Khauf / takut dan raja' / harap dapat mengokohkan keimanan. Keduanya merupakan dorongan alamiah utk bertahan hidup. Imam al-Ghazali dlm Ihya Ulumuddin menekankan pentingnya keseimbangan keduanya. Terlalu condong kpd salah satunya dapat mengancam keselamatan jiwa.
Keimanan itu hadir krn hidayah Allah, bukan pemberian manusia. Sebagaimana Umar RA yg beriman bukan karena takut atau harap pd manusia, tapi merasakan sesuatu dlm hati saat mendengarkan wahyu Tuhan yg tengah dibacakan oleh saudarinya. Kemarahannya seketika sirna.
Setelah keimanan hadir, umumnya orang beriman mengelola takut dan harapnya utk mengokohkan keimanan. Kalangan khusus yg telah dekat dgn Tuhan mengokohkan keimanan tdk dgn alasan keduanya. Misalnya, Rabiah al-Adawiyah yg tdk lagi merasa takut pada neraka atau mengharapkan Surga.
#PersepsiCahyana
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya