Minggu 11 Juni 2017, bertempat di Area 306, dilaksanakan pembukaan Pesan Ti Juhri angkatan kelima, kegiatan tahunan setiap bulan Ramadhan yang digelar oleh Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Tahun ini, singkatan "Ti" dari Pesan Ti Juhri berubah kepanjangannya dari Teknologi Informasi menjadi Teknik untuk menggambarkan perubahan komposisi materi yang awalnya serba teknologi informasi menjadi teknik sehingga meliputi teknik industri, teknik sipil, dan informatika sesuai program studi yang diselenggarakan di Sekolah Tinggi Teknologi Garut.
Dulu pertama kali Pesan Ti Juhri saya selenggarakan bersama Komunitas TIK Garut sebagai upaya membukakan pintu kontribusi Agama atau Pesantren terhadap teknologi informasi, atau yang sering diistilahkan Pesantren4ICT. Kegiatan tersebut merupakan pelengkap gerakan ICT4Pesantren Sekolah Tinggi Teknologi Garut sebagai usaha membantu penerapan TIK di lingkungan pesantren.
Istilah Pesantren Teknik pertama kali saya munculkan pada saat Ponpes (Pondok Pesantren) Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Garut masih ada, setelah adanya usulan dari alm DR KH Maman Abdurrahman Musaddad selaku ketua Ponpes agar muatan materi di Ponpes tidak hanya keagamaan saja, tetapi juga dilengkapi dengan materi teknik umum. Gagasan pesantren teknik ini tetap saya usung hingga kini dan diwujudkan walau hanya sebatas buletin atau pesantren tujuh hari saja.
Pesan Ti Juhri tahun ini mengusung tema Hijrah Dua Dunia, dalam pengertian pindahnya manusia dari gelapnya ketidakseimbangan perikehidupan dunia nyata dan dunia maya menuju cahaya keseimbangannya. Hal ini diupayakan dengan menyusun materi yang fokus pada
- Kendali perilaku dan kualitas interaksi antar personal di ruang digital
- Kesehatan diri, tempat, dan pergaulan di dunia tanpa batas
- Pengantar bisnis dan teknologi dalam ekonomi digital
Kegiatan ini merupakan pekan sedekah ilmu, di mana Area 306 selaku penyelenggara menyediakan fasilitas dan peserta bagi siapa saja untuk mensedekahkan pengetahuannya dalam rentang waktu tujuh hari di bulan Ramadhan ini. Alhamdulillah, selain dosen program studi Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang mau bersedekah, prodi Teknik Industri dan prodi Teknik Sipil pun ikut serta dengan diwakili oleh ketuanya masing-masing. Selain itu STAIM (Sekolah Tinggi Agama Islam al-Musaddadiyah) juga menyatakan kesediaannya untuk mengisi dua materi terkait muamalah.
Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) kabupaten Garut mewakili pemerintahan juga menyatakan siap bergabung. Dari unsur masyarakat, turut bergabung Himpunan Alumni Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut, Komunitas TIK Garut yang diwakili Garut Smartfren Community, Relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Indonesia, dan Gabungan UMKM Indonesia.
Pesantren ini diselenggarakan untuk membentuk perilaku masyarakat Indonesia yang produktif dan seimbang. Peserta diberi pemahaman tentang kehidupan digital mulai dari kesadaran personal, silaturahmi, hingga kegiatan meningkatkan rizqi melalui jaringan. Dengan analisis SWOT al-Ghazali yang disarikan dari Minhajul Abidien peserta diharapkan dapat menyadari kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan hambatan alamiahnya; untuk kemudian dikelola dengan baik agar kualitas silaturahmi dan pencarian rizqinya semakin hari semakin baik.
Selain kesadaran tersebut, peserta juga diberi tahu tentang pegangan nilai di dunia digital, yakni karakter digital nusantara. Secara khusus bahasannya nanti mengkerucut pada nilai baik dan buruk dalam konteks silaturahmi dan pencarian rizqi yang bersumber dari agama Islam. Tidak hanya sebatas pemahaman akan nilai, peserta juga diberi pengetahuan tentang kewirausahaan digital dan perintisan usahanya. Selain itu peserta diberi tahu tentang cara penyajian gagasan dengan teknologi dan mendiskusikan gagasan tersebut secara efektif dan efisien agar dapat meningkatkan produktifitas. Semua itu disajikan dalam rangkaian materi selama sepekan.
"Barangsiapa
yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan”
(H.R. Bukhari-Muslim)
Alhamdulillah, peserta juga diundang oleh Smartfren untuk hadir buka bersama di Jemani Hotel pada tanggal 13 Juni 2017, selepas kegiatan di Area 306 untuk buka bersama. Peserta yang hadir dalam pembukaan tadi berasal dari Komunitas TIK SMKN 10 Garut, dan Himpunan Mahasiswa Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Peserta ada yang berasal dari kecamatan Tarogong Kaler, Kadungora, Salawu, Cilawu, dan Garut Kota. Karena ada peserta yang berasal dari perbatasan Tasikmalaya - Garut, maka rangkaian kegiatan tiap harinya diubah, selesai kegiatan asalnya jam 17.00 menjadi 16.00.
Komunitas TIK SMK Ciledug sore itu mengonfirmasi kehadirannya pada hari kedua. Sebelumnya saya telah mengundang juga Himpunan Mahasiswa program studi lainnya dan Himpunan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam al-Musaddadiyah. Hari ini mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Garut tidak ikut karena baru selesai ujian akhir semester.
Komunitas TIK SMK Ciledug sore itu mengonfirmasi kehadirannya pada hari kedua. Sebelumnya saya telah mengundang juga Himpunan Mahasiswa program studi lainnya dan Himpunan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam al-Musaddadiyah. Hari ini mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Garut tidak ikut karena baru selesai ujian akhir semester.
Kegiatan ini saya selenggarakan hanya bermodalkan silaturahmi dan uang spanduk dari program studi Informatika saja. Diskominfo Garut, SMKN 10 Garut, SMK Ciledug khusus diundang karena ada piagam kerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknologi Garut. STAIM diundang karena merupakan mitra tetap Pesan Ti Juhri. Alhamdulillah, pengurus Himpunan Mahasiswa Informatika bersedia membantu operasional kegiatan. Seremoni yang memakan biaya saya abaikan, selain karena tidak ada biayanya juga karena hajat utamanya adalah amaliah sedekah ilmu. Semoga menjadi tambahan pahala berlipat di bulan Ramadhan yang mendekatkan kepada rahmat dan ampunan-Nya. Amien.
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya