Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Selasa, 19 November 2019

Lingkungan Kreatif Sekolah Dasar

Di waktu kecil saya senang memandangi gambar bangunan yg dibuat dgn menggunakan benang wol. Saya mencoba membayangkan bagaimana rupa bangunan dgn menara itu di dunia nyata. Agak horor memang bangunannya. Lukisan wol strimin itu buatan mamah, terpajang di dinding rumah selama waktu saya tumbuh berkembang di sana.


Di masa SD (sekolah dasar) dulu, lingkungan belajarnya sangat mendekatkan saya kpd kegiatan-kegiatan kreatif. Saya menerima stimulus kreatifitas dari siswa SPG, guru, teman, dan buku.

Teringat ada siswa SPG (sekolah pendidikan guru) yg masuk ke kelas kami dan mengenalkan praktik seni. Ada yg menggunakan spirograph sehingga menciptakan bentuk yg menarik. Saya waktu itu sekalipun ingin tapi tdk berhasil membelinya. Ketertarikan kpd bentuk geometri itu terus mempengaruhi saya hingga saat kuliah. Saya begitu antusias saat membaca buku Niclaus Wirth yg menyajikan kode program utk membuat gambar geometris. Membuat grafik sinus dgn mesin menjadi impian saya sejak memainkan kalkulator scientific warisan kakak semasa SMA.

Gambar Ilustrasi

Ada juga siswa SPG yg mengajarkan gambar dgn kombinasi warna. Bentuk akhirnya mirip batik. Saya sangat menikmatinya sehingga berhasil membuat banyak gambar tsb. Sayangnya gambar-gambarnya tdk tersimpan. Tetapi saya masih ingat cara membuatnya sampai sekarang.

Guru SD pun sangat menstimulus kemampuan kami dlm berkerajinan. Dulu kami diajari cara membuat kerajinan dgn bahan berupan papan, paku kecil, dan benang. Dgn bahan tsb kami membuat bentuk sesuai minat. Saat itu saya sangat berusaha membuat bentuk perahu dgn melihat contoh miniatur perahu oleh-oleh dari kakak.

Gambar Ilustrasi

Selain itu kami diajarkan membuat kerajinan dgn menggunakan sabun cuci. Saat itu saya berusaha mengukir sabun berwarna biru tsb utk dapat menyerupai Candi Prambanan. Aktivitas mengukir tsb walau mengasikan tetapi tdk terlalu membuat saya menekuninya. Saya lebih banyak menjadi penikmat saja, termasuk menikmati karya bunga mamah yg dibuat dari sabun mandi.

Gambar Ilustrasi

Pekerjaan yg agak menantang tetapi mengasikan adalah membuat kerajinan dgn bahan ram nyamuk, kawat, adukan semen, dan cat. Saat itu saya berusaha membuat gua lengkap dgn stalaktit dan stalaknit nya, berdasarkan ingatan saat berkunjung ke beberapa gua di Pangandaran.


Kerajinan yg menggunakan cat besi dan air juga saya dapatkan di SD. Kami diajari cara mewarnai kendi tanah. Awalnya air di ember diputar, lalu beberapa cat dituangkan sehingga tercampur dan berpola. Lalu kendinya dicelupkan. Saat itu sedang musim kaos dgn pola warna demikian. Saya dibelikan kaos seperti itu oleh orang tua di pameran pembangunan.

Gambar Ilustrasi

Kerajinan lain berkaitan dgn fisika, dikerjakan secara berkelompok. Jauh sebelum tugas kerajinan tsb, saya adalah anak yg suka bongkar mainan tetapi tdk bisa pasang. Bagian mainan yg menarik perhatian saya adalah dinamo, kabel, dan batere. Saya pernah berusaha membuat pesawat dgn baling2 dari kaleng di rumah teman. Mungkin itu juga yg membuat saya memutuskan utk membuat rumah kincir Amsterdam saat kerja kelompok. Dindingnya dari triplek, rangkanya dari kayu. Kincirnya berputar dgn dinamo.


Selain guru, buku yg dipinjam dari perpustakaan juga menstimulus kerajinan. Teringat saat itu saya berusaha membuat senapan karet sesuai panduan buku kerajinan. Di saat banyak anak sebaya di kampung membuat senapan karet berbahan bambu yg pelatuknya dioperasikan dgn jempol, saya dgn merujuk kpd buku tsb berhasil membuat senapan dari kayu yg pelatuknya dioperasikan dgn telunjuk. Tapi saya juga punya senapan bambu, dgn dua pelatuk, terinsfirasi senapan yg digunakan Rambo yg ada pelontar granatnya.

Gambar Ilustrasi

Anak jaman sekarang sangat mudah menciptakan miniatur kota impiannya dgn aplikasi simcity atau minecraft. Dulu saya pake bungkus kotak obat utk mengadakan gedung2. Didirikan di atas hamparan kardus. Bencana di aplikasi simcity terjadi secara maya, sementara bencana kebakaran di miniatur yg saya buat benar2 krn dibakar api.

Gambar Ilustrasi

Tentang kardus, teringat dulu pernah membuat perahu. Bagian pertama yg dibuat adalah kerangka perahunya. Setelah itu dinding kapalnya, lalu tiangnya. Inilah kerajinan kontruksi monumental yg pernah saya buat saat SD. Hasil belajar otodidak dari buku kerajinan yg dipinjam dari perpustakaan. Ketertarikan thd kerajinan tsb juga dipengaruhi oleh teman bermain di samping rumah yg sangat kreatif membuat beragam mobil dari bungkus rokok dan kardus.

Gambar Ilustrasi

Pengalaman tsb lah yg membuat saya suka agak marah kalau istri mulai ikut campur dgn tugas kerajinan anak, atau anak merasa tdk mampu mengerjakan tugas kerajinan. Dgn pengalaman berkerajinan yg saya miliki, saya meyakini, setiap anak mampu berkerajinan secara mandiri, asal ada minat dan kemauan keras utk belajar.

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya