PRODUKTIF DENGAN INTERNET
Menurut laporan APJII, internet di Indonesia paling banyak digunakan dlm bidang Pendidikan adalah utk membaca artikel dan video. Dgn demikian produk industri konten yg dapat dihasilkan dan dimanfaatkan oleh pelajar adalah artikel dan video. Tidak heran banyak pelajar yg sukses menjadi seleb atau ikutan di medsos dan menghasilkan banyak rupiah.
Internet memberikan kesempatan konsumen yg lebih luas, dan materi produksi yg lebih banyak. Sementara pengikut medsos yg banyak memberikan keuntungan kompetitif bagi produsen konten.
Pelajar sekarang yg merupakan Digital Native mampu Multitasking dgn bantuan TIK. Mereka bisa menerbitkan artikel atau video di internet dan menghasilkan uang tanpa mengganggu kegiatan belajar. Hanya saja perlu pendampingan utk memastikan produk industri kontennya tdk destruktif.
KONSELOR DUA ALAM
Secara khusus guru BK dan dosen wali berperan sebagai konselor bagi peserta didik, diantaranya agar ancaman yg mempengaruhi proses pengajarannya bisa ditangani. Lingkungan eksternal sekolah merupakan salah satu sumber ancaman yg meliputi keluarga dan kawan bermain / masyarakat.
Internet telah melebarkan lingkungan eksternal sekolahnya menjadi lebih luas lagi. Hal tsb membuat ancamannya menjadi semakin besar. Banyak pengguna internet yg memanfaatkan komunitas maya utk berperilaku buruk yang berdampak buruk bagi diri, orang lain, dan masyarakat luas. Dan peserta didik yg memasuki komunitas maya dapat menjadi pelaku dan mangsa di ruang bebas tersebut.
Adakalanya perilaku buruk di dunia maya turut berpengaruh pada perilaku di dunia nyata. Dan Konselor memastikan perilaku buruk peserta didik dapat dikendalikan atau diperbaiki agar luaran pembelajaran terkait sikap bisa dicapai serta proses dan lingkungan pengajaran tetap kondusif.
Dunia nyata dan maya memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta didik, oleh karenanya setiap konselor jaman now harus terhubung ke internet, memiliki akun, dan memasuki komunitas maya yg dikunjungi oleh para peserta didik. Konselor harus memahami perilaku di komunitas maya agar dapat meracik obat yg tepat utk mengobati perilaku buruk peserta didiknya.
Lebih jauh, konselor, sekolah, atau pemerintah hrs memiliki sistem pendidikan yg mampu mengembangkan karakter digital nusantara yg cerdas (sikap aman bagi semua orang), kreatif (keterampilan menghasilkan konten unik dan berkualitas), dan produktif (keterampilan membagikan konten yg bermanfaat / menguntungkan bagi diri sendiri dan orang lain) dgn menjadikan nilai dan norma budaya nusantara dan agama yg dianutnya sebagai insfirasi dan batasan.
Rinda Cahyana, Lembang, 29 Juli 2018
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya