Kamis, 31 Oktober 2024, saya berada dj Jakarta Selatan utk melaksanakan tugas dari BPPTIK Kominfo RI sebagai instruktur dlm kegiatan Pelatihan TIK bagi Peserta Disabilitas di kantor YPAC Nasional. Pengalaman pertama melatih peserta disabilitas ini memberikan pengalaman mengajar yg baru. Instruktur harus berperan sebagai ayah yang sabar, bertutur lembut, bekerja dgn ritme yg lambat agar sesuai dgn kemampuan peserta yg terbatas.
Penerjemah yg hadir adalah juru bahasa insyarat yg suka tampil di TV. Ia mengangap gaya bicara saya yg tdk cepat cukup membantunya. Saya salut sama penerjemah yang mampu menyederhanakan penjelasan saya kpd peserta. Saya sampaikan kpd nya kalau gaya tersebut memang bawaan dari dulu. Cuma kadang terpaksa suka cepat dalam menjelaskan sesuatu utk mengejar materi dgn JP, semisal pelatihan JOO bagi ASN yg membuat sedikit peserta, biasanya yg sdh berusia, utk mengulang penjelasan.
Awalnya saya grogi krn takut ada kendala dlm menyampaikan pengetahuan. Tapi pada akhirnya bersemangat dan salut dgn peserta yg secara umum mampu menerapkan rumus excel dgn baik. Perlu kesabaran ekstra saat berinteraksi dgn peserta kategori developmental yg terkesan cuek. Sementara peserta yg terbatas visualnya berkali-kali meminta maaf krn lambat dalam mengoperasikan komputer dan ada beberapa fitur yg tdk dapat diakses. Dgn tersenyum saya jawab, "tdk apa-apa", kemudian menyuruhnya utk skip soal latihan yg dimaksud. Dari awal saya sudah siap melayani mereka dgn menyesuaikan diri krn memaklumi keterbatasan mereka.
Saya begitu terharu krn mereka bersemangat dalam belajar dan berlomba. Saya berpesan kpd mereka utk mengabari bila menang lomba di Vietnam. Tahun lalu Indonesia baru menang juara ketiga. Semoga tahun ini meningkat. Amin.
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya