Ada pertanyaan menarik dari mahasiswa dalam pertemuan pertama perkuliahan dua bulan yg lalu. Apakah mahasiswa boleh menggunakan anting? Saya membayangkan aktor dalam film India.
Saya katakan, semua orang, bagaimanapun penampilannya, boleh hadir di kelas saya. Asalkan niatnya sungguh-sungguh utk belajar. Kalaupun tdk bisa memberi manfaat bagi orang lain, minimalnya tdk mengganggu. Bila anting tsb membuat mayoritas orang di kelas gelisah atau dipandang melanggar aturan, ada baiknya ditanggalkan dulu selama di lingkungan kampus atau bersama kalangan mayoritas tsb.
Saya pribadi memandang atribut seperti itu tdk perlu dgn berbagai alasan. Tetapi saya tdk akan memaksakan pandangan pribadi tsb kpd orang lain, mahasiswa sekalipun. Saya tdk aka mengancamnya sehingga ia menjadi patuh krn takut. Seseorang menjadi sejalan dgn pandangan saya atau tdk, semuanya ada prosesnya. Cukup sebatas menjelaskan kenapa saya memiliki pandangan demikian dan menunjukan manfaatnya.
Bagi saya yg penting outputnya saja, harus menjadi orang baik dan berhasil dlm kebaikan. Tampang atau bahasa boleh terlihat jelek di mata orang lain, tetapi isi hati atau niat, dan capaian atau amal perbuatan harus baik. Jangan sampai penampilan buruk menurut orang lain benar-benar memberikan pengaruh buruk yg membuat tdk nyaman orang lain.
#persepsicahyana
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya