Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Jumat, 26 Juli 2024

Soal Perdebatan Nasab

Di dunia ini, dan bagi mahluk, tdk ada kebenaran tunggal. Kebenaran yg diklaim manusia itu tdk mutlak, berdiri sementara waktu, sampai ada yg meruntuhkannya. Utk persoalan ini, rasanya berlebihan klo sampai melabeli seorang muslim dgn label buruk hanya krn berbeda pendapat. Jgn sampai emosi membuat manusia mengambil alih tugas Tuhan dlm melabeli hamba Nya. 

Seharusnya munculnya kasus nasab keturunan ini membuat umat Islam terlibat dlm pengembangan IPTEK utk penelusuran nasab yg berkontribusi bagi pengetahuan dunia. Kalau outputnya hanya perdebatan yg menyerang pribadi, maka nasib umat ini tdk akan berubah, tetap terbelakang dlm soal IPTEK dan menjadi buih di lautan. Perdebatan seperti ini yg membuat peradaban Islam di masa lalu jadi meredup.

Ada banyak dorongan dlm alQuran bagi umat ini utk berpikir, sampai turun firman Tuhan ttg naik ke langit dgn kekuatan yg bagi kebanyakan manusia saat itu mungkin hanya sebatas cerita mitologis semata. Tapi negara mana sekarang yg meluncur ke luar angkasa dgn kekuatan roket? Umat ini hanya jadi penumpang (astronot) nya saja. Harusnya umat ini belajar dari peradaban Islam di masa lalu yg berhasil mencerahkan bangsa Eropa. 

Dari perbedaan pendapat yg ada, kita melihat perdebatan remeh temeh yg dibumbui oleh kekerasan verbal. Sudah pasti tdk ada IPTEK yg dihasilkan dari hal tsb. Hal tsb memang bermanfaat utk sampel penerapan IPTEK, semisal algoritma utk mendeteksi ujaran kebencian dan sebagainya. Tetapi masa muslim menyediakan diri jadi sampel buruk saja, sementara dari awal umat ini digadang2 berkontribusi besar bagi peradaban, menjadi rahmat bagi semesta alam.

Umat Islam tertinggal dalam pengembangan IPTEK terkait penelusuran nasab keturunan menggunaan DNA oleh umat Yahudi. Alasannya sama seperti saat peradaban Islam atau Kristen mengalami kemunduran di masa lampau, yakni sikap jumud, ga menerima pendapat baru yg mengancam kepentingan kelompok tertentu atas agama. Perlawanan hingga hukuman terhadap pengusung pendapat tsb sdh dilakukan sejak jaman dulu. Tentu saja hal tsb memprihatinkan dan tdk baik bagi peradaban umat manusia.

#PersepsiCahyana

Senin, 01 Juli 2024

Ilmu Penangkal Tipu Daya


Lagi ramai cerita seseorang yg mengaku dapat berkomunikasi dgn Malaikat, ahli kubur, dan apapun di alam ini. Banyak orang percaya begitu saja dgn klaim luar biasa seperti itu. Jadi teringat dulu pernah berinteraksi dgn sosok bercahaya dan bersayap yg mengenalkan dirinya "Ana al-Haq". Bisikan tentang ketuhanan muncul dlm wujud cahaya yg melesat. Bila tdk terkejar, kalimatnya putus.

Saya mengenali rupa Malaikat yg bersayap dari Durotun Nasihin. Tetapi saya mengetahui beragam jenis bisikan dan tipu daya iblis dari Minhajul Abidien, sehingga tdk meyakini sosok tsb sebagai Malaikat Mulhim atau apapun. Saya mengetahui sedikit konsep Ana al-Haq dalam Thowasin nya al-Halaj. Tapi saya mengetahui cara meluruskan faham tsb dari kitab tauhid KH Khoer Affandi, sehingga tdk terjerumus.

Kesesatan manusia terjadi krn tdk cukup ilmu dlm menapaki kondisi spiritual tertentu. Bagi pemilik ilmu, ujian semacam itu menyediakan ilmu baru. Kesesatan dapat dgn mudah menimpa siapa saja yg minim ilmu dan memiliki celah kesombongan. Siapa saja yg merasa layak dianggap sebagai orang saleh atau lebih saleh dari orang lain, ia telah membukakan celah tsb, bahkan bila ia memiliki ilmu sekalipun. Hanya ilmu yg dapat menghindarkan dirinya dari musibah tsb.

#BiografiCahyana

Dunia Pendidikan Kita

Pagi tadi saya berkendara ke luar kota dan kebetulan berada di belakang bus sekolah berplat hitam. Saya berkata dlm hati, "Hebat sekali, kampus saya saja belum punya."

Sudah saya maklumi, bahwa ada sekolah negeri yg biaya utk masuk ke sana melampaui biaya masuk perguruan tinggi. Saya berkata dlm hati, "Andai anak bisa langsung masuk kampus, dana pendidikannya bisa dihemat"

Biasanya dana itu dikumpulkan melalui komite sekolah dlm bungkus sumbangan. Sebagian berdalih, sumbangan diperlukan mengingat dana BOS belum memenuhi seluruh kebutuhan sekolah. Saya bertanya dlm hati, "Kenapa tdk diusulkan saja kekurangan dana tsb kpd regulator, atau melalui anggota dewan yg terhormat?"

Sebagian beralasan, pengumpulan dana itu terdorong oleh semangat berkompetisi utk jadi sekolah terbaik,  Saya bertanya dlm hati, "Apakah instrumen akreditasi tdk dibuat dgn memperhatikan realitas dana BOS?"

Kalau kompetisinya terkait peningkatan jumlah lulusan yg terserap ke sekolah atau kampus favorit sih gpp. Tapi kalau kompetisinya ke arah hedonisme, memenuhi kebutuhan berlebihan, seperti membangun sekolah seperti istana, membeli kendaraan mewah utk operasional, atau mengundang artis band terkenal, rasanya ga perlu sama sekali. 

Apakah sekolah tdk bisa berprestasi dgn tampilan bersahaja, sehingga tdk perlu menyerap dana yg besar dari ortu dan pendidikan jadi lebih terjangkau, tdk membebani warga negara Indonesia? Pendidikan itu penting, tapi dana utk kelangsungan hidup lebih penting bagi manusia. Ada sebagian keluarga yg terpaksa berpuasa atau mengurangi biaya hidupnya, gali lubang tutup lubang utk melunasi hutang terkait dana tsb. 

#PersepsiCahyana

Mesin Tidak Bisa Mengungguli Manusia

Mungkin saja terjadi, mesin mengalahkan pengetahuan seorang manusia. Tapi mesin tidak bisa mengalahkan umat manusia yg diciptakan oleh Tuhan sebagai penguasa dunia. Manusia diberi kuasa utk menaklukan apapun di dunia ini dgn kekuatan yg diciptakannya dan menaklukan ciptaan tsb. 

Kecerdasan itu tdk sebatas intelektual dan emosional, tetapi juga spiritual. Keutamaan manusia terletak pada akal yg tdk sebatas kemampuan otak dlm mempelajari sesuatu. Mesin tdk bisa mengukur mana yg perlu dan tdk perlu, benar atau salah menurut nilai yg dianut. Mesin dipastikan menjadi sosok yg bebas nilai, dalam arti tdk dibatasi oleh keyakinan tertentu yg menjadi ciri khas manusia dan selamanya akan bergantung pada pengetahuan manusia utk berkembang atau agar tetap relevan di sepanjang jaman.  

Tdk semua sumber pengetahuan manusia bisa diakses oleh mesin. Malaikat tdk membisikan ilham kpd mesin. Setan yg menjadi faktor kendali pengetahuan manusia tdk membisiki mesin. Di area ini mesin membutuhkan manusia, tdk bisa mengungguli manusia. Mesin yg memiliki kesadaran religius dan akses ke dunia lain tdk mungkin terwujud krn tdk memiliki kelengkapan ruh dan hati sebagaimana manusia.

#PersepsiCahyana