Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Minggu, 18 Desember 2022

Menjaga Akidah dengan Akhlak Toleran

Miris sekali bila ada sekumpulan penduduk lokal yg agamanya diakui oleh negara, tetapi tdk punya rumah ibadah di lingkungannya, sampai beribadah di rumah dan disarankan beribadah hari raya di tempat ibadah yg berada di luar lingkungannya. Padahal umat beragama lain dapat membangun tempat ibadah kecil dgn mudah dan beribadah hari raya di luar tempat ibadah. Terkadang orang begitu khawatir akidahnya berubah dgn keberadaan simbol-simbol agama. Padahal yg mendorong pencari agama yg sebenarnya bukanlah kehendak utk menyematkan simbol agama yg hanya sekedar tampilan saja, tetapi ajaran yg membuat hidupnya menjadi lebih baik dan damai.

Mungkin kita bisa belajar dari penjual produk makanan, di mana kemasan merupakan simbol  yg dapat menimbulkan daya tarik, sehingga konsumen tertarik utk membelinya. Tetapi yg membuat konsumen terus mengkonsumsi bukan kemasannya, tetapi rasa makanannya. Desain kemasan semenarik apapun kalau rasa makanannya tdk lebih enak dibandingkan produk lain atau bahkan tdk enak sama sekali, sudah pasti bakal ditinggalkan. Kesuksesan bisnis makanan itu terletak pada rasa makanan.

Demikian pula dgn agama. Ada banyak pembangunan rumah ibadah yg megah, indah, dan unik, tetapi bila minat orang ke sana hanya sekedar penasaran ingin melihatnya secara langsung dan selfie, itu baru sebatas upaya menimbulkan daya tarik saja. Tetapi urusan terpentingnya adalah mereka betah atau tdk, sehingga jama'ah nya banyak. Betah itu bukan sebatas betah di dlm rumah ibadah krn indah, nyaman atau adem, tetapi betah di luar rumah ibadah krn agama membuat hidupnya menjadi lebih nyaman dan adem.

Agama itu menawarkan jalan hidup yg baik. Bila kita duduk di tempat ibadah yg besar dan indah, tetapi di dalamnya ada pengajaran agama yg membentuk perilaku intoleran yg tdk indah, sehingga di tengah masyarakat audiennya menjadi sosok yg menolak kehadiran kelompok lain yg berbeda, mudah menstigma negatif thd kelompok tsb, bersikap diskriminatif dlm kehidupan sosial, dan bahkan melakukan serangan psikis hingga fisik ... para pencari jalan hidup yg baik pasti akan meninggalkannya. Bahkan bila para pencari tersebut memiliki cara berpikir generalisasi keliru yg membuatnya beranggapan sikap intoleran atas nama agama yg ditunjukan oleh sekelompok orang itu sebagai ajaran agama secara umum, sudah pasti mereka akan mencari agama lain atau memilih tdk beragama. Buat apa bangunan rumah ibadah megah dan mewah bila jema'ah nya sedikit, atau banyak dikunjungi hanya krn motif wisata saja?.

Menjaga akidah itu bukan dgn menolak keberadaan rumah ibadah yg menjadi kebutuhan umat beragama, menolak mereka beribadah di ruang publik sebagaimana umat lainnya, tetapi dgn menunjukan akhlak yg baik terhadap umat beragama yg beragam, seperti saling melayani dan melindungi sebagai konsekuensi dari komitmen hidup berbangsa dan bernegara. Sikap intoleran tdk menjaga akidah dan kontradiktif dgn syiar agama. Upaya membangun agama mula-mula bukan mendirikan bangunan ibadah, tetapi menyampaikan pengetahuan yg mengubah cara berpikir dan perilaku, atau jalan hidup. Sejarah Nabi mengajarkan kpd kita, pengajaran yg meluruskan pemahaman Ketuhanan serta membangun kesetaraan dan toleransi itu lebih dahulu dilakukan dari pada membangun rumah ibadah. Hal itu menunjukan bahwa esensi agama itu ada dlm pengajaran dan pengamalannya. Nabi diutus utk membangun akhlak yg baik. Tetapi herannya, kita melihat ada sekelompok orang yg mengatas namakan agama berlomba-lomba dalam membangun rumah ibadahnya dari besar hingga kecil di mana-mana, tetapi menolak rumah ibadah yg dibutuhkan oleh umat lain di mana saja dgn bersandar pada prasangka dan pemahaman keagamaan intoleran yg tdk dicontohkan oleh Nabi.

#PersepsiCahyana

Related Posts:

  • Bersyukur, Berusaha, dan Berdoa Saya pribadi dari dulu berpendapat pembatasan akses Jkt itu terlambat, dan penyebaran wabah di daerah yg diakibatkan mobilisasi dari/ke Jkt akan menimbulkan beban ekonomi yg lebih berat bagi pemerintah dan masyara… Read More
  • Perbedaan Rasa Terhadap Kemampuan Tiktok dan Salat Anak Bila ortu sangat bersedih krn melihat gerakan salat anaknya tdk sebagus gerakan tiktoknya, menurut saya sebaiknya difikirkan lagi. Sebab salat itu memerlukan hidayah taufik, sementara tiktokan itu tdk perlu.Menuru… Read More
  • Mengabsolutkan Segala Hal Segala hal yg negatif bila diabsolutkan akan menjadi positif. Maksudnya, bila Tuhan terlihat dlm semua hal, maka ia dapat menyikapinya secara positif tanpa harus menafikan sifat negatifnya. Utk seperti itu diperlu… Read More
  • Kompetensi Literasi Digital dan Berbudi Bahasa di Internet Sangat penting bagi netizen utk memperhatikan pemilihan kata dalam penciptaan konten / pembuatan pesan yg akan disebarkannya / dikirimkannya di medsos. Netizen harus memiliki kompetensi literasi digital safety ter… Read More
  • Daya Tarik Ujaran di Medsos Daya tarik ujaran2 kasar yg mengandung kata-kata seperti 🤬 dalam gurauan, lagu atau pemasaran terlihat saat penikmatnya berbondong2 mendatanginya. Pengemasan pesan baik dgn ujaran kasar masih ditolerir oleh sebag… Read More

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya