Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Selasa, 19 November 2019

Saya dan Almamater


Saat kuliah program sarjana dulu, saya menghabiskan waktu dgn membaca aurod dan buku serta menulis buletin. Melalui buletin tsb saya membagikan kutipan dari buku yg dianggap bermanfaat, sebagai tambahan pengetahuan bagi orang lain ataupun masukan utk kampus. Di antara masukan yg berbuah aturan kampus adalah artikel yg berjudul Menggunungkan Ilmu. Aturannya mewajibkan setiap calon wisudawan utk menyumbangkan buku ke perpustakaan.

Di tengah keasikan tsb, saya diminta oleh ketua prodi Informatika utk membantu koordinator Laboratorium Komputer dlm urusan penanganan perangkat komputer dan jaringan. Saat itu saya menerima permintaan tsb dgn harapan agar segala bantuan yg diberikan dapat menjadi jalan pensucian diri, berbuah pahala kebaikan dan terhapusnya dosa.

Rupanya penanganan perangkat tsb menyita waktu sehingga intensitas aurod, membaca dan menulis saya menjadi menurun. Buletin yg biasanya terbit setiap bulan kini menjadi tdk terbit lagi. Tetapi saya menerima manfaat pengalaman lapangan yg tdk diperoleh di kelas. Berkat pengalaman itu dulu saya diterima kerja sebagai staf IT di Jakpus selepas lulus.

Itulah saat pertama saya melaksanakan kegiatan pengabdian kpd almamater. Dgn niat memajukan TIK almamater, saya bangun infrastruktur TIK kampus secara sukarela. Kegiatan berbagi pengetahuannya disajikan dlm bentuk seminar dan pelatihan yg diikuti oleh adik tingkat. Ketua kampus sangat senang dgn kontribusi saya baik gagasan PUSTEKOM ataupun proyek pengembangan infrastruktur TIK kampus sukarela yg saya kerjakan. Beliau selalu telp saya bila ada kebutuhan TIK baru di kampus.

Selepas lulus, saya tdk segera pulang kampung. Dlm perjalanan ke luar kompleks saya dipanggil oleh ketua kampus. Beliau menanyakan perihal rencana kerja saya dan menawarkan utk bisa bergabung di almamater. Saat itu saya tdk memberi kepastian, krn dlm benak ini blm terfikir apakah saya masih lama di Garut atau tdk. Hingga kemudian ketua prodi mendatangi saya ke Laboratorium dan meminta kesediaan saya utk diplot menjadi asisten responsi mata kuliah. Saat itu saya menyatakan kesediaan tetapi dgn memohon pengertian beliau bila suatu saat saya berhenti di tengah jalan krn hrs pulang kampung.

Itulah saat pertama kali saya menjadi pegawai di kampus almamater. Beberapa saat setelah menjalani tugas asisten responsi tsb saya berkata dlm hati, bahwa niat saya bukan utk membantu ketua kampus, tetapi berkhidmat kpd pendiri yayasannya, yakni Prof KH Anwar Musaddad.

Dlm perjalanan berkhidmat tsb, saya sangat menikmati proyek relawan terkait pengembangan infrastruktur TIK yg melibatkan adik2 tingkat beberapa angkatan, hingga terlahir Unit Pelaksana Teknis Sistem Informasi dan Organisasi Mahasiswanya yg bernama Komunitas TIK selaku inkubator SDM relawan. Beasiswa kampus utk studi S2 saya manfaatkan sebaik mungkin utk memahami sistem informasi, dan berakhir dgn hasil berupa organisasi Unit Sistem Informasi yg disahkan oleh kampus pd tahun 2008. Renstra nya adalah hasil tugas mata kuliah.

Biaya pengembangan sejumlah aplikasi Sistem Informasi kampus selama lebih dari 7 thn hanya saya mintakan 10% nya saja kpd kampus, dgn biaya pemeliharaan gratis setiap bulannya. Beberapa malah 0% alias gratis, demi almamater tercinta. Semangat berkhidmat itu saya pelihara dgn serius. Energi, fikiran, kemampuan, waktu, dan terkadang uang saya berikan kpd almamater dan demi almamater. Saya adalah mahasiswa dan alumni yg merasa sadar bila almamater ini maju tdk dgn sikap saya yg berpangku tangan atau menuntut, tetapi dgn berbuat banyak.

Saya merasa bersyukur dapat mengenal sosok pendiri yayasan lebih dalam saat membantu pembuatan konten grafis dan pemodelan dlm proses pengerjaan buku biografi beliau. Dan puncaknya, saya berhasil menuangkan pemahaman pribadi atas pemikiran beliau dlm kurikulum prodi yg saya pimpin di penghujung masa kepemimpinan pd tahun 2019.

Akhir-akhir ini saya berfikir, di usia 40 thn ini saya semestinya kembali ke dunia awal yg ditekuni sebelum membantu kampus. Dunia yg dihabiskan dgn membaca dan menulis, tdk dlm posisi sebagai pegawai kampus. Saya melihat dunia tsb lebih menyenangkan dan menenangkan. Saya lebih banyak menginteraksikan pemikiran kpd orang lain dari pada berinteraksi dgn emosi orang lain. Emosi yg kadang menurut saya tdk penting atau tdk perlu, tetapi kenyataannya memang di dunia tsb terlihat seakan penting adanya. Utamanya saya ingin kembali kpd aurod yg dapat menjejakan kaki saya menuju pertemuan dgn sang guru.

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya