Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah.

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998.

Rinda Cahyana

Dosen PNS yang diperbantukan di Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Rabu, 03 September 2025

Bencana Hoax

 


Suatu bangsa akan cepat hancur bila masyarakatnya mudah terhasut kebohongan hanya krn benci dan kekuasaan lembek terhadap para penghasut hanya krn suka.

Sangat miris melihat sebagian rakyat Indonesia masih rentan dengan hasutan konten hoax di media sosial. Padahal agama mengajarkan kepada mereka untuk tabayun, memeriksa kabar apapun, terutama yang menghasut kebencian. Lebih miris lagi, mereka lupa kalau pencurian itu haram, padahal mereka membenci korupsi. Bahkan ada yang berusaha menormalisasi maksiat dosa dan pelanggaran hukum tersebut dengan membandingkan ukuran pencurian. Katanya, korupsi yang dilakukan oleh pejabat masih lebih besar dibandingkan penjarahan oleh rakyat. Mereka hendak mewujudkan negeri hipokrit yang penuh dengan persaingan antar pencuri kelas kakap dan kelas teri. 

Kejadian baru-baru ini menimpa sejumlah artis yang menjadi anggota dewan. Rumah mereka dirusak dan dijarah. Awal kejadiannya mereka ikut berjoget mengikuti orkestra UNHAN dalam peringatan HUT Republik Indonesia ke-80 di Senayan. Setan Miswath kemudian membuat konten hoax adu domba dgn cara memotong video dan menambahkan caption utk memicu kebencian. Hoax ini berhasil menghasut sebagian rakyat dan  menimpakan musibah bagi artis yg mengapresiasi orkestra anak bangsa dan lagu daerah tersebut. Musibah ini telah menjatuhkan harga diri bangsa. Bagaimanapun, pembuat hoax ini harus dihukum krn telah menghasut perusakan dan penjarahan. Hanya manusia baik yg menyesal atas kesalahannya. 

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu" (Q.S. al-Hujurat ayat 6)

Sangat manusiawi bila kita kecewa dengan kesenjangan sosial dan ketidaksensitifan anggota Dewan terhadap kondisi rakyat. Namun, ketidaksukaan itu harus tetap berada di atas jalan yang benar. Tidak boleh dilampiaskan dengan fitnah dan adu domba. Agama mengajarkan kita untuk bermusyawarah guna menyelesaikan masalah, bukan malah melakukan tindakan yang berkontribusi pada penderitaan rakyat lainnya. 

"Dan janganlah sekali-kali kebencian kalian terhadap sesuatu kaum mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adil­lah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa" (Q.S. al-Maidah ayat 8)

#persepsicahyana


Selasa, 02 September 2025

Perjuangan Penting Saat ini: Melawan Hawa Nafsu

Perjuangan (peperangan atau demonstrasi) yg paling besar adalah melawan hawa nafsu. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Kalian telah pulang dari pertempuran kecil menuju pertempuran besar." Sahabat bertanya, "Apakah pertempuran yang lebih besar itu?" Nabi menjawab, "Jihad (memerangi) hawa nafsu". 

Di antara bentuk penjajahan hawa nafsu paska kemerdekaan adalah pencurian, termasuk di dalamnya penjarahan dan korupsi. Perjuangan yg sulit, sebagaimana dikatakan oleh Soekarno, "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri".

Perjuangan yg sulit karena salah satu ciri manusia Indonesia adalah hipokrit/munafik. Dikutip dari buku Manusia Indonesia halaman 23, Mochtar Lubis dalam pidato Kebudayaan tahun 1977 di Taman Ismail Marzuki mengatakan, "Berpura-pura, lain di muka, lain di belakang, merupakan ciri utama manusia Indonesia sudah sejak lama." Itulah sebab kenapa banyak yg bersikap lantang mengutuk korupsi tetapi dia sendiri seorang pencuri, merusak dan mencuri aset rakyat, menjarah rakyat. 

Oleh krn nya, bila di masa perjuangan kemerdekaan, diklat terpenting adalah yg memberi kemampuan berperang melawan manusia dgn menggunakan senjata api, saat ini yg diperlukan adalah kemampuan berperang melawan diri sendiri dgn menggunakan pendidikan karakter dan latihan pembersihan hati.

#persepsicahyana

Senin, 01 September 2025

Rekayasa Sosial

Masih banyak masyarakat yg terhasut oleh berita hoax atau bohong atau melebih-lebihkan. Misalnya, seseorang di-framing bergembira atas sesuatu, padahal sebenarnya dia bergembira utk sesuatu yg lain. Perkataan kesal seseorang di-framing agar terkesan jahat. Ada juga yg di-framing menjahati rakyat, padahal sedang berjuang menjaga ekonomi negara ini agar tdk kolaps. Caption ditambahkan utk memainkan emosi audien, sehingga hasutan itu berhasil menggerakkan masa. 

Bila emosi telah menyala, gerakan itu mudah dikendalikan oleh hasutan-hasutan yg dijustifikasi oleh narasi menyesatkan yg terdengar masuk akal padahal asumsi liar atau cocokologi. Akhirnya sesuatu yg buruk menimpa orang-orang tsb, negara berhasil dilemahkan atau dilambatkan pembangunannya. Ada banyak orang dlm kelompok masa dan pendukungnya yg kemudian melakukan maksiat dan melanggar hukum.

Inilah yg disebut rekayasa sosial, sering digunakan utk tujuan politik atau kepentingan kelompok tertentu. Internet menjadi senjata rekayasa sosial yg mematikan. Hal itulah yg terkadang membuat pemerintah atau platform medsos membatasi internet dan layanannya, utk mengurangi hasutan atau dampak rekayasa sosial.

Benar apa yg disampaikan Allah SWT, "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (Q.S. al-Hujurat: 6). Padahal serangan ujaran cukup dilawan dgn ujaran, bila tdk melawan atau meminta maaf berarti selesai. Di ruang demokrasi semua orang berhak berpendapat, dan di ruang hukum semua orang tdk boleh melampaui batas (melawan hukum). 

#persepsicahyana

Perdebatan Guru dan Murid


Seseorang yg pernah menjadi mhs saya di masa lalu dinasihati agar melakukan ricek sebelum menuduh orang lain yg bukan-bukan agar tdk tertipu kalangan fasiq yg suka menyebarkan hoax. Dia malah berpaling dan menuduh sikap saya tsb sebagai balas budi kpd Jkw yg telah mengangkat saya sebagai dosen. Tuduhannya keliru krn saya berbakti utk negeri ini sudah 20 thn lamanya. Tanpa diberi tahu, dia seharusnya faham bila nasihat itu kalau bukan sebagai balas budi sama Jkw tentunya krn dia adalah anak didik sepanjang hayat. Pendidikan terus saya jalankan, kapanpun saya bertemu dgn mahasiswa, dan dlm kondisi apapun. 

Saya sudah terbiasa didebat mhs yg tdk sefaham, mulai dari urusan platform teknologi hingga soal pandangan politik. Terkadang saya berhadapan dgn perkataan yg menyinggung. Tetapi saya adalah pendidik dan mereka adalah anak-anak saya. Saya tdk menaruh rasa benci, dan selalu ingin berbuat baik utk mereka. Perdebatan guru dan murid memberikan ujian komitmen pada ilmu pengetahuan dan adab, bukan pada hawa nafsu. Guru dan murid yg lulus ujian akan tetap saling menyayangi dan tdk menaruh rasa dendam. 

#biograficahyana