Menggunakan bahasa yg difahami semua orang itu sebenarnya penting utk mencegah prasangka atau rasa dianaktirikan. Sebagian orang memahaminya sebagai adab majelis yg utama utk diindahkan. Mereka meminta maaf kalau tdk sengaja melabrak adab tsb.
Pesan komunikasi dalam suatu pertemuan yg dialirkan di antara dua orang tanpa menyertakan orang ketiga dgn cara mengecilkan volume suara atau menggunakan bahasa yg tdk difahami dapat dianggap sebagai pelanggaran adab majelis. Kalau orang ketiga bersedih atas hal tsb, itu bisa dimaklumi dan kita harus bersimpati. Namun pelabrakan adab tsb cukup direspon dgn peringatan, tdk perlu dgn sanksi berat.
Menuntut sanksi berat utk pelanggaran adab itu berlebihan. Demikian pula menggiring opini dari masalah tuntutan dan adab ke masalah lain juga berlebihan. Di titik ini kita perlu mengesampingkan suka dan tdk sula kpd siapapun utk mendudukan masalahnya dgn tepat dan memberikan keadilan bagi siapapun.
#PersepsiCahyana
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya