Golongan keras dan lembut senantiasa ada di setiap kurun masa, sebagaimana terekam dalam Adab an-Nafs dan Riyadhat an-Nafs karya Hakim at-Tarmidzi:
Rasyid ibn Abu Rasyid berjalan bersama Khalid ibn Abu Ma'dan di salah satu pasar kota Hamasha. Tiba2 keduanya melihat orang Nasrani menampakan kemusyrikannya kepada Allah SWT. Khalid berkata kepada Rasyid, "Lepaskan zirahmu lalu hantamkan ke hidung orang itu!".
Rasyid segera melakukan perintah Khalid. Mendapatkan perlakuan buruk orang Nasrani tersebut pergi menemui saudaranya untuk membalaskan sakit hatinya.
"Mengapa kau lakukan itu kepadanya?", tanya saudara Nasrani tersebut.
"Allahlah yang mencederai hidungnya dan hidung oranng-orang yang tidak disukai-Nya, supaya mereka tidak menampakan kemusyrikan dan salib kepada kita. Allah melakukan itu supaya mereka tidak lagi mempertontonkan kemusyrikannya di muka umum", jawab Khalid.
(Diriwayatkan oleh Abd al-Karim ibn Abd Allah dari Ali ibn al-Hasan, dari Abd Allah, dari Abu Bakr ibn Abu Maryam)
Melihat kafir dzimmi teraniaya, Amir ibn Abd Qays (Tabi'i di Basrah hidup tahun 661-680) segera menyelamatkan orang itu lalu berkata, "Demi Allah, tidak boleh ada kafir dzimmi teraniaya selama aku masih hidup"
(Diriwayatkan Abd Allah ibn Abu Ziyad dari Sayyar, dari Hafs ibn Sulayman, dari Malik ibn Dinar)
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya