Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Selasa, 12 Januari 2010

Tipu daya ALLAH bagi mereka yang membawa berita bohong tentang Islam

"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar" (QS 24:11)

Sebagian dari penyebar berita bohong tentang Islam menyimpulkan bahwa kebohongan menurut ayat tersebut adalah kebaikan dari ALLAH, atau dengan kata lain bohong itu baik.

Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, "Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu" wahai keluarga Abu Bakar. Kenapa tidak buruk?, karena dengan adanya berita bohong tersebut diperolehlah sejumlah kebaikan, berupa kejujuran perkataan Aisyah yang menolak berita bohong tersebut, kemuliaan yang muncul sebab ALLAH memberi perhatian kepada Aisyah dengan membebaskannya dari tuduhan. Inilah yang dimaksud kebaikan, yakni kebaikan akibat digosipkan, dan bukan kebaikan hasil dari gosip. Setiap orang yang digosipkan, tentu saja mendapat ujian, dan ujian itu baik baginya. Sementara setiap pelaku gosip, tidak ada kebaikan yang diperolehnya dari merusak nama baik orang lain.

Dengan demikian, berbohong itu kebaikan dari ALLAH adalah menurut keismpulan mereka yang bathil, yang tidak menguasai bahasa dan latar belakang masalah. Sementara berdasarkan tafsir yang benar, kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa berita bohong itu dapat memberikan kebaikan dari ALLAH bagi mereka yang digosipkan berupa pahala kesabaran dan kejujuran serta kemuliaan saat terbukti kejujuran yang disampaikan adalah benar; Namun yang menyebarkan berita bohong, tidak ada kebaikan sama sekali dari ALLAH. Bahkan ALLAH menganggap penyebar berita bohong layak diazab-Nya, sebagaimana firman-Nya:

"Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu." (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. (QS 24:14-15)
Berkaitan dengan "Wallahu khairul maakirin" dalam ayat berikut:

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (QS 3:54)

Ayat ini berkaitan dengan segolongan bani israil yang berniat menyerang Nabi Isa, mencelakakannya, dan menyalibnya. Tatkala mereka sudah merasa benci terhadap Nabi Isa, mereka mengadu kepada raja mereka yang kafir, 'Di sana ada seorang laki-laki yang menyesatkan manusia, memalingkan mereka dari menaati raja, dan merusak binatang yang digembalakan, serta diapun anak penzina.", sambil menunjuk orangnya.

Maka rajapun marah dan mengirim pasukan untuk mengejar Nabi Isa, Setelah mereka mengepung rumahnya dan mereka beranggapan mereka akan berhasil menangkapnya, maka ALLAH menyelamatkan Nabi Isa dari kepungan mereka, mengangkatnya ke langit, serta menyerupakan salah seorang pengepung (Yudas) degan Nabi Isa sehingga diyakini oleh mereka sebagai Isa yang sebenarnya. Maka mereka pun menangkap, menyksa, menyalib, dan memakukan pasak di kepalanya. Yang demikian ini merupakan tipu daya ALLAH terhadap mereka.

Apakah Tuhan yang menipu musuh Nabi Isa dianggap rendah derajatnya di mata para penyebar berita bohong tentang Islam itu?

Jika mereka menyebarkan berita bohong dan muslim tidak menjawab, maka akan banyak orang yang menganggap berita bohong itu benar. Tapi berita bohong ini memberi kebaikan bagi muslim, sehingga kami bicara jujur tentang Islam, hingga setiap orang melihat kokohnya argumentasi muslim dan rapuhnya argumentasi mereka, lalu Islampun difahami lebih mendalam oleh setiap orang, dan berita bohong itu lambat laun dianggap sebagai berita basi, yang diulang-ulang tanpa malu, dan orang bosan mendengarnya karena muslim telah menyatakan jawabannya yang tidak dapat dibantah oleh mereka. Inilah tipu daya ALLAH bagi mereka para pembawa berita bohong.

"Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu." (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. (QS 24:14-15)

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya