Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Rabu, 11 Januari 2023

Keterkenalan


Garut, 11 Januari 2023. Suatu saat guru saya, DR Nanang, mengatakan saya adalah maskot kampus tempat saya bekerja. Saya belum memahaminya sampai bertemu pejabat dari kampus lain pada hari ini di bengkel mobil. Kebetulan saya sedang memeriksakan mobil yang roda kanannya bergetar hebat di jalan tol saat pulang kemarin dari Bandung. Beliau mengatakan kalau mendengar nama kampus saya, maka secara otomatis akan mengingat saya yg selama ini melaksanakan kegiatan di tengah masyarakat dgn membawa bendera kampus. Informasi serupa sebelumnya pernah disampaikan oleh adik tingkat, Fahmi Taufiq Zain kepada saya.

Jauh sebelum adanya informasi tsb, saya pernah mengunjungi Kemenkominfo utk menghadiri FGD di Direktorat Pemberdayaan Informatika. Saat itu ada karyawan kementerian yg bertanya perihal asal kami. Saya jawab, dari Garut. Karyawan tsb kemudian berkata, oh dari Sekolah Tinggi Teknologi Garut . Rupanya eksistensi relawan TIK yg saya bangun di Garut telah menjadi fitur kampus. Orang mungkin tdk mengenal saya, tetapi fitur tersebut membuat orang lain teringat dgn kampus tempat saya bekerja. Saya menyimpulkan orang melihat kampus pada diri saya, atau saya menjadi kaki dan tangan kampus di tengah masyarakat.

Pernah suatu ketika saya diminta utk menurunkan intensitas kegiatan di tengah masyarakat. Permintaan tsb tdk saya penuhi krn saya melaksanakannya untuk memenuhi panggilan nurani, ingin membantu pemerintah dan masyarakat, bukan krn motif ingin terkenal. Dalam kamus hidup saya, keterkenalan bukan sesuatu yg perlu dicari. Bagi saya, menemukan cara utk menjadi orang yg bermanfaat itulah yg harus dicari. Selama ini Tuhan memudahkan jalannya, sehingga saya tdk kesulitan utk mengikuti cara tsb, walau banyak rintangannya.

Saya pernah berkata kpd kolega di kampus agar tdk perlu khawatir dgn kepentingan terkait keterkenalan, sebab saya hanyalah jalan keterkenalan kampus. Saya tdk terobsesi dgn keterkenalan. Itulah sebab knp tdk sulit bagi saya utk menolak rekomendasi dari kolega di Kemenkominfo, DR Bonifasius Wahyu Pudjianto, sebelum beliau pindah ke Bekraf, utk mendapatkan penghargaan dari Wakil Presiden krn menganggap ada pegiat di luar sana yg mungkin jauh lebih baik. Pada akhirnya saya mendapat penghargaan dari Presiden krn pengabdian saya selama 10 tahun, dan kalau ada rejekinya saya dapat memperolehnya kembali dua kali. Saya juga tdk menggebu saat akan menerima KomTIK Award dari Gubernur, sehingga tdk sulit memutuskan utk absen dlm upacaranya di lapangan Gedung Sate. Saya menjadikan KomTIK Award yg kedua terkait program #rtikabdimas sebagai jalan motivasi bagi mahasiswa, sehingga meminta mereka dari pengurus Komunitas TIK utk menerimanya. Mereka sangat senang dan mensyukurinya.

Objek keterkenalannya adalah kampus, bukan saya. Dgn atau tanpa menyematkan logo kampus, ada banyak orang di luar sana yg mengenali kampus dari wujud saya. Bagi saya tdk ada masalah, sebab yg dicari selama ini bukan keterkenalan, tetapi bagaimana menjadi sivitas akademik atau insan yg bermanfaat. Tuhan telah mengaruniakan kpd saya suatu cara memberi manfaat kpd kampus melalui manfaat yg saya berikan kpd pemerintah dan masyarakat semampu yg bisa dikerjakan. Sejalan dgn pesan ketua STTG, alm KH Ir Abdullah Margani Musaddad dlm wisuda sarjana kami dulu yg berdasarkan hadits Nabi, agar menjadi insan yg bermanfaat. 

Seseorang yg menjadi hamba Tuhan yg sebenarnya tdk akan berusaha mengadakan Aku yg lain selain Tuhan, bahkan akunya sendiri. Ia senantiasa berupaya agar Aku Nya lebih nampak dari pada dirinya dalam setiap kebajikan yg dikaruniakan kpd dirinya. Saya masih belum layak utk mencapai kondisi demikian, namun setidaknya saya merasa bersyukur saat kampus lebih terlihat atau diingat oleh orang lain saat berkegiatan. Mungkin itulah knp saya diberi nama "Cahya na" atau "Cahaya NYA", bukan aku sendiri yg dimaksud oleh kata "nya", tetapi AKU lain yg lebih penting utk dikenal oleh banyak orang dari pada diri sendiri. Pikiran tersebut adalah jalan penghambaan kpd Tuhan dan pengabdian kpd mahluk Nya yg saya pilih.

#BiografiCahyana

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya