Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Jumat, 03 April 2009

Tenggelam dalam cinta-Nya [1] - Ihsan

Ingatlah Allah, sehingga Dia senantiasa berada di pelupuk matamu, menggores nama-Nya di wajahmu, dan menggantikan wajahmu dengan wajah-Nya. Ingatlah Allah, sehingga engkau benar-benar mengagumi perbuatan kasih-Nya padamu. Hingga karenanya engkau mencintai-Nya, menyebut-nyebu-a dan membiarkan kemusnahan jiwa-ragamu saat Ia terbit menggantikan dirimu. Hingga engkau menghendaki wajah-Nya dan berkata, "Ya Allah, Engkau saja yang ada dan jangan aku." Hingga engkau berusaha agar semua orang mendapatkan diri-Nya dari dirimu dan berusaha agar dirimu tidak lebih besar dalam hati hamba-hamba-Nya dari pada diri-Nya.

Wahai jiwa, ingatlah bahwa semua yang hidup di muka bumi ini bergantung kepada Allah. Allah yang menghidupkannya, yang mematikannya, dan yang memegang ubun-ubunnya. Segala yang terjadi di muka bumi ini merupakan ketetapannya. Dan segala bentuk keselamatan yang dikehendaki mahluk-mahluk-Nya berada dalam genggaman-Nya.

Maka kenapa engkau tidak mengingat-Nya agar Ia mengingatmu? Padahal dalam segala kesusahan engkau membutuhkan jalan keluar, dan satu-satunya pemilik jalan keluar adalah Ia. Padahal dalam genggaman Allahlah semua jalan yang engkau butuhkan.

Bukankah yang kau kehendaki adalah kemudahan? Maka datang dan mintalah kemudahan itu kepada Allah, kemudian engkau cari di mana Allah letakan yang engkau pintan kepada-Nya. Jika kau temukan, maka berharaplah agar Ia meridloi dirimu karena mendapat apa yang Ia berikan kepadamu.

Kenapa engkau tidak mencintai-Nya agar Ia mengasihimu dan memberi engkau kedudukan baik di sisi-Nya. Apakah engkau tidak merindukan suatu kedudukan, yang mana Allah akan selalu menjagamu dari segala bentuk kehinaan, dan membantumu mencapai tempat kemuliaan dan kehidupan yang selamat?

Sesungguhnya Allah akan memberikan yang terbaik bagi hamba-hamba yang dicintai-Nya. Allah senang apabila hamba-hamba yang dicintai-Nya selalu mengingat dan mendekatkan diri kepada-Nya. Maka Allah berikan kepada mereka karunia kelapangan hati sehingga hatinya mudah mengingat-ingat diri-Nya. Allah berikan kepada mereka karunia ketaatan dalam menjalankan amaliah sunnah, sehingga mereka semakin dekat kepada-Nya. Dan Alloh berikan kepada mereka setelah hatinya bening, jalan-jalan-Nya, agar denganna hamba-hamba-Nya dapat menempuh kehidupan yang diperuntukan bagi hamba-hamba pilihan-Nya.

Sadarah wahai jiwa, bahwa dirimu diliputi kefakiran, Engkau membutuhkan kelapangan dan kebahagiaan di alam hatimu. Sementara orang-orang yang sempurna akalnya memahami bahwa itu semua hanya dapat diwujudkan dengan ahlak yang baik. Dan sadarilah kefakiranmu, sadarilah dirimu yang lemah dan terbatas untuk mewujudkan semangat yang dibutuhkan untuk mewujudkan akhlak yang baik, dan pengetahuanmu yang sedikit dan terbatas untuk dijadikan sumber kelahiran semangat atau referensi bagi segala macam amaliahmu.

Cintailah Allah, karena yang Dicinta akan merasuki si pecinta. Bila cinta-Nya telimpah pada dirimu, maka Ia akan selalu bersamamu. Ia akan melimpahi hatimu dengan petunjuk-Nya dan menghembuskan kekuatan ke dalam ruhmu untuk bisa mewujudkannya. Sehingga apabila kekuatan itu telah melahirkan gerak pada tubuh, maka Ia menjadi tanganmu di saat engkau melempar, dan Ia menjadi mulutmu di saat engkau berbicara.

Sadarilah kelemahanmu dan keterbatasan dirimu dalam memberikan manfaat kepada dirimu dan sesamamu. Sementara dalam kelemahan yang bisa membuat dirimu terjerumus ke dalam perbuatan hina, engkau dibayang-bayangi ancaman kecemburuan atau kebencian Allah.

Maka jadikanlah Allah sebagai penyempurnamu. Cintailah Allah, sehingga Allah menjadi tangan dan kakimu. Dengan keadaan tersebut maka Allah telah melindungimu dari kecemburuan dan kebencian-Nya. Allah menyempurnakan dirimu sehingga engkau bisa melakukan apa-apa yang tidak bisa kamu lakukan. Allah lah yang Maha Sempurna yang menyempurnakan, dana Maha Penolong yang dengan kesempurnaan-Nya mampu menyempurnakan hamba-hamba-Nya sehingga mereka terbebas dari segala kelemahan.

Cintailah Allah, karena yang Dicinta akan merasuki si pecinta. Akhlak Yang Dicinta akan diwariskan kepada pecinta. Akhlak-Nya yang terwujud pada diri hamba-hamba yang dicintai-Nya, akan sangat menghibur para perindu Allah. Karena mereka mengetahui bahwa Allah pemilik akhlak yang baik. Karena dengan melihat akhlak yang baik mereka menjadi ingat kepada Allah dan terhibur dengannya.

Cintai dan ingatlah Allah, karena hanya Allah yang bisa memberikan ketentraman bagi hatimu dan sesamamu. Dalam hati hamba-hamba yang selalu mengingat-Nya, semua orang akan menemukan keindahan dan limpahan sayang-Nya. Maka ingatlah Allah, agar dengannya engkau dapat selalu bersama Allah. Dan semua orang akan mendapatkan manfaat dari indahnya celupan cinta yang menempel pada jiwa dan ragamu.

Jadikanlah jiwamu sebagai jiwa yang dicintai-Nya. Karena sesungguhnya apa yang diberikan jiwa-jiwa yang dicintai-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang lain adalah bentuk sentuhan kasih-Nya kepada mahluk-mahluk-Nya. Rasakanlah sentuhan-Nya dengan merapatkan dirimu dengan hamba-hamba yang mewarisi cinta-Nya, yang mewarisi akhlak-Nya, dan yang mendekatkan dirimu kepada-Nya.

Kenalilah kemahasempurnaan Allah dan kefakiranmu, sampai pada akhirnya engkau meyakini bahwa semua hamba-Nya membutuhkan kedekatan dengan-Nya, santunan-Nya, dan sangat tersiksa dengan hijab yang menghalangi dirinya degan Allah. Lalu sadarlah bahwa apa yang Ia ciptakan berpotensi menjadi hijaban. Maka berusahalah agar selalu membawa siapa saja kepada-Nya, walau hanya dengan mewujudkan sentuhan-Nya melalui akhlak mulia-Nya yang merasuki dirimu. Dan jangan buat dirimu sebagai hijab dengan membuat dirimu dan sesamamu mengingat Allah dan menyadari keberadaan-Nya.

Hiduplah dengan mencintai-Nya yang berdasarkan pengetahuanmu akan keterbutuhan kepada cinta-Nya, hingga engkau merasa tidak dapat hidup tanpa diri-Nya dan senantiasa bergantung kepada-Nya. Hiduplah dengan terus menyadari kefakiranmu, sehingga engkau mengharapkan santunan-Nya dan berusaha menutupi wajahmu dengan wajah-Nya.

Hiduplah, dengan kesanggupan untuk mengecilkan dirimu dan membesarkan Allah, menampakan-Nya dan menyembunyikan dirimu. Sesungguhnya segala sesuatu itu membutuhkan Allah dan mmbutuhkan segala kebaikan yang terlahir dari sentuhan-Nya. Tarik dirimu yang menhijabi, dan wujudkan sentuhan-Nya dengan mewarisi cinta-Nya. Dan hiduplah daam liputan cinta-Nya, sebagai wujud cinta-Nya di muka bumi.

Anggaplah engkau kehilangan wujudmu saat cinta-Nya tidak ada pada dirimu. Karena kini engkau yang membutuhkan cinta-Nya dan yang menganggap dirimu sebagai hijab jika tanpa cinta-Nya, adalah wujud cinta-Nya. Dan karena kini engkau tidak memiliki kehidupan dan kewujudkan apabila cinta-Nya tidak maujud dalam dirimu. Wahai jiwa-jiwa yang tidak dicintai-Nya, carilah wujudmu.

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya