Sebagian berpendapat, sebaiknya tidak menyingkat Assalamualakum dengan "Ass" dalam pesan singkat atau surat elektronik. Karena "Ass" bisa difahami yang lain. Jika "Ass" itu sinonim dengan "bagian belakang", kalau "Wr Wb" sinonim dengan apa ya ?
Katanya Allah mengijabah doa baik orang kepada orang lain yang tidak diketahui orang lain tersebut. Andai orang lain tersebut tidak faham makna "Ass", pasti doa orang tersebut dikabulkan Allah. Tapi sayang orang sudah banyak faham kalau "Ass" itu Assalam dan "Wass" itu Walaikum salam. Walau demikian, Allah pasti mengijabah doa yang baik :)
"Ass" atau "Wass" atau singkatan doa lain itu mirip isyarat syahadatain dengan telunjuk yang dibuat orang saat sakaratul maut yang tidak sanggup berucap. Persaksian dan doa nya tetap didengar, karena Allah menilai berdasarkan niat dan mengetahui isi hati, faham arti telunjuk lebih dari pemahaman orang-orang di sekitar.... Yang penting, saat tertulis "Ass", jangan yang menulis bermaksud "menghina" dengan singkatan tersebut dan yang menerima jangan tergesa-gesa bersangka buruk. Pada tingkatan terburuk, jangan menulis Assalamua'laikum tapi hati tidak menghendaki kesejahteraan bagi yang menerima salam. Dan pada tingkatan pertengahan, jangan menulis Assalamu'alaikum tanpa faham apa yang diucapkannya.
Menurut saya, dengan atau tanpa kita faham ASS atau AWW yang disampaikan kepada kita itu adalah singkatan dari kalimat salam, doa-nya tetap diijabah Allah, sekalipun kita menolak diberikan singkatan tersebut, atau tidak membalas salamnya dengan cara yang kita sukai. Sebab Allah tidak mungkin menarik keputusan-Nya untuk mengijabah do'a hanya karena yang didoakan merasa keberatan. Allah tidak memberi berdasar permintaan hamba-Nya :).
Kalau kita mengucapkan kepada seseorang "Ass" dengan fikiran faham maksudnya adalah kalimat salam tersebut, maka Allah akan mengijabah sesuai maksud doanya. Dengan cara apapun doa itu disampaikan, itu adalah pilihan masing-masing. Jangan lupa, Allah tidak menghukumi dosa kalimat kufur yang diucapkan karena terpaksa. Kalau secara teknis kita susah menuliskan kalimat salam yang panjang, apa Allah akan menghukumi dosa? Kalau dengan menyampaikan singkatan itu si penerima salah persepsi, ya dosanya menurut saya ada pada si penerima, sebab dia tidak melaksanakan kewajiban tabayun (cek ricek). Allah mengajarkan kita untuk cek ricek sebelum memutuskan tindakan apapun.
Ayo coba kita tarik nafas, lalu saat nafas dikeluarkan melalui hidung bayangkanlah kita sedang menyebut Allah. Silahkan lakukan berkali2. Bukankah kita telah menyebut2 Nya dgn nafas dan bukan dgn kata "Allah". Dan Allah sebagaimana kita memahaminya, lalu Allah menyebut2 kita, walau hanya kita yg tahu.