Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Senin, 28 November 2022

Afiliasi


Teringat dulu pernah duduk semobil dgn Harry Moekti yg saat itu tdk berkenan disopiri oleh perempuan. Dulu saya mengusulkan utk mengundangnya krn melihat sosok nya selaku figur publik yg bermanfaat utk promosi perusahaan, bukan krn afiliasinya yg tdk banyak saya ketahui. Sebagian orang di lingkungan saat itu mengira saya satu afiliasi.

Saat itu saya sedikit tahu tentang pertarungan ideologis antara pan islamisme dan nasionalisme sekuler, serta gesekan pemahaman antara islam tradisi dgn puritan. Tetapi saat itu saya tdk berminat pd konflik tsb, sehingga cenderung berkawan dgn siapapun yg berlatar belakang apapun. Namun saat ini saya mulai memahaminya dlm perspektif luas, sehingga cenderung berdiri di satu sisi yg dianggap paling moderat utk menangkal serangan yg merusak citra agama, bangsa, dan negara.

#BiografiCahyana

Jumat, 18 November 2022

Saat Energi Telah Berkurang


Kalau lagi gangguan saluran pernafasan begini jadi teringat masa kontrol ke dokter spesialis THT di rumah sakit dekat kampus. Walau dokter nya bukan muslim, tetapi beliau sering mengutip sunnah Nabi saat memberi tips menjaga lambung. Tentunya tdk dgn membaca teks Arab nya, tetapi saya tahu yg beliau sampaikan memang ada hadits nya. Beliau mengatakan bahwa Nabi SAW tdk menelan makanan dgn tergesa-gesa, tetapi melembutkan makanannya terlebih dahulu dgn banyak mengunyah. 

Dokter THT tsb yg meruntuhkan dugaan belasan tahun terkait batuk yg terjadi sejak jaman bujang dulu. Saya fikir itu krn masalah paru-paru atau THT, sehingga saya sering mengobatinya dgn obat batuk warung. Ternyata pemicu batuknya adalah radang tenggorokan yg dipicu oleh asam lambung. Saat saya menyalahkan masa lalu, dokter mencegah dan mengatakan bahwa yg terpenting adalah bagaimana kita di masa depan. 

Pola makan saya di masa bujang memang terbilang ekstrim, tdk mau makan lebih dari sekali dlm satu hari. Disiplin diri yg membuat tubuh saya kering, sampai saya mendengar keluhan diri sendiri. Teringat pak Bunyamin Musaddad pernah menasihati saya soal kebiasaan tsb dan membelikan nasi goreng. 

Sekarang saya tdk kontrol lagi ke Bandung krn sudah menemukan dokter internis yg cocok di Garut. Alhamdulillah, masalah saluran nafas selesai dgn obat racikan yg diberikan oleh dokter internis. Bagi saya mahalnya harga obat racikan tdk masalah yg terpenting sehat. Tetapi saya masih teringat nasihat pak Abdullah Margani Musaddad agar saya membatasi konsumsi obat kimia. Nasihat beliau benar sekali. Saya hampir tdk berhenti mengkonsumsi obat kimia bertahun-tahun hanya utk meredakan batuk. 

Namun yg terpenting bagi saya sekarang ini adalah mengelola pekerjaan dan pikiran, mulai membatasinya, melepaskan beban-beban yg tdk perlu sampai bisa menikmati senyum dan tertawa lagi. Dengan itu saja saya masih sesekali mengalami masalah saluran nafas lagi seperti sekarang ini. Saya tdk bisa lagi membebani diri dgn multi tasking dan kerja rodi seperti masa bujang dulu. Usia yg bertambah telah merenggut banyak energi. Mungkin hanya energi berfikir yg tdk ada habisnya, walau membaca sebagai aktivitas pendahuluannya cukup melelahkan. 

#BiografiCahyana

Meninggalkan Bayangan untuk Cahaya


Saat cahaya Nya hadir, maka segala cahaya menjadi redup dan segala wajah menjadi sirna. Hanya ada Dia dan tdk ada aku. Segala bayangan menjadi sirna.

Mengakui bayangan diri merupakan sebentuk kekhilafan akan Kekuasaan Nya yg menyirnakan segalanya. Dalam keadaan demikian lebih sulit bagi seseorang utk mengingat Nya yg mengaruniakan kebaikan dari pada berusaha melihat mahluk yg memberikan kebaikan itu. 

Walau demikian, orang tdk beruntung saat kesulitan melihat orang yg berbuat baik kpd dirinya dan kesulitan mengingat Nya, sehingga cenderung tdk menikmati perbuatan tsb. Dia tdk berhasil sampai kpd kesadaran akan kebaikan Khalik dan mahluk Nya. Orang yg beruntung mampu bersyukur kpd Khalik dan mahluk Nya.

#PersepsiCahyana

Sabtu, 12 November 2022

Tuhan dan Sistem Biner Nya


Tuhan menciptakan sesuatu secara berpasangan. 

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)" (QS. Az Zariyat: 49).

Sebagai anak informatika saya menyebutnya sistem biner yg dapat tersaji dalam bentuk hidup dan mati, terang dan gelap, kebenaran dan kebatilan, golongan kanan dan kiri, jalan lurus dan menyimpang, atau semisal lainnya. Setiap unit terkecil nya dapat terbagi menjadi dua, seperti jalan menyimpang terbagi menjadi jalan yg ditempuh kluster sesat dan dimurkai.

"Tunjukilah kami jalan yg lurus. Yaitu jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang tersesat.” (QS. al-Fatihah: 7)

Setiap unit terkecil memiliki intensitas positif atau negatif minimum hingga maksimum, sehingga intensitas biner nya akan membentuk polaritas negatif dan positif. Sebagai contoh gelap yg berangsur menghilang krn digantikan oleh terang yg meningkat intensitasnya secara bertahap, dan demikian pula sebaliknya. Proses tersebut menciptakan gradasi yg indah. Dalam contoh pelangi, rentang polarisasi itu membentuk beragam warna. Lapisan yg rapi itu utk mewujudkan keseimbangan, sebagaimana hal nya lapisan langit.

“Dia (Allah) Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (QS. Al-Mulk : 3)

Demikian pula manusia dlm proses pembentukannya, berubah dari pendek atau kecil menjadi tinggi atau besar, dan dalam rentang usia tertentu manusia diberikan pelayanan dan tempat yg khusus. Dgn adanya sistem biner dan polaritasnya, kita dapat memahami kenapa manusia tdk dapat menjadi satu kelompok saja di dunia ini. Bahkan di akhirat sana, Tuhan menyediakan 7 surga dan 7 neraka yg akan diisi oleh kelompok berbeda. Semua terjadi karena sistem biner yg Tuhan ciptakan agar manusia melihat kehebatan Nya.

"Dan jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan". (QS. an-Nahl: 93)

Sistem biner itu hanya ada dua dan tdk ada yg ketiga. Keduanya saling bertentangan, sehingga tdk ada sesuatu yg memiliki keadaan bertentangan sekaligus. Sebagaimana kebenaran yg berlawanan dgn kebatilan dan tdk dapat tercampur.

"Jangan kalian mencampur kebenaran dengan kebatilan. Jangan juga kalian menyembunyikan kebenaran. Padahal kalian menyadarinya,” (QS. Al-Baqarah: 42).

Larangan mencampur menunjukan sifat keduanya yg berlawanan. Salah satu unsurnya memiliki dua kondisi yg berlawanan, yakni tersembunyi dan terekspos. Setiap unitnya memiliki polaritas dgn rentang sangat tersembunyi hingga sangat terekspos. 

Aturan tersebut merupakan tiga kaidah berfikir, mencakup 1) law of identity, di mana A=A, dan B=B, tdk mungkin A=B; 2) Law of Non-Contradiction, di mana tdk mungkin kondisinya A dan B; dan 3) Law of Ecluded Middle, di mana salah satunya harus benar, tdk mungkin ada yg ketiga. 

Pilihan banyak itu hanya ada dalam A atau B. Bila A adalah kebenaran, maka a1, a2, ... an mewarisi kebenaran tsb, sehingga kita bisa memilih lebih dari satu a. Walau a1 berbeda dgn a2, tetapi nilai keduanya sama, yakni benar. Seperti kita boleh memilih lebih dari satu cara hidup, tetapi tdk boleh memilih satu pun cara utk mati (bunuh diri). 

"Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan suatu cara yang ada di dunia, niscaya kelak pada hari kiamat Allah akan menyiksanya dengan cara seperti itu pula.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Senin, 07 November 2022

Kemudahan yang tidak bisa Dipaksakan


Kemarin ada seorang pria datang ke rumah dan meminta nasi utk anaknya. Saya lihat dia bersama istri dan anak-anaknya. Istri dan anak perempuannya bercadar, sementara dia dan anak laki-lakinya mengenakan pakaian khas tertentu. Kemudian saya meminta istri untuk segera menyajikan nasi dan lauk di ruang tamu.

Saya memanggil dia utk datang bersama keluarganya. Pria berlogat Jawa tersebut menceritakan musibah yg menimpanya. Tasnya yg berisi uang hilang diambil orang saat berada di kendaraan umum. Dia berniat pulang ke Solo dgn berjalan kaki atau menumpang truk. Saya pun iba mendengarnya, terlebih dia membawa anak  kecil.

Setelah selesai salat Dzuhur, saya menghampirinya. Saya menawarkan bantuan, mengantarkannya dgn kendaraan. Saya berniat membelikan tiket bus utk mereka. Saya berkata, "Ikutlah dgn saya agar perjalanan pulangnya lebih ringan".

Tetapi pria itu menolak dan mengatakan hidangan nasi saja sudah sangat cukup. Saya mencoba meminta istrinya utk menjawab tawaran saya, tetapi istrinya tdk berkata apa-apa. Kemudian saya berkata, "Baiklah, setidaknya saya sudah menawarkan bantuan".

Sebenarnya secara alami, manusia akan cenderung pada kemudahan. Saat manusia berada dlm kesulitan dan melihat ada kemudahan, manusia akan melihatnya sebagai kemudahan dari Allah. Tetapi tdk semua orang terbiasa menerima sesuatu dari orang lain.

Saya bisa saja memaksanya utk menerima bantuan ini, terlebih saya mengharapkan kemudahan yg Allah janjikan bagi siapa saja yg memberi kemudahan bagi orang lain. Tetapi saya merasa khawatir paksaan itu malah menjadi kesulitan bagi dirinya, sehingga saya dgn berat hati membiarkannya berjalan bersama keluarganya.

#BiografiCahyana