Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Senin, 12 Desember 2016

Relawan TIK Dengan dan Tanpa Simbol


Panggilan sebagai relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) muncul dari dalam hati kelompok melek digital yg dermawan, tidak membutuhkan simbol2 organisasi, karena dasar geraknya adalah kemanusiaan yg adil dan beradab atas dasar Ketuhanan YME. Mereka tdk membutuhkan sebutan, cukup dikenal sebagai manusia saja, sekalipun di wajahnya terpancar cahaya insan penebar kasih bagi semesta. Mereka tdk butuh pengakuan manusia, tdk perlu besar atau kecilnya amal, sedikit atau banyak amal, yg penting ikhlas dan istiqamah, karena Allah cukup bagi mereka, ridha Allah adalah tujuan mereka. 

Adapun relawan TIK yg melengkapi dirinya dgn simbol2 organisasi, bahkan dianggap tdk diakui amalnya kalau simbol2nya tdk digunakan, mereka adalah kelompok dermawan yg amanah. Di pundak mereka ada kepercayaan yg harus dipertanggungjawabkan. Simbol2 organisasi yg muncul dalam rencana, tindakan, dokumentasi, dan evaluasi itulah yg membuat mereka dapat diakui sebagai insan yg dapat dipercaya. Allah tdk ridha thd mereka sehingga kelompok pemberi amanah ridha thd mereka. 

Dengan demikian, setiap orang dermawan yg melaksanakan amal relawan TIK melalui organisasi, tanggung jawabnya jauh lebih besar dari pada mereka yg bekerja sendiri. Dan hasil serta dampaknya sudah seharusnya jauh lebih besar, karena bekerja dalam jama'ah lebih baik dari pada sendiri, tindakan terorganisir lebih kuat dibandingkan sendiri-sendiri.

Selasa, 06 Desember 2016

Fitur Unggah pada Google Drive


Ada kalanya kita memerlukan pengunggahan berkas pada formulir online. Google menyediakan bagi penggunanya aplikasi internet untuk membuat Formulir Online di lingkungan Google Drive yang telah mengakomodasi pengunggahan berkas. Tetapi fitur ini hanya dinikmati oleh pemilik akun Google yang sudah ikut program Google Apps for Education, Google Apps for Nonprofit Organization dan semisal lainnya. Berkas yang diunggah melalui Formulir secara otomatis disimpan dalam Google Drive pada folder yang sesuai jenis berkasnya. Jadi berkas pdf tidak disatukan dengan gambar dan jenis berkas lainnya. Yang menarik, unggahan berkasnya bisa sampai 10 GB. 



Senin, 05 Desember 2016

The Power of Digital Culture

Kamis, 01 Desember 2016

Langkah kaki dzikrullah


Perjalanan santri Ciamis ke Jakarta untuk mengikuti dzikir bersama ini mengingatkan ku akan kebiasaan di masa muda dulu setiap bulan Ramadhan baik sendirian atau bersama kawan Generasi Muslim al-Muhajirin (GMA) di Subang.

Masih teringat di masa lalu pada bulan Ramadhan aku pernah bertekad untuk menghabiskan waktu puasa hingga berbuka dengan berjalan kaki, dan akan berhenti untuk melaksanakam salat Dzuhur di masjid Ghafarana dan salat Ashar di masjid SMAN 1 Garut. Saat itu liburan panjang kampus Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang kebetulan bertepatam dengan bulan suci Ramadhan. Dan tekad itupun dilakukan, di tengah teriknya matahari yg kala itu aku masih terbiasa dengan panasnya.

Saat waktu Ashar tiba seperti yg telah direncanakan aku melaksanakan salat di masjid almamater, sambil mengenang kegiatan dulu di sana baik sendirian ataupun bersama teman sekelas seperti Andin dan Eko. Saat bersekolah dulu di sana aku sering menyempatkan setiap hari bersama beberapa teman kelas untuk melaksanakan salat Duha, sampai terasa panggilannya seperti salat wajib saja. Istirahat kedua sering ku habiskan dengan membaca buku agama di perpustakaannya. Ingatan ke masa lalu itu membuat ku merasa senang bisa berkunjung ke sana lagi.

Nampak di sana ada kumpulan remaja masjid. Akupun menyapa dan memperkenalkan diri sebagai alumni di sana. Rupanya perbincangan tersebut menarik bagi salah seorang remaja masjid di sana sehingga kami diskusi soal keagamaan lumayan lama. Aku lupa siapa namanya, namun ku lihat ia begitu antusias menyimak apa yg biasa kami selaku kakak kelasnya lakukan di masjid tersebut.

Perjalanan di bulan Ramadhan ini merupakan salah satu kegiatan yg pernah diselenggarakan oleh GMA, di mana aku saat itu masih duduk di bangku SMA. Malam itu kami semua berkumpul dan membawa obor. Barisan putera berbaris paling depan, sementara puteri di belakang. Kami semua menembus gelapnya malam, masuk ke dalam hutan seraya mengumandangkan dzikrullah. Ini mirip kegiatan kepramukaan. Wajarlah karena saya dan beberapa pengurus, seperti mas Muriyanto dan teh Siti Rodiah adalah aktivis Pramuka.

Rupanya rombongan kami ini membuat warga di tengah hutan keluar. Walau demikian mereka menyambut kami dengan baik. Malam itu kami menghabiskan malam di sebuah masjid.

Dalam kesempatan Ramadhan lainnya kami lakukan di waktu siang hari. Rutenya sama, melalui jalan ke dalam hutan dari TPU dan melintasi sungai hingga keluar dari BTN Ciheuleut. Seperti dulu di sepanjang jalan kami melantunkan dzikrullah. Di tengah perjalanan kami beristirahat di masjid kampung.

Ingat saat itu saya menyempatkan diskusi dengan Nursadiah Siti Mariam, salah satu pengurus lembaga pendidikan dan dakwah. Dia menanyakan tentang sesuatu yang entah kenapa jawaban yang ku temukan di dalam benak ini selalu memiliki tiga cabang, di mana setiap cabangnya bercabang lagi. Hal tersebut memberi banyak pengetahuan baru sehingga hari itu memberikan manfaat yang banyak.