Sepertinya akan bagus bila UMKM yg biasa menimbulkan pelambatan kendaraan setiap week end krn menempati bahu jalan Ibrahim Adjie di seputaran Rabcabango dipindah ke area / lapangan di seputaran monumen PLP ini. Konsepnya pasar minggu UMKM, bukan CFD.
Buat jalur khusus pesepeda dan pejalan kaki di jalan Ibrahim Adjie yg membentang dari perempatan pertama yg terhubung ke jalan prof Anwar Musaddad hingga perempatan kedua di Cipanas (dekat Hotel). Sediakan area parkir di kedua perempatan tsb bagi yg ingin berjalan kaki atau bersepeda. Hidupkan kegiatan wisata alam di sekitar monumen PLP ini.
Utk mobilitas warga dgn angkutan umum, PR nya hanya di Cipanas krn perempatan pertama sudah dilalui angkutan leles dan lainnya. Solusinya, ubah rute angkutan Cipanas. Balik kendaraan dari Cipanasnya melalui jalan Ibrahim Adjie. Dari perempatan kedua belok kanan, lalu di perempatan berikutnya belok kiri ke rute biasanya. Sediakan halte di kedua perempatan tsb dan jalur penyebrangan yg aman.
Dengan demikian, manfaat kegiatan mingguan tsb akan baik bagi pengendara / wisatawan luar kota yg melalui jalan Ibrahim Adjie, pelaku UMKM, pelaku wisata alam, pengusaha parkiran dan angkutan umum. Warga Garut menjadi sehat jiwa dan raganya dgn berolah raga (bersepeda, lari, jalan kaki) dan berwisata (kuliner, alam) di jalur tsb. Dan yg terpenting, kita tdk membiasakan warga membahayakan dirinya sendiri dgn berjalan di tengah jalan krn bahu jalan / trotoar nya diisi UMKM. Investasi pembangunan jalan Ibrahim Adjie pun menjadi masuk akal.
#persepsicahyana