Outbreak atau wabah adalah ujian yg mendatangkan pahala syuhada.
Dari Siti Aisyah RA, ia berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah SAW perihal tha‘un, lalu Rasulullah SAW memberitahukanku, dahulu, tha’un adalah azab yang Allah kirimkan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman. Maka tiada seorang pun yang tertimpa tha’un, kemudian ia menahan diri di rumah dengan sabar serta mengharapkan ridha-Nya seraya menyadari bahwa tha’un tidak akan menimpanya selain telah menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid (HR. Bukhari, Nasa’i dan Ahmad).
Dari 'Uqbah bin 'Amir RA, suatu ketika, ia bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu keselamatan?"
Rasulullah SAW menjawab, "Jaga lisanmu, tetaplah di rumahmu, tangisilah dosa-dosamu."
(HR. Tirmidzi, 2406)
Menurut Tuhfah Al-Ahwadzi, ungkapan "tetaplah di rumahmu" dapat dimaknai agar menyibukkan diri beribadah kepada Allah di rumah. Sementara menurut Faidh Al-Qadir, maksudnya adalah tindakan menjauh dari kerumunan yang lebih-lebih dilakukan pada masa fitnah, yakni ujian atau bala. Dan ungkapan "tangisilah dosamu" dapat dimaknai sebagai imbauan agar umat bertaubat.
Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri (QS An-Nisa, 79), dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) (QS asy-Syura, 30)
#PersepsiCahyana
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya