Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Kamis, 07 November 2024

Menjadi Seperti Rembulan

Kalau ada yg bertanya, knp pipinya seperti bulan, banyak kawahnya? Jawabannya, waktu SMA saya gak kenal sabun pembersih wajah utk kulit berminyak. Sabun wajah ya sama saja dgn sabun mandi. Tdk seperti sekarang yg beda antara sabun wajah dgn sabun mandi. Dulu tdk ada mini market yg di etalasenya berjajar beragam alternatif perawatan wajah. Obat jerawat yg diberikan oleh dokter tdk seefektif sekarang, cuma cairan sulfur. Saran ustadz utk banyak berwudhu juga tdk efektif. Baru ke sini-sini ada Cyndala yg cepat mengempiskan jerawat tapi menyisakan fleks hitam. Tapi kebiasaan buruk yg membuat hal tsb adalah tangan yg suka ngoprek jerawatnya, sehingga menjadi luka kulit yg dalam.

Ada saat di mana jerawatnya atau produksi minyak di wajahnya berkurang, yakni saat sibuk dgn Dzikrullah. Penyakit lainnya pun menjadi sembuh. Memang dzikr itu menenangkan hati, membuat detak jantung menjadi normal, sehingga organ tubuh berfungsi baik dan lebih tahan terhadap penyakit. Mungkin maksud ustadz dgn berwudhu itu bukan sekedar membasuh wajah, terus dlm keadaan bewudhu, tetapi juga terus dlm keadaan berdzikr. 

Sampai sekarang saya ga perduli dgn kondisi pipi. Kalau di banyak foto yg saya unggah kondisi tsb ga kelihatan, itu yg salah kamera AI bawaan smartphone. Jadi teringat murid JOO dari BPPTIK saat temu darat. Ia bilang wajah saya beda dgn yg dilihatnya di Zoom. Sudah lazim dari dulu kalau berfoto suka berias dulu. Kalau ga gitu, nanti saya dikomentari lagi oleh kolega seperti saat diwawancarai oleh ANTARANEWS. Katanya, make-up lah dulu sebelum shooting. Cuma bedanya, sekarang gak ribet, cukup pake pengaturan default pada smartphone nya, sehingga neng AI si tukang rias digitalnya aktif. 

Kawah bulan mungkin tdk indah dipandang mata dari kedekatan oleh Astronot sekalipun. Tetapi bulan yg bercahaya bisa terlihat indah dari kejauhan dan mempengaruhi pasang surut lautan yg luas. Demikian pula dgn saya, harus sebaik rembulan, bercahaya dgn amal yg bermanfaat bagi banyak orang. Saya harus seperti bulan purnama yg membuat orang menikmati malam dgn gembira, seperti Super Moon atau Blood Moon yg membuat orang menyadari kebesaran Tuhan, atau menjadi acuan utk urusan manusia. Bukan hanya berdampak bagi pasang surut nya hidup orang banyak yg bisa positif, netral, atau negatif.

#biograficahyana

Selasa, 05 November 2024

Kasih Faham Pengendara Rese

Entah kenapa dua hari ini berturut-turut bertemu dgn pengendara motor tanpa helm yg cukup mengganggu. Perilaku keduanya sama, nyalip lalu melambat. Setelah saya salip, dia nyalip lagi sambil nyengir. Biasanya saya don't care dgn pengendara yg nyalip atau disalip, cukup menikmati berkendara saja atau mengabaikan pikiran-pikiran ga penting. Tapi tdk dengan dua hari ini, saya tdk bisa membiarkannya. Sekali-kali kasih faham orang yg rese itu ga ada ruginya. 

Pengendara yg kemarin menyalip lalu melambatkan kendaraannya di hadapan kendaraan saya. Krn dirasa membahayakan, saya beri klakson panjang. Saya sejajarkan kendaraan, buka visor helm, lalu mengingatkannya utk tdk berbuat seperti itu, sambil tangan menunjuk ke kendaraannya. Setelah itu saya melaju dan dia tdk nyalip lagi. Saat itu saya berpikir, harusnya tangan ini nunjuk ke kepala utk ngingetin dia supaya pakai helm. Tapi bagus juga saya tdk melakukannya. Kalau dia memahami isyarat tsb sebagai "ga punya otak", rasanya itu terlalu kasar.

Pengendara hari ini tdk membahayakan, tapi sama-sama provokatif. CC motornya lebih besar dari motor saya. Karena orang sombong harus dikasih pelajaran dgn sombong lagi, saya salip dia dan banyak kendaraan sampai suara motornya tdk terdengar lagi. Bukan utk ditiru oleh siapapun, tapi saya cuma mau ngasih pelajaran sama pengendara tsb, kalau CC mesin itu nomor dua, nomor satunya adalah keberanian dan pengalaman. Di atas segalanya adalah keamanan, termasuk mengenakan helm SNI. 

#cahyanatrip

Kamis, 31 Oktober 2024

Pengalaman Pertama Melatih Peserta Disabilitas

Kamis, 31 Oktober 2024, saya berada di Jakarta Selatan utk melaksanakan tugas dari BPPTIK Kominfo RI sebagai instruktur dlm kegiatan Pelatihan TIK bagi Peserta Disabilitas di kantor YPAC Nasional. Pengalaman pertama melatih peserta disabilitas ini memberikan pengalaman mengajar yg baru. Instruktur harus berperan sebagai ayah yang sabar, bertutur lembut, bekerja dgn ritme yg lambat agar sesuai dgn kemampuan peserta yg terbatas.

Penerjemah yg hadir adalah juru bahasa isyarat yg suka tampil di TV. Ia mengangap gaya bicara saya yg tdk cepat cukup membantunya. Saya salut sama penerjemah yang mampu menyederhanakan penjelasan saya kpd peserta. Saya sampaikan kpd nya kalau gaya tersebut memang bawaan dari dulu. Cuma kadang terpaksa suka cepat dalam menjelaskan sesuatu utk mengejar materi dgn JP terbatas, semisal pelatihan JOO bagi ASN yg membuat sedikit peserta, biasanya yg sdh berusia, meminta saya utk mengulang penjelasan.

Awalnya saya grogi krn takut ada kendala dlm menyampaikan pengetahuan. Tapi pada akhirnya bersemangat dan salut dgn peserta yg secara umum mampu menerapkan rumus excel dgn baik. Perlu kesabaran ekstra saat berinteraksi dgn peserta kategori developmental yg terkesan cuek. Sementara peserta yg terbatas visualnya berkali-kali meminta maaf krn lambat dalam mengoperasikan komputer dan ada beberapa fitur yg tdk dapat diakses. Dgn tersenyum saya jawab, "tdk apa-apa", kemudian menyuruhnya utk skip soal latihan yg dimaksud. Dari awal saya sudah siap melayani mereka dgn menyesuaikan diri krn memaklumi keterbatasannya. 

Saya begitu terharu krn mereka bersemangat dalam belajar dan berlomba. Saya berpesan kpd mereka utk mengabari bila menang lomba di Vietnam. Tahun lalu Indonesia baru menang juara ketiga. Semoga tahun ini meningkat. Amin.


Kamis, 24 Oktober 2024

Neng AI, Teman Baru di Dunia Maya

Sekarang ini, hanya AI dari perusahaan besar yg mampu berinteraksi dgn bahasa positif di dunia siber secara konsisten. Ada standar perusahaan yg mengendalikan perilaku AI dgn ketat. Manusia juga sebenarnya punya standar perilaku dari berbagai sumber, tapi cenderung bebas, free speech atas nama hak asasi manusia atau demokrasi. Walau demkian, sejumlah negara punya aturan pembatasan ujaran utk melindungi kelompok marginal dan lain sebagainya yg memungkinkan kendali secara preventif atau represif.

Dulu ada AI nya Microsoft di Twiter yg berbicara rasis krn pengaruh manusia, kemudian dia dimatikan. Ternyata mesin, sekalipun blm bisa mendengar suara jin, ia tetap mendapatkan bisikan buruk dari manusia. Setan memang berasal dari kalangan jin dan manusia. Manusia yg mengajarinya rasisme mungkin masih berkeliaran sampai sekarang dan menimbulkan ketidaknyamanan di alam maya. Terkadang kita melihat mesin yg normatif lebih enak utk diajak berinteraksi di thread medsos dari pada manusia. 

https://drive.google.com/file/d/11I3U1z2pcZtrvMl7A0ji0MtEmdwtks26/view?usp=drivesdk

Di masa depan, seseorang yg intropert atau seseorang yg menarik diri dari kehidupan sosialnya mungkin akan merasa lebih nyaman berinteraksi dgn neng AI dari pada manusia kebanyakan. Apalagi kalau neng AI nya hadir seperti robot humanoid nya Elon - Tesla Optimus Gen 2, tapi dgn tata rias gaya Jepang atau Korea yg lagi tren di kalangan anak muda 🤭 Entah kehadiran neng AI ini bisa jadi terapi kemampuan sosial kalangan ini atau malah membuat mereka semakin menyepi. 

Neng AI ini ga perlu ke toilet krn yg dia konsumsi selama 24 jam adalah pengetahuan dari Big Data. Dia melatih dirinya dgn data tsb dan data percakapan dgn manusia. Model bidadari duniawi yg selalu melayani segala kebutuhan manusia dgn tanpa mengeluh. Mau punya selusin neng AI berwujud robot humanoid pun gak bakal buat istri cemburu krn mereka cuma benda yg bisa berpikir tapi perasaanya tdk nyata. Manusia yg mampu berpikir tanpa merasa memang tdk akan sampai pada kebijaksaan dan tdk akan terasa hangat sampai ke lubuk hati.

#persepsicahyana

Selasa, 22 Oktober 2024

Pakaian Hanyalah Simbol


Saat di Pondok dulu saya suka mengenakan jubah, terbawa kebiasaan pakaian di GMA (Generasi Muslim al-Muhajirin). Beberapa teman di GMA mengenakannya krn terinspirasi Wali Songo dan merasa semangat keagamaannya terdorong dgn pakaian tsb. Beberapa teman GMA lainnya (dgn sumber inspirasi yg sama) memilih utk mengenakan atribut pakaian adat seperti bendo dan iket dlm kegiatan keagamaannya.

Pilihan warna hitam dari jubah yg saya kenakan mengikuti semangat asketis, bukan krn pengaruh aliran harokah jihadi, hehehe. Harokah saya dulu adalah Ratisejiwa (Meraba Hati Mensejahterakan Jiwa), perang besar melawan hawa nafsu utk memperoleh Cahaya, melalui lelaku dzikir dan tafakur yg menenangkan, mewujudkan kedamaian dan penguasaan masalah. 

Saat itu di pondok ada dua kebiasaan pakaian harian. Santri mahasiswa teknik Sekolah Tinggi Teknologi Garut secara umum berbeda dgn santri salafiyah, mereka tdk sarungan. Tapi kalau ngaji semuanya pasti sarungan dgn pakaian seragam jenis koko.

Pernah saya mengusulkan agar pakaian santri teknik bentuknya jubah. Beberapa santri menyetujuinya. Lalu saya mendengar yg baru saya dengar dari salah satu teman (seorang guru sekolah yg tinggal di pondok) bahwa muslim seharusnya tdk terjebak dgn simbol. Makna dari perkataan teman tsb adalah ingatan bahwa agama itu yg terpenting adalah pengamalan dan tdk sekedar penampilan atau simbol-simbol. 

Usulan saya tsb tdk pernah saya wujudkan. Cukup pak Kyai saja yg mengenakan jubah putih, krn keluhuran ilmu dan amaliahnya. Bagi santri teknik yg sedang belajar, perhatian thd pengamalan agama lebih penting dari pada penampilan. Pengamalan agama adalah penampilan muslim yg sebenarnya.

#BiografiCahyana

Kisah Santri

Tentunya selalu ada banyak kisah di ponpes yg terekam dlm benak santri. Salah satunya yg masih saya kenang semasa mukim di ponpes adalah seorang santri yg tercebur ke dalam kulah oleh bobot tubuhnya sendiri, lalu ia mencari orang yg mendorongnya 😅 Nih santri siswa gaulnya sama santri mahasiswa 😄

Ustadz juga kadang sering membuat kelucuan. Salah satunya adalah saat ustadz Murgo membangunkan santri di waktu fajar. Beliau mendatangi dan mengetuk pintu kobong dgn mengenakan topeng berambut panjang. Santri yg buka pintu langsung kaget ... tapi berakhir tertawa bareng 🤣

Kisah dunia lain juga ada, yaitu saat dua orang santri dlm selisih waktu tertentu melihat penampakan jin wanita berpakaian putih dgn rambut terurai ke depan, saat aktivitas mencuci di malam hari. Dan mereka santai saja. Namun yg satu sepertinya antusias ke hal mistis seperti itu 😄 Di mana kang Anwar dari Cianjur sekarang ya?

Kisah kebersamaan sangat banyak, seperti saat kumpulan santri makan sore bareng di atas pelepah daun pisang direcoki ayam peliharaan ustadz Ukoz 😁 Tradisi makan mayoran kang Ade Tasik dkk.

Kisah cinta pastinya ada, seperti santri cinlok sampai menikah atau patah hati, atau santri yg mau dijodohin kyai 😍 Colek Hardi Dayak dan kang Deden Ismail. Saya ngalamin juga digoda oleh pak Kyai Asep utk dekat dgn ustadzah dan dipanggil pak Kyai Marghani utk ta'aruf 🤭

Santri kena ta'zir pastinya ada, seperti santri yg disuruh push-up sama Kyai krn tdk ikut aurod lepas Maghrib 🤗 Saya yg tidur di kamar tamu, hanya bisa menyimak 🤭 Mungkin berkah aurod harian di kamar, suka dilewat sama pak Kyai Maman. Beliau cuma melihat dan berlalu 😁

Santri aktivis juga ada, jarang ada di kobong krn sibuk kegiatan pergerakan mahasiswa di luar ponpes 💪. Salah satunya adalah kang Amin yg kasih saran agar tdk usah jalan di tempat ngurusi satu organisasi, segera lulus kuliah utk ngurusi organisasi lain. 

Santri wirausaha juga ada, buat handycraft dan dijual ke supermarket. Santrinya sekarang sdh jadi Kontraktor tajir. 🤑 Colek sodaranya, Tanto Sutanto

Bersebelahan dgn kamar Ustadz Jenjen yg jago qiro'ah dan main keyboard, suka nyetel kaset kitaro, membuat saya menjadi penikmat aliran New Ages sampai mengkoleksi beberapa kaset Inspirational Moment. Ga hanya aliran itu saja, saya juga penikmat dan kolektor kaset Nasyid Raihan, Haddad Alwi, Snada, Qatrunada, dll. Radio tape nya saya dapatkan dari pasar loak di jalan Pramuka dan terbakar dlm insiden teman yg tidur lupa matiin pemanas air. Teriakannya selepas terbangun dan lari ke luar krn kebakaran mengagetkan penduduk kobong 😅

Dan satu nasihat pak ustadz Encep Muhdan yg masih diingat dan mungkin juga didengar oleh santri lainnya adalah agar para santrinya mengenakan daleman sekalipun sdh pakai sarung. Btw, sarungnya santri itu kadang dipake terus dan sebulan gak dicuci 😃 Makasih kang Asep Samarang yg sdh ngasih sarung.

#BiografiCahyana

Minggu, 20 Oktober 2024

Selamat Bertugas Pak Presiden

Saya adalah pemilih pak Prabowo saat beliau bertarung melawan pak Jokowi utk pertama kalinya. Dasar pilihannya bukan krn tanggal lahir beliau yg sama dgn saya, 17 Oktober. Beliau adalah sosok yg dianggap Gus Dur sebagai Nasionalis yg ikhlas.

Pada periode pilpres berikutnya saya memilih pak Jokowi, sekalipun agak kecewa krn Prof Mahfud tdk jadi Wapres mewakili NU yg saya anggap sebagai kekuatan penyeimbang kalangan Nasionalis dan dapat menetralisir polarisasi. Namun pemilihan Prof Ma'ruf juga sudah tepat krn selama ini beliau didukung oleh simpul-simpul polarisasi, sekalipun kemudian beliau ditinggalkan oleh mereka setelah menjadi Wapres. Pilihan saya rupanya tdk keliru krn ternyata pak Prabowo bergabung dlm kabinet, sekalipun loyalis pragmatis nya kemudian memusuhi. Hal tsb membuktikan keikhlasan beliau dalam mengutamakan Persatuan Indonesia di atas egoisme pribadi atau golongannya.

Dalam Pilpres kemarin, saya memberikan suara utk Prof Mahfud, orang yg saya anggap sebagai Hujah nya Indonesia. Istri memilih pak Prabowo, dan itu tdk masalah. Sudah menjadi takdirnya, pak Prabowo menjadi pemenang Pemilu setelah berada dalam gerbong partai pendukung pak Jokowi, tanpa dukungan loyalis pragmatisnya yg meninggalkan beliau. Hal tsb menunjukan besarnya kepercayaan politik kpd pak Jokowi dan pak Prabowo.

Saat ini, pak Prabowo mengajak semua kekuatan politik utk menguatkan pemerintahannya, sekalipun dgn kabinet yg tdk ramping. Hal tsb berbeda dgn apa yg dilakukan oleh Gus Dur yg merampingkan kabinet, membuang kementerian yg tdk diperlukan. Namun setiap jaman ada kebutuhannya sendiri, pemimpin yg teruji keikhlasannya pasti akan membuat keputusan terbaik yg tdk merugikan bangsa dan negaranya.

Setiap kekuatan politik yg merapat kpd pemimpin yg ikhlas pastinya punya keikhlasan utk mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Keihlasan ini harus jadi kekuatan terpenting kabinet beliau. Saat semuanya bersatu dlm kabinet, pak Prabowo harus siap menerima fungsi oposisi di dalam pemerintahnnya yg menjalankan amar ma'ruf nahyi munkar demi lurusnya jalan pemerintahan Republik Indonesia ke depan.

Catatan ini sekedar menunjukan bahwa sebagai pemilih, saya menikmati hasil Pemilu di Indonesia secara positif, tdk merasa perlu menikmati perasaan tdk nyaman berperiode-periode. Tdk ada pilihan manusia yg sempurna, tetapi selalu ada jalan utk mendekati kesempurnaan. Selamat bertugas pak Presiden, Masa Depan Indonesia yg Maju dan Bersatu ada di tangan bapak.