Pada hari Selasa tanggal 17 April 2018 saya menghadiri AASEC (Annual Applied Science and Engineering Conference) ketiga di Bandung sebagai penyaji makalah. Ada sebelas dosen Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang ikut serta dalam kegiatan tersebut sebagai penyaji.
Pagi-pagi sekali saya berangkat menuju Hotel Grand Tjokro Premier Bandung ditemani oleh pak Eri dan bu Dewi yang juga akan tampil sebagai penyaji. Kendaraannya agak cepat saya pacunya karena para penyaji harus registrasi ulang maksimum pukul delapan di lokasi. Kami datang ke lokasi telat beberapa menit karena di tengah perjalanan menyempatkan sarapan sebentar di rest area Bojongsoang. Sarapan yang saya pilih saat itu salah satu makanan kesukaan saya, yakni soto Bandung.
Pagi-pagi sekali saya berangkat menuju Hotel Grand Tjokro Premier Bandung ditemani oleh pak Eri dan bu Dewi yang juga akan tampil sebagai penyaji. Kendaraannya agak cepat saya pacunya karena para penyaji harus registrasi ulang maksimum pukul delapan di lokasi. Kami datang ke lokasi telat beberapa menit karena di tengah perjalanan menyempatkan sarapan sebentar di rest area Bojongsoang. Sarapan yang saya pilih saat itu salah satu makanan kesukaan saya, yakni soto Bandung.
Ada banyak pengetahuan seputar penulisan karya ilmiah yang saya peroleh dari kelas coaching clinic. Pengetahuan tersebut mengokohkan gagasan penelitian yang telah saya sampaikan sebelumnya kepada dosen dan mahasiswa informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut, seperti soal pengutipan penelitian yang dikerjakan sebelumnya untuk keberlanjutan penelitian, konten latar belakang yang harus mengandung state of the art, dan lain sebagainya. Terbetik di dalam hati semoga pengetahuan tersebut juga sampai kepada dosen di kelas lainnya, sehingga dalam rapat dosen akhir semester nanti ada sambutan yang lebih baik dari banyak dosen terhadap mimpi penelitian program studi yang telah dihembuskan selama ini.
Kegiatan coaching clinic tersebut selesai tengah siang. Saya harus menunggu sekitar tiga jam setengah ke depan untuk mengikuti kelas seminar yang menjadi tempat penyajian makalah. Dan jadwal saya menyampaikan makalah adalah 17.45, penyaji terakhir di kelas itu. Saya pun menghabiskan waktu duduk di kursi sambil mendengarkan lagu Jazz untuk mengolahragakan otak agar rileks saat masa menunggu tersebut.
Ternyata Tuhan berkehendak lain, saya menjadi penyaji ke lima karena empat penyaji belum hadir. Di kelas itu, hanya saya dan pak Prof Ali Ramdhani yang mengangkat tema e-Government. Saya sendiri menyajikan makalah berjudul Preliminary Analysis of Government Information System using Ishikawa Diagram and Sectoral Statistics. Makalah tersebut merupakan hasil perenungan terhadap kegiatan penyusunan buku statistik sektoral kategori infrastruktur teknologi informasi yang dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya.
Kegiatan di kelas tersebut ternyata selesai tidak sampai pukul enam sore. Tidak ada kegiatan penutupan yang tersebut dalam jadwal kegiatannya, sehingga saya mengajak pak Eri dan bu Dewi untuk pulang segera agar tidak terjebak macet sore hari di Bandung. Tetapi syukurlah perjalanan dari Cihampelas menuju gerbang Pasteur relatif cepat dari pengalaman sebelumnya. Mungkin karena ada perubahan lokasi gerbang keluar Pasteur yang agak jauh dari perempatan, atau mungkin baru kali ini saya mengalaminya. Bu Dewi turun di tengah perjalanan karena akan pulang bersama saudaranya.
Di tengah perjalanan pak Eri mengatakan ada kabar di grup Whatsapp bahwa saya dan beberapa dosen lainnya menjadi penyaji terbaik AASEC. Baru saya lihat foto sertifikatnya setelah tiba di rumah. Alhamdulillah, semoga pengalaman ini menjadi tambahan kekuatan bagi saya selaku dosen yang mengemban tugas penelitian dan bagi program studi Informatika yang saya pimpin untuk bergerak maju. Bersyukur karena Sekolah Tinggi Teknologi Garut membiayai penuh kegiatan dosen di AASEC tersebut. Semoga Sekolah Tinggi Teknologi Garut dan khususnya program studi Informatikanya senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah SWT untuk maju berkembang. Amin.
Luar Biasa, inspiratif ibu
BalasHapus