  • 20 Juli 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik dengan mengikuti pertemuan Forum Dosen Indonesia wilayah Jawa Barat di UNIGA
  • 21 Juli 2018 - Membangun komunikasi dengan alumni yang bekerja di Dinas Pendidikan kabupaten Garut sebagai upaya mendapatkan dukungan kegiatan terkait sekolah
  • 24 Juli 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik dengan memenuhi undangan Dinas Pendidikan Jawa Barat sebagai pemateri literasi digital di Bandung

  • 28 Juli 2018 - Membangun komunikasi dengan Google melalui Manajer Program Google Maps Tools
  • 29 Juli 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik dengan memenuhi undangan Dinas Pendidikan Jawa Barat sebagai pemateri literasi digital di Bandung
  • 30 Juli 2018 - Membangun komunikasi dengan PT Telekomunikasi Indonesia Kantor Daerah Priangan Timur melalui Manajer BIGES
  • 4 Agustus 2018 - Membentuk tim penyusun kurikulum Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut
  • 10 Agustus 2018 - Membuka workshop pengembangan kurikulum Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut
  • 23 Agustus 2018 - Melaksanakan pelatihan TIK dan Mendorong kerjasama Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan PT Telekomunikasi Indonesia Kantor Daerah Priangan Timur
  • 27 Agustus 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat nasional di Forum Dosen Indonesia dengan menghadiri Musyawarah Besar pemilihan ketua umum baru
  • 29 Agustus 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik regional Garut dengan memenuhi permintaan Kwarcab Garut  mengenalkan Satuan Karya Pramuka Informatika.
  • 31 Agustus 2018 - Mendampingi Dewi Tresnawati, M.Kom - dosen selaku ketua biro Bebras Indonesia Sekolah Tinggi Teknologi Garut mengikuti workshop Bebras Challenges. Ditunjuk sebagai bagian dari National Bebras Indonesia.
  • 2 September 2018 - Mengunjungi lapak kewirausahaan mahasiswa Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknolog Garut
  • 18 September 2018 - Membantu Dewi Tresnawati, M.Kom, ketua tim dosen panitia Bebras Challenges menyerahkan voucher untuk top scorer dari SMAN 1 Garut
  • 21 September 2018 - Membantu Leni Fitriani, M.Kom, ketua tim dosen panitia Seminar Nasional Elearning membangun komunikasi dengan pengurus PGRI Garut.
  • 27 Setember 2018 - Melaksanakan Webinar Internasional dengan Oracle dalam Oracle Virtual Student Day.
  • 9 Oktober 2018 - Memenuhi undangan dari Pegiat Desa Cerdas dan membangun komunikasi untuk keperluan pembelajaran pengabdian kepada masyarakat.
  • 10 Oktober 2018 - Mendukung Kepala Dinas Koperasi dan UMKM mendirikan International Council for Small Business di kabupaten Garut memperhatikan kesesuaiannya dengan kerangka Smart TIGER yang diikuti oleh program studi.
  • 18 Oktober 2018 - Membantu Dinas Koperasi dan UMKM mendirikan International Council for Small Business kabupaten Garut. Ditunjuk untuk mengisi posisi direktur riset.
  • 19 Oktober 2018 - Membantu komunikasi Ikatan Guru TIK Indonesia dengan PGRI kabupaten Garut.
  • 20 Oktober 2018 - Menghadiri pembukaan Seminar Nasional yang dilaksanakan oleh tim dosen pimpinan Leni Fitriani, M.Kom dengan peserta guru TIK se Garut. Mendorong kerjasama Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan Ikatan Guru TIK Indonesia.
  • 20 Oktober 2018 - Mengunjungi kegiatan Masa Bimbingan Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut
  • 2 November 2018 - Mendorong mahasiswa untuk mengorganisasikan program #RTIKAbdimas
  • 8 November 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat regional Jawa Barat dengan mendorong pengurus cabang Relawan TIK Indonesia kabupaten Garut untuk menghadiri pertemuan se Jawa Barat.
  • 9 November 2018 - Membantu Dewi Tresnawati, M.T. selaku ketua pelaksana Bebras Challenges mendapatkan dukungan dari Ramayana
  • 14 November 2018 - Menghadiri pembekalan para dosen yang menjadi tim pendamping Bebras Challenges.
  • 15 November 2018 - Penutupan kegiatan Bebras Challenges
  • 21 November 2018 - Mengajak serta para dosen pengurus Relawan TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut untuk hadir dalam kegiatan Laju Digital Facebook di Bandung.

  • 22 November 2018 - Mengantar jurnalis TVRI meliputi kegiatan prodi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut.
  • 23 November 2018 - Mengajak serta para dosen untuk hadir dalam kegiatan Flash Blogging Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di Bandung
  • 1 Desember 2018 - Melepas sarjana teknik informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut
  • 1 Desember 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat nasional dalam Relawan TIK Indonesia dengan memimpin diskusi literasi digital kampus
 
  • 2 Desember 2018 - Membangun komunikasi dengan Sub Direktorat Pemberdayaan Komunitas TIK Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia terkait kegiatan Computational Thinking yang diselenggarakan oleh National Bebras Organization.
  • 12 Desember 2018 - Menyelenggarakan webinar nasional bersama TRUST Unified System - Microsoft Partner
  • 13 Desember 2018 - Menyetujui pemateri seminar dan pelatihan nasional #RTIKAbdimas
  • 14 Desember 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat regional Garut dengan memenuhi permintaan BEM UNIGA untuk menjadi pemateri literasi digital untuk UMKM binaan PNM
  • 22 Desember 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat regional Garut dengan memenuhi permintaan PNM untuk menjadi pemateri literasi digital untuk UMKM binaan. 
  • 24 Desember 2018 - Menghadiri kegiatan seminar nasional dan pembekalan mahasiswa peserta kegiatan pembelajaran pengabdian kepada masyarakat #RTIKAbdimas. Mengupayakan perpanjangan kerjasama Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan Relawan TIK Indonesia, Diskominfo Garut, Dinas Koperasi dan UMKM Garut, Dinas Pariwisata Garut, dan Forum Kelompok Informasi Masyarakat Garut. Disepakati Sekolah Tinggi Teknologi Garut sebagai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nasional Relawan TIK Indonesia.
  • 7 Januari 2019 - Mengunjungi lokasi pelaksanaan pembelajaran pengabdian kepada masyarakat #RTIKAbdimas di kecamatan Cigedug dan Sukawening, serta membangun komunikasi dengan aparatur desa
  • 9 Januari 2019 - Mengunjungi lokasi pelaksanaan pembelajaran pengabdian kepada masyarakat #RTIKAbdimas di desa Cidatar dan Sindang Sari kecamatan Cigedug, dan membangun komunikasi dengan kepala desa terkait kebutuhan masyarakat desa
  • 12 Januari 2019 - Melaksanakan kepemimpinan publik, menghubungkan National Bebras Indonesia dengan Sub Direktorat Pemberdayaan Komunitas TIK Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
  • 14 Januari 2019 - Menghadiri pembukaan program pembelajaran pengabdian kepada masyarakat #RTIKAbdimas di desa Sukahurip kecamatan Cidatar
  • 15 Januari 2019 - Meninjau lokasi pelayanan tim Relawan TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut di desa Mekarjaya kecamatan Bungbulang, bimbingan Eri Satria, M.Si. Mencatat kebutuhan sekolah.
  • 17 Januari 2019 - Berbagi konsep dan pengetahuan seputar Computational Thinking dan Pemberdayaan Komunitas TIK dengan Sub Direktorat Pemberdayaan Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
  • 18 Januari 2019 - Menyampaikan kilas balik kegiatan bersama Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika sejak 2012, serta mendorong kerjasama Sub Direktorat Pemberdayaan Komunitas TIK Kementrian Komunikasi dan Informatika dengan Sekolah Tinggi Teknologi Garut untuk keperluan program pembelajaran pengabdian kepada masyarakat #RTIKAbdimas
  • 19 Januari 2019 - Mengunjungi kegiatan penutupan pelayanan #RTIKAbdimas tim Relawan TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut di SD Negeri 3 Sukaluyu yang dibimbing oleh Leni Fitriani, M.Kom. Mencatat respon sekolah atas kegiatan pembelajaran pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa. 
  • 26 Januari 2019 - Mendorong Dewi Tresnawati, M.T. selaku ketua pelaksana Bebras Challenges biro Sekolah Tinggi Teknologi Garut untuk mengumumkan top scorer 2018
  • 27 Januari 2019 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat nasional dengan membagikan gagasan pengembangan organisasi Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia.
  • 9 Februari 2019 - Menetapkan kegiatan seminar hasil Relawan TIK Abdi Masyarakat
  • 11 Februari 2019 - Menutup kegiatan pembelajaran pengabdian masyarakat #RTIKAbdimas, dihadiri oleh ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teknologi Garut dan pengurus cabang Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi kabupaten Garut
  • 11 Februari 2019 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat nasional dalam Relawan TIK Indonesia dengan menjalin komunikasi dengan Relawan TIK Madiun
  • 12 Februari 2019 - Menindaklanjuti kerjasama Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan National Bebras Organization terkait penyelenggaraan Bebras Challenges / Computational Thinking tahunan yang menyasar siswa di Garut
  • 15 Februari 2019 - Silaturahmi program studi dengan tenaga pendidik dan kependidikan dalam rangka menutup periode tugas tambahan
  • 15 - 16 Februari 2019 - Mewajibkan sertifikasi kompetensi sebagai syarat sidang dan mendorong mahasiswa mengikuti sertifikasi kompetensi internasional ketiga untuk gelar Microsoft Technology Associate
  • 18 Februari 2019 - Menyerahkan tugas tambahan sebagai ketua program studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut kepada Yayasan al-Musaddadiyah