Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Minggu, 13 Februari 2022

Prasangka di Tengah Bencana Covid-19


Medsos mulai ramai lagi oleh kiriman kalangan yg menyangkutpautkan fenomena kenaikan angka kasus Covid-19 dgn prasangka yg bersifat imajinatif hingga cocokologi. Utk memahami sebab munculnya kebijakan pembatasan pergerakan, seorang pencari fakta akan membaca statistik yg menjadi dasarnya, misalnya tingkat ketersediaan ruang rawat pasien Covid-19.

Kalau hanya melihat dari sisi regulator yg telah dilabeli buruk oleh sebagian kalangan, orang awam yg terpengaruh mungkin akan setuju dgn promosi kalangan tsb yg menyatakan kebijakan pembatasan pergerakan itu aneh, terlebih bila muncul menjelang hari atau bulan tertentu. Tetapi kalau melihatnya di sisi data, orang yg niat mencari fakta akan sampai pada pertanyaan misalnya, apakah ratusan orang yg mulai mengisi bangsal perawatan Covid itu menyempatkan diri utk buang2 waktu dirawat di ruangan tsb, atau mereka benar2 terinfeksi? Tentu saja kita yg percaya kapasitas medis secara umum (dgn menghindari generalisasi keliru atas kasus medis yg menyimpang) akan lebih percaya dugaan yg kedua. Mereka tdk mungkin ingin mengganggu orang banyak, dan infeksi yg mereka derita pun tdk diinginkannya.

Pertanyaan berikutnya yg penting bagi ilmuan adalah, knp kenaikannya terjadi menuju tengah tahun, lepas ke depannya ada hari sakral keagamaan, hari nasional, atau hari apapun?. Pertanyaan ini menjadi aneh saat kalangan tertentu menyangkutpautkannya dgn tuduhan anti hari atau bulan tertentu, seperti masyarakat jaman dulu yg menyangkutpautkan kejadian gerhana dgn sesuatu yg tdk masuk akal. Kita telah masuk di era modern, di mana segala alasan bisa diperoleh berbasis data dgn cepat menggunakan perangkat digital. Sayangnya masih ada yg masih asik melanjutkan kebiasaan masyarakat pre modern yg menjadikan imajinasi atau cocokologi sebagai pemimpin akal.

#PersepsiCahyana

Related Posts:

  • Krisis Islam atau Krisis Dunia Islam? Beberapa waktu yg lalu, pidato presiden Perancis menimbulkan protes umat Islam, termasuk protes dari pemerintah Indonesia. Pidato tsb diprotes krn menyebutkan Islam sedang mengalami krisis. Berikut cuplikan pidato… Read More
  • Ekspresi Cinta yg Menyejukan Menurut situs web NU, Gus Dur menganggap Salman ibarat orang gila yang melempar masjid. Apa orang macam itu harus dibunuh? Menurut beliau, orang seperti Salman lebih baik diingatkan atau ditertawakan saja. Sementa… Read More
  • Jalmi Sadar Sareng Gelo Sok emut kanu cariosan Syekh Abdul Qadir Jailani r.m. nu dicatet ku murid na dina Fathu Rabbani, di mana jalmi nu disebut gelo teh nyaeta jalmi nu hilap ka Gusti Allah, ngalabrak pituduh Na, sok sanaos luhung elmu… Read More
  • Pancasila Simbolis dan Substantif Masih dgn kegiatan literasi, kali ini menggali soal sikap simbolis dan substantif terhadap Pancasila.Saya baru tahu kalau PKI itu ternyata menerima Pancasila. Tertulis dlm AD/ART nya demikian, "PKI menerima dan me… Read More
  • Menyentuh Allah dalam Takdir Nya Saat seseorang merendahkan manusia lainnya, ia tidak malu pada Allah karena tidak bisa melihat Khalik pada mahluk yg direndahkannya. Takdir yg ditetapkan Allah atas mahluk Nya akan berlaku pd saat yg Allah te… Read More

1 komentar :

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya