Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Minggu, 26 Maret 2017

Rikza pun Berangkat ke Thailand


Dahulu saya punya beberapa orang mahasiswa yang membantu penyediaan TIK, informasi, dan pengguna terlatih di Unit Sistem Informasi secara sukarela, di antaranya adalah Muhammad Rikza Nasrulloh dan Iqbal M. Hikmat. Keduanya selalu ikut dalam kegiatan Relawan TIK Indonesia yang saya buat bersama pegiat TIK lainnya di kabupaten Garut, termasuk menemani Korea IT Volunteers. 


Suatu ketika ada pengumuman dari Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika di dalam grup Relawan TIK Indonesia tentang rencana memberangkatkan Relawan TIK Indonesia sebagai Relawan TIK Internasional ke Thailand. Saya kemudian mendorong kedua mahasiswa yang sudah teruji penguasaan bahasa Inggrisnya untuk mendaftarkan diri. Alhamdulillah mereka ternyata mau dan mengirimkan lamarannya kepada Kementrian mewakili Relawan TIK Garut.

Setelah itu saya tidak mengikuti perkembangan rencana keberangkatan ke Thailand tersebut. Tiba-tiba pak Boni dari Kementrian menghubungi dan menanyakan apakah Rikza merupakan Relawan TIK Garut? Beliau menjelaskan Kementrian telah memilih empat delegasi Relawan TIK Indonesia untuk berangkat ke Thailand, hanya saja satu di antaranya mengundurkan diri. Beliau menawarkan kesempatan mengganti satu personel tersebut kepada Rikza melalui saya. Namun Rikza harus bisa menyiapkan segala kebutuhannya, termasuk Passpor dalam waktu yang sangat singkat. Semuanya saat itu bergantung kepada jawaban saya di hand phone. Bismillah, sayapun memutuskan untuk menyanggupinya, sehingga tercatatlah Rikza sebagai pengganti salah satu delegasi. 

Kabar tersebut kemudian saya diskusikan dengan Prof Ali Ramdhani, beliau membantu menghubungi kolega di Pemerintah Kabupaten Garut untuk mendapatkan bantuan pengurusan Passpor yang cepat. Saya sama sekali tidak berfikir pengurusan itu memerlukan uang. Namun alhamdulillah, kampus memberi pinjam uang sehingga pengurusan passpor nya lancar. Saya berjanji akan mengembalikan pinjaman tersebut sepulangnya Rikza dari Thailand. 

Keberangkatan Rikza tersebut bukan hanya kebahagiaan saya selaku Dosennya, tetapi juga Relawan TIK Garut. Syukurnya orang tua Rikza mendukung keberangkatan anaknya ke Thailand. Rikza di Thailand melaksanakan tugas Relawan TIK yang juga pengabdian kepada masyarakat selama dua bulan dari tanggal 17 Oktober hingga 11 Desember 2013. Otomatis Rikza tidak ikut kuliah hampir setengah semester. Saya yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Teknik Informatika meminta kepada pak Eri Satria selaku Ketua Program Studi untuk memberikan dispensasi untuk Rikza yang akan menjalankan tugas negara tersebut.


Syukuran Relawan TIK Garut untuk Keberangkatan Rikza 

Akhirnya bertepatan dengan hari ulang tahun saya, Rikza pun berangkat ke Thailan bersama tiga relawan TIK lainnya, setelah mendapatkan pengarahan dari Direktorat Pemberdayaan Informatika. Di Thailand Rikza bersama Relawan TIK Indonesia lainnya membantu beberapa pekerjaan di International Telecommunication Union selain juga mengunjungi beberapa lembaga pendidikan. 


Rikza pulang ke Garut dan tiba malam hari. Pertama kali yang dituju adalah rumah saya. Dia meminta saya untuk memilih oleh-oleh yang dibawanya itu dari Thailand. Keesokan harinya saya berbicara kepada bu Rina Kurniawati, wakil ketua Sekolah Tinggi Teknologi Garut bidang keuangan, meminta beliau untuk bersedia menggunakan uang pinjaman yang akan dikembalikan untuk syukuran. Alhamdulillah beliau menyetujuinya, sehingga uang itu akhirnya dibelikan nasi tumpeng. Semua pejabat struktural di kampus dan juga staf sangat gembira.


Satu hal yang paling menggembirakan saya adalah, Rikza memenuhi permintaan saya untuk tidak melupakan kampus di Thailand. Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Garut ini banyak membantu Relawan TIK Indonesia di Garut, mulai dari fasilitas hingga pembiayaan kegiatan.  


Tentang pak Boni, beliau sangat antusias terhadap kegiatan KPTIK (Kelompok Penggerak Teknologi Informasi dan Komunikasi) di Sekolah Tinggi Teknologi Garut, termasuk kegiatan ICT4Pesantren. Mungkin hal tersebut yang menyebabkan beliau memutuskan Relawan TIK Garut yang menjadi pengganti untuk berangkat ke Thailand, dan memasukan Sekolah Tinggi Teknologi Garut dalam daftar kandidat penerima hibah Internet Access Center lebih dari satu Milyar dari Korea Selatan.   


Kunjungan NIA terkait hibah IAC ke STT Garut

Ke depan Insya Allah saya akan bercerita tentang bagaimana konsep KPTIK ini didorong oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika untuk diadopsi oleh Relawan TIK Indonesia, yang dalam perkembangan berikutnya menyebabkan Relawan TIK Garut mengibarkan dua bendera pegiat TIK dalam melaksanan misi pembangunan masyarakat informasi yang diembannya sejak tahun 2012 saat pengukuhannya sebagai Relawan TIK Garut. Cerita tersebut diharapkan dapat menghilangkan sak wasangka yang selama ini berkembang di Relawan TIK Indonesia. 

2 komentar :

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya