Sebagian dari manusia ada yang menyangka hanya Isa yang disucikan oleh ALLAH dan berhak masuk Syurga tanpa hisab, berdasarkan ayat ini :
Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". (MARYAM ayat 19)
bahwa hanya Isa yang akan langsung masuk syurga.
Anda keliru, jika kesucian menurut anda adalah syarat langsung masuk Syurga, maka menurut alQuran bukan hanya Isa yang akan masuk Syurga, tetapi juga semua pengikut Muhammad SAW yang mendapatkan kesucian dari melaksanakan syariat agama, berdasarkan firman ALLAH SWT:
Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan ni'mat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 151)
Seperti misalnya syariat zakat, siapa yang melaksanakannya, zakat itu mensucikan mereka:
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan {658} dan mensucikan {659} mereka dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (SURAT AT TAUBAH (Pengampunan) ayat 103)
Manusia ada yang mendapatkan penjagaan dari ALLAH sehingga dia senantiasa dalam keadaan suci dari dosa, seperti para Nabi dan Rasul, dan ada pula yang mendapatkan kesuciannya dengan melaksanakan syariat agama-Nya.
Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain {1253}. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya {1254} dan mereka mendirikan sembahyang. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allahlah kembali(mu). (FAATHIR (PENCIPTA) ayat 18)
Dalam tafsir Ibn Katsir, mensucikan diri itu dengan amal soleh.
Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. (SHAAD ayat 45-46)
Dalam tafsir Ibn Katsir disebutkan bahwa mensucikan mereka itu adalah dengan menjadikan mereka beramal untuk Akhirat. dengan demikian bukan hanya Nabi isa dan pengikut para Nabi yang disucikan, Nabi dan Rasul pun disucikan oleh ALLAH
Makna suci manusia artinya bebasnya manusia dari kotoran dosa dan sifat buruk atau janabat dan hadats, suci lahir maupun bathin.
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (ASY SYAMS (MATAHARI) ayat 8-10)
Dengan demikian yang mengotori kesucian manusia adalah perbuatan dosa. Salah satu dosa yang mengotori kesucian manusia adalah dosa menyekutukan ALLAH.
Sementara mereka yang menyekutukan ALLAH dengan YESUS, mereka itu berbuat dosa karena melanggar hak ALLAH dan hukum utama-Nya, mejauhkan mereka dari kesucian oleh sebab kotoran dosa tersebut. Isa masuk syurga tanpa hisab karena disucikan ALLAH, sementara mereka yang menuhankan YESUS terperosok masuk ke dalam Neraka, tidak bisa mengikuti YESUS yang mereka Tuhankan. Saat sebagian dari mereka bertemu Isa dan memanggilnya TUHAN, ternyata Isa memalingkan muka. Karena Isa menolak dipertuhankan sebagaimana perintahnya kepada umatnya untuk menegakan hukum utama.
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu {383}, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya {384} yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya {385}. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. (AN NISAA' (WANITA) ayat 171)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah ?". 'Isa menjawab: "maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". (AL MAA-IDAH (HIDANGAN) ayat 116)
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (ALI 'IMRAN (KELUARGA 'IMRAN) ayat 64)
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya