Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sabtu, 14 Agustus 2010

Perkataan Allah Bagi Para Pencela Agama

Perhatikan firman Allah berikut ini:
Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata: “Kami mendengar”, tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula): “Dengarlah” sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan): “Raa´ina”, dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan: “Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami”, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.(An Nisaa :46)
Perbuatan para pencela agama pengikut fasisme ini sekalipun mereka oknum Kristen sesungguhnya mereka mewarisi perilaku Yahudi di masa lalu.
Kita bisa melihat di sini bagaimana mereka membajak al-Qur’an dengan merubah perkataan dari tempatnya sehingga tafsir atau pemahaman yang terbentuk menjadi sesuatu yang menghinakan agama. Selaras dengan firman Allah tersebut:
Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya.
Mereka membuka komentar dan bersedia berkomunikasi dengan muslim, tetapi sejatinya tidak mau mendengar apa yang disampaikan muslim, karena setiap argumen mereka terbantahkan, mereka tetap saja berketetapan dalam kesesatan pemahaman mereka dan mengesampingkan kemuliaan akal fikiran yang telah membangun argumentasi logis yang meruntuhkan pemahaman keliru mereka tentang Islam. Keadaan mereka digambarkan jelas oleh Allah dalam ayat tersebut:
Mereka berkata: “Kami mendengar”, tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula): “Dengarlah” sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa.
Itikad mereka bukanlah mencari kebenaran, tetapi mencela agama, mengikuti fasisme yang meninggikan ras mereka dan merendahkan ras Islam. Perbuatan mencela agama yang dilakukan digambarkan Allah dalam ayat tersebut:
Dan (mereka mengatakan): “Raa´ina”, dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama.
Terhadap penjelasan dan kebenaran yang telah disampaikan Allah melalui bantahan dan penjelasan muslim berdasarkan kepada ajaran agama Islam yang sebenarnya, seharusnya mereka dapat menerima sekiranya mereka adalah orang yang berkehendak mencari kebenaran dan bukan hendak mencela agama. Allah memberi komentar tentang mereka dalam ayat tersebut:
Sekiranya mereka mengatakan: “Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami”, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis
Allah mengutuk anda wahai para pencela agama, sehingga tidak dapat melihat kebenaran dan berketetapan dalam kesesatan pemahaman semata untuk mencela agama, karena kekafiran (pengingkaran) terhadap ajaran agama yang telah memberi jalan yang lebih baik dari pada situs ini untuk menjelaskan kebenaran dan cara dialog yang lebih baik dibandingkan apa yang kalian lakukan di sini.
Dan untuk anda yang membajak ajaran Islam dari pemahaman yang sebenarnya menjadi pemahaman yang menistakan agama Islam, semata untuk mencari uang dan menggunakannya, Allah mengingatkan:
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih. (Al Baqarah :174)

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya