Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah.
Program Studi Teknik Informatika
Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998.
Rinda Cahyana
Dosen PNS yang diperbantukan di Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005
Minggu, 31 Agustus 2025
Menjaga Indonesia
Sabtu, 30 Agustus 2025
Penjahat Demokrasi
Saat ini, kekuatan masa besar yg damai dan kekuatan medsos sudah cukup utk menimbulkan simpati dan mempengaruhi pembuat kebijakan. Selama pintu aspirasi dan koneksi internet tdk ditutup, tdk ada alasan anarkis. Pengrusakan atau kerusuhan dapat menurunkan simpati, membelokan tujuan ke arah kejahatan, seperti pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, dll. Bangsa ini jgn jatuh pada kesalahan dua kali.
Miris sekali apa yg saya lihat di medsos. Ada banyak penjahat yg memprovokasi utk melakukan perusakan aset rakyat, melakukan kekerasan kpd orang lain, dan bahkan melebar ke aset sesama rakyat yg tdk ada hubungannya. Banyak konten hoax yg dibuat utk mengadu domba. Sebagai pembenci kejahatan, saya hanya bisa melaporkan komentar jahat seperti itu dgn harapan akunnya diblokir, sehingga rekayasa sosialnya tdk membuat orang-orang bodoh menjadi pion kejahatan mereka.
Sebagian rakyat sudah hilang adab di depan Gubernur yg mau menemui rakyat. Bahkan muncul teriakan pelecehan pada perempuan yg berada di sekitar Gubernur. Penjahat dlm demokrasi memang cuma numpang utk melampiaskan kejahatannya, maling teriak maling, batu ujian bagi siapapun yg memiliki tujuan mulia. Para penjahat ini merusak demokrasi dan citra demonstran yg berniat mulia.
Bila demonstrasi damai, tdk disusupi penjahat demokrasi, rasanya tdk akan ada pertarungan di jalanan di antara rakyat (aparat dan non aparat). Tidak akan ada lurah yg dipukuli dan mobilnya dirusak krn dituduh anggota dewan, sopirnya nabrak sana sini krn panik dgn para penjahat ini. Mulai dari gerobak dagangan hingga motor tertabrak akibat kepanikannya. Untunglah tdk ada korban jiwa akibat panik tersebut, seperti dlm kecelakaan yg melibatkan aparat dan ojol. Mobil mewah dirusak dan dijarah dgn dalil tuduhan yg sama.
Kamis, 28 Agustus 2025
Selamat Jalan Bunda Inge
Beliau ibu DR. Inggriani Liem atau lebih dikenal dengan nama ibu Inge, dosen senior Informatika ITB. Perjumpaan pertama saya adalah saat mengikuti kelas beliau, Rekayasa Perangkat Lunak di ITB. Namun ada momen yg membuat saya hingga saat ini membantu upaya beliau membangun kemampuan berpikir komputasional (CT) di Indonesia.
Saat itu saya menjabat ketua program studi Informatika. Salah satu tugas yg diemban adalah memonitor tugas belajar dosen. Kebetulan pak Rickard Elsen, dosen Informatika, adalah bimbingan beliau. Saya menemui beliau di ruang dosennya. Saya memperoleh sambutan yg hangat dan promosi pengabdian.
Beliau mengajak saya makan siang bersama. Dalam pertemuan itu beliau menceritakan tentang Bebras Indonesia dan menawari saya tanggung jawab sebagai ketua biro di Garut. Akhirnya kampus di Garut menjadi Sekolah Tinggi pertama yg ada dalam jaringan Bebras Indonesia. Beliau sangat selektif memilih kampus sebagai biro Bebras, sehingga tdk serta merta menerima jaringan Relawan TIK Kampus yg saya miliki. Bebras Indonesia merupakan bagian dari kegiatan Tantangan Bebras yg berlangsung di berbagai negara.
Dalam perjalanan berikutnya saya diajak menjadi pengurus Bebras Indonesia. Salah satu usaha membantu organisasi ini adalah menjadikannya sebagai bagian dari program Google for NGO. Hingga saat ini tugas pengelolaan email masih diemban. Tugas ketua biro diserahkan kepada ibu Dewi Tresnawati.
Sebagai pengurus, saya berusaha untuk mempromosikan Bebras dan CT ke Kemenkominfo RI dan Kemenag RI. Alhamdulillah, Prof Ali Ramdhani menyambut baik dan menjalin kerjasama penerapan CT di lingkungan Madrasah. Saat menjabat sebagai ketua Saka Informatika Kwarcab Garut, saya memperoleh bantuan kegiatan dari Kemenkominfo RI dan mengundang bu Inge sebagai salah satu narasumbernya.
Dalam kesempatan sebagai narasumber tersebut, bu Inge menunjukan perhatiannya pada hemat energi. "Kamu sudah saya anggap sebagai anak. Saya menasihati kamu agar menutup jendela bila AC dinyalakan", ujar beliau. Beliau juga memberikan pemahaman tentang "smart" yg saya usung sebagai tema kegiatan dlm sesi seminar tersebut. Namun yg lebih penting, saya berhasil mempertemukan Kemenkominfo RI dengan beliau di kampus, sehingga mendapatkan insight tentang pentingnya CT.
Interaksi dgn beliau terakhir kali di WA, 30 Juli 2021, terkait studi doktoral di ITB. Beliau mendo'akan saya cepat lulus dan mengulangi do'a tsb beberapa tahun kemudian di FB. Beliau menanyakan rencana topik penelitian. "Siapa tahu bisa kasih asupan paper2 kalau aku pas nemu", ujar beliau di WA.
Beliau masih ingat video yg dikirimkan di WAG Bebras, mobil tim Bebras yg berjuang melewati jalan longsoran saat berkegiatan Bebras di Cisewu. "Memetakan kesiapan infrastruktur IT aja khususnya utk pendidikan. Akan keren tuh bikin dashboardnya 😊 Dihubungkan sama tingkatan literasi dan berpikir. Pengalamanmu nyopir honda imut2 ke daerah itu salah satu background storynya. Goalnya utk bangun small contextual smart societies.", tambah beliau.
Beliau sosok religius. Nampak beliau berdoa sebelum makan dan memberikan nasihat-nasihat baik yg universal. Beliau pernah bercerita bahwa pandemi Covid 19 membuatnya lebih dekat dengan Tuhan. Beliau juga sosok yg sangat cair dan beradaptasi dgn lingkungannya. Term Islami seperti "Alhamdulillah" atau "Insya Allah" saya dengar dlm percakapan. Demikian halnya disampaikan oleh Prof Ali saat berinteraksi di Kemenag. Hal tsb menjelaskan beliau sosok plural yg sudah menjadi pelayan bagi umat manusia.
Hari ini, 28 Agustus 2025, beliau wafat di Bandung. Pelayanan beliau kepada saya, bangsa, dan negara sangat baik. Semoga kebaikan dari pelayanan beliau dapat saya ikuti. Saya meyakini, Allah tdk mempertemukan dan mendekatkan kpd siapapun, melainkan utk menguatkan perjalanan hidup. Terima kasih bunda atas segala amal baktinya.
#biograficahyana