Istilah naik ke langit dan turun ke bumi telah menjadi bagian dari sistem kepercayaan manusia dari dulu, di mana orang pilihan tertentu dipercaya telah mengalaminya. Misalnya, Isa naik ke langit; Adam, Hawa, dan Isa turun ke Bumi; Muhammad naik ke langit dan turun kembali; beberapa Nabi yg telah meninggal ditemui di lapisan atau dimensi langit tertentu. Beberapa teks suci mendeskripsikan kendaraan yg digunakannya. Hal ini serupa dgn keyakinan bangsa Mesir dan kebudayaan tinggi lainnya di masa lalu, di mana raja mereka setelah meninggal, jiwanya akan menetap di langit.
Urusan ketuhanan dan metafisika ini telah menjadi teori umum di masa lalu, sumber inovasi manusia. Dan sekarang ini, Positivis menolak klaim yg tdk bisa dibuktikan tsb, dan menyebutnya sebagai omong kosong, sampai datang pengalamannya kpd diri mereka sendiri yg dapat diuji. Selama klaim pengalaman apapun tdk dapat diuji, mereka menganggapnya sebagai pseudoscience.
Namun sebagian ilmuan memilih jalan moderat dgn mengatakan, bahkan tdk ada satupun kebenaran dari pengalaman manusia yg merupakan kebenaran krn mungkin suatu saat falsifikasi akan menunjukan kebenaran yg tertunda/sebenarnya. Itulah sebab knp tdk bijak menjadikan pengalaman manusia yg kebenarannya nisbi sebagai dalil kebenaran bagi pengetahuan mutlak Tuhan, sehingga dlm urusan keyakinan kpd Tuhan, pilihan kita hanya percaya hingga datang keyakinan ☺️
#PersepsiCahyana
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya