Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Jumat, 11 Desember 2020

Jalan Cinta Nabi yang Sebenarnya

Syekh Ibnu Atha'illah atau Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari (1250-1309 M) adalah tokoh Tarekat Syadziliyah. Gurunya yang paling dekat adalah Abu Al-Abbas Ahmad ibnu Ali Al-Anshari Al-Mursi, murid dari Abu Al-Hasan Al-Syadzili, pendiri tarikat Al-Syadzili. Dalam bidang fiqih ia menganut dan menguasai Mazhab Maliki.

Menurut Ibn Athaillah di dalam Bahjat an-Nufus, kedudukan mulia dan tinggi di sisi Allah SWT dicapai dgn mengikuti sunnah Muhammad SAW dlm aspek lahiriah seperti salat, dan batiniah seperti khusyu. Allah SWT berfirman, "Katakanlah (wahai Muhammad), 'Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS Al Imran: 31). 

Sebelumnya lewat lisan Ibrahim AS, Allah SWT pun berfirman, "Siapa yg mengikutiku, sesungguhnya ia termasuk golonganku" (QS Ibrahim: 36). Dengan demikian siapapun yg tdk mengikuti Nabi, ia tdk termasuk golongannya, bahkan keluarga Nabi sekalipun. Saat Nuh AS berkata, "Sesungguhnya anak ku termasuk keluarga ku" (QS Hud: 45), Allah menjawab, "Hai Nuh, dia bukan termasuk keluarga mu. Sesungguhnya perbuatannya adalah perbuatan orang yg tidak baik" (QS Hud: 46)

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya