Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Jumat, 13 Desember 2024

Kebenaran dan Kesabaran

Siang ini Khatib membahas surat al-Ashr. Saya kemudian menyimpulkan bahwa kemampuan menasihati untuk kebenaran dan kesabaran merupakan indikator hidup tdk merugi. Menyampaikan kebenaran kpd seseorang juga harus dgn kesabaran agar sampai pada akhir yg bermanfaat. 

Seringkali kita bertemu dgn netizen yg lebih tertarik bermusuhan dari pada menguji kebenaran. Mereka sangat mudah memposisikan kita sebagai target ujaran menyinggung/ad-hominem hanya krn berbeda pendapat. Bila tdk cukup kesabaran, kita bisa larut dalam emosi dan kehilangan fokus pada tujuan interaksi (menguji kebenaran), sehingga meresponnya dgn tindakan serupa. Pada akhirnya kualitas kita sama dan tdk beroleh manfaat dari interaksi. 

Diinformasikan dari Sahihain, apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah, maka kedua matanya memerah, suaranya lantang, dan semangatnya berkobar-kobar bagaikan panglima perang yang sedang memberikan komando kepada bala tentaranya. Walau nampak keras di mimbar, tetapi beliau adalah pribadi yang lemah lembut dlm keseharian hidupnya. Jangankan kpd anak istrinya, kpd pembantunya sekalipun beliau bersikap lembut. 

Kelembutan itu sudah pasti terbangun oleh kesabaran. Melihat kepada Allah atau pengetahuan tentang Allah dapat membangun kesabaran terhadap perilaku mahluk Nya. Sebagaimana kesabaran Nabi yg tergambar dalam kesaksian Anas bin Malik r.a.:

Aku ikut membantu Nabi di rumahnya selama sepuluh tahun. Beliau tidak pernah berkata-kata kasar, tidak pernah menyakitiku, tidak pernah membentakku, tidak pernah menampakkan wajah cemberut di hadapanku, dan bila menyuruhku untuk melakukan sesuatu namun aku terlambat mengerjakannya, beliau tidak pernah memarahiku. Bahkan bila ada salah seorang keluarganya memarahiku, beliau mencegahnya sambil mengatakan : “Biarkan saja, tidak apa-apa. Bila Allah menghendaki sesuatu, itu pasti akan terjadi. (Dalail Nubuwwah, Abi Nuaim al-Asfahani)

Related Posts:

  • Perdebatan Perdebatan merupakan aktivitas yang banyak dihindari oleh kalangan berilmu. Namun al-Ghazali dalam Ayyuhal-Walad membolehkannya dengan menentukan syaratnya, yakni utk kebenaran, di mana kita tdk membedakan kebenar… Read More
  • Di Antara Positivis dan Post-PositivisPerbedaan pendapat antara penganut aliran pemikiran induktif dengan deduktif di antaranya terkait demarkasi yang menentukan posisi Metafisika di dalam Science. Kalangan Induktif atau Postivis mengeluarkan Metafisika dari Scie… Read More
  • Rasa Bersalah Rasa bersalah itu akan terasa beragam bagi setiap orang. Bagi sebagian orang, rasa bersalah kpd orang yg dikenal, terasa berbeda dgn rasa tsb kpd orang yg tdk dikenal. Bahkan ada yg mengalami rasa itu demikian: 1)… Read More
  • Jihad Digital: Pembebasan Masyarakat dari Buta DigitalDi masa lalu, Kartini memperjuangkan kesetaraan gender dengan menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak perempuan dengan tujuan agar memiliki kecakapan untuk melaksanakan kewajibannya sebagai ibu, pendidik pertama bagi anak.… Read More
  • Mengelola StressStress adakalanya menimbulkan masalah saat bebannya berlebih. Stress tidak selalu timbul karena adanya fikiran negatif. Semangat positif yang dibangun oleh fikiran positif terkadang menimbulkan stress saat fikiran menjadi san… Read More

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya