Terpapar Covid-19 itu bukan aib. Kecenderungan utk mengolok2 orang yg terpapar Covid-19 adalah aib diri. Memperturutkan kecenderungan tsb sehingga orang lain melihatnya adalah sama dgn menunjukan aib.
Seharusnya aib diri disembunyikan dari pandangan orang lain agar kebusukan hati tetap tersembunyi. Kebusukan hati itu harus diobati, bukan utk dipertontonkan.
Masker yg dikenakan utk mencegah penularan penyakit lahir memang tdk dapat mencegah keluarnya perkataan buruk yg menularkan penyakit batin. Namun ingatlah, boleh jadi terbukanya aib dgn sengaja menjadi tanda datangnya ujian.
"Janganlah menampakan suatu kegembiraan kepada saudara mu (yg terkena ujian), hingga Allah merahmati nya dan menimpakan ujian itu kepadamu" (HR At-Tirmidzi)
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya