Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Minggu, 07 Agustus 2022

Keanehan Netizen BBM (Buru-Buru Marah)

Saya pernah males ngantri di SPBU, sehingga memutuskan utk membeli Pertamax Turbo. Mengisi tangki dgn sekian liter Pertamax Turbo seharga 100rb serasa 50rb pertalite. BBM tsb memang tdk diperuntukan bagi konsumen seperti saya yg cuma pake kendaraan LMPV dgn CC di bawah 1500. 

#Pertamina sendiri menyebut ketiga jenis BBM nonsubsidi itu hanya menyasar pada 5 persen pelanggan Pertamina secara nasional. Kalau melihat daftar kendaraan yg cocok dgn jenis BBM ini kita pastikan pelanggan yg dimaksud adalah pemilik mobil mewah. Buat kalangan tsb yg uang saku hariannya bisa ratusan ribu hingga jutaan, kenaikan sekian ribu per liter itu tdk berpengaruh. Beda dgn kita yg kondisinya berbeda jauh, mungkin ada sedikit rasa penyesalan setelah mengisi tanki mobil dgn jenis BBM tsb.

Anehnya, banyak netizen yg tdk pernah mengkonsumsi jenis BBM tsb sumpah serapah atas kenaikan harganya, sampai bawa-bawa hutang negara, keadilan sosial, dan azab Tuhan. Konsumen yg setiap hari mengisi kendaraannya dgn BBM non subsidi tsb sepertinya menahan tawa melihat reaksi semacam itu, atau bahkan tdk perduli krn tdk ada pentingnya sama sekali. 

Dari sini saya melihat memang ruang medsos kita masih dilingkupi post truth, di mana opini publik dikembangkan oleh netizen dgn emosi buta dari pada fakta. Indeks literasi kita memang rendah, terlebih semangat ricek juga masih lemah, sehingga wajar risiko teratas Indonesia menurut Microsoft adalah penipuan dan hoax. 

#PersepsiCahyana

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya