Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sabtu, 28 Februari 2009

Kekuasaan-Nya Dalam Adanya Aku

Sesungguhnya aku berada di dalam penguasaan Alloh dan tak dapat melepaskan diri dari pada-Nya. Jika aku faham tentang kelemahanku dan penguasaan-Nya, maka aku akan yakin betapa aku akan sangat membutuhkan Alloh. Aku membutuhkan bimbingan-Nya dalam menghadapi keinginanku, karena aku tahu Alloh memutuskan perkaraku tidak berdasar kepada keinginanku, tetapi kepada keinginan-Nya.

Aku tahu bahwa hidup ini berdasar kepada atau terikat oleh takdir yang Alloh tetapkan. Walau demikian aku tidak boleh merasa tersiksa karena ikatan-Nya. Apabila aku merasa tersiksa, maka termasuklah aku kepada golongan yang menyombongkan diri karena bodoh dalam memahami hakikat penciptaan dirinya. Apabila aku ingin lepas dari ikatan-Nya, maka jadilah aku sebagai golongan yang tidak beriman sepenuhnya kepada Alloh.

Kenapa aku harus meminta-Nya agar melepaskan ikatan ini, padahal Alloh adalah Tuhan yang menguasai seluruh ciptaan-Nya? Bukankah yang tidak boleh mengikatku hanyalah mahluk saja? Sebab apabila mahluk mengikatku aku tidak akan merdeka. Padahal kemerdekaan adalah hal penting yang dapat meringankan beban hidup di dunia ini, beban ikatan-Nya.

Aku tidak akan pernah dapat memerdekakan diri dari kekuasaan Alloh, sebab aku atau siapapun tidak dapat mengalahkan-Nya. Aku harus tunduk di bawah kekuasaan Rabb yang telah menciptakanku. Dengan penyerahan diri kepada-Nya, aku akan beroleh kemerdekaanku. Tanpa penyerahan diri, kemerdekaan itu akan pergi dan siksa menimpaku.

Apabila Alloh memberikan kemerdekaan kepada ku dari ikatan-Nya, maka aku akan hancur binasa. Apabila kemerdekaan itu ada padaku, maka berarti aku diberi kekuasaan yang sama dengan Alloh oleh Alloh. Dan itu mustahil sebab hanya Alloh Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada satu mahlukpun yang memiliki kekuasaan yang sama dengan kekuasaan-Nya, apalagi mengalahkan kekuasaan-Nya. Tuhan tidak akan memberikan kekuasaan-Nya kecuali kepada diri-Nya, karena tidak ada Tuhan selain Dia. Dan kekuasaan itu tidak dapat dimiliki oleh selain-Nya.

Aku tidak dapat lepas dari penguasaan-Nya setelah aku tercipa. Yang lepas dari kekuasaan-Nya adalah sesuatu yang belum atau tidak tercipta. Sesuatu yang berada dalam diri-Nya, sehingga tidak disebut mahluk-Nya. Ia adalah Alloh, yang kekuasaannya dikuasai oleh kehendak-Nya.

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya