Keyakinan terkait ilmu akhirat diverifikasi oleh ahlinya, sebagaimana ilmu dunia. Ahli agama awal yg memverifikasi pengalaman Nabi Muhammad SAW adalah pendeta Buhaira dan pendeta Waraqah. Pendeta pertama memverifikasi tanda kenabian. Pendeta kedua memverifikasi pertemuan dgn Jibril.
Pengalaman Nabi bila diverifikasi oleh ilmu lain dapat menimbulkan ketidakakuratan. Misalnya, psikologi yg tdk menjangkau persoalan wahyu mungkin akan menyimpulkan pengalaman semacam itu sebagai skizofrenia, sebagaimana pandangan orang yg tdk meyakini agama atau tdk beriman yg menganggap Nabi berpenyakit gila (QS. al-Mu'minun: 70), sehingga mereka berkata: "Hai orang yang diturunkan Al Quran kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila." (QS. al-Hijr: 6)
#PersepsiCahyana
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya