Saya termasuk orang yg tumbuh dgn bahasa halus. Saya agak risi dgn penggunaan kata "anjing" atau "anjir" dlm perbincangan di antara kawan dekat. Agak kaget saat pertama kali melihat teman bertanya pada kawan dekatnya, "Kamana (go)blog?". Ajaibnya tdk ada ketersinggungan. Pasti akan terasa tdk nyaman bila pertanyaan tsb disampaikan kpd saya. Hebatnya, teman tsb mampu beradaptasi, sehingga dia menggunakan bahasa halus saat berbincang dgn saya.
Secara teori, bahasa kasar sering digunakan utk menguatkan ekspresi marah. Tapi seringkali juga digunakan dlm guyonan atau tuturan kawan dekat. Oleh krn itu saya tdk ingin menempatkan bahasa kasar tertentu di bawah standar etika, sebagai bentuk toleransi terhadap sebagian masyarakat yg terbiasa menggunakannya dlm keseharian hidup. Walau demikian, saya mencegah bahasa kasar berkembang di dalam keluarga, sebagai upaya menjaga tradisi.
#persepsicahyana
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya