Siswa adalah manusia yg berhak memperoleh layanan prima sebagaimana orang dewasa. Termasuk layanan MCK yg layak atau nyaman. Teringat dulu di SD dan SMA, kondisi toilet murid sangat tdk nyaman. Mulai dari kotoran yg teronggok, hingga kondisi toilet yg sempit dan bau. Di SMA beberapa siswa nekad menggunakan toilet guru yg lebih layak. Baru kemarin lalu saya terpaksa menggunakan toilet sekolah yg rusak kuncinya krn kebelet pipis.
Sewaktu SD dan SMP, saya lebih memilih pulang ke rumah bila ingin buang hajat. Kebetulan rumahnya dekat. Di SMA, saya memilih utk menggunakan toilet masjid di luar sekolah yg terbuka tetapi bersih. Syukurlah guru piket tdk pernah melarang, mungkin krn menganggap saya tdk akan bolos sekolah atau krn saya aktif di organisasi.
Gubernur KDM berencana menyediakan satu toilet utk satu kelas. Saya berharap agar toilet tdk bersatu dgn kelas krn tdk akan nyaman buat siswa yg ingin BAB. Sediakan toilet dekat dgn kelas dan jumlahnya memadai. Yg terpenting, toiletnya wajib bersih dan harum, kuncinya berfungsi dgn baik, gayung nya tersedia, ada sabun cuci tangan. Guru dan murid merasa nyaman menggunakan toilet yg sama. Sudah saat nya tdk membedakan toilet pendidik dan peserta didiknya.
#biograficahyana
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya