Tenaga dalam yg pernah saya pelajari merupakan kemampuan untuk memasukan pesan sugesti. Gerakan fisik tangan merupakan bahasa tubuh yg mewakili pesan sugesti, tetapi tdk mutlak diperlukan. Kesimpulan ini berdasarkan beberapa kali percobaan, di mana seseorang dapat bereaksi sesuai sugesti yg saya pikirkan tanpa perlu menggerakkan tangan.
Pesan sugesti bisa diterima atau ditolak, tergantung kemauan atau tingkat kesadaran penerima. Orang yg tdk bisa mengendalikan dirinya saat emosi memuncak lebih mudah utk menerima pesan alam bawah sadar dari siapapun. Seperti orang yg mudah terprovokasi saat emosi. Oleh krn nya, siapapun yg berperan sebagai lawan dlm praktiknya diharuskan oleh instruktur utk menyerang dgn penuh amarah. Tanpa kondisi tsb, sugesti bisa ditolak oleh lawan.
Namun tdk semua harus dalam keadaan marah. Sugesti dapat diterima oleh lawan dalam kondisi mau dipengaruhi, seperti hipnosis. Dlm kondisi demikian, siapapun dapat melepaskan pengaruhnya kapanpun juga. Kesimpulan ini berdasarkan pengalaman, di mana saya dapat bangun sendiri tanpa perlu dibangunkan oleh pengirim sugesti. Waktu itu banyak teman mempertanyakan kondisi tsb. Sayangnya saya tdk menyimak jawaban dari instruktur kpd mereka.
Ada banyak penonton yg mengatakan orang yg menjatuhkan lawan tanpa sentuhan itu bohongan. Pernyataan itu tdk sepenuhnya benar, sebab bohongan itu tdk memerlukan sugesti. Sugesti itu efeknya seperti hipnosis, di mana penerima pesan sama sekali tdk bisa melakukan apa yg menurut pengirim pesan tdk bisa dilakukan, atau akan merasakan apa yg harus dirasakannya. Misalnya, seseorang akan merasakan adanya daya dorong yg berlawanan dgn gerakannya, di mana daya tsb sebenarnya datang dari dirinya sendiri. Ia mengidentifikasi daya tsb sebagai daya orang lain, seperti anak kecil yg memainkan dua tangannya dlm pertarungan dan ia memerankan salah satunya. Istilah tanpa sadar yg saya gunakan ini maksudnya gerakan yg muncul tanpa berusaha mengadakannya. Contoh sederhana gerak tanpa sadar itu seperti gerak reflek.
Komunikasi bawah sadar itu nyata adanya, seperti kita sering mengatakan sesuatu yg sama pd waktu bersamaan dgn orang lain. Kesimpulan itu saya peroleh dari percobaan, di mana saya dgn sekumpulan orang memejamkan mata dan mengosongkan fikiran. Kemudian saya mengimajinasikan cahaya dan objek tertentu, dan ternyata ada orang lain yg mengidentifikasinya dgn persis.
Penjelasan ini hanya sebatas pengalaman pribadi. Di luar sana masih ada pendekatan lain yg digunakan dalam praktik tenaga dalam. Kita tdk berhak menyamaratakan tenaga dalam berdasarkan satu pendekatan yg kita fahami saja.
#PersepsiCahyana
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya