Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Senin, 31 Agustus 2020

Cerita di Balik Webinar dengan KOMPAK dan KEMENDESPDTT

Pada tanggal 25 Agustus 2020, saya mendapat telpon dari mas Faun, teman Relawan TIK Bojonegoro. Mas Faun menyampaikan kepada saya bahwa tim KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan utk Kesejahteraan Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia) sedang mencari narasumber yang dapat menyampaikan pengalaman KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa. Mas Faun yang selama ini menyimak kegiatan Relawan TIK Abdimas di desa yang saya bagikan di komunitas maya Relawan TIK Indonesia kemudian merekomendasikan saya untuk menjadi narasumber.

Pada tanggal yang sama, teh Oli dari tim KOMPAK kemudian menghubungi. Dalam hubungan melalui sambungan telpon tersebut, teh Oli memperkenalkan KOMPAK dan apa yang menjadi fokusnya, khususnya platform teknologinya yang menjembatani komunikasi antara Perguruan Tinggi dengan Desa. Saya diminta untuk menjadi narasumber pada tanggal 31 Agustus 2020 untuk melengkapi pengetahuan yang sebelumnya sudah diisi oleh perguruan tinggi lain di Indonesia.   

Saya menyambut baik permintaan tersebut. Kebetulan sekali tanggal tersebut merupakan akhir pelaksanaan KKN STT Garut, sehingga bisa dijadikan sebagai kegiatan penutup pelaksanaan KKN yang dihadiri oleh mitra KKN berikut para pengabdi (mahasiswa dan dosen pembimbingnya). Selanjutnya saya komunikasikan rencana kegiatan ini kepada bu Ida Farida selaku ketua pelaksana KKN sekaligus wakil ketua I yang membidangi urusan Triharma. Rencana tersebut direspon baik, lalu surat undangan mengikuti kegiatan tersebut dibuat dan dibagikan kepada para pengabdi. 

Tim KOMPAK meminta ada kepala desa yang dapat dihadirkan sebagai narasumber. Proses pencariannya tidak mudah, mengingat saya harus memastikan tim KKN nya melaksanakan kegiatan penerapan TIK di desa tersebut, agar sesuai dengan tema kegiatannya. Akhirnya ada personel tim KKN di komunitas maya KomTIK Garut yang merespon pencarian tersebut dan menginformasikan kegiatannya membangun situs web desa. Selanjutnya saya meminta staf dan kang Rikza selaku dosen pembimbingnya untuk mengawal penyiapan video dokumentasi dan kesiapan kepala desa selaku narasumber.

Perkembangan tersebut saya sampaikan kepada tim KOMPAK. Akhirnya pada hari Jum'at, 28 Agustus 2020, flyer kegiatan dibuat dengan narasumber lengkap, dibagikan di media sosial dan dikutipkan dalam surat undangan STT Garut yang dibuat untuk para pengabdi dan mitra.

Sebelumnya tim KOMPAK menunjukan antusiasnya apabila Dirjen PENDIS KEMENAG dapat hadir dalam Webinar untuk menyampaikan pengalamannya sebagai ketua STT Garut saat itu dalam mendorong pendampingan masyarakat desa melalui Relawan TIK. Pada tahun 2012, di masa beliau masih menjabat, Menteri PDT yang saat itu rencananya akan menghadiri Wisuda Sarjana STT Garut, diarahkan untuk mengukuhkan Relawan TIK Garut. Dikarenakan kesibukan beliau, posisi narasumber yang disiapkan oleh tim KOMPAK kemudian saya usulkan untuk digantikan oleh pak Hilmi selaku ketua STT Garut. Kang Rikza juga diminta oleh Tim KOMPAK untuk menyampaikan testimoninya mewakili Relawan TIK dalam webinar tersebut.

Dalam kesempatan pertemuan teknis pada hari Jum'at tersebut, saya menjanjikan untuk menyerahkan slide presentasi pada hari Minggu. Slidenya baru bisa saya serahkan pukul 10 malam setelah dibuat dari pukul 09 hari Minggu pagi.  

 
Alhamdulillah, hari Senin itu kegiatan berjalan lancar. Saya lupa menyakan durasi waktu penyampaian materinya sehingga slide saya buat utk penyampaian satu jam. Syukurlah saya hanya mengambil waktu 10 menit saja dari 20 menit yang disediakan oleh tim KOMPAK. 

Selasa, 25 Agustus 2020

Tetap Hidup dalam Nasihat


Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun. Turut berduka atas wafatnya KH Umar Abdulhakim (Mama Dudu Pst Sumur). 

Pertama kali bertemu beliau beberapa tahun yg lalu saat mengunjungi Ponpes Sumur bersama teman2 Relawan TIK Jawa Timur selepas kegiatan peluncuruan program ICT4Pesantren Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Alhamdulillah rezeki kami bertemu dengan beliau. Saat itu beliau keluar dari kamar selepas salat, padahal sebelumnya dicari di sana tdk ada. 

Bertemu dgn beliau serasa terangkat seluruh beban di dalam hati. Saat itu saya bertanya kpd beliau, apa yg harus dilakukan utk kembali kpd Allah? Beliau menjawab, bacalah "Allah" terus menerus. 

Saat itu saya tertegun, sebab wirid tsb sudah lama pergi dari hati. Wirid di masa lalu yg tdk pernah berhenti sekalipun telah masuk ke alam mimpi. Wirid yg telah menghantarkan ke alam perenungan yg mendamaikan di masa kuliah dulu. Jawaban beliau tersebut saya anggap sebagai nasihat sekaligus ingatan dan ijazah. 

Warid adalah karunia, tdk mudah mendapatkannya. Tdk bisa kembali hanya dgn sebuah buku ttg Allah yg diberikan seseorang yg bisa mencerabutnya. Sampai detik ini saya blm mendapatkannya, memetik ketenangannya. Sekalipun beliau telah wafat, beliau tetap hidup dlm nasihat yg akan selalu diingat. Saat pertama bertemu dan hingga kini, perasaan saya tetap sama, bersama beliau secara ruhiyah lebih baik dari pada dunia dan isinya.

Relatifnya Penilaian Keadaban


Sombong itu berpaling dari kebenaran yg relatif. Seseorang disebut sombong oleh orang lain saat ia berpaling dari sesuatu yg dianggap benar oleh orang lain tersebut. Alasan berpalingnya dua, yakni karena ia menentang anggapan tsb yg diyakininya sebagai kekeliruan dgn alasan semantik atau lainnya, atau ia setuju dgn anggapan tsb tetapi memilih utk menentangnya dgn alasan psikologis.

Sikap seseorang yg berpaling dari sesuatu yg dianggap benar oleh orang lain karena meyakini kekeliruannya, bagi orang lain tersebut dianggap sebagai kesombongan, namun bagi dirinya dianggap sebagai kebenaran. Membalas kesombongan dgn kesombongan di antaranya adalah dgn berpaling dari kebenaran tsb sebagai wujud penentangan kpd anggapan orang lain tsb. Sikap tersebut dianggap sebagai sedekah yg adakalanya dilakukan dgn tetap menjaga adab dan ada pula yg sebaliknya. 

Adakalanya seseorang mendiamkan ketidakadaban orang lain yg disukainya, dan bersuara lantang menolak ketidakadaban orang lain yg tdk disukainya. Pada dasarnya yg ditolak bukan ketidakadabannya, dan boleh jadi bukan krn tdk setuju dgn kebenaran anggapannya, tetapi krn masalah psikologis.

Sabtu, 22 Agustus 2020

Menyentuh Allah dalam Takdir Nya

Saat seseorang merendahkan manusia lainnya, ia tidak malu pada Allah karena tidak bisa melihat Khalik pada mahluk yg direndahkannya. 

Takdir yg ditetapkan Allah atas mahluk Nya akan berlaku pd saat yg Allah tetapkan, bukan pd saat yg dikehendaki mahluk Nya. Seorang yg melihatnya tdk akan merasa ikut mengatur berlakunya takdir pada saat tersebut. Semua gerak yg dipilihnya adalah takdir Allah, baik dgn atau tanpa merencanakannya. Tdk ada satupun mahluk yg dapat melawan pilihannya sendiri yg merupakan takdir Allah. 

Semua yg nampak adalah takdir Allah, sehingga (perbuatan) Allah nampak pd segalanya, pada mahluk yg ada di dalam takdir tersebut. Seseorang yg melihatnya bisa menyentuh (perbuatan) Allah, sehingga ia menyadari Allah tdk lah jauh. Hal tersebut membuatnya merasa senang. 

Semoga kita senantiasa berada pada pilihan takdir yg mendekatkan kpd Allah, melihat dan mensyukuri perbuatan Nya tersebut.

Pelajaran yg dipetik dari Gus Javar

Rabu, 19 Agustus 2020

Akan Selalu Ada

Akan selalu ada peserta didik yg tdk siap menjadi murid yg percaya jalan kompetensi yg ditunjukan oleh gurunya; tdk siap menjadi ksatria yg berani menghadapi segala tantangan yg dirancang utk kebutuhan masa depannya; dan tdk bersikap dewasa dgn menolak hasil belajar apa adanya sesuai usahanya & aturan akademik yg berlaku. 

Akan selalu ada peserta didik yg berharap dapat memperoleh kemudahan tanpa usaha keras, karena terbiasa mendapatkan sesuatu hanya dgn duduk manis. Akan selalu ada peserta didik yg tdk sepenuh hati menimba ilmu krn merasa terpaksa melakukannya, sehingga menganggap apa yg diperoleh dari proses yg tdk disukainya itu sebagai mimpi buruk. Akan selalu ada anak manja yg selalu berlari dari beban dan kenyataan hidup yg sdh menjadi takdirnya. 

Tetapi pasti ada peserta didik yg merupakan murid ksatria bersikap dewasa, berhasil memperoleh warisan pengetahuan yg banyak, sehingga hidupnya menjadi penuh berkah krn dapat memberi manfaat banyak.

Minggu, 09 Agustus 2020

Arti Penting Jalinan Silaturahmi antara Kampus Dengan Masyarakat


“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad)

Bila kampus melakukan amal baik kepada masyarakat, insya Allah masyarakat akan mengingatnya, membicarakanya, dan mungkin terus menjalin hubungan silaturahmi demi saling memberi manfaat secara berkelanjutan. Bila ada kepentingan menjaga hubungan silaturahmi, pastinya ada kepentingan utk saling tahu domisili. Dari sanalah kampus dan lokasinya menjadi dikenal masyarakat.

Dan tentu saja masyarakat akan sangat mensyukuri segala nilai yg telah diwariskan kampus melalui sivitas akademiknya. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang telah berbuat kebaikan kepada kalian, hendaklah kalian membalasnya. Jika kalian tidak mampu membalasnya, maka berdoalah untuknya, hingga kalian tahu bahwa kalian telah bersyukur. Allah adalah Dzat Yang Mahatahu Berterimakasih dan sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur.” (HR. Thabrani).

Di antara wujud rezeki bagi kampus adalah mahasiswa baru, dan wujud panjang umur adalah eksistensi kampus. Semua itu dicapai dgn silaturahmi. "Siapa yang hendak dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (H.R. Bukhari Muslim)