Nasi kucing, nasi anjing, nasi harimau, nasi monyet, hot-dog, ham-burger, dls, bentuknya tdk serupa dgn hewannya, cuma nama saja. Lain dgn roti buaya, bentuknya buaya banget. Memakan roti yg suka ada dlm nikahan orang Betawi apakah sensasinya seperti makan daging (haram) buaya, menjijikan? Sepertinya enggak ya, rasanya ya tetep roti. Kalau ada yg merasa jijik pasti krn terlalu kuat halusinasinya, melihat roti itu benar2 sebagai buaya. Tetapi seandainya memang dimaklumi dlm roti tsb terkandung bahan yg haram, wajar saja seorang muslim akan jijik atau ngeri saat akan memakannya, walau darurat sekalipun.
Fariduddin Attar pernah menceritakan kisah orang saleh yg punya karomah dlm karyanya Tadzkiratul-Awliya. Setiap dihidangkan kpdnya makanan haram, baik bahannya atau cara mendapatkannya haram, sekalipun ia tdk mengetahui keharamannya, tangannya pasti bergetar dan makanan itu tdk pernah berhasil masuk ke dalam mulutnya. Rasa takut atau ngeri dgn makanan haram membuatnya tercegah dan dicegah dari memakannya.
Beberapa tahun yg silam, saya pernah ngasuh mahasiswa Korsel. Saat itu kita diskusi soal makanan lokal. Kebetulan mereka bawa makanan dlm kemasan dari Korsel. Salah satu mahasiswanya membuka kaleng. Dia bilang makanan itu daging sapi. Mereka menawari saya mencicipinya. Saya secara spontan bergidik, bukan bermaksud tdk sopan, tapi krn takut ada komponen tdk halal di dlm makanannya. Bergidiknya saya bukan krn halusinasi, seakan-akan melihat ada label haram pd makanan tsb, tapi semata krn hati-hati.
Sumber Cara
BalasHapus