Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah.

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998.

Rinda Cahyana

Dosen PNS yang diperbantukan di Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Senin, 28 April 2025

Belajar dengan Bersahaja dan Rendah Hati

Waktu kuliah paska, saya ke kampus naik motor sekitar 2 jam perjalanan. Kondisinya terpaksa demikian krn ingin menimba ilmu dlm kondisi keuangan yg terbatas. Gaji dosen PNS tdk cukup utk keperluan mukim di Bandung. Teringat waktu mengejar kelas pagi, saya berangkat sebelum subuh, mandi di toilet kampus atau di Gasibu. Sekalinya bangun kesiangan krn bergadang mengerjakan tugas, saya pasti akan terjebak macet panjang di Cibiru, dan akhirnya tdk bisa masuk kelas. 

Guru saya, Dr Husni Sastramihardja dalam candaannya di kelas menyebut saya sudah khatam jalan Garut - Bandung. Beliau benar, saya mengetahui waktu berangkat dari rumah dan pulang dari kampus yg nyaman dan tdk nyaman, tahu alternatif jalan yg nyaman. Nyaman dlm arti bebas macet. Saya memilih waktu atau jalan yg nyaman utk mengelola stress. 

Beliau menceritakan pengalaman pergi belajar dgn berjalan kaki, utk menunjukan bahwa perjuangan utk bisa belajar itu baik. Beliau meminta saya utk menularkan semangat belajar seperti itu kpd mahasiswa. Amanat tsb selalu saya ingat dan dijalankan di sesi motivasi dlm kegiatan pembelajaran, 

Saat ini Gubernur Jabar ingin agar siswa pergi ke sekolah dgn berjalan kaki. Teringat dulu waktu SD dan SMP, saya berjalan kaki sekitar 9 menit ke sekolah yg berjarak sekitar 700 meter dari rumah. Istri saya lebih jauh lagi, hampir dua kilo dgn waktu perjalanan sekitar 20 menitan. 

Anak saya yg paling besar juga sama, suka berjalan kaki sejak SMP dgn jarak dan waktu yg hampir sama dgn ibunya. Sebagai orang tua, sekalipun punya pengalaman yg sama, tapi kami tdk tega anak berjalan kaki sejauh itu. Itulah sebabnya kami berupaya memasukan anak ke SMA terdekat. Namun sayang, sekolah yg jaraknya kurang dari 1 km dan masih satu desa tdk bisa diakses krn aturan Zonasi. Jarak tersebut dianggap oleh sekolah terlalu jauh. Akhirnya dia masuk ke SMA yg jaraknya lebih jauh dgn jarak tempuh yg hampir sama dgn sekolah sebelumnya.

Kami selalu menyarankannya utk tdk berjalan kaki dan menggunakan sepeda. Sekalipun usia nya sdh cukup utk memiliki SIM, saya lebih senang dia naik angkutan umum atau naik sepeda. Namun hati ibunya lebih lembut, sehingga anak sesekali diizinkan naik motor ke sekolah. Saat gubernur berencana melarang siswa naik motor ke sekolah, saya sedikit gembira. Bagi saya, berjuang utk belajar itu penting, sesuai juga dgn pesan Dr Husni.

Berjalan kaki atau naik sepeda selain baik utk kesehatan, juga menjadi latihan jiwa agar hidup bersahaja dan rendah hati. Teringat teman SMA saya, seorang anak Bupati. Dia ke sekolah naik angkutan kota. Selain mendekatkan diri dgn warga, itu adalah cara terbaik utk hidup bersahaja dan berendah hati. 

#biograficahyana

Sabtu, 26 April 2025

Di Antara Dendam dan Lapang Dada

Salah satu quote yg dinisbatkan kpd Albert Einstein adalah "orang lemah membalas dendam, orang kuat memafkan, orang cerdas mengabaikan"

Terkadang orang yg memaafkan masih mendzalimi diri sendiri saat ia blm ikhlas. Akibatnya ia merasa tersiksa oleh pikirannya sendiri. Sakit yg timbul krn nya merupakan pembersih dosa mendzalimi diri sendiri. 

"Tidaklah menimpa seorang muslim suatu kelelahan, suatu penyakit, suatu kekhawatiran, suatu kesedihan, suatu gangguan, dan suatu kesusahan meskipun ia tertusuk duri, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya karenanya." (HR Al Bukhari)

Mereka yg lemah akan melepaskan keikhlasan dan melampiaskan dendam. Pelampiasan tersebut membuat mereka tdk tersiksa lagi oleh sebagian pikiran yg menyiksa. Tetapi pikiran-pikiran yg memicu amarah itu akan tetap datang. Pelampiasan dendam itu membuatnya mendzalimi orang lain. Dosa tsb tdk akan terhapus selama tdk saling memaafkan. 

"... karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Yusuf 12: 53)

Pilihan terbaik agar tdk mendzalimi diri sendiri dan orang lain adalah ikhlas. Dlm kondisi ikhlas, hafsu yg selalu membawa pikiran mengganggu akan patah semangat krn terus menerus diabaikan. Pada akhirnya nafsu pun tunduk dan pikiran-pikiran semacam itu tdk lagi mengganggu. Pikiran yang awalnya menimbulkan amarah, sekarang menimbulkan memicu senyuman.

"Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh." (al-A’raaf: 199)

#persepsicahyana

Rabu, 23 April 2025

Penyadaran Literasi Digital

Tahapan awal pembangunan literasi digital adalah penyadaran agar siap masuk tahap berikutnya, pelatihan. Ibnul Qayyim Jauziyyah dalam Madarijus Salikin menjelaskan bahwa kesadaran / yaqzhah adalah fase awal sebelum fase melihat dgn hati / bashirah, merenungkannya / fikrah, dan menekadkannya / azm. Mereka yg telah melewati semua fase sudah tercerahkan sehingga mudah melangkah ke pintu pelatihan.  

Dgn demikian, materi penyadaran harus dapat membawa audien melewati fase-fase tsb. Seorang motivator yg membawakan materi tsb dapat mengikuti rukun muhasabah: 1) Membandingkan kondisi antara mereka yg telah memanfaatkan perangkat digital dgn kondisi audien yg belum memanfaatkannya, 2) Menjelaskan hak dan kewajiban dlm pemanfaatan perangkat digital, 3) Terus fokus menghasilkan keuntungan dari perangkat digital dan jgn habiskan waktu dgn mencela orang lain yg belum berhasil. 

Jumat, 18 April 2025

Keluhan dan Tangisan

Garut, 18 April 2025. Sebelum salat Jum'at saya berbincang dgn keluarga tentang keluhan, bahwa mengeluh itu tiada guna bila tdk memunculkan solusi. Mengeluhkan ujian Nya kpd Nya yg ingin menaikan derajat dgn ujian tsb juga nampak seperti kelancangan. Sehingga yg diperlukan adalah meminta pertolongan kpd Nya.

Saat jum'atan, khatib juga membahas tentang keluhan dgn nada emosional. Sampai saat membaca ayat suci dalam salat pun menangis. Selepas salat saya sempat berpikir, seharusnya beliau jgn memimpin salat bila sedang emosional. 

Teringat dulu pernah memutar kaset murotal qur'an di ruang publik (lupa apa di masjid atau di radio) yg qari nya membaca sambil menangis. Saat bertemu pak Kyai, beliau meminta saya tdk memutarnya lagi krn tdk menyukainya dan mengganti dgn murotal quran yg biasa saja, tdk perlu ada tangisannya. 

Sejak saat itu saya memahami bahwa tangisan yg timbul krn perasaan kpd Allah tdk perlu terjadi di ruang publik krn khawatir menimbulkan sanjungan atau kedengkian orang. Semakin tersembunyi kondisi kedekatan  dgn Allah semakin baik. Wali yg dekat dgn Allah saja bersedih hati bila terbesit pikiran merasa dirinya wali atau saat status kewaliannya terbongkar. Bagi saya, lebih baik disangka orang tdk baik tapi berkedudukan baik di sisi Allah dari pada disangka orang baik tapi tdk berkedudukan baik di sisi Allah. 

#biograficahyana