Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Minggu, 09 September 2018

Mahasiswa Informatika Garut Berwirausaha


Tidak terasa sudah hari minggu lagi. Seminggu yang lalu saya bersama keluarga mengunjungi objek wisata Situ Bagendit - Banyuresmi, tepatnya tanggal 2 September 2018. Anak-anak mengajak saya menaiki wahana air. Istri saya menyarankan untuk beli rujak dulu sebelum menaiki wahana tersebut. 

Di dekat tukang rujak itu fikiran saya terbang ke masa lalu saat membaca informasi di media sosial tentang mahasiswa informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang berjualan rujak untuk membiayai kuliahnya. Tapi saya lupa namanya, dan susah juga menemukan informasinya di media sosial. Tadinya mau tanya ke bapak tukanng rujak tersebut, tapi urung dilakukan karena beliau sedang sibuk melayani pelanggan. Hari ini baru saya temukan nama mahasiswanya di internet, yakni Asep Rohimat.



Saking sibuknya penjual rujak itu melayani pelanggan, kamipun terpaksa meninggalkannya, membuyarkan bayangan nikmatnya makan rujak beubeuk di situ Bagendit. Dalam perjalanan ke sisi lain situ Bagendit, saya melihat dari kejauhan ada es kepal Milo yang sempat viral di media sosial. Saya tawarkan ke anak-anak apakah mereka mau mencobanya (seperti maunya saya)?. Dan syukurlah mereka mau, hahaha. 

Begitu mendekat ternyata pedagangnya menyambut, dan saya mengenalnya. Dia adalah mahasiswa saya yang sekarang ini tengah akan melaksanakan sidang skripsi. Di tengah kesibukannya menyiapkan skripsi dia menyediakan waktu untuk menjalankan kegiatan wirausahanya. Pepatah bilang, "waktu adalah uang". 

Namanya Ridwan Nurdin, hari itu dia berjualan di situ Bagendit. Dia bercerita bahwa lapaknya juga dibuka di kampus. Dia sempat dihubungi teman-teman HIPMI untuk diajak bergabung. Saya sendiri pernah diajak dan menjadi pengurus HIPMI periode tahun sebelumnya. 

Syukurlah ada jajanan kesukaan istri saya juga di sana, sehingga kami sekeluarga jajan di lapak tersebut. Saya mengeluarkan uang 50 ribu untuk membayar jajanan yang dibeli dan tidak berniat mengambil kembaliannya karena merasa sebagai kakak tingkat dan wali prodi. Tetapi ternyata niat tersebut ditolak, setidaknya pahalanya sudah saya dapatkan. Mungkin Ridwan hanya ingin bersikap profesional. 

Mahasiswa berwirausaha bukan merupakan pemandangan asing di Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Sering kali saya melihat beberapa mahasiswi menawarkan jajanan ke kantor dan kelas yang sampai hari ini belum pernah saya beli karena dompetnya sering tidak terbawa ke kantor, hehehe. Beberapa organisasi kemahasiswaan juga membuka lapak dagang di sekretariatnya, termasuk Himpunan Mahasiswa Informatika yang saya bina. Wirausaha itu memang harus dipupuk sedari mahasiswa, bukan hanya karena persoalan kebutuhan biaya kuliah saja, tetapi juga untuk membangun pengalaman bisnis yang bermanfaat sebagai bekal di masa depan. 

Tetap semangat berjualan adik-adik semua !

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya