Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Minggu, 26 Mei 2024

Air Mata Kasih

Pada sore di masa lalu, Syazwan ingin membeli buah Manggis. Saat saya mau membayar, ia berkata kalau ingin membayarnya sendiri. Kakaknya Syauqi tersenyum menanggapi keputusan adiknya tersebut. Tadinya saya berpikir buah tersebut utk dirinya. Ternyata utk nenek yg akan dikunjunginya. 

Malam pada hari Jum'at itu, saya terkejut mendengar suara orang setengah berlari di luar ruang kerja. Biasanya hal semacam itu terjadi di saat gempa. Tapi saya tdk merasakannya. Ternyata keponakan dan Syazwan datang menghampiri dgn ekspresi kaget. Syazwan mengabarkan berita duka, neneknya meninggal dunia. Saya langsung bergegas mengenakan jas hujan dan meninggalkan anak-anak dan keponakan di rumah utk memastikan kebenaran kabar yg dikirimkan oleh istri. Ternyata mertua memang meninggal dunia.

Keesokan hari, saya dan istri membangunkan Syazwan. Dia tdk mau beranjak dari tidurnya dan meminta agar tdk masuk sekolah. Kami mengingatkan ujian praktik yg wajib diikutinya utk kelulusan, memberinya semangat. Dia baru beranjak setelah saya mengatakan kalau neneknya ingin ia belajar dgn baik. Beberapa hari kemudian saya diberi tahunya bahwa ia menangis sedih atas kehilangan neneknya pada malam itu. Saya dan istri berjanji akan membawanya berziarah pada hari Minggu.

Di hari Minggu pagi, ia sudah mengenakan pakaian muslim. Ia tdk sabar dan bertanya, kapan pergi ke kampung neneknya? Saya baru bisa membawanya pada sore hari, sesuai permintaan istri. 

Sore itu di rumah mertua nampak banyak orang sedang mendo'akan mertua, sampai saya tdk bisa masuk utk ikut serta krn semua ruangan terisi penuh. Beberapa orang masih datang, dan di antaranya sampai berjonggkok di depan rumah. Syazwan yg tubuhnya kecil bisa melintasi orang-orang dan duduk bersama ibunya. 

Beberapa saat kemudian ia dan istri menghampiri. Nampak mata Syazwan merah dan ada bekas air di sudut-sudutnya. Rupanya ia menangis di dlm proses berdo'a tsb. Istri meminta saya utk mengantar Syazwan berziarah kubur. Saya coba menenangkannya dgn menggandeng pundaknya. Tetapi ia masih larut dlm kesedihannya. Saya mengingatkannta agar berkata baik saat berada di depan pusara neneknya.

Sesampainya di pemakaman, saya tunjukan makam baru tempat neneknya bersemayam. Saya bertanya, apakah ia akan berdoa dari jauh atau dekat. Ia ingin dari jauh. Namun saya lihat kakinya seperti ingin mendekat. Saya menuntunnya utk mendekat dan berjongkok di depan tempat peristirahatan terakhir neneknya. Nampak tangannya terangkat sebagaimana halnya orang berdoa. Saya terenyuh dan hampir meneteskan air mata. Tetapi saya coba tahan agar tdk ada yg menetes. 

Sesampainya di depan rumah neneknya, ia memeluk ibunya. Air matanya menetes. Demi kebaikannya saya tdk melarangnya utk menangis. Terlebih saya memahami tangisan demikian datangnya dari rasa kasih yg mendalam, seperti tangisan kesedihan yg saya rasakan saat bermimpi ayah meninggal, sebagaimana tetesan air mata yg keluar dari Nabi saat puteranya Ibrahim meninggal dunia. Nabi bersabda,

"Sungguh mata mengalirkan air mata dan hati menjadi bersedih. Kami tidak mengucapkan selain ucapan yang diridhai Tuhan kami. Sungguh kami amat sedih atas kepergianmu, wahai Ibrahim." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Demikianlah Syazwan Asy-Syadziliyyah. Jgn kan terkait musibah yg dialami oleh manusia kesayangannya, musibah yg dialami oleh kucing kesayangannya pun air matanya menetes. https://youtu.be/ziVe1G_glUg?si=KMoLWQZYMkstuZw9

#BiografiCahyana

Sabtu, 25 Mei 2024

Selamat Jalan Mamah Mertua

Sore itu, saya dan kakaknya istri mendiskusikan langkah penanganan kesehatan mertua dgn mempertimbangkan masukan dari tenaga medis yg berkunjung ke rumah. Kesimpulannya, mertua harus dibawa ke RS kembali.

Lepas Maghrib dan makan malam, saya menuju IGD RSU, sesuai saran tenaga kesehatan. Satpam menyarankan saya utk bertanya ke petugas terkait penanganan IGD. Salah satu dari petugas tsb menjelaskan bahwa blankar sedang tdk tersedia dan menunjukan pasien yg ditangani dlm kondisi duduk. Ia menyarankan agar saya mendatangi IGD di RS lain dgn mempertimbangkan kondisi mertua yg harus berbaring.

Informasi tsb saya sampaikan kpd kakaknya istri. Saya menyarankan agar mertua kembali ke RS tempat rawat sebelumnya agar dokter bisa melanjutkan penanganannya. Setelah itu, saya pulang dulu ke rumah utk memenuhi janji membantu mahasiswa yg harus mendaftar seminar proposal esok hari. Mobil sudah saya serahkan ke ponakan agar bisa digunakan utk membawa mertua ke RS. Kepada kakaknya istri saya memberikan masukan, sekiranya kondisi mertua tdk terlalu menghawatirkan, ke RS nya bisa dibawa besok krn pertimbangan hujan lebat. Namun bila kondisinya harus dibawa sekarang, mertua harus dilindungi dari hujan.

Malam itu, saat saya sedang menyiapkan perkuliahan besok, datang kabar mertua meninggal dari ponakan dan anak. Kabar tersebut bersumber dari istri yg menunggu dan membimbing ibunya hingga saat-saat terakhir. Saya hanya bisa menghela nafas, dan segera menyadari hal tsb sudah menjadi takdir yg tdk bisa ditolak. Setidaknya ada banyak orang yg sudah berusaha terbaik utk kesembuhan mertua.

------------------

Selama hidupnya, beliau saya kenal sebagai sosok yg baik dan sangat belas kasih. Beliau menapaki hidup dari bawah, sehingga mudah terenyuh dgn kesulitan yg dihadapi oleh orang lain. Beliau protes kpd istri bila saya membeli minum di mini market atau tdk di warung kecil.

Satu hari sebelum wafatnya, beliau menyebut istri begitu baik dan bertanya, apakah sedang kekurangan? Istri kaget dgn pertanyaan tsb. Namun seperti biasa, istri tdk pernah ingin menunjukan kesulitan apapun kpd ibunya. Itulah sebab beliau sering mengirim bahan masakan ke rumah saat kami dlm kondisi sulit, dan beliau pura-pura tdk tahu soal pengiriman tsb. Insting seorang ibu, indung (ibu) tempat nyalindung (perlindungan) terbaik.

Beliau sangat rendah hati, sampai merasa sungkan bila meminta tolong pada saya. Padahal saya sangat senang bisa membantunya, bahkan dlm urusan rumit sekalipun. Saya tdk mampu menolak bila beliau minta diantar ke mana saja. Bahkan saat beliau meminta saya mengganti mobil yg sempat mogok saat bepergian bersamanya dgn yg baru, saya tdk berani menolak.

Beliau sangat suka mengirim makanan khusus utk saya, sampai istri berkata, ia sebagai anaknya saja tdk pernah mendapat perlakuan seperti itu. Bagi saya itu hanyalah ekspresi cemburu candaan. Tentunya perhatian beliau kpd anaknya sangatlah besar, terlebih istri adalah tangan kanan beliau. Beliau sangat senang melihat foto saya yg sedang memakan makanan tersebut. Istri mengatakan, beliau suka cara makan saya yg terlihat sangat menikmati makanan.

-------------------

Dulu ayahnya istri memberikan buku fiqh utk saya simpan. Setelah meninggal, beliau hadir dlm mimpi dan memberi isyarat tegas bahwa segala harta keduniaan yg saya berikan kpd istri tdk lah penting. Mimpi tsb menguatkan pesan agar saya mengajarkan fiqh atau memenuhi kebutuhan ukhrowi anaknya. Dan ibunya istri telah banyak membantu proses studi doktoral. Beliau mengentaskan sebagian kesulitan yg saya hadapi dlm proses tsb. Dukungannya tersebut bagi saya merupakan pesan agar kebutuhan duniawi anaknya tercukupi. Keduanya memberi pesan yg saling melengkapi agar kami selamat dunia dan akhirat.

------------------

Pagi hari ini, entah kenapa saya ingin menengok mertua. Saya mengunjunginya selepas Dzuhur, kemudian duduk di depannya, mendengarkan suara sakitnya. Hal itu membuat saya marah oleh pertanyaan, knp saya tdk bisa membuatnya sehat? Tapi saya insyaf, tdk semua keinginan bisa terwujud. Cukuplah Allah sebaik-baiknya yg mengurusi. Hingga ketetapan Nya tiba, sosok humoris itu dijemput Malaikat menuju alam berikutnya pada malam hari Jum'at.

Saya bersyukur telah mengizinkan istri yg hari itu merasakan sesuatu akan terjadi utk menginap, sehingga dapat menemani detik-detik akhir ibunya. Keluarga saya dalam formasi lengkap juga telah menjenguk beliau. Istri menceritakan bahwa dlm proses sakaratul mautnya, dahi mertua penuh dgn keringat. Saya sampaikan apa yg pernah saya pelajari, bahwa hal tersebut merupakan kondisi yg baik. Bahkan sebagian pendapat mengatakan, hal tsb merupakan tanda husnul khatimah. Istri yg baru mendengar pengetahuan tersebut mendekat utk melihat dalil yg saya sampaikan.

Dalam riwayat Ibnu Majah, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW menyatakan, "Seorang mukmin akan meninggal dengan keringat di keningnya." Abdullah berkata, “Pada saat hendak meninggal, sisa-sisa dosa dari seorang Mukmin akan segera diseka atau dibersihkan sehingga hal itu mengakibatkan keningnya berkeringat atau basah

Dulu saat sedang menderita sakit gigi, saya meyakini bahwa "Allah yang Maha Kasih kan terus membersihkan diri ini agar kelak dapat bersua dgn Nya dlm kondisi yg layak". 

Di titik ini saya sangat meyakini bahwa seorang muslim tdk boleh merasa lebih baik dari seorang muslim pendosa krn Allah memiliki rahmat dan ampunan yg tdk bertepi utk menghilangkan dosanya, selama tdk menduakan Nya. Merasa lebih baik hanya membuat dosa semakin menggunung, sehingga mungkin saja dosanya menjadi lebih banyak dari orang yg direndahkan.

Semoga Allah mengampuni beliau dan anak menantunya, segala amal kebaikan beliau kepada banyak orang semoga menjadi jalan kemudahan di kehidupan berikutnya. Amin.

#BiografiCahyana