Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/
Program Studi Teknik Informatika
Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/
Rinda Cahyana
Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005
Rabu, 22 November 2023
Belalah Semua Sodara
Rabu, 15 November 2023
Palestina yang Diperebutkan
Zion15 nampaknya memanfaatkan kesempatan yg ada utk menguasai minimal setengah wilayah Gaza, walau Mamarika tdk setuju. Kalau H4M45 tdk bisa memperluas wilayah Gaza, minimalnya harus bisa mempertahankan wilayah utara. Kalau tdk bisa, maka betapa mahal biaya nyawa dan infrastruktur yg dikeluarkan oleh bangsa Palestina utk perang tsb. Harusnya H4M45 mengosongkan wilayah perang, lalu umumkan perang. Menjaga jiwa adalah tujuan agama.
Sudah diketahui dari dulu, boikot sama sekali tdk menghalangi Zion15 utk mewujudkan keinginannya, krn boikot hanya bila terjadi perang saja, dan produk dari negara-negara sponsor tdk diboikot. Bahkan ada pemboikot membuat seribu alasan utk tdk memboikot seluruhnya. Kalau kekuatan perdagangan kita bagus, sebenarnya perdagangan mereka akan kalah dgn sendirinya. Tdk akan ada seorang pun dari kita yg akan membuka cabang usahanya atau bekerja di cabang tsb, krn tersedia banyak usaha lokal yg lebih kompetitif dan menyediakan banyak lapangan kerja. Kita terlalu asik dgn membesar-besarkan perbedaan, di saat mereka membangun kekuatan. Usaha lokal yg berkembang dihalang-halangi dgn dalih SARA. Bangun infrastruktur yg menunjang ekonomi saja harus disangkal dgn kebencian.
Niat Zion15 memang menguasai kembali seluruh wilayah Palestina yg dipercaya merupakan syarat kedatangan Messiah. Namun, Messiah seperti apa yg akan memimpin negeri yg dibangun dgn cara buruk dan tindakannya buruk seperti itu? Konon Messiah ad-Dajjal merubah tindakan buruk menjadi terlihat baik. Pembunuhan perempuan dan anak-anak, penghancuran rumah ibadah dan rumah sakit dianggap baik oleh mereka dan kaum pendukungnya. Siapapun yg menentang mereka, bahkan PBB sekalipun, tdk bisa menolak utk dikatakan jahat, sebab hanya keburukan mereka yg disebut baik.
#PersepsiCahyana
Minggu, 05 November 2023
Semangka
#PersepsiCahyana
Sabtu, 04 November 2023
Gerbang
Jumat, 03 November 2023
Boikot
Istilah "boikot" mengingatkan saya pada sejarah Nabi, di mana kaum Muslimin diboikot oleh para tetua Quraisy yg di antara alasannya adalah mengganggu keyakinan leluhur yg telah memberi manfaat ekonomi. Kaum Muslimin tdk membalas boikot dgn boikot, bahkan setelah memiliki kekuatan di Madinah atau setelah terjadi peperangan yg dipicu oleh ancaman perdagangan. Di antara cara kaum Muslimin melawan kekuatan Mekah adalah dgn memperkuat pengaruhnya di pasar Madinah.
Kaum Muslimin memperkenalkan sistem anti ribawi yg cepat populer krn dianggap lebih adil oleh pelaku pasar. Popularitas tsb menjadi ancaman bagi pemimpin perdagangan Madinah dari kalangan Yahudi yg sebelumnya merupakan pemain kunci yg mengendalikan pasar Madinah dan sekitarnya. Sedikit banyak ancaman tsb juga dirasakan oleh mitra dagang mereka, yakni kaum Quraisy di Mekah.
Kaum Muslimin tdk memasang plang ekslusif yg berisi anjuran berjual beli dgn kalangan sendiri, atau larangan berjual beli dgn kalangan lain. Sistem yg ditawarkan kaum Muslimin dan bersumber dari ajaran Islam tsb telah membuat konsumen dari berbagai kalangan masuk dgn sukarela ke dalam pasar. Bila cara tsb diikuti oleh kaum Muslimin saat ini, tentunya tdk akan ada kasus orang dihukum gara-gara merasa terganggu dgn plang ekslusif semacam itu.
Cara boikot terbukti tdk memberikan tekanan yg efektif. Kaum Muslimin masih memperoleh dukungan dari Abu Thalib, paman Rasulullah SAW yg merupakan salah satu tetua dari klan Quraisy yg terhormat dan disegani. Siapapun yg menerapkannya, kelompok yg dianggap baik atau buruk, dan pada jaman kapanpun, pasti akan melihat usahanya itu tdk efektif. Misalnya saat ini, boikot terhadap penjajah telah disuarakan dari dulu, dan menggema saat konflik memuncak. Namun penjajah hingga saat ini masih tetap eksis dan penjajahannya masih terus berjalan. Bila target boikot nya adalah komoditas dari perusahaan yg mendukung penjajah, perusahaan itu tdk mengalami kerugian yg berarti krn pasarnya yg sangat luas. Bahkan bila perusahaannya kolaps, penjajah masih memiliki negara lain yg siap menjadi sponsornya. Pihak yg banyak menanggung kerugian biasanya adalah perusahaan rekanan dan pegawainya dari kalangan pemboikot sendiri krn berhadapan langsung dgn risiko pemberhentian operasi, pelayanan, atau kerja yg diharapkan oleh pemboikot. Bila pemboikot dengan kalangannya sendiri seperti satu tubuh yg saling merasakan, nampak pemboikot menyerang dirinya sendiri secara tdk langsung.
Di era modern cara boikot dlm bentuk embargo ekonomi diaplikasikan oleh negara adidaya utk menekan negara yg dianggap sumber masalah. Cara tsb nampaknya tdk terlalu efektif bila misalnya kita melihat perkembangan persenjataan Iran yg terus berkembang. Di sisi lain, negara adidaya kewalahan berhadapan dgn kekuatan negara penguasa pasar minyak bumi, di mana pengaruhnya tdk hanya ada saat terjadi konflik saja. Terkadang negara adidaya melunak dgn adanya pengurangan pasokan minyak bumi.
Kembali ke soal boikot. Sebagai anak komputer saya tertarik dgn konten yg tdk memasukan medsos dari daftar boikot. Padahal medsos tsb banyak melakukan counter thd berita yg tdk sesuai dgn selera penjajah, dan itu dapat dianggap sebagai dukungan terhadap penjajahan. Alasannya adalah krn medsos dibangun dgn algoritma yg diwariskan oleh ilmuan islam, Alkhowarijmi. Asal terhubung dgn penemuan Islam, platform digital apapun dapat diabaikan, sekalipun terbukti digunakan utk mendukung penjajah. Pertanyaannya, bagaimana dgn komoditas lain dalam daftar boikot yg dlm proses produksinya menggunakan roda gigi, hasil temuan ilmuan Islam, Aljajiri?
Cara boikot ini bagi saya tdk efektif, sehingga saya tdk terlalu ambil pusing dgn kebingungan istri saat berbelanja sejak daftar komoditas target boikot bersebaran di medsos. Saya pribadi lebih setuju dgn jalan yg ditempuh oleh Nabi di masa lalu, yakni melawan penjajah dgn kekuatan perdagangan dan pasar yg inklusif. Kekuatan itu bisa membuat dukungan siapapun terhadap penjajah menjadi tdk berarti, bahkan dukungan itu bisa berhenti krn ketidak mampuan berhadapan dgn kekuatannya.
Teringat percakapan saya dgn teman di masa lalu. Saat saya menanyakan, apakah ada pengganti dari komoditas yg diboikot? Ia berkata bahwa saya tdk akan mati hanya karena tdk mengkonsumsinya. Ia tdk memahami bila komoditas pengganti itu ada dan lebih unggul, maka semua konsumen dari kalangan pro atau anti penjajah akan bergeser ke sana, sehingga perusahaan yg mendukung penjajah akan mendapatkan tekanan yg kuat dan pada akhirnya berlepas diri dari penjajah. Oleh krn nya, pertanyaan pentingnya bagi saya bukan mana saja komoditas yg harus diboikot, tetapi apakah kalangan yg anti penjajahan telah berusaha mengungguli komoditasnya? Bagi saya, menguasai pasar dgn daya tarik tertentu yg berdaya saing seperti dlm praktik Nabi di Madinah jauh lebih efektif menekan musuh dari pada boikot seperti praktik kaum Quraisy Mekah. Namun, mampu kah? Jgn-jgn tdk mampu krn fokus kampanye nya selama ini adalah menutup krn tdk mampu bersaing, bukan membuka lalu mampu bersaing. Selama kaum Muslimin bagai buih di lautan, tdk disegani, krn tdk memiliki kekuatan yg diperhitungkan, perusahaan dan negara pro penjajah tetap akan merasa tdk terancam dan terus memberikan dukungan.
Rabu, 25 Oktober 2023
Sadar Atanapi Gelo
Kamis, 19 Oktober 2023
Wahai Para Pemilik Senjata
Sedih melihat anak kecil Palestina tanpa alas kaki tertidur di pinggir jalan. Katanya ia demikian karena kelelahan dlm perjalanan mengungsi dari zona perang. Terbayang sebelumnya ia bermain dgn ceria di antara teman dan keluarganya. Ada juga video seorang ayah yg duduk di atas reruntuhan rumah, di mana istri dan anak-anak kecilnya meninggal setelah terhantam roket balasan.
Wahai para pemilik senjata, bila perang harus terjadi, kondisikan dulu agar warga sipil mengungsi dari zona perang. Jangan lah menembakan roket di tengah warga sipil, apalagi di antara anak-anak lucu yg tdk berdosa, sehingga aksi balasan membuat mereka ikut menderita dan bahkan kehilangan nyawa. Sad for the innocent children.
#PersepsiCahyana
Kamis, 05 Oktober 2023
Doa Lelaki Tua
Rabu, 04 Oktober 2023
Apakah Semua Suara Terlarang bagi Kita?
Mungkin kita pernah terhibur dgn suara alam, seperti gemercik air di pancuran atau sungai, batang bambu yg bergesekan, suara hembusan angin, dan lain sebagainya. Suara tersebut adalah sunnatullah, di mana air atau udara membunyikan dirinya dgn mengikuti lingkungan yg ada disekitarnya, atau perubahan lingkungan yg disebabkan oleh eksistensinya. Kedua zat tsb tdk bisa membuat pilihan, tdk punya kebutuhan, hanya mengikuti alur dan mengalir melalui pilihan sesuai dgn kondisi dirinya yg dipengaruhi oleh gaya gravitasi, suhu, hambatan, dan lain sebagainya. Apakah suara zat terlarang utk kita dengarkan?
Hal berbeda dgn burung. Hewan tsb menggunakan semantik sederhana dan kreativitasnya utk menghasilkan leksikal berbasis suara yg lebih dinamis. Ia memiliki kebebasan utk memaksa dirinya berhenti berkicau, meninggikan atau menurunkan frekuensi kicauan sesuai kondisi atau kebutuhannya. Suara yg dinamis ini terasa lebih menarik bagi manusia, sehingga pecinta kicauan hewan jauh lebih banyak dari pada gemercik air atau hembusan angin. Ada banyak lomba kicauan burung, namun saya belum mengetahui ada lomba utk kedua zat tsb. Apakah suara hewan terlarang utk kita dengarkan?
Manusia dgn kapasitas otak yg lebih besar memiliki kemampuan imajinasi dan kreativitas yg lebih baik lagi. Manusia mampu meniru suara alam dgn alat tubuhnya atau material yg diambilnya dari alam. Suara gemercik air, hembusan air, kicauan burung dapat digantikan oleh siulan mulut, alat musik yg ditiup, dipukul, dipetik, atau digesek. Manusia menciptakan banyak musik yg memberikan pengalaman lebih dari pada mendengarkan suara alam. Apakah lantunan lagu manusia terlarang utk kita?
Mungkin kicauan burung tdk berbahaya bagi manusia krn ada hambatan semantik. Namun, suara itu dapat berbahaya bagi burung lainnya, mengubah perasaan dan tindakan menjadi buruk. Burung sebagaimana manusia dapat menjadi cinta, dan mungkin saja benci karena pengaruh kicauan burung lainnya. Dan sebaliknya, nyanyian manusia atau alat musiknya dapat memberikan pengaruh baik, di mana hewan ternak merasa terhibur, melupakan lelahnya bepergian. Dampak itulah yg membuat pendengar harus menetapkan batasan. Setiap mahluk diberikan insting bertahan hidup, sehingga dlm kondisi sehat akal ia akan menjauhi dampak negatif dari suara apapun. Manusia akan menjauhi suara yg menakutkan, bahkan sebelum sumber suaranya terlihat dan dipastikan membahayakan. Apakah semua dampak lagu terlarang bagi kita?
Dari sanalah saya memahami, kenapa sebagian ulama mengharamkan musik krn makna liriknya. Mendengarkan lagu yg menghibur, sekalipun liriknya negatif tdk akan membuat pendengar menjadi negatif krn dirinya hanya dipengaruhi oleh suara dan bukan makna. Lain halnya dgn mereka yg menikmati makna lirik dan terdampak olehnya, mereka akan sampai pada perlokusi atau maksud pencipta lirik yg mengarah negatif atau positif. Misalnya, lirik lagu religi membuat kita menjadi lebih baik dalam menjalani hidup. Apakah dampak lagu yg positif terlarang bagi kita?
Akhirnya saya menutup tulisan ini dgn kutipan firman Tuhan yg artinya: " ... Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud ..." (QS Saba: 10). Semuanya ikut membaca kitab Zabur dgn suara merdu. Tuhan memberi tahu utusan Nya, "Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allah lah apa yang di langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih. Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan" (QS An-Nur: 41). Apakah semua suara terlarang bagi kita?
#PersepsiCahyana
Senin, 25 September 2023
Takut dan Harap
Khauf / takut dan raja' / harap dapat mengokohkan keimanan. Keduanya merupakan dorongan alamiah utk bertahan hidup. Imam al-Ghazali dlm Ihya Ulumuddin menekankan pentingnya keseimbangan keduanya. Terlalu condong kpd salah satunya dapat mengancam keselamatan jiwa.
Keimanan itu hadir krn hidayah Allah, bukan pemberian manusia. Sebagaimana Umar RA yg beriman bukan karena takut atau harap pd manusia, tapi merasakan sesuatu dlm hati saat mendengarkan wahyu Tuhan yg tengah dibacakan oleh saudarinya. Kemarahannya seketika sirna.
Setelah keimanan hadir, umumnya orang beriman mengelola takut dan harapnya utk mengokohkan keimanan. Kalangan khusus yg telah dekat dgn Tuhan mengokohkan keimanan tdk dgn alasan keduanya. Misalnya, Rabiah al-Adawiyah yg tdk lagi merasa takut pada neraka atau mengharapkan Surga.
#PersepsiCahyana
Verifikasi Kenabian Awal
Keyakinan terkait ilmu akhirat diverifikasi oleh ahlinya, sebagaimana ilmu dunia. Ahli agama awal yg memverifikasi pengalaman Nabi Muhammad SAW adalah pendeta Buhaira dan pendeta Waraqah. Pendeta pertama memverifikasi tanda kenabian. Pendeta kedua memverifikasi pertemuan dgn Jibril.
Pengalaman Nabi bila diverifikasi oleh ilmu lain dapat menimbulkan ketidakakuratan. Misalnya, psikologi yg tdk menjangkau persoalan wahyu mungkin akan menyimpulkan pengalaman semacam itu sebagai skizofrenia, sebagaimana pandangan orang yg tdk meyakini agama atau tdk beriman yg menganggap Nabi berpenyakit gila (QS. al-Mu'minun: 70), sehingga mereka berkata: "Hai orang yang diturunkan Al Quran kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila." (QS. al-Hijr: 6)
#PersepsiCahyana
Jumat, 22 September 2023
Kefasihan dan Kelembutan Kunci Sukses Komunikasi
Kamis, 21 September 2023
Jalur Perdagangan Digital
Banyak Cara Namun Harus Teruji
Rabu, 20 September 2023
Fase Memahami Bacaan
Di fase awal "membaca", saya cenderung utk mengoleksi karya tulis dan terpengaruh oleh tulisannya, mulai dari gaya berpikir hingga gaya menulis. Namun ada kesenjangan yg saya rasakan, yakni pemahaman yg seringkali berbeda dari maksud penulis krn masih berada dlm lingkup tekstualis, di mana teks dicocokan dgn konteks sendiri yang boleh jadi berbeda dengan konteks yg melatar belakangi teks nya. Kondisi tersebut dapat ditemukan dlm tulisan saya selama kuliah sarjana dulu. Di fase ini, pemahaman saya cenderung hitam putih, kaku, dan keras. Walau saya menentang pemahaman yang berbeda mengikuti naluri sikap bertahan dan mengabaikan manfaat pemahaman yg berbeda, saya tdk memaksa siapapun utk mengikuti atau membenarkan apa yg saya yakini.
Dlm perkembangan berikutnya, saya mulai memahami arti reviewer saat mengkonsultasikan tulisan terkait akidah kpd ahlinya, yakni guru akidah. Saat beliau diam atau membenarkan, maka pemahaman saya dikokohkan. Namun saat orang lain menyangkal, saya menyadari bila pemahaman ini sedang ditantang atau dlm kondisi sedang diruntuhkan. Hal tsb merupakan kesempatan baik bagi semua orang yg terlibat dlm dialog utk memperoleh pemahaman yg lebih baik. Dan hal ini sejalan dgn ajaran guru filsafat yg mengatakan bahwa kebenaran itu sementara sampai ia diruntuhkan, dan kebenaran itu harus dapat diuji agar tdk menimbulkan kerancuan berpikir. Dgn kata lain, saya memerlukan objektifitas dlm memahami sesuatu, butuh orang lain yg menguji dan mengokohkan.
Lebih dari pada itu, saya perlu selektif dlm memilih lawan dialog. Mereka yg tdk kredibel dan tdk berorientasi pada pengetahuan harus ditinggalkan. Mereka yg halnya sebaliknya harus dijadikan mitra dialog. Dan yg terpenting, pengetahuan atau pemahaman ini harus dapat dikoreksi menjadi lebih baik, sebagai bagian dari manajemen pengetahuan. Di sisi lain, kesadaran akan nisbinya pemahaman diri akan membawa pada sikap tawadhu, menjadi seperti padi yg semakin matang semakin menguning. Semakin tinggi status sosial atau pendidikan, semakin rendah hati dan bijaksana.
#BiografiCahyana
Selasa, 19 September 2023
Selamat Jalan Citra
Ia adalah sosok yg melengkapi pengalaman dialog lintas agama saya yg pertama saat sekolah dasar dulu. Dari dialog itu saya memahami bahwa bukan hanya mereka yg berbeda keyakinan yg tdk ridha dgn pilihan agama saya, tetapi saya pun tdk ridha dgn pilihan agama mereka, seperti yg pernah disampaikan oleh alm. Gus Dur. Sekuat apapun kita membelokan, namun Tuhan lah yg berhak menentukan agama utk setiap hamba Nya.
Dgn melihat hak Nya itu saya menghormati pilihan agama setiap orang, dan mensyukuri kesempatan dialog agama dgn siapapun yg dikaruniakan Nya sampai akhir hayat. Selamat jalan sahabat, diri mu dipercaya oleh Tuhan utk lebih dahulu memperoleh jawaban dari apa yg pernah kita dialogkan. Diri mu dikasihi Tuhan, sehingga sakit mu di dunia ini diangkat Nya. Tuhan sebaik-baiknya pemberi penjelasan dan yang maha pengasih.
#BiografiCahyana
Senin, 18 September 2023
Daya Tarik Wanita
Pencari Tuhan tdk luput dari ketertarikan kpd lawan jenis. Cerita kekhilafannya yg beragam saat diliputi ketertarikan tsb dituturkan sendiri atau oleh orang lain utk melihat sisi baiknya, agar menjadi pelajaran. Sekaligus utk menunjukan bahwa para pencari Tuhan adalah manusia biasa yg senantiasa tertolong oleh perhatian dan kasih sayang Tuhannya.
Tentunya kita ingat kisah Nabi Yusuf AS, di mana Allah yg menuturkan kisahnya kpd kita semua. Bagi yg pernah membaca karya Fariduddin al-Attar, pastinya tdk asing dgn kisah Abdul Faiz Tsuban bin Ibrahim al-Mishri yg dijuluki Dzun Nun dgn dara jelita.
Dzun Nun bercerita:
Suatu hari aku jalan-jalan sampai ke tepian sungai, di situ ku lihat sebuah vila. Di sungai itu aku bersuci, setelah selesai, tanpa sengaja aku memandang ke loteng vila itu. Di atas balkon berdiri seorang dara jelita. Aku pun bertanya, "Dinda, siapakah engkau ini?"
Dara tsb menjawab, "Dzun Nun, dari kejauhan ku kira engkau seorang gila. Ketika agak dekat ku kira engkau seorang terpelajar. Dan ketika sudah dekat ku kira engkau seorang mistikus. Tetapi kini jelas bagi ku bahwa engkau tdk gila, tdk terpelajar, dan bukan seorang mistikus".
Aku bertanya, "Mengapa engkau berkata demikian?"
Dara tsb menjawab, "Seandainya engkau gila, niscaya engkau tdk bersuci. Seandainya engkau terpelajar niscaya engkau tdk memandang yg tdk boleh dipandang. Dan seandainya engkau seorang mistikus pasti engkau tdk memandang sesuatu selain Allah."
Setelah berkata demikian dara itu menghilang. Sadarlah aku bahwa ia bukan manusia biasa. Sungguh ia telah dikirim Allah utk mengingatkan diri ku. Api sesal membakar diri ku.
Daya Tarik Ujaran
Daya tarik ujaran2 kasar yg mengandung kata-kata seperti 🤬 dalam gurauan, lagu atau pemasaran terlihat saat penikmatnya berbondong2 mendatanginya. Pengemasan pesan baik dgn ujaran kasar masih ditolerir oleh sebagian orang. Sebagian lainnya malah tdk perduli dgn isi pesannya, apakah baik atau buruk, difahami atau tdk, krn lebih memperhatikan aspek kenikmatan lainnya. Oleh krn itu wajar pengujar kasar ada banyak pengikutnya, dan ujarannya terus menerus didengungkan dari generasi ke generasi, zaman ke zaman oleh sebagian pengikutnya. Terlebih ada penelitian yg menunjukan manfaat memaki, seperti menambah kekuatan dan mengurangi rasa nyeri.
Sementara itu, ada sebagian orang yg merasa fenomena dengungan kata2 kasar sebagai degradasi moral masyarakat karena menganggapnya sedang melabrak norma kesopanan dan sebagian di antara katanya mempromosikan kebohongan. Sebagian kalangan ini membalut gurauan, lagu, dan pemasarannya dgn kata atau frasa keagamaan utk memunculkan daya tarik kesopanan atau kesucian. Bahkan ada yg balutannya itu tdk masuk akal sebab kata2 yg dicampurkannya tdk tercampur dgn baik.
Dengungan ujaran apapun yg paling terdengar mencerminkan seberapa banyak penikmat dengungannya. Orang yg tdk menikmatinya pasti tdk mau ikut serta mendengungkan ujarannya. Oleh karena itu, bukan dengungan nya yg harus diperhatikan, tetapi para pendengungnya. Mencegah dengungan dgn cara menutup telinga hanya akan memperpanjang waktu dengungannya. Menutup mulut pendengung pun tdk membuat dengungan di hatinya berhenti. Ada dua cara yg dapat ditempuh, mengalahkan dengungan nya dgn memobilisasi pendengung sebanyak2nya, dan mengalihkan pendengung kepada dengungan lain.
#PersepsiCahyana
Rabu, 13 September 2023
Khilafah Pancasila
Senin, 11 September 2023
Tidak Terlalu Perduli dengan Nasab
Senin, 28 Agustus 2023
Kilas Balik Tugas Tambahan 2015 - 2019 Facebook
- 21 Februari 2015 - Diberi tugas tambahan sebagai ketua program studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut oleh Yayasan al-Musaddadiyah
- 13 Juli 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik dengan mewakili Relawan TIK Indonesia memberikan pemaparan seputar komunitas di acara live streaming nasional Sebangsa
- 20 Juli 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik dengan mengikuti pertemuan Forum Dosen Indonesia wilayah Jawa Barat di UNIGA
- 21 Juli 2018 - Membangun komunikasi dengan alumni yang bekerja di Dinas Pendidikan kabupaten Garut sebagai upaya mendapatkan dukungan kegiatan terkait sekolah
- 24 Juli 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik dengan memenuhi undangan Dinas Pendidikan Jawa Barat sebagai pemateri literasi digital di Bandung
- 28 Juli 2018 - Membangun komunikasi dengan Google melalui Manajer Program Google Maps Tools
- 29 Juli 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik dengan memenuhi undangan Dinas Pendidikan Jawa Barat sebagai pemateri literasi digital di Bandung
- 30 Juli 2018 - Membangun komunikasi dengan PT Telekomunikasi Indonesia Kantor Daerah Priangan Timur melalui Manajer BIGES
- 4 Agustus 2018 - Membentuk tim penyusun kurikulum Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut
- 10 Agustus 2018 - Membuka workshop pengembangan kurikulum Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut
- 23 Agustus 2018 - Melaksanakan pelatihan TIK dan Mendorong kerjasama Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan PT Telekomunikasi Indonesia Kantor Daerah Priangan Timur
- 27 Agustus 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat nasional di Forum Dosen Indonesia dengan menghadiri Musyawarah Besar pemilihan ketua umum baru
- 29 Agustus 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik regional Garut dengan memenuhi permintaan Kwarcab Garut mengenalkan Satuan Karya Pramuka Informatika.
- 31 Agustus 2018 - Mendampingi Dewi Tresnawati, M.Kom - dosen selaku ketua biro Bebras Indonesia Sekolah Tinggi Teknologi Garut mengikuti workshop Bebras Challenges. Ditunjuk sebagai bagian dari National Bebras Indonesia.
- 2 September 2018 - Mengunjungi lapak kewirausahaan mahasiswa Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknolog Garut
- 18 September 2018 - Membantu Dewi Tresnawati, M.Kom, ketua tim dosen panitia Bebras Challenges menyerahkan voucher untuk top scorer dari SMAN 1 Garut
- 21 September 2018 - Membantu Leni Fitriani, M.Kom, ketua tim dosen panitia Seminar Nasional Elearning membangun komunikasi dengan pengurus PGRI Garut.
- 27 Setember 2018 - Melaksanakan Webinar Internasional dengan Oracle dalam Oracle Virtual Student Day.
- 9 Oktober 2018 - Memenuhi undangan dari Pegiat Desa Cerdas dan membangun komunikasi untuk keperluan pembelajaran pengabdian kepada masyarakat.
- 10 Oktober 2018 - Mendukung Kepala Dinas Koperasi dan UMKM mendirikan International Council for Small Business di kabupaten Garut memperhatikan kesesuaiannya dengan kerangka Smart TIGER yang diikuti oleh program studi.
- 18 Oktober 2018 - Membantu Dinas Koperasi dan UMKM mendirikan International Council for Small Business kabupaten Garut. Ditunjuk untuk mengisi posisi direktur riset.
- 19 Oktober 2018 - Membantu komunikasi Ikatan Guru TIK Indonesia dengan PGRI kabupaten Garut.
- 20 Oktober 2018 - Menghadiri pembukaan Seminar Nasional yang dilaksanakan oleh tim dosen pimpinan Leni Fitriani, M.Kom dengan peserta guru TIK se Garut. Mendorong kerjasama Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan Ikatan Guru TIK Indonesia.
- 20 Oktober 2018 - Mengunjungi kegiatan Masa Bimbingan Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut
- 2 November 2018 - Mendorong mahasiswa untuk mengorganisasikan program #RTIKAbdimas
- 8 November 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat regional Jawa Barat dengan mendorong pengurus cabang Relawan TIK Indonesia kabupaten Garut untuk menghadiri pertemuan se Jawa Barat.
- 9 November 2018 - Membantu Dewi Tresnawati, M.T. selaku ketua pelaksana Bebras Challenges mendapatkan dukungan dari Ramayana
- 14 November 2018 - Menghadiri pembekalan para dosen yang menjadi tim pendamping Bebras Challenges.
- 15 November 2018 - Penutupan kegiatan Bebras Challenges
- 21 November 2018 - Mengajak serta para dosen pengurus Relawan TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut untuk hadir dalam kegiatan Laju Digital Facebook di Bandung.
- 22 November 2018 - Mengantar jurnalis TVRI meliputi kegiatan prodi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut.
- 23 November 2018 - Mengajak serta para dosen untuk hadir dalam kegiatan Flash Blogging Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di Bandung
- 1 Desember 2018 - Melepas sarjana teknik informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut
- 1 Desember 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat nasional dalam Relawan TIK Indonesia dengan memimpin diskusi literasi digital kampus
- 2 Desember 2018 - Membangun komunikasi dengan Sub Direktorat Pemberdayaan Komunitas TIK Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia terkait kegiatan Computational Thinking yang diselenggarakan oleh National Bebras Organization.
- 12 Desember 2018 - Menyelenggarakan webinar nasional bersama TRUST Unified System - Microsoft Partner
- 13 Desember 2018 - Menyetujui pemateri seminar dan pelatihan nasional #RTIKAbdimas
- 14 Desember 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat regional Garut dengan memenuhi permintaan BEM UNIGA untuk menjadi pemateri literasi digital untuk UMKM binaan PNM
- 22 Desember 2018 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat regional Garut dengan memenuhi permintaan PNM untuk menjadi pemateri literasi digital untuk UMKM binaan.
- 24 Desember 2018 - Menghadiri kegiatan seminar nasional dan pembekalan mahasiswa peserta kegiatan pembelajaran pengabdian kepada masyarakat #RTIKAbdimas. Mengupayakan perpanjangan kerjasama Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan Relawan TIK Indonesia, Diskominfo Garut, Dinas Koperasi dan UMKM Garut, Dinas Pariwisata Garut, dan Forum Kelompok Informasi Masyarakat Garut. Disepakati Sekolah Tinggi Teknologi Garut sebagai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nasional Relawan TIK Indonesia.
- 7 Januari 2019 - Mengunjungi lokasi pelaksanaan pembelajaran pengabdian kepada masyarakat #RTIKAbdimas di kecamatan Cigedug dan Sukawening, serta membangun komunikasi dengan aparatur desa
- 9 Januari 2019 - Mengunjungi lokasi pelaksanaan pembelajaran pengabdian kepada masyarakat #RTIKAbdimas di desa Cidatar dan Sindang Sari kecamatan Cigedug, dan membangun komunikasi dengan kepala desa terkait kebutuhan masyarakat desa
- 12 Januari 2019 - Melaksanakan kepemimpinan publik, menghubungkan National Bebras Indonesia dengan Sub Direktorat Pemberdayaan Komunitas TIK Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
- 14 Januari 2019 - Menghadiri pembukaan program pembelajaran pengabdian kepada masyarakat #RTIKAbdimas di desa Sukahurip kecamatan Cidatar
- 15 Januari 2019 - Meninjau lokasi pelayanan tim Relawan TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut di desa Mekarjaya kecamatan Bungbulang, bimbingan Eri Satria, M.Si. Mencatat kebutuhan sekolah.
- 17 Januari 2019 - Berbagi konsep dan pengetahuan seputar Computational Thinking dan Pemberdayaan Komunitas TIK dengan Sub Direktorat Pemberdayaan Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
- 18 Januari 2019 - Menyampaikan kilas balik kegiatan bersama Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika sejak 2012, serta mendorong kerjasama Sub Direktorat Pemberdayaan Komunitas TIK Kementrian Komunikasi dan Informatika dengan Sekolah Tinggi Teknologi Garut untuk keperluan program pembelajaran pengabdian kepada masyarakat #RTIKAbdimas
- 19 Januari 2019 - Mengunjungi kegiatan penutupan pelayanan #RTIKAbdimas tim Relawan TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut di SD Negeri 3 Sukaluyu yang dibimbing oleh Leni Fitriani, M.Kom. Mencatat respon sekolah atas kegiatan pembelajaran pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa.
- 26 Januari 2019 - Mendorong Dewi Tresnawati, M.T. selaku ketua pelaksana Bebras Challenges biro Sekolah Tinggi Teknologi Garut untuk mengumumkan top scorer 2018
- 27 Januari 2019 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat nasional dengan membagikan gagasan pengembangan organisasi Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia.
- 9 Februari 2019 - Menetapkan kegiatan seminar hasil Relawan TIK Abdi Masyarakat
- 11 Februari 2019 - Menutup kegiatan pembelajaran pengabdian masyarakat #RTIKAbdimas, dihadiri oleh ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teknologi Garut dan pengurus cabang Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi kabupaten Garut
- 11 Februari 2019 - Melaksanakan kepemimpinan publik tingkat nasional dalam Relawan TIK Indonesia dengan menjalin komunikasi dengan Relawan TIK Madiun
- 12 Februari 2019 - Menindaklanjuti kerjasama Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan National Bebras Organization terkait penyelenggaraan Bebras Challenges / Computational Thinking tahunan yang menyasar siswa di Garut
- 15 Februari 2019 - Silaturahmi program studi dengan tenaga pendidik dan kependidikan dalam rangka menutup periode tugas tambahan
- 15 - 16 Februari 2019 - Mewajibkan sertifikasi kompetensi sebagai syarat sidang dan mendorong mahasiswa mengikuti sertifikasi kompetensi internasional ketiga untuk gelar Microsoft Technology Associate
- 18 Februari 2019 - Menyerahkan tugas tambahan sebagai ketua program studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut kepada Yayasan al-Musaddadiyah